Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Operasional 1

Program Studi Manajemen

Sesi 9
Perencanaan Kebutuhan Material

Pustika Ayuning Puri,SE.,M.Si.M


Capaian Pembelajaran
Kemampuan mahasiswa setelah mempelajari materi:
Mampu Menjelaskan Pengertian MRP
Mampu Menjelaskan Tujuan MRP
Mampu Menjelaskan Proses MRP

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 2


Material Requirement Planning
Teknik Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirement Planning, MRP) digunakan
untuk perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang terikat pada item-item
ditingkat (level) yang lebih tinggi. Kebutuhan pada item-item yang bersifat terikat merupakan
hasil dari kebutuhan yang disebabkan oleh penggunaan item-item tersebut dalam
memproduksi item yang lain, seperti dalam kasus dimana bahan baku dan komponen
assembling yang digunakan untuk memproduksi produk jadi.
• Heizer dan Render, perencanaan kebutuhan material (MRP) adalah sebuah teknik
permintaan terikat yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, status persediaan,
penerimaan yang diperkirakan dan jadwal induk produksi, yang dipakai untuk menentukan
kebutuhan material yang akan digunakan.
• Permintaan terikat artinya permintaan untuk sebuah jenis barang berkaitan dengan
permintaan jenis barang lain
• Contoh : permintaan untuk Ford Explorer diikuti dengan ban dan radiator.
Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 3
Persyaratan Model Permintaan Terikat

• Jadwal produksi induk (apa yang akan dibuat dan kapan)


• Spesifikasi atau daftar kebutuan bahan (material dan komponen yang diperlukan untuk
membuat produk)
• Ketersediaan persediaan (apa yang ada pada persediaan)
• Pesanan pembelian yang belum dipenuhi (apa yang berada dalam pesanan)
• Lead time (berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan berbagai komponen)

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 4


Tujuan Material Requirement Planning
• Meminimalkan persediaan
MRP menentukan seberapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan dengan JIP
(jadwal induk produksi).
• Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi dan pengiriman
MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi jumlahnya
dan waktunya dengan memperhatikan waktu tenggang produksi maupun pengadaan komponen.
• Komitmen yang realistis
Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat terpenuhi sesuai dengan rencana, sehingga
komitmen pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis.
• Meningkatkan efisiensi
MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu
pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan JIP.

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 5


JADWAL INDUK PRODUKSI (JIP)

• JIP (Master production schedule = MPS) adalah suatu jadwal yang akan
menunjukkan jumlah produk yang akan dibuat dalam tiap-tiap periode dengan
tujuan untuk mengetahui kapasitas perusahaan dalam merencanakan
produksi serta untuk menyusun budget.
• Jadwal induk produksi adalah sebuah per-nyataan tentang apa yang akan
diproduksi dan bukan perkiraan permintaan

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 6


Istilah Yang Digunakan Dalam JIP
1. Membuat berdasarkan pesanan pelanggan = make to order (contoh:
percetakan, bengkel, restoran mewah)
2. Merakit berdasarkan pesanan atau perkiraan = assembler to stock (contoh :
motor, mobil, restoran siap saji).
3. Membuat simpanan berdasarkan perkiraan = make to stock (contoh : baja,
roti, lampu, surat kabar).

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 7


Produksi : Pemasaran : Keuangan :
Kapasitas Permintaan Aliran Uang
Persediaan Pelanggan

Pengolahan : Agregat Rencana SDM :


Penampilan produksi Perencanaan Staff
Pemasok

Ganti Kebutuhan
Manajemen : JIP Teknik :
Return of invesment Penyelesaian
Modal Desain
Ganti Kapasitasn

MRP

Apakah perencanaan
Tidak Kapasitas teripenuhi
Realistis
Apakah pelaksanaan
Tidak Memenuhi perencanaan

Laksanakan
perencanaan kapasitas

Laksanakan
Perencanaan bahan

Proses Perencanaan (MRP)


8
Ilustrasi : Rencana Produksi Agregat Memberikan Dasar bagi
Pembentukan Jadwal Produksi Induk Terperinci
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN (BILL OF MATERIAL=BOM)
• BOM adalah daftar jumlah komponen, komposisi, dan material yang diperlukan untuk
membuat sebuah produk.
• Daftar kebutuhan bahan tidak hanya merinci kebutuhan tetapi juga bermanfaat untuk
menentukan biaya, dan dapat menjadi daftar jenis barang yang akan dikeluarkan
kebagian perakitan atau produksi.
• Informasi yang dilengkapi untuk setiap kebutuhan bahan meliputi sbb :
1. Jenis komponen
2. Jumlah yang dibutuhkan
3. Tingkat penyusunannya
• Struktur produk ini dapat digambarkan sebagai sebuah pohon dengan cabang-cabangnya
sebagai berikut :
Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 10
• Gambar struktur produk :

B(2) C(4)

D(2) E(2) E(2) F(2)

• Produk A merupakan produk akhir terbentuk dari sub-rakitan


B dan sub rakitan C. Setiap sub-rakitan B terdiri dari bagian
D, bagian E. Angka dalam kurung menunjukkan jumlah unit
komponen yang bersangkutan.

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 11


Contoh 1 : daftar kebutuhan bahan
• Speaker kits, Inc mengemas komponen stereo berkualitas tinggi untuk pesanan.
Komponen kit speaker “Awesome” A terdiri dari :
B (2) : kit speaker 12 inci standar
C (3) : kit speaker dengan amp booster
• Setiap B terdiri atas D (2) dan E (2)
• Setiap C terdiri atas F (2) dan E (2)
• Setiap F terdiri atas D (2) dan G(1)

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 12


Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 13
Tingkat

0 A

1 B(2) C(3)

2 E(2) E(2) F(2)

3 D(2) G(1) D(2)

Struktur gambar diatas memiliki empat tingkat: 0,1,2,dan 3. terdapat empat induk A,B,C, dan F. Setiap
barang induk memiliki satu tingkat dibawahnya. Barang B,C,D,E,F, dan G adalah komponen sebab setiap
barang ini paling sedikit memiliki satu tingkat diatasnya. Dalam struktur gambar ini B,C, dan F bertindak
sebagai induk juga komponen. Angka yang berada dalam tanda kurung menunjukkan jumlah unit barang
tertentu yang diperlukan untuk membuat barang yang berada langsung pada tingkat diatasnya.

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 14


Perhitungan Bill of Material
• Setelah struktur produk dibuat, jumlah unit dari setiap jenis barang yang diperlukan untuk
memenuhi permintaan pesanan baru sejumlah 50 kit speaker Awesome dapat ditentukan.
Berikut adalah informasi hal tsb.
Komponen B : 2 x jumlah A = 2(50)= 100
Komponen C : 3 x jumlah A = 3(50)= 150
Komponen D : 2 x jumlah B + 2 x jumlah F = 2(100) + (2)(300) = 800
Komponen E : 2 x jumlah B + 2 x jumlah C = 2(100) + (2)(150) = 500
Komponen F : 2 x jumlah C = 2(150) = 300
Komponen G :1 x jumlah F = 1(300) = 300
• Dengan demikian untuk 50 unit A diperlukan 100 unit B, 150 unit C, 800 unit D 500 unit E,
300 unit F, dan 300 unit G.

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 15


WAKTU TUNGGU UNTUK SETIAP KOMPONEN

• Lead time dalam sistem pembelian, waktu antara diketaui adanya kebutuhan akan sebuah
pesanan dan saat penerimaanya. Dalam sistem produksi lead time berarti waktu pesanan,
penantian, pemindaan, antrian, setup, dan waktu pelaksanaan (run times) untuk setiap
komponen yang diproduksi.
• Ketika para manajer menentukan kapan produk dibutuhkan, mereka menentukan kapan
memperoleh produk tersebut. Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan (yaitu :
membeli, memproduksi, atau merakit) jenis barang dikenal sebagai waktu tunggu ( lead
time).

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 16


Contoh 2 : lead time

• Dengan menggunakan contoh yang sama kit speaker Awesome (A) kemudian
dimodifikasi dengan menambakan lead time untuk setiap komponen.
Diketahui produk A harus selesai pada minggu ke 8.
• Maka tabel lead time dan struktur produk berfase waktu dapat di gambarkan
sbb:

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 17


• Tabel waktu tunggu untuk pengeras suara Awesome (A).

Komponen Utama Waktu (minggu)

A 1

B 2

C 1

D 1

E 2

F 3

G 2

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 18


Struktur Produk Berfase Waktu
Komponen Waktu
Utama (minggu)
1
A 1 D
B 2 2
C 1 B
D 1 2 E
E 2 A
F 3
2 1
G 2 E
2
G C
1
3 F
1
D

1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu dalam minggu
19
Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M
Struktur Sistem MRP

Data Laporan Output

Daftar
bahan MRP dan laporan
JIP
periode
MRP dan laporan
Waktu tunggu tunggal

Saran pembeli

Data Laporan
persediaan Pemesanan yg
direncanakan
Program rencana Laporan
Data Kebutuhan bahan Pengecualian
pembelian (komputer dan Pesanan terlalu
perangkat lunak) Awal, terlambat
Atau tidak
dibutuhkan
Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 20
Rencana Kebutuhan Material Bruto (GROSS
MATERIAL REQUIREMENT PLAN)

• Rencana kebutuhan material bruto adalah jadwal yang menunjukkan


permintaan total untuk sebuah barang (sebelum persediaan di tangan
dikurangi dan penerimaan dijadwalkan) dan
(1) Kapan harus dipesan dari pemasok, atau
(2) Ketika produksi harus dimulai untuk memenuhi permintaan pada tanggal
tertentu.

Pustika Ayuning Puri, SE.,M.Si.M 21


Sampai Jumpa di sesi berikutnya…

Anda mungkin juga menyukai