1 Perairan
2 Hewan Darat
3 Tanaman
PENDAHULUAN
Definisi
Bioteknologi = cabang ilmu yang mempelajari dan memanfaatkan makhluk hidup untuk
menghasilkan barang dan jasa
Contoh penerapan:
Di Indonesia
1. Menghimpun koleksi menambah wawasan kelautan. Contoh Knowledge Repository Bidang Kelautan dan
Perikanan (Damayanti, Pamela, 2017). Metode = Studi litertur, metode deskriptif. Kesimpulan = Untuk
memenuhi kebutuhan pengetahuan terbitan KKP, masih terdapat gangguan infrastruktur teknologi informasi
akibat belum diterapkan pemeliharaan system, konten belum semua terhimpun, telah diterapkan SOP kata
kunci untuk perpustakaan lingkup KKP .
2.. Penyaluran dan pemanfaatan dana penguatan modal. Contoh Mekanisme penyaluran dan pemanfaatan
dana penguatan modal (DPM) (Abdullah, Sitti rosidah et al., 2017).
Metode = Populasi (seluruh pembudidaya rumput laut yang mendapat subsidi DPM, Sampel (Sebagian
populasi), Pendekatan purposive sampling untuk responden dari pemerintah daerah.
Cara kerja = observasi- wawancara- FGD- Analisis deskriptif
Kesimpulan = mekanisme enyaluran bantuan DPM kurang efektif, perlu adanya pendampingan aktif,
penyaluran perlu peningkatan terutama bentuk tali dan bibit, perlu adanya bantuan pemerintah untuk
memberi kesempatan kepada kelompok untuk memilih dan beli jenis bibit sesuai kondisi perairan.
Data Pengaplikasian
Perairan
3. Pengamatan struktur komunitas makroalga. Contoh komunitas makroalga diperairan Tayando-Tam Maluku Tenggara
(Dwimayasanti, Rany., dan Dedy Kurnianto, 2018). Metode: Transek kuadrat- pengambilan sampel- dikonfirmasi
berdasarkan baku seaweed- analisis data.
Kesimpulan : Jumlah spesies lebih tinggi dari beberapa lokasi di Indonesia, parameter kualitas air optimal, kondisi
komunitas makroalga masih bagus.
4. Pengembangan budidaya rumput laut, contoh Kappaphycus alvarezii atau Eucheuma cottonii = penghasil
karaginan (Kumayanjati, Bayu, Rany & Rany Dwimayasanti, 2018). Terdapat 2 jenis bibit yang ditanam oleh
maysrakat Maluku Tenggara yaitu local dan kultur jaringan. Metode = ekstraksi(ekstrak-penyaringan dengan bantuan
filter pump-pengendapan-penghalusan), pengujian air (pH, DO, salinitas, dan TDS menggunakan water quality
checker (WQC)), serta pengujian sampel
Kesimpulan : Karaginan dari rumput laut Letvuan memiliki nilai rendemen dan kekuatan gel terbaik dibandingkan
rumput laut Letman dan Revav. Karaginan dari rumput laut Revav memiliki nilai viskositas terbaik dibandingkan yang
lain. Karaginan dari rumput laut Letman memiliki kenampakan terbaik dibandingkan dengan Letvuan dan Revav.
Secara umum, hanya karaginan dari lokasi Revav yang telah memenuhi standar FAO.
Gambar 1. Karaginan
5. Perancangan fasilitas penelitian dan pengembangan bioteknologi kelautan. Contoh dilakukan
oleh Setaiwan, Aris Rendra et al, 2019 di Surabaya Utara merancang dan mengembangkan
fasilitas bioteknologi kelautan stem cell. Metode : studi Pustaka, observasi lokasi perancangan,
Analisa pendekatan desain, Penyusunan konsep dan Analisis desain.
Hasil : fasilitas penelitian dan pengembangan bioteknologi kelautan stem cell sebagai wadah yang
dapat meningkatkan kualitas dan pola produktivitas stem cell
6. Eduwisata bahari. Contoh dilakukan oleh Marzaman, Atika., & Ayub Usman Rasyid, 2020
mengenai Eduwisata bahari berbasis pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Taman
Laut Olele.Metode: pendekatan penelitian kualitatif, data primer dan sekunder. Cara kerja= survey
– wawancara – FGD
Kesimpulan= memiliki potensi besar kekayaan biota laut, pengelolaan belum maksimal,
pengetahuan masyarakat rendah mengenai pengelolaan sector wisata dan minim infrastruktur
pendukung, selain itu model ini memberi keuntungan ekonomis dan kelestarian alam
7. Penerapan teknologi penetas telur penyu. Contoh penerapan teknologi penetas telur penyu
otomatis (Maticgator) di konservasi penyu Taman Kili-Kili (Pratama, Vian Dedi et al, 2020). Metode
= 1)pendekatan, pendamping dan partisipasi langsung dengan mengaplikasikan mesin penetas
telur otomatis dibeberapa lokasi, 2)melibatkan akademisi, mahasiswa, kelompok masyarakat
pengawas, dinas kelautan dan perikanan JATIM.
Kesimpulan: 1)meningkatnya jumlah tukik dipenangkaran dan bertambah keberhasilan penetasan
telur penyu betina dan jantan
2)Menjaga kestabilan suhu dan kelembababn incubator saat musim hujan curah tinggi
3)Tercipta klinik penyu dan laboratorium sebagai wisata edukasi
4)Strategi menarik pengunjung dengan adanya aktivitas pelepasan tukik ke pantai Taman Kili-Kili
Melatih kelompok menjadi pemandu wisata professional
5)Menambah income bagi kelompok
Kesimpulan Keseluruhan Pada Ranah Materi Perairan
In situ Ex situ