MACROECONOMICS

EMPAT PASAR
MAKRO
 5 PELAKU MAKRO DIKAITKAN
DGN 4 PASAR MAKRO
 PAJAK

 PEMERINTAH NEGARA LAIN

PAJAK PASAR PRODUSEN

BARANG
RUMAH TANGGA
PASAR TENAGA
KERJA

LEMBAGA
KEUANGAN PASAR UANG
DASAR FILSAFAT KAUM KLASIK

 SISTEM LAISSEZ FAIRE

 KLASIK BISA MENCAPAI :

1. FULL EMPLOYMENT LEVEL OF

ACTIVITY
2. ALOKASI SUMBER ALAM DAN
FAKTOR PRODUKSI LAIN DIANTARA
BERBAGAI KEGIATAN EKONOMI
SECARA EFISIEN
COMMODITY OF MARKET (KLASIK)

 SAY’S LAW: “ SUPPLY

CREATES ITS OWN
DEMAND”.
 HARGA DARI HAMPIR
SEMUA BARANG DAN JASA
ADALAH FLEKSIBEL
 LABOR OF MARKET
 DI PASAR TENAGA KERJA; DLM
JANGKA PENDEK HANYA ADA
PENGANGGURAN SUKARELA, TETAPI
BERSIFAT SEMENTARA KARENA
JIKA HARGA TURUN (TERMASUK
TINGKAT UPAH) MAKA KONSUMSI
DAN PRODUKSI AKAN KEMBALI LAGI
KE TINGKAT SEMULA ( TINGKAT FULL
EMPLOYMENT).
 MONEY OF MARKET

 DI PASAR UANG, KAUM KLASIK

MEMPUNYAI TEORI KUANTITAS, YANG
MENYATAKAN BAHWA PERMINTAAN
AKAN UANG ADALAH PROPOSIONAL
DGN NILAI TRANSAKSI YANG
DILAKUKAN MASYARAKAT.
 DI PASAR INI DITENTUKAN TINGKAT
HARGA UMUM, JIKA JUMLAH UANG
YANG BEREDAR NAIK , MAKA TINGKAT
HARGAPUN NAIK.
 MONEY OF MARKET

 DALAM SISTEM STANDAR KERTAS, TIDAK ADA

PROSES OTOMATIS YANG MENSTABILKAN
TINGKAT HARGA. DISINI KAUM KLASIK
MELIHATSATU-SATUNYA PERANAN MAKRO
PEMERINTAH, YAITU MENGENDALIKAN
JUMLAH UANG YANG BEREDAR SESUAI DGN
KEBUTUHAN TRANSAKI MASYARAKAT.
 DALAM SISTEM STANDAR EMAS, ADA
MEKANISME OTOMATIS YANG MENJAMIN
KESTABILAN HARGA. DISINI PERANAN
PEMERINTAH TIDAK DIANGGAP PERLU, SEBAB
JUMLAH UANG (EMAS) YANG BEREDAR AKAN
OTOMATIS MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT.
 FOREIGN OF MARKET

 DI PASAR LUAR NEGERI, MEKANISME

OTOMATIS MENJAMIN KESEIMBANGAN
DALAM NERACA PERDAGANGAN MELALUI :
1. MEKANISME HUME, DALAM SISTEM
STANDAR EMAS ATAU....
2. FLOATING EXCAHNGE RATE SYSTEM,
DALAM SISTEM STANDAR KERTAS.
3. TIDAK MEMERLUKAN CAMPUR TANGAN
PEMERINTAH.
 DASAR FILSAFAT TEORI
KEYNES
 MOTIF MENGEJAR KEUNTUNGAN BUKAN
LAGI SEBAGAI MOTIF UTAMA UNTUK
MENGGERAKKAN PRODUKSI (SEPERTI
SISTEM KAPITALIS/KLASIK)
 KEYNES BERPENDAPAT KEGIATAN PRODUKSI
DAN PEMILIKAN FAKTOR PRODUKSI, MASIH
TETAP BISA DIPERCAYAKAN KEPADA
PENGUSAHA SWASTA, TAPI PEMERINTAH
WAJIB MELAKUKAN KEBIJAKSANAAN YANG
AKTIF UNTUK MEMPENGARUHI GERAK
PEREKONOMIAN.
DASAR FILSAFAT TEORI KEYNES

 DALAM MASA DEPRESI PEMERINTAH HARUS

BERSEDIA UNTUK MELAKSANAKAN
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG LANGSUNG
BISA MENYERAP TENAGA KERJA,
WALAUPUN HAL ITU HANYA BISA
DILAKSANAKAN DENGAN MENGAKIBATKAN
DEFISIT DIANGGARAN BELANJA (SAAT
ANGGARAN BELANJA SEIMBANG SISTEM
TERBAIK DIBIDANG PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA.
 FILSAFAT TEORI KEYNES

 KEYNES TIDAK PERCAYA AKAN

KEKUATAN HAKIKI DARI SISTEM
LAISSEZ FAIRE UNTUK MENGKOREKSI
DIRI SENDIRI YAITU UNTUK KEMBALI
PADA POSISI FULL EMPLOYMENT SECARA
OTOMATIS... KEYNES MENGATAKAN
TERCAPAI JIKA BISA DICAPAI DENGAN
TINDAKAN TERENCANA DAN BUKAN
SESUATU YANG AKAN DATANG DGN
SENDIRINYA. INTI DARI IDEOLOGI
KEYNESIANISME
COMMODITY OF MARKET
 KEYNES MENOLAK HUKUM SAY.
MENURUT KEYNES ; KELEBIHAN
PRODUKSI SECARA UMUM BISA
TERJADI. DEMAND YANG ADA
TIDAK CUKUP UNTUK MENYERAP
SUPPLY YANG DITAWARKAN.
 EFFECTIVE DEMAND TERJADI JIKA
MASYARAKAT MEMBELANJAKAN
PENDAPATANNYA DI PASAR BARANG
 2 AKIBAT JIKA TIDAK SEMUA BARANG
YANG DIPRODUKSIKAN DALAM SUATU
PERIODE TERBELI MASYARAKAT YI:
1. PARA PRODUSEN AKAN MENGURANGI
PRODUKSI MEREKA UNTUK PERIODE
BERIKUTNYA GDP BERIKUT AKAN TURUN
2. TERJADI PERSAMAAN DGN AKIBAT DIATAS,
DIMANA HARGA BARANG TURUN SESUAI
DGN HUKUM PENAWARAN DAN
PERMINTAAN JIKA PERMINTAAN < DARI
PENAWARAN, MAKA HARGA CENDERUNG
UNTUK TURUN.
 PROSES PRODUKSI MENGHASILKAN
PENDAPATAN DALAM MASYARAKAT

 PROSES PENGHASILAN S
PRODUKSI RT (Y)
C
merencanakan
produksi SUPPY BRG/
JASA (Q)

PRODUSEN melihat situasi pasar PASAR

(Y= Q  Y = C +S.... Q > C) BARANG
 CONSUMPTION

 MENENTUKAN COUNSUMPTION:

1. INCOME
2. MPC & APC  APC > MPC
3. MPS
 INVESTMENT
 YANG MENENTUKAN INVESTASI :
1. TINGKAT BUNGA
2. MARGINAL EFFICIENCY OF CAPITAL

DIHUBUNGKAN DGN PASAR UANG :

 Kemungkinan menggunakan dana orang lain.
 Faktor Keuntungan Yang diharapkan dlm 2 dimensi :
 Dimensi yg menunjukan BERAPA BESAR KEUNTUNGAN
yang akan diperoleh untuk setiap rupiah yang ditanamkan dan
 Dimensi WAKTU, berapa laa aliran keuntungan ini
berlangsung.
 INVESTMENT
 CONTOH:
 Seandainya tingkat bunga 2 % setiap bln (24%
setahun), maka investasi pembelian truk masih
menguntungkan, karena keuntungan kotor yg
diharapkan adalah 50%, jadi melebihi ongkos
penggunaan dana. Sebab keuntungan bersih yg
diharapkan : 50% - 24% = 26% per Tahun untuk
10 tahun
 Tingkat bungan 5% tiap bulan (60% perthn) 
investasi tidak menguntungkan biaya
penggunaan dana melebihi keuntungan
yng diharapkan.
 Investement
 TEORI KEYNES; TINGKAT
KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN 
MARGINAL EFFICIENCY OF CAPITAL
(MEC).
 JIKA MEC > r ; maka investasi
dilaksanakan
 JIKA MEC < r; maka investasi tidak
dilaksanakan
 JIKA MEC = r; maka investasi boleh/tidak
dilaksanakan.
 J.M. KEYNES
 PASAR UANG: PERTEMUAN ANTARA
PERMINTAAN AKAN UANG DGN
PENAWARAN AKAN UANG.
 MONEY OF DEMAND ; ADA 3 MOTIVE
1. TRANSACTION MOTIVE
2. PRECAUSIONARY MOTIVE
3. SPECULATION MOTIVE
 MONEY OF SUPPLY: JUB BENTUK KARTAL
MAUPUN GIRAL.
 HARGA OBLIGASI DAN TINGKAT BUNGA
YG BERLAKU HUBUNGAN NEGATIVE
 J.M. KEYNES
 PERMINTAN TOTAL DISEBUT LIQUIDITY
PREFERENCE MONEY Of SUPPLY DAN
MENENTUKAN HARGA DR PENGGUNAAN
UANG YAITU Interest rate ( i; r)
 Interest Rate  penghubung utama antara
PASAR UANG DGN PASAR BARANG, sebab
tingkat bunga menentukan berapa Pengeluaran
Investasi yang direncanakan oleh investor dan
selanjutnya pengeluaran investasi menentukan
tingkat AGGREGATE DEMAND
 J. M. KEYNES
 PASAR TENAGA KERJA MENGIKUTI
PASAR BARANG, JIKA OUTPUT NAIK
MAKA JUMLAH ORANG YANG
MENDAPAT PEKERJAAN ATAU TINGKAT
EMPLOYMENT JUGA NAIK,
SEBALIKNYA,....
 KEYNES menentukan PROSES MAKRO;
proses menuju GENERAL EQUILIBRIUM,
jika terjadi suatu perubahan (misalnnya I atau
G atau MS berubah), maka akan mempunyai
pengaruh berantai terhadap semua pasar.
 PASAR KOMODITI DAN KURVA IS
PEREKONOMIA TERTUTUP SEDERHANA: Variabel
:
kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan ialah; C,S,
I ,Y

 PEREKONOMIAN TERTUTUP DGN KEBIJAKAN FISKAL;

 Variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan
ialah; C,S,I,Y,Tx,G,Tr
 PEREKONOMIAN TERBUKA TANPA KEBIJAKAN FISKAL:
Variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan
ialah; C,S,I,Y,X,M
 PEREKONOMIAN TERBUKA DGN KEBIJAKAN FISKAL:
variabel kegiatan ekonomi agregatif yang diperhatikan
ialah; C,S,I,Y,X,Z,Tx,G dan Tr.
 PENGELUARAN INVESTASI DLM MODEL
ANALISIS IS-LM

 BESAR KECILNYA INVESTASI SUATU

MASYARAKAT DIPENGARUHI OLEH
TINGGI/RENDAHNYA TINGKAT BUNGA
HUBUNGANNYA NEGATIF.
FUNGSI I = 80 – 4r I=nilai investasi/thn (triliun RP) dan
20
tingkat bunga (r) dlm perssentase.
Mis; saat r= 15% Besarnya investasi Rp.20Triliun.
15
I = 80 – 4 (15)
= 80 – 60
I = 20

20 80
 Contoh mencari fungsi konsumsi
 Tahun 2000 tingkat pendapatan nasional sebesar Rp. 100
milyar; besarnya konsumsi sebesar Rp. 95 milyar
 Tahun 2001 besarnya pendapatan nasional Rp. 120 milyar;
besarnya konsumsi Rp. 110 milyar.

 Jawab ;
 APC 2000 = C2000/ Y2000 = 95/100 = 0,95
APC2001 = C2001/ Y2001 = 110 / 120 = 0,92
Besarnya MPC ;
MPC : ∆ C / ∆ Y = ( C 2001 – C 2000) : ( Y 2001 – Y 2000)
= (110 – 95) : (120 – 100) = 15/20 = 0,75
MENURUNKAN KURVA IS
I=S
 Y = C + I……1
 C= a + b Y …..0 < b = ∆C/ ∆Y < 1
 I = Io + er …. C = ∆I / ∆r < 0
Y = C + I
 Y= (a+bY) + (Io+er)
 Y=)a+bY) + Io + er
 Y-bY = a+Io +er
 (1-b)Y = a+Io +er
 Y = a + Io + e r
1 - b……..2
C = 40 + 0,6 Y
I = 80 – 4 r
Y= C + I
Y = 40 + 0,6Y + 80 – 4 r
1-bY = 120 – 4 r
0,4 Y = 120 – 4 r
Y = 120 - 4 r
0,4 0,4
Y = 300 - 10 r
 PENGELUARAN INVESTASI DLM MODEL
ANALISIS IS-LM

 BESAR KECILNYA INVESTASI SUATU MASYARAKAT

DIPENGARUHI OLEH TINGGI/RENDAHNYA TINGKAT
BUNGA HUBUNGANNYA NEGATIF.

FUNGSI I = 80 – 4r I=nilai investasi/thn (triliun RP) dan

tingkat bunga (r) dlm perssentase.
20
r Mis; saat r= 15% Besarnya investasi Rp.20Triliun.
15 I = 80 – 4 (15)
= 80 – 60
I = 20

80
20
I
MENEMUKAN FUNGSI
KONSUMSI
 C=a+bY
 a = Yn – MPC.Yn – (Yn – APCn Yn)
= Yn - MPC. Yn - Yn + APCn Yn
= APCn Yn - MPC . Yn
a = (APCn - MPC) . Yn
Karena fungsi konsumsi  C = a + b Y atau
C = a + MPC. Y maka perumusan fungsi
konsumsi adalah :
C = (APCn - MPC) Yn + MPC . Y
 Contoh mencari fungsi konsumsi
 Tahun 2000 tingkat pendapatan nasional sebesar Rp. 100
milyar; besarnya konsumsi sebesar Rp. 95 milyar
 Tahun 2001 besarnya pendapatan nasional Rp. 120 milyar;
besarnya konsumsi Rp. 110 milyar.

 Jawab ;
 APC 2000 = C2000/ Y2000 = 95/100 = 0,95
APC2001 = C2001/ Y2001 = 110 / 120 = 0,92
Besarnya MPC ;
MPC : ∆ C / ∆ Y = ( C 2001 – C 2000) : ( Y 2001 – Y 2000)
= (110 – 95) : (120 – 100) = 15/20 = 0,75
 KURVA I=S (Investment=Saving)
r Jika r = 5% Y=250
I = 60 S = 60 C = 190

Jika r = 15% Y = 150

15 I = 20 S = 20 C = 130

5
IS
Y
150 250
 Contoh mencari fungsi konsumsi

 Maka C = (APCn – MPC) Yn + MPC.Y

= (0,95 – 0,75). 100 + 0,75 Y
= 0,20 x 100 + 0,75 Y
= 0,20 X 100 + 0,75 Y
C = 20 + 0,75 Y
 BEP atau Y = C  Y – C = 0
Y – (20 + 0,75 Y) =0
Y - 0,75 Y - 20 =0
0,25 Y = 20
Y = 20
 FUNGSI SAVING
 S =Y–C dimana
 C =a+bY maka
 S = Y – ( a + b Y)
= Y - a - bY
S = ( 1-b) Y – a atau
S = - a + (1- b) Y
S = - a + MPS Y sehingga
Saat C = 20 + 0,75 Y maka
S = -20 + 0,25 Y
Thanks