Anda di halaman 1dari 22

Journal Reading

SOLID PAPILLARY CARCINOMA OF THE BREAST: A


SPECIAL ENTITY NEEDS TO BE DISTINGUISHED FROM
CONVENTIONAL INVASIVE CARCINOMA AVOIDING
OVER-TREATMENT.
Shuangping Guo, Yingmei Wang, Joseph Rohr, Chaoliang Fan, Qinglong Li, Xia Li, Zhe Wang

Pembimbing: dr. Joko S. Lukito, Sp.PA(K)


Penyaji: dr. Mohd. Yuwanda Basrul
PENDAHULUAN
Pengantar
<1% dari kasus karsinoma payudara

Rare entity

Pada wanita lanjut usia

Ciri klinis yang khas

Pertama kali dijelaskan oleh Maluf et al. pada tahun 1995

WHO (tumor papiler intraduktal entitas khusus dalam klasifikasi tumor


payudara
Karena kelangkaan dan spesifik, sifat tumor, perilaku klinisnya masih
diperdebatkan penanganannya
Secara khusus, Solid papillary carcinoma sering kehilangan ekspresi
penanda mioepitel di pinggirannya
Sulit dibedakan dengan karsinoma payudara invasive tipe konvensional
Bahan dan Metode
• Pencarian retrospektif dari database patologi dari tahun 2000 hingga
Materi Pasien 2014 di Rumah Sakit Xi Jing menggunakan kata kunci Solid Papillary
Carcinoma dan Papillary Carcinoma of The Breast

• Pewarnaan H&E
• Penanda antibodi mioepitel (CD10, (CK) 5/6, P63)
Pewarnaan IHK dan • Penanda neuroendokrin (sinaptopisin, kromogranin, ER, PR, HER2, Proliferative index
Ki67)
interpretasi • Pewarnaan IHK >> imunostainer otomatis Bond-Max (Vision Biosystems, Lecia,
Australia), dengan sistem deteksi berbasis polimer. ER, PR dan HER2 dinilai sesuai
dengan pedoman ASCO / CAP

• Satu kasus dengan IHC memperoleh skor protein HER2 2+ yang dinilai
Fluoresensi keberadaan amplifikasi gen HER2 pada 4 µm bagian FFPE menggunakan
probe standar (Abbott Molecular, Des Plaines, IL). Kasus dianggap memiliki
hibridisasi in situ amplifikasi gen HER2 jika rasio HER2/CEP17 ≥2.0 atau rata-rata HER2 copy
number ≥6.0 sinyal/sel

• Gabungan antara klasifikasi Solid papillary carcinoma dan tingkatan inti sel
tumor, ekspresi dari neuroendokrin dan mioepitel marker, dan termasuk
Metode analisis status kelenjar getah bening aksila dan kekambuhan lokal dianalisis
menggunakan uji chi-square Pearson. Signifikan statistik didefinisikan
statistik sebagai P < 0.05. Data dianalisis menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu
Sosial, Versi 17.0.
HASIL
GAMBARAN KLINIS

Usia rata-rata 62,5 tahun

3 pasien dengan Riwayat Bloody discharge

11
KASUS Tindakan mastektomi dan eksisi kelenjar getah bening aksila dilakukan pada
sembilan pasien, didapatkan 113 kelenjar getah bening. Hanya satu kelenjar
getah bening aksila yang menunjukkan mikrometastasis (1/9; 11,1%)

Tidak ada kekambuhan atau kematian selama rata-rata 50 bulan (kisaran, 14-90 bulan)
Tabel 1. Informasi klinis dari 11 kasus Solid papillary breast carcinomas
Gambaran Jumlah Jumlah Nomor
Klinikopatologis total=11 noninvasif =8 invasive=3 P.

Usia median (Tahun) 62.5 62 63 P> 0,05


Ukuran median (cm) 2.6 2.5 2.7 P> 0,05
Grade
1 7 5(62,5%) (66,7%)
2 P < 0,05
2 4 3(37,5%) (33,3%)
1
3 0 0(0%) (0%)
0
Ekspresi penanda
neuroendokrin P> 0,05
Sinaptopisin 5 3(37,5%) (66,7%)
2
Kromogranin 6 4(50%) (66,7%)
2
Ekspresi penanda
mioepitel P < 0,005
P63 5 5(62,5%) (0%)
0
CK5/6 4 4(50%) (0%)
0
CD10 4 4(50%) (0%)
0
Status KGB P> 0,05
Negatif 8 6(100%, 6/6) (66,7%,
2 2/3)
Positif 1 0(0%) (33,3%,
1 1/3)
Kambuh P < 0,005
Tidak ada
kekambuhan 10 7(100%, 7/7) (100%,
3 3/3)
Berulang 0 0(0%) (0%)
0
HASIL
GAMBARAN PATOLOGI

Secara makroskopis, tumor berbatas tegas, merah ke abu-abu (dalam versi web) dengan
tekstur lembut, dan diameter rata-rata 2,6 cm

8 kasus tidak menunjukkan invasi yang jelas


3 kasus menunjukkan invasi memiliki morfologi yang mirip dengan komponen in situ

11 KASUS
Tumor biasanya terdiri dari nodul papiler padat dengan ukuran bervariasi

Terdapat jaringan ikat halus dalam nodul papiler padat, tetapi papila tidak mencolok
Gambar 1. A-D. Gambaran histologis Solid papillary carcinoma pada bagian yang diwarnai H&E. A. Nodul papiler padat dengan pola
pertumbuhan luas pada pembesaran 40X. B. Sel tumor yang tampak luas dengan atipia ringan yang tersusun di sekeliling inti fibrovascular
membentuk nodul papiler padat dengan mitosis yang jarang (Pembesaran 200X). C. Musin ekstraseluler diamati secara fokal (Pembesaran 400X).
D.Bentuk tidak beraturan dengan musin ekstraseluler yang melimpah di tepi nodul tumor, menunjukkan invasi (Pembesaran 100X).
HASIL
GAMBARAN IMUNOFENOTIPE
• Lima dari sebelas kasus (45,5%) Solid papillary carcinoma pada payudara mengungkapkan setidaknya
satu dari penanda mioepitel termasuk P63, CK5/6 atau CD10 pada stroma/nodul (Tabel 1).
• Namun, terdapat perbedaan pola ekspresi dari lesi Benign ductal hyperplastic; hanya sebuah distribusi
yang jarang dari penanda mioepitel yang terdeteksi pada Solid papillary carcinoma (Gambar 2A),
sementara sel-sel mioepitel yang kuat dan utuh terdeteksi pada yang terakhir.
• Konsisten dengan hasil imunostaining, tidak ada sel mioepitel yang diamati pada nodul perifer Solid
papillary carcinoma di bagian yang diwarnai H&E. Ekspresi penanda mioepitel kadang-kadang
diamati di sekitar inti fibrovascular di dalam nodul papiler padat. Namun, tidak ada ekspresi penanda
sel mioepitel yang diamati pada tiga Solid papillary carcinoma dengan atau tanpa komponen infiltratif
(Gambar 2B).
• Kesebelas kasus menunjukkan imunofenotipe luminal dengan kepositifan yang kuat dan menyebar
untuk ER (Gambar 2C) dan PR, negatif untuk HER2, dan indeks proliferasi tumor rendah Ki67 (rata-
rata 9,5%). Satu kasus dengan skor protein HER2 2+ tidak menunjukkan amplifikasi gen HER2 oleh
FISH. Lima sampai enam kasus menunjukkan penanda neuroendokrin seperti sinaptopisin (Gambar
2D) dan kromogranin termasuk yang dengan atau tanpa invasi.
Gambar 2. A-D. Gambaran imunofenotipik karsinoma papiler padat payudara oleh IHC. A. Ekspresi yang jarang dari penanda mioepitelial P63 di
pinggiran nodul tumor (Pembesaran 200X). B. Tidak ada ekspresi CD10 pada Solid papillary carcinoma dengan komponen invasif (Pembesaran
200X). C. Sel tumor sangat positif untuk ER (Pembesaran 200X). D. Sel tumor mengekspresikan penanda neuroendokrin sinaptopisin (Pembesaran
200X).
ANALISIS HASIL

• Data follow-up didapatkan bahwa dalam sepuluh kasus dengan rata-rata


50 bulan (kisaran, 14-90 bulan).
• Tidak ada rekurensi atau kematian terkait karsinoma payudara yang
dilaporkan selama periode follow-up.
• Tidak ada hubungan yang signifikan yang ditemukan antara hubungan
Solid papillary carcinoma dengan atau tanpa invasi dan status kelenjar
getah bening aksila atau kekambuhan lokal.
DISKUSI
Diskusi
• Solid papillary carcinoma dengan atau tanpa invasi yang jelas masih diklasifikasikan sebagai DCIS, walaupun terdapat
perbedaan pada perilaku klinis dan terapi terhadap keduanya.
• Solid papillary carcinoma tidak sama dengan karsinoma neuroendokrin, meskipun DCIS neuroendokrin saat ini merupakan
sinonim untuk Solid papillary breast carcinoma, karena tidak ada terapi yang ditargetkan untuk karsinoma neuroendokrin
payudara saat ini dan tidak ada hubungan yang ditemukan antara diferensiasi neuroendokrin dan hasil klinis dalam penelitian
ini.
• Studi terbaru menunjukkan bahwa profil genomic dari Solid papillary carcinoma mirip dengan karsinoma payudara papiler
yang dienkapsulasi dan karsinoma payudara papiler invasive. Untuk itu, diperlukan konfirmasi diagnosis ahli patologi bidang
payudara dikarenakan Solid papillary carcinoma memiliki gambaran histologis dan imunofenotipe yang berbeda.
• Ekspresi penanda sel mioepitel pada nodul tumor adalah kriteria yang diterima secara luas untuk mendefinisi DCIS, jadi masih
menjadi kontroversi apakah Solid papillary carcinoma adalah karsinoma atau karsinoma invasif yang meluas in situ.
Dikarenakan mayoritas Solid papillary carcinoma tidak memiliki penanda mioepitel. Oleh karena itu, Peneliti berpendapat
tumor dengan sel mioepitel di sekitar nodul papiler padat dianggap sebagai DCIS oleh WHO. Bagi yang terdiri dari nodul bulat
tanpa sel mioepitel di sekitarnya, direkomendasikan interpretasi sebagai in situ. Area epitel berbentuk tidak beraturan dengan
kontur bergerigi yang tersusun tanpa sel mioepitel, dalam pola jigsaw dalam stroma desmoplastik, dapat didiagnosis sebagai
Solid papillary carcinoma invasif

Lanjutan……
Diskusi (Lanjutan)
• Sesuai dengan penelitian sebelumnya, bahwa Secara umum terlihat persentase yang rendah dari metastasis
kelenjar getah bening aksila, rekurensi lokal dan metastasis jauh dengan masa follow-up dari 30,6 bulan sampai 13 tahun.
Selain itu, tidak ada pasien yang meninggal karena karsinoma payudara dalam periode follow-up selama 14 hingga 90
bulan.
• Peneliti berpendapat bahwa tidak perlu melakukan mastektomi dan eksisi kelenjar getah bening aksila untuk Solid
papillary carcinoma berbatas tegas tanpa bukti invasi payudara dan USG negatif pada KGB aksila.
SIMPULAN
Solid papillary carcinoma adalah jenis dari karsinoma
payudara dengan gambaran klinis yang khas dan prognosis
yang sangat baik. Penting untuk mengenali tumor unik ini
secara patologis dan klinis, dan perlu dibedakan dari jenis
karsinoma payudara invasif konvensional untuk menghindari
pengobatan yang berlebihan.
Terima kasih
ABSTRAK
ABSTRAK

PENGANTAR

Solid papillary carcinoma pada payudara, merupakan sebuah entitas baru,


belum begitu dikenal, karakter serta penanganannya masih menjadi
pembahasan.
ABSTRAK

BAHAN DAN METODE

• 11 kasus Solid papillary carcinoma pada payudara yang terdapat dalam


arsip dan 253 kasus yang pernah dilaporkan dalam literatur yang
dianalisis secara retrospektif untuk mengetahui fitur dan hasil klinisnya.
ABSTRAK
Hasil

5 kasus mengekspresikan
neuroendokrin marker
Secara imunofenotipik
sinaptopisin.
11 kasus positif ER dan
6 kasus kromogranin.
PR, negatif untuk CK5/6
Secara Umum dan HER2, dan indeks Hanya 1 dari 9 kasus
Berbatas tegas proliferasi Ki67 yang mastektomi dan eksisi
rendah. kelenjar getah bening aksila
Wanita lanjut usia
dilakukan yang
Terdiri dari nodul papiler 5 kasus positif untuk
menunjukkan
padat mioepitel marker p63.
mikrometastasis di KGB
Sel tumor berada pada 4 kasus positif untuk CK5/6 aksila.
atypia yang low-grade dan CD10 di sekitar nodul.
Tidak ada kasus rekuren
Mitosis <5/10HPF Sedangkan kasus lainnya
Tidak ada Metastasis jauh.
sama sekali negatif untuk
semua mioepitel marker. Tidak ada kematian terkait
karsinoma payudara selama
periode follow-up selama
50 bulan
ABSTRAK

Hasil (Lanjutan)

253 Solid papillary carcinoma pada payudara yang dilaporkan


dalam literatur, persentase metastasis kelenjar getah bening
aksila adalah 4/136 (3%), dengan rekurensi lokal yang jarang
dan metastasis jauh; hanya tiga pasien meninggal karena
karsinoma payudara.
ABSTRAK

KESIMPULAN

Solid papillary carcinoma pada payudara adalah penyakit langka dengan


gambaran klinis yang khas dan prognosis yang sangat baik dan harus
dibedakan dari karsinoma payudara konvensional untuk menghindari
pengobatan yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai