Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REVIEW JURNAL FORENSIK

“Menentukan Perkiraan Lama Waktu Kematian dari


Perkembangan Siklus Hidup Lalat pada Tikus Wistar di
Wilayah Kota Medan”

Dibuat oleh:
Valentine Senda Yurika Samosir

2110017030

Pembimbing:
dr. Kristina Uli Gultom, Sp. FM
NIP. 19780418 200904 2 004

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
Pereview Valentine Senda Yurika Samosir (2110017030)
Tanggal 4 Oktober 2021
Topik Entomologi
Penulis Muhammad Fernando Manik
Tahun 2018
Judul Menentukan Perkiraan Lama Waktu Kematian dari Perkembangan
Siklus Hidup Lalat pada Tikus Wistar di Wilayah Kota Medan
Jurnal Jurnal Mahasiswa Magister Kedokteran Klinik
Instansi Penulis Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Universitas
Sumatera Utara
Latar Belakang Pada kematian yang berkaitan dengan masalah pidana, salah satu yang
terpenting adalah penentuan perkiraan lama interval post mortem.
Interval post mortem dapat ditentukan dari perubahan-perubahan yang
terjadi pada mayat yang berhubungan dengan penurunan suhu, memar
tubuh, kekakuan mayat, dan pembusukan. Namun setelah membusuk,
interval post mortem menjadi sulit untuk ditentukan. Dalam hal ini
penentuan interval post mortem dapat digunakan dengan perkembangan
siklus hidup lalat mulai bertelur kemudian berkembang menjadi larva
instar I, II, III, pra pupa, pupa, dan akhirnya terbang.

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menentukan perkirakan lama
waktu kematian dari perkembangan siklus hidup lalat pada tikus wistar
di Kota Medan.
Landasan Teori Pasca kematian terjadi perbahan pada tubuh seperti livor mortis, rigor
mortis, algor mortis dan pembusukan. Perubahan pasca kematian dapat
digunakan untuk memperikan waktu kematian. Penentuan kematian
secara entomologi dapat menggunakan dua cara, cara pertama dengan
menentukan stadium larva dengan memanfaatkan waktu perkembangan
dengan panjang larva, cara kedua dengan memperhatikan jenis lalat
dewasa yang berada di sekitar mayat. Lalat termasuk ordo dipterae
merupakan ordo kelas insect dengan populasi terbesar. Dalam ekosistem,
lalat berperan dalam membersihkan bangkai dalam proses pembusukan.
Siklus hidup lalat yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Beberapa jenis
larva yang ditemukan pada mayat dapat berguna untuk kepentingan
forensik. Jenis lalat yang banyak ditemukan pada mayat yaitu famili dari
Subordo Cyclorrapha ; Calliphoridae, Muscidae, dan Sarcophangidae8.
Ketiga jenis lalat tersebut penting dalam forensik entomologi. Blow flies
famili Calliphoridae merupakan lalat yang datang pertama kali pada
mayat. Sedangkan Sebagian besar lalat berkembang biak dengan bertelur
dan mengalami metamorphosis lengkap.
Penelitian menggunakan sampel 20 ekor Tikus Wistar umur 2-3 bulan
Sampel Penelitian
dengan berat 150-250 gram dan berjenis kelamin jantan. Dipelihara untuk
diadaptasikan, kemudian didislokasi kan tulang leher setelah itu disayat
bagian perut kanan dan diletakkan di wadah terbuka. Diletakkan di 4
Kuadran (Medan Amplas, Baru, Labuhan, dan Medan Mareland).
Metode Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif
observasional dengan rancangan penelitian prospektif.
Instrumen Data penelitian diperoleh dengan cara mengobservasi langsung sampel
penelitian, intrumen penelitian :
o Kandang
o Kaca Pembesar
o Jangka Sorong
o Kertas Milimeter
o Mikroskop
o Pot
o Pinset
o Kamera
o 20 ekor tikus wistar
o Makanan tikus
o Alkohol 70%
o Air Panas
o Sarung tangan
o Masker
Hasil dan Perkembangan siklus hidup lalat pada kuadran 1 dan 2 hampir mirip
Pembahasan dikarenakan kondisi lokasi yang dekat dengan pesisir, dimana
perkembangan siklus hidup lalat dipengaruh oleh geografis, keadaan
alam seperti suhu, kelembapan dan curah hujan. Begitu juga dengan pada
kuadran 3 dan 4 yang memiliki hampir kemiripan dikarenakan kedua
lokasi ini jauh dari pesisir dan dekat dengan pemukiman. Jenis lalat yang
dijumpai Chrysoma Sp dan Lucilia Sp, bahwa tidak ada perbedaan genus
larva lalat pada tikus wistar mati di dekat pesisir dan jauh dari pesisir
dimana penelitian ini yang hinggap ada jenis lalat luar dari Spesies ini.
tetapi pengambilan sampel secara acak dengan yang terbesar.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan penelitian yang dilakukan
dari 4 kuadran di Kota Medan perkiraan lama waktu kematian rata-rata di
Kota Medan membutuhkan waktu 12 hari dan jenis lalat yang
teridentifikasi dari 4 kuadran di Kota Medan rata-rata yang dijumpai
Chrysoma Sp dan Lucilia Sp.
Kelebihan 1. Abstrak yang dapat menjelaskan seluruh isi jurnal.

2. Tujuan penelitian dapat tercapai.

3. Hasil diklasifikasikan dengan jelas dalam bentuk tabel dan gambar.


Kekurangan 1. Abstrak bagian bahasa indonesia masih ada menggunakan bahasa
inggris.
2. Kurangnya literatur yang mendukung penelitian ini.

3. Penelitian tidak mempertimbangkan faktor lain seperti melakukan


pengukuran suhu, kelembapan dan tinggi curah hujan.

Anda mungkin juga menyukai