Anda di halaman 1dari 40

 

Pengertian Usia Lanjut, Gerontology,


Geriatric, Keperawatan Gerontik

Oleh :
SEPTI ARDIANTY, S.Kep, Ns.M.Kep
Gerontologi -> Geros = lansia dan logos = ilmu

Gerontologi : Ilmu yang mempelajari tentang


faktor-faktor yg mengenai lanjut usia.
Miller cabang ilmu yg mempelajari proses
menua dan masalah yg mungkin terjadi pada
lansia.

Jadi gerontologi adalah ilmu yang mempelajari


proses dan dampak menua secara khusus
mengenai faktor-faktor yang menyangkut lanjut
usia.
Geriatri -> Geros = lansia dan
Ketri = kesehatan

Geriatri : Cabang ilmu kedokteran / medis yg


mempelajari aspek-aspek klinis, preventis,
maupun terapeutik bagi klien.

Geriatrik ners : Spesialis keperawatan lansia


yg dpt menjalankan perannya pada tiap tatanan
pelayanan dengan menggunakan pengetahuan,
keahlian, dan keterampilan merawat untuk
meningkatkan fungsi optimal lansia secara
komprehensif
Gerontologi keperawatan : Ilmu yang
mempelajari keperawatan pada lansia

Tujuan keperawatan gerontik: Meningkatkan


umur harapan hidup,yang dipengaruhi oleh 4 hal
antara lain:
1.majunya pelayanan kesehatan (yankes)
2.menurunnya angka kematian bayi dan anak
3.perbaikan gizi dan sanitasi
4.meningkatnya pengawasan terhadap penyakit
infeksi
Aging -> proses menua atau proses yang terus
menerus berlanjut secara almiah dan dimulai
sejak lahir.

Old age -> usia tua atau lanjut usia, umur 65


tahun keatas dan telah mengalami pensiun.

Frail elder -> kisaran usia 75 tahun keatas atau


lebih.
Batasan-batasan lanjut usia

WHO : Usia pertengahan : 45-59 tahun


Usia lanjut : 60-74 tahun
Usia lanjut tua : 75-90 tahun
Usia sangat tua: >90 tahun

Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Muhammad:


Masa setengah umur : 45-60 th
Masa lansia / senium : 65 th ke atas

UU no.13 tahun 1998: Lansia pada seseorang


berusia 60 tahun ke atas
Usia digolongkan atas 3:

•Usia biologis -> jangka waktu seseorang sejak


lahirnya berada dalam keadaan hidup

•Usia psikologis -> kemampuan seseorang untuk


mengadakan penyesuaian-penyesuaian pada
situasi yang dihadapinya

•Usia sosial -> peran-peran yang diharapkan /


diberikan masyarakat kepada seseorang
sehubungan dengan usianya.
4 kriteria masy penggolongkan lansia:

Kriteria fisik -> ciri fisik umum penuaan


seperti rambut yang beruban, kerutan atau
hilangnya gigi.

Kriteria fungsi ->tidak bisa melaksanakan


fungsi peran orang dewasa normal.

Kriteria simbolik -> cucu pertama dilahirkan.

Kriteria sementara -> tidak mampu merawat


dirinya atau tidak memiliki kontribusi
kesejahteraan rumah tangganya.
Tipologi Lanjut Usia
lansia literature lama yaitu :
•Serat Werdatama (Mangkunegoro)
Wong sepuh -> sepi hawa nafsu, menguasai ilmu
Dwi tunggal -> mampu membedakan baik dan buruk
Tua sepah -> orang tua yang kosong, bicaranya
muluk – muluk tanpa isi,

•Serat Kalatida ( Ronggo Warsito )


Orang yang berbudi sentosa, orang tua yang
meskipun diridhoi Tuhan dengan rezeki, namun
tetap berusaha terus disertai ingat dan waspada.
Orang yang lemah, orang tua yang berputus
asa,menjauhkan diri dari keduniawian -> kasih
sayang tuhan
zaman sekarang tipe lansia:
•Arif bijaksana : kaya dg pengalaman,
menyesuaikan diri dg zaman, mepunyai
kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan, dan menjadi panutan

•Mandiri : mengganti kegiatan yang hilang


dengan kegiatan baru, selektif dalam mencari
pekerjaan, teman pergaulan,

•Tidak puas : konflik lahir batin menentang


proses ketuaan, pemarah, tidak sabar, mudah
tersinggung, menuntut, sulit dilayani, dan
pengkritik
•Tipe pasrah : menerima dan menunggu nasib
baik, mempunyai konsep habis gelap datang
terang,pekerjaan apa saja dilakukan

•Tipe bingung : kaget, kehilangan kepribadian,


mengasingkan diri, merasa minder, menyesal,
pasif, acuh tak acuh

Ns. perlu mengenal tipe – tipe lanjut usia


sehingga dapat menghindarkan kesalahan atau
kekeliruan dalam melaksanakan pendekatan
perawatan.
Dampak meningkat lanjut usia :
Pertama, produktivitas akan menurun akibat
menurunnya penduduk usia produktif
mengakibatkan menurunnya pendapatan nasional.

Kedua, Peningkatan beban jumlah tunjangan


sosial.
penurunan output akibat penurunan persentase
penduduk usia produktif mengakibatkan
penurunan penerimaan. Akibatnya, defisit
anggaran pemerintah semakin membengkak.

Ketiga, peningkatan lansia akan mengakibatkan


meningkatnya tingkat rasio
Mitos-mitos Terhadap Lansia

Mitos kedamaian dan ketenangan


Kenyataan : sering ditemui stress karena
kemiskinan dan berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakit, depresi,
kekhawatiran, paranoid, dan masalah psikotik.

Mitos konservatisme dan kemunduran seperti


konservatif, tidak kreatif, menolak inovasi,
berorientasi ke masa silam, merindukan masa
lalu, kembali ke masa kanak-kanak, susah
berubah, keras kepala, dan cerewet
Mitos berpenyakitan, lansia dipandang masa
degenerasi biologis disertai oleh berbagai
penderitaan akibat penyakit yang menyertai
proses menua.
Mitos semilitas, lansia dipandang sebagai masa
pikun yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak.

Mitos tidak jatuh cinta, lansia tidak lagi jatuh


cinta dan gairah terhadap lawan jenis.

Mitos aseksualitas, lansia hubungan seksual


menurun, minat, dorongan, gairah, kebutuhan dan
daya seks berkurang.
Mitos ketidak produktifan, lansia sebagai usia
tidak produktif.
TEORI PROSES MENUA

Proses menua -> proses menghilangnya


perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita.

Penuaan -> proses natural kadang tidak tampak


mencolok. Penuaan akan terjadi pada semua
sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem
akan mengalami kemunduran pada waktu yang
sama.
Teori penuaan yaitu :
•Teori Biologi
Hayflick Limit Teory/ Biological Clock/ Celluler
Aging
Tiap spesies mempunyai suatu jam genetik yang
diputar menurut suatu replikasi, menurut teori ini
kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai
kecelakaan lingkungan atau penyakit.
Teori ini didukung oleh kenyataan mengapa
beberapa spesies mempunyai perbedaan umur
harapan hidup yang nyata.
Secara teoritis kita dapat dimungkinkan memutar
jam ini lagi meski hanya beberapa waktu dengan
pengaruh-pengaruh dari luar berupa peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan lain-lain.
The Error Theory

Terjadi mutasi progresif pada DNA sel somatik


menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan sel.
Hipotesis “Error Castastrophe” menua ->
kesalahan beruntun dalam waktu lama sepanjang
kehidupan manusia.

Akibat kesalahan metabolisme -> kerusakan sel


dan fungsi sel secara perlahan.
kesalahan dapat diperbaiki namun kemampuan
memperbaiki terbatas pada kesalahan proses
transkripsi (pembentukan RNA) menyebabkan
kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat
menghasilkan zat berbahaya.
Wear and Tear Theory

Teori ini meninggal -> suatu hasil penggunaan


jaringan yang berlebihan karena mereka tidak
dapat meremajakan ke dalam cara-cara yang
tidak ada habis-habisnya.

Teori ini mewakili kepercayaan bahwa organ


atau jaringan mempunyai program jumlah energi
untuk mereka. Menua dipandang suatu proses
fisiologi yang ditentukan oleh jumlah pemakaian
dan kerusakan yang telah digunakan.
Free Radical Theory
Penuaan akibat interaksi komponen radikal bebas
dalam tubuh manusia.
Radikal bebas merusak -> sangat reaktif dan
dapat berreaksi dengan DNA, protein, dan asam
lemak tidak jenuh.

radikal bebas berupa : superoksida (O2), Radikal


Hidroksil (OH) dan Peroksida Hidrogen (H2O2).
Tubuh zat penangkal: superokside dismutase
(SOD), enzim katalase yang berunsur Fe dalam
bentuk Haem, enzim glutation peroksidase.
Radikal bebas dinetralkan senyawa non enzimatik
seperti vitamin C, provitamin A (beta karoten),
Vitamin E.
Menurut Oen (1993) yang dikutif dari
Darmojo dan Martono (1999) menyatakan
bahwa makin tua umur makin banyak
terbentuk radikal bebas, sehingga poses
pengrusakan terus terjadi , kerusakan
organel sel makin banyak akhirnya sel mati.

Dan walaupun ada penangkal sebagian masih


tetap lolos dan makin lanjut usia bertambah
banyak sehingga proses pengrusakan terus
terjadi, kerusakan makin lama makin banyak
dan akhirnya sel mati.
Immunity Theory
orang bertambah tua, pertahanan mereka
terhadap organisme asing mengalami penurunan
sehingga lebih rentan menderita berbagai penyakit
seperti kanker dan infeksi.
berkurangnya fungsi sistem imun -> peningkatan
dalam respon auto imun tubuh -> penyakit auto imun
seperti artritis reumatoid dan alergi terhadap
makanan dan faktor lingkungan yang lain.

sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya


mengalami penurunan pada proses menua, daya
serangnya terhadap antigen menjadi menurun,
sehingga sel-sel patologis meningkat sesuai dengan
menigkatnya umur
Cross Linkage Theory
penuaan -> proses tidak sadar diwariskan
berjalan dari waktu ke waktu untuk mengubah
sel atau struktur jaringan.

proses replika pada tingkatan seluler menjadi


tidak teratur karena adanya informasi tidak
sesuai yang diberikan dari inti sel.

Molekul DNA menjadi saling bersilangan


(crosslink) dengan unsur yang lain sehingga
mengubah informasi genetika.
Adanya crosslink ini mengakibatkan
kesalahan pada tingkat seluler yang akhirnya
menyebabkan sistem dan organ tubuh gagal
untuk berfungsi.

Umumnya lansia mempunyai kekebalan


tubuh yang menurun sehingga mekanisme
sistem imun tidak dapat melawan
crosslinkage agent.

Setelah agent menyerang strain DNA


proses mitosis normal tidak terjadi sehingga
sel mati dan rusak, molekul kolagen patah dan
terjadi kalsifikasi.
•Teori Sosiologi

Disengagement Theory
bertambahnya usia seseorang secara berangsur
melepaskan diri dari kehidupan sosialny atau
menarik diri dari pergaulan sekitarnya.

Mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun,


baik secara kualitatif maupun kuantitasnya
sehingga sering terjadi kehilangan ganda yaitu :
•kehilangan peran
•hambatan kontak sosial
•berkurangnya komitmen
Activity Theory
•Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan
jumlah secara langsung. Teori ini menyatakan
bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka
yang aktif dan ikut dalam banyak kegiatan
sosial

•Ukuran optimum ( pola hidup ) dilanjutkan pada


cara hidup dari lanjut usia
•Mempertahankan hubungan antara sistem
sosial dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan ke lanjut usia
Continuity Theory

Teori ini mengemukakan bagaimana seseorang


terus menerus hidup, bagaimana teerus hidup
pada sisa hidupnya. Dasar kepribadian atau
tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas.
Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan
yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia
sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang
dimiliki.
Person Environment Fit Theory

Teori ini mnjelaskan hubungan saling


ketergantungan antara kemampuan suatu
kelompok dalam masyarakat atau lingkungan
sosial mereka. Setiap orang mempunyai
kemampuan untuk membentuk kehidupan
seseorang. Lansia mungkin mengalami penurunan
kemampuan yang mempengaruhi hubungan
dengan lingkungan, demikian juga jika
menderita penyakit maka kemampuan akan
terbatas.
Tugas perkembangn lansia meliputi :

•Pengaturan penurunan kekuatan fisik dan


kesehatan
•Pengaturan dari pengunduran diri dan
penurunan penghasilan
•Pengaturan meninggalnya suami/ istri
•Mendirikan perkumpulan kelompok umur,
adaptasi masyarakat
•Membuat perencanaan kehidupan fisik yang
memuaskan
•Teori Psikologis

Teori Kebutuhan Maslow


Menurut teori ini setiap individu mempunyai
hierarki kebutuhan dan semua individu
berusaha untuk memenuhinya. Kebutuhan
individu mempunyai prioritas yang berbeda,
ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan
dasar maka akan mencapai kebutuhan yang
lebih tinggi, dan kebutuhan paling tinggi adalah
aktualisasi diri.
Teori Jung

Kepribadian seseorang digambarkan tidak


hanya berorientasi pada dunia luar tetapi juga
pengalaman pribadi. Keseimbangan antara
keduanya merupakan faktor yang penting untuk
kesehatan mental. Menua dikatakan sukses
ketika seseorang melihat kedalam dan nilai
dirinya dari kehilangan atau pembatasan
fisiknya, dan individu tersebut dapat menerima
prestasi dan keterbatasannya.
Course of Human Life Theory
mengidentifikasi dan pencapaian tujuan kehidupan
seseorang menurut lima fase perkembangan.
•Masa kanak-kanak : tidak punya tujuan
hiduprealistis
•Masa remaja dan dewasa : konsep spesifik
mengenai tujuan hidup
•Usia 25 tahun : lebih konkret tentang tujuan hidup
dan aktif bekerja untuk mencapainya
•Usia pertengahan : melihat kebelakang kehidupan,
mengevaluasi apakah mempunyai atau tidak prestasi
dan sering mulai mengubah tujuan hidup (rencana
selanjutnya)
•Fase terakhir (usia lanjut) : menghentikan
mencapai cita-cita dan tujuan hidup.
Development Task Theory

Individu belajar tugas perkembangan yang


khusus pada berbagai tingkat kehidupan,
pencapaian tugas perkembangan memberi
kontribusi kebahagiaan dan perasaan sukses
individu.

Tugas perkembangan khusus :


Kematangan fisik
Pengharapan budaya masyarakat
Nilai dan aspirasi masyarakat
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi penuaan:

1) Hereditas atau ketuaan genetik


2) Nutrisi atau makanan
3) Status kesehatan
4) Pengalaman hidup
5) Lingkungan
6) Stres
MASALAH SERING TERJADI PADA LANSIA

Masalah kesehatan pada lansia dapat berasal dari


aspek yaitu biologi, psikologi, sosial-kultural, dan
spiritual.
Masalah berupa emosi labil, mudah tersinggung,
gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia,
perasaan kehilangan, dan tidak berguna. Lansia dengan
problem tersebut menjadi rentan mengalami gangguan
psikiatrik seperti depresi, ansietas (kecemasan),
psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada
umumnya maslah kesehatan mental lansia adalah
masalah penyesuaian dari keadaan sebelumnya (fisik
masih kuat, bekerja dan berpenghasilan) menjadi
kemunduran.
Lansia juga identik dengan menurunnya daya
           

tahan tubuh dan mengalami berbagai macam


penyakit.
Semakin banyak penyakit pada lansia, semakin
banyak jenis obat yang diperlukan.

Banyaknya jenis obat akan menimbulkan masalah


antara lain kemungkinan memerlukan ketaatan atau
menimbulkan kebingungan dalam menggunakan atau
cara minum obat. Disamping itu dapat
meningkatkan resiko efek samping obat atau
interaksi obat.
Lansia memerlukan nutrisi adekuat untuk mendukung
dan mempertahankan kesehatan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi
antara lain: berkurangnya kemampuan mencerna
makanan, berkurangnya cita rasa, dan faktor
penyerapan makanan.

Adanya penurunan kesehatan dan keterbatasan fisik maka


diperlukan perawatan sehari-hari yang cukup.
Perawatan yang diberikan berupa kebersihan perorangan
seperti kebersihan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan badan
serta rambut. Selain itu pemberian informasi pelayanan
kesehatan yang memadai juga sangat diperlukan bagi lansia
agar dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Spiritual pada lansia bersifat universal, instrinsik, dan
merupakan suatu proses individual yang berkembang
sepanjang rentang kenidupan.

Karena aliran siklus kehilangan terdapat pada lansia,


keseimbangan hidup tersebut dipertahankan sebagian
oleh efek positif harapan dari kehilangan.

Lansia yang telah mempelajari cara menghadapi


perubahan hidup melalui mekanisme keimanan akhirnya
akan dihadapkan pada tantangan akhir yaitu kematian.
Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual
lansia sebagai pengkaji, teman, advokat, pemberi
asuhan, manajer kasus, dan peneliti.
Kebanyakan lansia beresiko mengalami gangguan
tidur
yang disebabkan banyak faktor (misal pensiunan
dan perubahan pola sosial, kematian pasangan atau
teman dekat, peningkatan penggunaan obat-obatan,
penyakit yang baru saja dialami, perubahan irama
sirkadian).
Meskipun perubahan-perubahan pola tidur
dianggap sebagai bagian normal dari proses
penuaan, informasi terbaru menunjukkan bahwa
banyak gangguan ini yang berkaitan dengan proses
patologis yang menyertai penuaan.
Contoh soal
 Perawat “N” berkerja di Puskesmas Purwaharjo sebagai perawat
kesehatan masyarakat merencanakan kegiatan rutin senam lansia di
Posyandu lansia Sukasari salah satu Posyandu di wilayah kerja
Puskemas Purwaharjo dengan jumlah lansia yang tardaftar di daerah
tersebut berjumlah 22 orang dan kegiatan telah disepakati dan
terlaksana di halaman Posyandu lansia Sukasari. Berdasarkan tindakan
perawat “N”diatas merupakan upaya perawat dalam melaksanakan
tugas pokok perawat dalam upaya?
a) Promotive kesehatan
b) Preventive penyakit
c) Kurative
d) Rehabilitative
e) Konservatif
 Tn H usia 65 tahun, memiliki masalah dengan sistem kekebalan
tubuh, mudah sakit dan bila sakit sulit untuk sembuh butuh
waktu berbulan-bulan setelah dibawa kerumah sakit dan
dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa berapa sistem
kekebalan tubuh Tn H mengalami penurunan yang sering
disebut (self recognition). Kondisi yang dialami oleh Tn H
mengacu pada teori :
a) Teori kesalahan genetik
b) Teori kerusakan sistem imun
c) Teori psikologis
d) Teori kejiwaan sosial
e) Teori radikal bebas

Anda mungkin juga menyukai