Anda di halaman 1dari 14

KONFORMITAS

&
PENYIMPANGAN

SOSIOLOGI – FISIP UNIVERSITAS RIAU


RINA SUSANTI
Bentuk interaksi yang didalamnya
KONFORMITAS seseorang berpikiran terhadap orang lain
sesuai dengan harapan kelompok.
Contoh : Anak di didik sesuai gendernya

“Sosialiasi menghasilkan konformitas” Jhon M. Shepard

PEMBUKTIAN Manusia Cenderung Bersifat


Konformis.
Muzafer Sherif (1966) Dalam situasi kelompok, orang
Mahasiswa diberi soal :
 Sendirian = Berbeda-beda cenderung membentuk suatu
 Bersama = Cenderung Sama norma sosial
“Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan diliuar batas toleransi.”

James Vander Zanden (1979)

Penyimapangan
Meskipun masyarakat telah (Deviance)

berusaha agar setiap anggota


berperilaku sesuai dengan
Penyimpang
harapan masyarkat kita selalu Kornblum
(Deviant)
menjumpai adanya anggota
yang menyimpang.
contoh : Tomboy Dan Sissy Institusi
Menyimpang
Tercela – tidaknya suatu perbuatan tidak melekat pada DEFENISI SOSIAL
perbuatan itu sendiri melainkan tergantung pada defenisi
social. PENYIMPANGAN
Example : Menurut para ahli
 Wanita bugil di depan mahasiswa hukum Deviance sosiologi:
 Wanita bugil didepan mahasiswa seni Deviance Penyimpangan bukan
 Laki - laki memakai celana renang di pesta Deviance
merupakan sesuatu yang
melekat pada bentuk
 Laki – laki memakai celana renang ke pool Deviance perilaku tertentu.
Melainkan diberi ciri
penyimpangan melalui
defenisi social.

Bersumber pada :

 Kelompong yang berkuasa


 Masyarakat umum
TEORI MENGENAI PENYIMPANGAN
Mengapa penyimpangan Terjadi ?
 Mikrososiologi Interaksi Sosial
 Makrososiologi Struktur Sosial

Mikrososiologi Makrososiologi
(interaksi Sosial) (Struktur Sosioal)
 Teori Differential Association
(Edwin H. Sutherland)  Teori Merton
 Teori Labelling  Teori Fungsi (Durkheim)
(Edwin M. Lemert)  Teori Konflik (Karl Marx)
Teori Differential Association
(Edwin H. Sutherland)
Penyimpangan bersumber pada pergaulan yang
berbeda ( differential association)
Melalui proses belajar ini, seseorang
mempelajari suatu sub kebudayaan menyimpang
Example : Pekerja Seks
MIKROSOSIOLOGI
TEORI LABELLING
(Edwin M. Lemert)
Seseorang menjadi penyimpang karena proses lebelling (pemberian
julukan, cap, etiket, merek) yang diberikan masyarkat kepadanya.
Alur :
 Mula-mula seseorang melakukan penyimpangan PRIMARY DEVIATTION.
 Akibat dilakukannya penyimpangan tersebut ia diberi julukan LABELLING
 Kemudian ia mendefenisikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi
perbuatan menyimpangnya SECONDARY DEVIATION
 Lalu ia mulai menganut suatu gaya hidup menyimpang (Deviant Life Style), yang
menghasilkan suatu karir menyimpang. (Deviant Career).

MIKROSOSIOLOGI
PEMBUKTIAN !
-William J. Chambliss
Percobaan yang dilakukan pada siswa SMA di A.S…….
• Saints, dari kelas atas, anak-anak baik, kurang diketahui
• Roughnecks, dari kelas bawah, perusak, diketahui

Menurut Chambliss tanggapan komunitas memperkuat pola penyimpangan para


Roughnecks, memperkuat citra diri mereka sebagai penyimpang.
• Roughnecks meringkuk di penjara atau menjadi gembel
• Saints sukses seperti menjadi dokter atau maneger

Terbukti bahwa Lebelling mendorong kearah dunia


penyimpangan.
MIKROSOSIOLOGI
Teori Merton Perilaku meyimpang merupakan
pencerminan tidak adanya kaitan
• Struktur social tidak hanya
menghasilkan perilaku konformis, antara aspirasi yang ditetapkan
tetapi menghasilkan pula perilaku kebudayaan dan cara yang dibenarkan
meyimpang. struktur social untuk mencapai tujuan
• Struktur social menciptakan keadan tersebut.
yang menghasilkan pelanggaran
terhadap aturan social. Struktur Social Perilaku Menyimpang
• Menekan orang tertentu ke arah
perilaku non*conform.

STRUKTUR SOCIAL TUJUAN SASARAN ATURAN YANG


& BUDAYA KEPENTINGAN
PENYIMPANGAN
MEMBATASI

MAKROSOSIOLOGI
TIPE CARA ADAPTASI INDIVIDU
Tipe Adaptasi Tujuan Cara
Conformity + +
Innovation + -
Ritualism - +
Retreatism - -
Rebellion ? ?

Contoh :
1. Conformity Pintar Karena Belajar
2. Innovation Kaya Karena Korupsi
3. Ritualism Karyawan Yang Baik Tapi Tidak Kompetitif
4. Retreatism Orang Gila, Gelandangan, Pemabuk
5. Rebelion Revolusi Politik
MAKROSOSIOLOGI
Teori Fungsi (Emile Durkheim)
• Keseragaman dalam kesadaran moral semua
anggota masyarakat tidak dimungkinkan.
• Tiap individu berbeda satu dengan yang lainnya (lingkungan,
Keturunan, Social).
• Orang yang berwatak penjahat akan selalu ada
• Kejahatan perlu bagi masyarakat, karena dengan adanya
kejahatan maka moralitas dan hukum dapat berkembang
secara normal.
MAKROSOSIOLOGI
Teori Konflik (Karl Marx)
• Kejahatan terkaik erat dengan kapitalisme
• Perilaku menyimpang didefenisikan oleh kelompok
penguasa untuk melindungi kepentingan mereka
sendiri.
• Hukum dianggap sebagai cerminan nilai dan
kepentingan mereka, sehingga yang banyak dihukum
adalah orang-orang miskin.

MAKROSOSIOLOGI
1. Crimes Without Victims, kejahatan tanpa korban. Ex : berjudi, zina.
2. Organized Crime, kejahatan terorganisasi. Komplotan berkesinimbungan untuk memperoleh
uang atau kekuasaan dengan jalan menghadiri Hukum. Ex : penyebaran rasa takut, korupsi,
monopoli, barang illegal, jasa Pelacuran, Perjudian Gelap.
3. Transnational Organized Crime, kejahatan terorganisasi yang melampaui batas negara yang
dilakukan organisasi-organisasi dengan jaringan global. Ex : penyelundupan senjata dan mesiu,
perdagangan obat terlarang dan bahan nuklir, perdagangan perempuan, penyelundupan
barang.
4. White Collar Crime, Kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang. Ex : Penghindaran Pajak,
Korupsi.
5. Corporate Crime, Kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan
menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Bisa dilakukan terhadap konsumen, public,
pemilik perusahaan dan karyawan.

TIPE-TIPE KEJAHATAN
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai