Anda di halaman 1dari 25

Teknologi Dan Rekayasa

Mapping And Surveying Department


TEKNIK DAN METODE
PENENTUAN POSISI HORIZONTAL
TEKNIK DAN METODE
PENENTUAN KOORDINAT TITIK TUNGGAL

1. Metode Polar
Metode ini hanya membutuh-
kan sudut dan jarak sebagai
data untuk menentukan koor-
dinat suatu titik.

Teknologi dan Rekayasa


Perhatikan gambar dibawah ini
Y

Q ( ? , ?)

U
▲YPQ
αPQ

P
(XP , YP) ▲XPQ

Teknologi dan Rekayasa


a. Tahapan Pengukuran

o Tempatkan alat teodolit pada titik P dan atur sedemikian


rupa sehingga siap untuk digunakan.
o Sebelum melakukan pembidikan, buat 0° kearah utara.
Kemudian putar alat ke titik Q dan diperoleh sudut azimuth
αPQ.
o Bidik ke titik Q dan baca sudut horizontalnya.
o Ukur jarak titik P ke titik Q dengan pita ukur atau jarak
optis, sehingga diperoleh jarak dPQ.
o Dengan menggunakan metode perhitungan polar maka akan
diperoleh koordinat pada titik Q.

Teknologi dan Rekayasa


b. Tahapan Perhitungan
Dari gambar diperoleh :
o Sin αPQ = ▲XPQ : dPQ, sehingga
▲XPQ = dPQ . Sin αPQ
o Cos αPQ = ▲YPQ : dPQ, sehingga
▲YPQ = dPQ . Cos αPQ
o Maka XQ = XP + ▲XPQ = XP + dPQ . Sin αPQ
YQ = YP + ▲YPQ = YP + dPQ . Cos αPQ

Teknologi dan Rekayasa


2. Metode Perpotongan ke Muka
Sama seperti pada metode
sebelumnya, metode ini pun
membutuhkan sudut dan jarak
sebagai data untuk menentu-
kan koordinat suatu titik.

Teknologi dan Rekayasa


Perhatikan gambar dibawah ini
U

dAP P

αAP
A
βA

U dBP
dAB

Teknologi dan Rekayasa


a. Tahapan Pengukuran
o Tempatkan alat teodolit di titik A dan atur
sehingga siap untuk digunakan. Bidik titik P dan
baca sudut horizontalnya.
o Putar teropong ke arah titik B dan baca sudut
horizontalnya.
o Ukur jarak A ke P (dap).
o Pindahkan alat teodolit ke titik B dan atur hingga
siap untuk digunakan.
o Putar teropong ke arah titik P dan baca sudut
horizontalnya.
o Ukur jarak B ke P (dbp)

Teknologi dan Rekayasa


b. Tahapan Perhitungan
o Hitung sudut βA = bacaan kanan (bacaan ke titik B)
dikurangi bacaan kiri (bacaan ke titik P. βB = bacaan kanan
(bacaan ke titik P) dikurangi bacaan kiri (bacaan ke titik A).
o Hitung sudut jurusan BP : αBP = αBA + βB .
o Hitung koordinat titik P :
Dari titik A : XP1 = XA + dAP. Sin αAP
YP1 = YA + dAP. Cos αAP
Dari titik B : XP2 = XB + dBP. Sin αBP
YP2 = YB + dBP. Cos αBP
o Hitung koordinat definitif titik P yakni koordinat rata-rata
titik P dari A dan B
XP = (XP1 + XP2) / 2
YP = (YP1 + YP2) / 2

Teknologi dan Rekayasa


3. Metode Perpotongan ke Belakang
Seperti pada metode sebelum-
nya, metode ini pun membutuh-
kan sudut dan jarak sebagai
data untuk menentukan koordi-
nat suatu titik.

Teknologi dan Rekayasa


Perhatikan gambar dibawah ini
P

U
dAP β1 β2 U
dCP

αAP

A dBP
H

U
dAB
dBC
C

Teknologi dan Rekayasa


a. Tahapan Pengukuran
o Titik A, B dan C merupakan titik koordinat yang
sudah diketahui
o Titik P adalah titik yang akan dicari koordinatnya.
o Titik H adalah titik penolong collins yang dibentuk
oleh garis P terhadap C dengan lingkaran yang
dibentuk oleh titik-titik A, B dan P.
o Tempatkan alat teodolit pada titik A dan atur
sedemikian rupa sehingga siap untuk digunakan.
o Sebelum melakukan pembidikan, buat 0° ke arah
utara. Kemudian putar alat dan bidik ke titik P dan
diperoleh sudut azimuth αAP dan jarak dAP.

Teknologi dan Rekayasa


o Putar alat dan bidik ke titik B dan baca sudut
horizontal, dan ukur pula jarak dAB.
o Pindahkan alat ke titik B, dan 0° ke arah utara
serta baca sudut horizontalnya. Kemudian bidik
titik P dan ukur jarak dBP.
o Putar alat ke titik H (garis penolong collins) dan
ukur jarak dBH.
o Pindahkan alat ke titik H, dan 0° ke arah utara
serta baca sudut horizontalnya. Kemudian bidik
titik P dan ukur jarak dHP.
o Begitu selanjutnya sehingga pada titik P akan
diperoleh sudut dalam β1 dan β2.

Teknologi dan Rekayasa


b. Tahapan Perhitungan
o Dengan data-data dalam ΔABH dapat dihitung αAH dan dAH.
o dAH = dAB / Sin β1 . Sin (β1 + β2)
αAH = αAB - β2
αHA = αAH + 180°
o Koordinat H dapat dihitung sebagai berikut:
XH = XA + dAH . Sin αAH
YH = YA + dAH . Cos αAH
o Karena H terletak pada garis DC, maka :
αPH = αPC = arc tan (XC - XH) / (YC - YH)
αHP = αPH + 180°
δ1 = αHD - αAH
δ2 = 180° - (β1 + β2+ δ1)
o Sehingga : XP = XA + dAP Sin αAP
YP = YA + dAP Cos αAP

Teknologi dan Rekayasa


TEKNIK DAN METODE
PENENTUAN KOORDINAT BANYAK TITIK

4. Metode Poligon
o Pengertian
Poligon adalah rangkaian titik-titik yang
dihubungkan oleh suatu garis khayal di permukaan
bumi. Poligon merupakan salah satu metode
penentuan posisi horizontal.
b. Pengukuran Poligon
Didalam menentukan posisi horizontal cara poligon,
ada dua hal yang perlu diperhatikan :
1. Mengukur jarak
2. Mengukur sudut

Teknologi dan Rekayasa


c. Hitungan Poligon
1. Penentuan kuadran suatu arah
Pembagian kuadran dalam ilmu geodesi
berbeda dengan pembagian kuadran
didalam trigonometri.
Untuk menentukan kuadran suatu jurusan α
digunakan rumus tangen :

Tg αAB = (XB – XA) / (YB – YA)


= ΔX / ΔY

Teknologi dan Rekayasa


ILMU GEODESI TRIGONOMETRI

0 90

IV I II I

270 90 180 0

III II
III IV

180 270

Teknologi dan Rekayasa


Untuk menentukan kuadran suatu jurusan
α digunakan rumus tangen :
Tg αAB = (XB – XA) / (YB – YA)
= ΔX / ΔY

d. Bentuk Poligon
1. Poligon Tertutup
2. Poligon Terbuka

Teknologi dan Rekayasa


1. Poligon Tertutup

θ2
o Bila sudut luar yang diukur :
β2
∑θ = (n + 2) 180° ± fb
θ2 o Bila sudut dalam yang diukur :
β3 ∑β = (n - 2) 180° ± fb
o Pada absis dan ordinat
berlaku :
θ1 β1 ∑▲X = ∑ d.Sinα ± fx = 0
β4
θ4
∑▲Y = ∑ d.Cosα ± fy = 0
β5
θ5

Teknologi dan Rekayasa


1. Gambar Poligon Tertutup
U

αP2
P2 P3
U
β2
d2
P3

αP 3 P
β3
d1

4
U
P 2
P1 U

d3
α
P1 β1

αP 4 P
U β4
d5 P4

5
β4 d4
P5 αP5P1
Teknologi dan Rekayasa
2. Gambar Poligon Terbuka
U

βA αAB
U
A
αAP dAB βB
αBC
αBA
B
U dPA

αPA dBC U
Q
βC
αCD dCQ
P
αCB
C

Teknologi dan Rekayasa


5. Metode Triangulasi
o Pengertian
Pada metode ini titik satu dengan lainnya
dihubungkan sehingga membentuk
rangkaian segitiga atau jaring segitiga.
Adapun besaran-besaran yang diukur pada
metode triangulasi ini adalah setiap sudut
dalam pada segitiga dibawah perlu adanya
satu titik yang diketahui koordinatnya, satu
sisi diketahui pula jarak dan sudut
jurusannya.

Teknologi dan Rekayasa


2. Gambar Triangulasi
U

βA αAB
U
A
αAP dAB βB
αBC
αBA
B
U dPA

αPA dBC U
Q
βC
αCD dCQ
P
αCB
C

Teknologi dan Rekayasa


5. Metode Trilaterasi
o Pengertian
Pada prinsipnya metode ini sama dengan
metode pada triangulasi. Titik satu dengan
lainnya dihubungkan sehingga membentuk
rangkaian segitiga atau jaring segitiga.
Adapun perbedaannya adalah besaran-
besaran yang diukur pada metode
trilaterasi ini adalah setiap sisi-sisinya, dan
bukan sudut-sudut yang diukur.

Teknologi dan Rekayasa


Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai