Anda di halaman 1dari 8

NAMA KELOMPOK :

A.SUSI K.R. SALELENGGU


AGIES FITRIA RAHMADANI
AGNES ARDILA
ANTONIUS JAHA NGARA
APRIANA
BONI PASIUS
DAVID
DEVIT FUNGKI WIBOWO
HANA KARUNIA PUTRI
RICKY KRISTIAN PRADANA
VICKY DWI KRISTIAN
WAKHIDA PUSPITA ARYANI
Pengertian Farmakokinetika

Farmakokinetika adalah segala proses yang dilakukan tubuh terhadap obat berupa
absorpsi, distribusi, metabolisme (biotrans -formasi), dan ekskresi. Tubuh kita dapat
dianggap sebagai suatu ruangan besar, yang terdiri dari beberapa kompartemen yang
terpisah oleh membran-membran sel. Sedangkan proses absorpsi, distribusi dan
ekskresi obat dari dalam tubuh pada hakekatnya berlangsung dengan mekanisme
yang sama, karena proses ini tergantung pada lintasan obat melalui membran
tersebut.
Adapun Mekanisme Pengangkutan Obat Untuk Melintasi
Membran Sel Ada Dua Cara:

a.   Secara pasif, artinya tanpa menggunakan energi.


      Filtrasi, melalui pori-pori kecil dari membran misalnya air dan zat hidrofil.
     Difusi, zat melarut dalam lapisan lemak dari membran sel, contoh ion anorganik.
b.   Secara aktif, artinya menggunakan energi.
Pengangkutan dilakukan dengan mengikat zat hidrofil (makromolekul atau ion) pada
enzim pengangkut spesifik. Setelah melalui membran, obat dilepaskan lagi. Cepatnya 
penerusan tidak tergantung pada konsentrasi obat, Contohnya: glukosa, asam amino
asam lemak, garam besi, vitamin B1,B2 dan B12.
PROSES OBAT DIDALAM TUBUH

• Absorsi
• Distribusi
• Metabolisme (biotransformasi)
• Ekskresi
3  PENGERTIAN FARMAKODINAMIK

Farmakodinamik ialah sub farmakologi yang mempelajari efek biokimiawi dan


fisiologi obat serta mekanisme kerjanya. Tujuan mempelajari mekanisme obat ialah
untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi obat dengan sel, dan mengetahui
urutan peristiwa serta spektrum efek dan respons yang terjadi. Pengetahuan yang baik
mengenai hal ini merupakan dasar terapi rasional dan berguna dalam sintesis obat
baru.
Mekanisme Kerja Obat Yang Kini Telah Diketahui Dapat Digolongkan Sebagai
Berikut:

1.  Secara fisis,
2.   Secara kimiawi
3.   Melalui proses metabolisme pelbagai cara
4.   Secara kompetisi (saingan)
Secara Farmakodinamik Dapat Dibedakan Dua Jenis Antagonisme
Farmakodinamik, Yakni:

1.         Antagonisme fisiologik, yaitu antagonisme pada sistem fisiologik yang sama
tetapi pada sistem reseptor yang berlainan. Misalnya, efek histamin dan autakoid
lainnya yang dilepaskan tubuh sewaktu terjadi syok anafilaktik dapat diantagonisasi
dengan pemberian adrenalin.
2.         Antagonisme pada reseptor, yaitu antagonisme melalui sistem reseptor yang
sama (antagonisme antara agonis dengan antagonisnya). Misalnya, efek histamin yang
dilepaskan dalam reaksi alergi dapat dicegah dengan pemberian antihistamin yang
menduduki reseptor yang sama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai