KULIAH KE 15

PENENTUAN UPAH DI PASAR

TENAGA KERJA

OLEH :
Dr. SALFADRI, SE, M.Si
 UPAH UANG DAN UPAH RIIL
PEMBAYARAN KEPADA TENAGA KERJA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI :
1. GAJI : PEMBAYARAN KEPADA PEKERJA-PEKERJA TETAP DAN TENAGA KERJA
PROFESIONAL SEPERTI PEGAWAI PEMERINTAH, DOSEN, GURU, MANAJER DAN
AKUNTAN. PEMBAYARAN TERSEBUT BIASANYA SEBULAN SEKALI.
2. UPAH: PEMBAYARAN KEPADA PEKERJA-PEKERJA KASAR YANG PEKERJAANNYA
SELALU BERPINDAH-PINDAH, SEPERTI MISALNYA PEKERJA PERTANIAN, TUKANG,
DAN BURUH KASAR.

DALAM TEORI EKONOMI UPAH DIARTIKAN SEBAGAI PEMBAYARAN KEATAS JASA-

JASA FISIK MAUPUN MENTAL YANG DISEDIAKAN OLEH TENAGA KERJA KEPADA PARA
PENGUSAHA. DENGAN DEMIKIAN DALAM TEORI EKONOMI TIDAK DIBEDAKAN
ANTARA PEMBAYARAN KEPADA PEGAWAI TETAP DENGAN PEMBAYARAN KEPADA
PEGAWAI TIDAK TETAP. DALAM TEORI EKONOMI KEDUA JENIS PENDAPATAN
PEKERJA DISEBUT UPAH.
 PERBEDAAN UPAH UANG DAN UPAH RIIL

• UPAH UANG : JUMLAH YANG DITERIMA PARA PEKERJA DARI PARA PENGUSAHA
SEBAGAI PEMBAYARAN KEATAS TENAGA , MENTAL DAN FISIK PARA PEKERJA YANG
DIGUNAKAN DALAM PROSES PRODUKSI.
• UPAH RIIL : TINGKAT UPAH PEKERJA YANG DIUKUR DARI SUDUT KEMAMPUAN
UPAH TERSEBUT MEMBELI BARANG-BARANG DAN JASA-JASA YANG DIPERLUKAN
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PARA PEKERJA.
• CONTOH: MISALKAN DALAM TAHUN 2010 PEKERJA DI SUATU INDUSTRI TEKSTIL
MENERIMA PENDAPATAN SEBESAR RP. 2.000.000 SEBULAN, PADA TAHUN 2015
PEKERJA ITU MASIH MELAKUKAN PEKERJAAN YANG SAMA DAN MENDAPAT UPAH
RP. 6.000.000 SEBULAN. DIANTARA TAHUN 2010 – 2015 DIMISALKAN HARGA-
HARGA TELAH MENJADI TIGA KALI LIPAT. DENGAN DEMIKIAN PENDAPATAN TAHUN
2015, KALAU DIUKUR DARI KEMAMPUANNYA MEMBELI BARANG-BARANG, NILAI
RIILNYA HANYALAH RP. 2.000.000. YAITU SEPERTIGA DARI UPAH YANG DITERIMA.
GAMBARAN SEDERHANA INI MENUNJUKAN UPAH UANG TELAH NAIK MENJADI 3
KALI LIPAT, TETAPI UPAH RILL TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN.
 CARA MENGHITUNG UPAH RIIL
TAHUN UPAH UANG INDEKS HARGA UPAH RIIL
(1) (2) (3) (4)
1995 100.000 100 100/100 x 100.000 =100.000
1997 150.000 125 100/125 x 150.000 = 120.000
2000 200.000 150 100/150 x 200.000 = 125.000
2005 600.000 400 100/400 x 600.000 = 150.000
 HUBUNGAN UPAH DAN PRODUKTIVITAS
UPAH RIIL YANG DITERIMA TENAGA KERJA TERUTAMA TERGANTUNG KEPADA PRODUKTIVITAS DARI
TENAGA KERJA TERSEBUT. DATA MENGENAI KENAIKAN UPAH DIBERBAGAI NEGARA, TERUTAMA DI NEGARA-
NEGARA MAJU MENUNJUKAN BAHWA TERDAPAT PERKAITAN YANG ERAT ANTARA KENAIKAN UPAH RIIL
PARA PEKERJA DENGAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS MEREKA.

MRP = D = MPP X HARGA BARANG.

APABILA HARGA BARANG DI DUA KEADAAN ADALAH SAMA,

KEDUDUKAN MRP1 YANG LEBIH TINGGI DARI MRP0 MENCERMINKAN
PERBEDAAN DALAM PRODUKTIVITAS. KURVA MRP1,
MENCERMINKAN KEGIATAN MEMPRODUKSI YANG KURVA HASIL
PENJUALAN MARGINALNYA ADALAH LEBIH TINGGI DARI MRP0,
BERARTI PRODUKTIVITAS YANG DIGAMBARKAN MRP1 LEBIH TINGGI
DARI MRP0. SELANJUTNYA MISALKAN JUMLAH PENAWARAN
TENAGA KERJA DI PASAR DITUNJUKAN OLEH S, YANG MEMOTONG
MRP1 DI TITIK E1 DAN MEMOTONG MRP0 DI TITIK E0, DENGAN
DEMIKIAN APABILA PERMINTAAN TENAGA KERJA ADALAH MRP1=D1,
UPAH TENAGA KERJA ADALAH DI W1. SEDANGKAN APABILA
PERMINTAAN TENAGA KERJA ADALAH DI MRP0=D0, MAKA TINGKAT
UPAH ADALAH W0.

GAMBAR 16.1 MEMPERLIHATKAN BAHWA APABILA PRODUKTIVITAS

SEMAKIN TINGGI UPAHA RIIL JUGA SEMAKIN TINGGI.
 SUMBER KENAIKAN PRODUKTIVITAS

1. KEMAJUAN TEKNOLOGI MEMPRODUKSI.

2. PERBAIKAN SIFAT-SIFAT TENAGA KERJA.
3. PERBAIKAN DALAM ORGANISASI
PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT.
 Pimpinan
(direktur)

Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3

Pimpinan
(direktur
Utama)

Dir. Dir.
Dir. Dir.
Pemasaran Personalia
Keuangan Produksi

Pegawai 1 Pegawai 1 Pegawai 1 Pegawai 1

Pegawai 2 Pegawai 2 Pegawai 2 Pegawai 2

 PENENTUAN UPAH BERBAGAI BENTUK PASAR
TENAGA KERJA
• PASAR TENAGA KERJA YANG BERSIFAT PERSAINGAN
SEMPURNA,
• PASAR TENAGA KERJA MONOPSONI,
• PASAR TENAGA KERJA MONOPOLI DI PIHAK PEKERJA,
• PASAR MONOPOLI DIKEDUA BELAH PIHAK. YAITU
PENGUSAHA DAN PEKERJA (MONOPOLI BILATERAL)
PERSAINGAN SEMPURNA DALAM PASAR TENAGA KERJA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DALAM PASAR TENAGA KERJA

BERARTI DI DALAM PASAR TERDAPAT BANYAK PERUSAHAAN YANG
MEMERLUKAN TENAGA KERJA DAN TENAGA KERJA YANG ADA
DALAM PASAR TIDAK MENYATUKAN DIRI DALAM SERIKAT-SERIKAT
BURUH YANG AKAN BERTINDAK SEBAGAI WAKIL MEREKA.

PADA GAMBARAN 16.2 PENENTUAN TINGKAT UPAH DI PASAR

TENAGA KERJA DAN DI DALAM SUATU PERUSAHAAN.
DALAM GAMBAR 16.2 (i)
DITUNJUKAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN TENAGA KERJA DI
SUATU PERUSAHAAN.
DALAM GAMBAR (ii)
MRP = D = KURVA PERMINTAAN TENAGA KERJA.
SS = PENAWARAN TENAGA KERJA.
KESEIMBANGAN DICAPAI PADA TITIK E. DIMANA TENAGA KERJA
YANG DIGUNAKAN ADALAH L, DAN TINGKAT UPAH ADALAH W.
 PASAR TENAGA KERJA MONOPSONI
MONOPSONI BERARTI HANYA TERDAPAT SATU PEMBELI DI PASAR SEDANGKAN PENJUAL JUMLAHNYA
BANYAK. BERARTI PASAR INI BERSIFAT MONOPOLI DIPIHAK PERUSAHAAN.
UNTUK MENERANGKAN PENENTUAN UPAH DI PASAR MONOPSONI DIGUNAKAN DUA PENDEKATAN :
MENGGUNAKAN GAMBARAN ANGKA DAN MENGGUNAKAN GRAFIK.

JUMLAH TINGKAT UPAH BIAYA TOTAL TENAGA BIAYA MARGINAL HASIL PENJUALAN
PEKERJA PER PEKERJA KERJA (JUMAH UPAH) TENAGA KERJA PRODUKSI MARGINAL
(1) (2) (3) (4) (5)

0 - - - -

1 3000 3000 3000 15000

2 4000 8000 5000 14000
3 5000 15000 7000 13000
4 6000 24000 9000 12000
5 7000 35000 11000 11000
6 8000 48000 13000 10000
7 9000 63000 15000 9000
 GAMBAR 16.3
UPAH DAN TENAGA KERJA DALAM MONOPSONI
KURVA S= W
KURVA D= MRP
PADA PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA KESEIMBANGAN
TERCAPAI PADA SAAT KURVA S=W
BERPOTONGAN DENGAN KURVA
D=MRP
PADA MONOPSONI KESEIMBANGAN
TERCAPAI PADA MCL = D =MRP
UPAH YANG BERLAKU ADALAH 7000
DAN TENAGA KERJA YANG
DIGUNAKAN ADALAH 5.
 MONOPOLI DARI PIHAK TENAGA KERJA
ADA TIGA KEADAAN PENENTUAN UPAH YAITU :
1. MENUNTUT UPAH YANG LEBIH TINGGI DARI YANG DICAPAI PADA KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN
PENAWARAN.
2. MEMBATASI PENAWARAN TENAGA KERJA.
3. MENJALANKAN USAHA-USAHA YANG BERTUJUAN MENAIKAN PERMINTAAN TENAGA KERJA.

GAMBAR 16.4. KESEIMBANGAN MULA-MULA TERJADI PADA SAAT

SERIKAT BURUH MEMPUNYAI
KEKUATAN MONOPOLI
PERPOTONGAN ANTARA DD DENGAN SS, DIMANA
UPAH ADALAH W. KETIKA SERIKAT BURUH
MENUNTUT KENAIKAN UPAH , UPAH MENJADI
W1, PERUSAHAAN HANYA MEMPEKERJAKAN
TENAGA KERJA SEBANYAK L1, SEDANGKAN
PENAWARAN TENAGA KERJA ADALAH L2. MAKA
TERJADI PENGANGGURAN L 1L2
 MEMBATASI PENAWARAN TENAGA KERJA
GAMBAR 16.5
MENINGKATKAN UPAH DENGAN MEMBATASI PENAWARAN
TERDAPAT ORGANISASI SERIKAT BURUH/
PERSATUAN PEKERJA YANG BERSIFAT
SANGAT KHUSUS, SEPERTI PERSATUAN
SEKRETARIS, PERSATUAN AHLI TEKNIK,
PERSATUAN DOKTER DLL.
PERSATUAN TERSEBUT DAPAT
MEMPENGARUHI UPAH YANG MEREKA
TERIMA DENGAN CARA MEMBATASI
PENAWARAN MEREKA. SALAH SATU
CARANYA ADALAH DENGAN MEMBATASI
KEANGGOTAAN MEREKA, DAN MELARANG
BUKAN ANGGOTA UNTUK MENJALANKAN
KEGIATAN DI DAERAH YANG DILIPUTI OLEH
PERSATUAN TERSEBUT. CARA LAINNYA
ADALAH DENGAN MENENTUKAN SYARAT-
SYARAT TERTENTU YANG HARUS DIPENUHI
AGAR MEREKA DAPAT MENJADI ANGGOTA.
DD = PERMINTAAN TENAGA KERJA.
SS = PENAWARAN TENAGA KERJA.
AKIBATA PEMBATASAN PENAWARAN
TENAGA KERJA MAKA PENAWARAN
TENAGA KERJA MENJADI S1S1. UPAH AKAN
NAIK MENJADI W1 DAN TENAGA KERJA
YANG DIPEKERJAKAN ADALAH L1
 MENAMBAH PERMINTAAN TENAGA KERJA
KEDUA CARA SEBELUMNYA UNTUK MENINGKATKAN UPAH, MENYEBABKAN
BERKURANGNYA PENGGUNAAN TENAGA KERJA. UNTUK MENGHINDARI KELEMAHAN
DARI DUA CARA DIATAS, SERIKAT BURUH BERUSAHA MENAMBAH PERMINTAAN
KEATAS TENAGA KERJA.
GAMBAR 16.6
MENINGKATKAN UPAH DENGAN MENAMBAH DALAM GAMBAR 16.6,
PERMINTAAN KESEIMBANGAN MULA-MULA
TERCAPAI PADA TITIK E. USAHA
SERIKAT BURUH BERTUJUAN
AGAR PERUSAHAAN
MENGGUNAKAN LEBIH BANYAK
TENAGA KERJA YANG
MENYEBABKAN KURVA
PERMINTAAN BERTAMBAH
MENJADI D1D1. KEADAAN
KESEIMBANGAN BARU TERCAPAI
PADA TITIK E1. DIMANA UPAH
ADALAH W1 DAN TENAGA KERJA
YANG DIGUNAKAN MENJADI L1.
 PENENTUAN UPAH DALAM PASAR MONOPOLI BILATERAL
PASAR TENAGA KERJA MONOPOLI BILATERAL
GAMBAR 16.7 YAITU : DI DALAM PASAR TENAGA KERJA
PENENTUAN UPAH DALAM PASAR DIMANA TENAGA KERJA BERSATU DALAM
SATU SERIKAT BURUH DAN DI DALAM PASAR
MONOPOLI BILATERAL TENAGA KERJA HANYA TERDAPAT SATU
PERUSAHAAN SAJA YANG MENGGUNAKAN
TENAGA KERJA.

DALAM GRAFIK 16.7,

DD = PERMINTAAN TENAGA KERJA.
SS= PENAWARAN TENAGA KERJA

DI DALAM PASAR TENAGA KERJA

MONOPSONI BILATERAL TERDAPAT
PERBEDAAN YANG NYATA DIANTARA UPAH
YANG DITUNTUT SERIKAT BURUH DENGAN
UPAH YANG DITAWARKAN PERUSAHAAN..

APABILA SERIKAT BURUH LEBIH KUAT, MAKA

UPAH YANG BERLAKU ADALAH W2, TETAPI
APABILA PERUSAHAAN YANG LEBIH KUAT
MAKA TINGKAT UPAH ADALAH W1
 FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN
PERBEDAAN UPAH

• PERBEDAAN CORAK PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM

BERBAGAI JENIS PEKERJAAN
• PERBEDAAN DALAM JENIS-JENIS PEKERJAAN
• PERBEDAAN DALAM KEMAMPUAN, KEAHLIAN DAN
PENDIDIKAN.
• TERDAPATNYA PERTIMBANGAN BUKAN KEUANGAN DALAM
MEMILIH PEKERJAAN
• KETIDAK SEMPURNAAN DALAM MOBILITAS TENAGA KERJA.
SOAL-SOAL LATIHAN
 UNTUK BAB 17

SILAHKAN SAUDARA BACA SENDIRI

BAHAN KULIAHNYA DAN DICOBA
MENCARI JAWABAN DARI SOAL-SOAL
YANG ADA.
TAPI ITU BUKAN TUGAS.