Anda di halaman 1dari 14

Konservasi

Disusun Oleh Kelompok 1:


Didin Amaludin (1801125061)
Khairunisa Aprilia Ayunda (1801125046)
Yeni Agustin (1801125024)

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Cakupan Ranah
Pengaplikasian
Materi

1 Perairan

2 Hewan Darat

3 Tanaman
PENDAHULUAN
Definisi
Bioteknologi = cabang ilmu yang mempelajari dan memanfaatkan makhluk hidup untuk
menghasilkan barang dan jasa

Contoh penerapan:

Tempe Pengolahan limbah

Konservasi merupakan upaya perlindungan maupun melestarikan alam yang


dilakukan oleh manusia
1. UUD 1945 pasal 33 ayat 3 = SDA hayati dikuasai negara dan untuk kemakmuran rakyat
2. UU RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Dasar Hukum Konservasi: Ekosistemnya
3. UU No.37 Tahun 2014 Tentang Konservasi Tanah dan Air
4.  World Conservation Startegy
5. dll
Data Pengaplikasi
Perairan

Di Indonesia

1. Menghimpun koleksi menambah wawasan kelautan. Contoh Knowledge Repository Bidang Kelautan dan
Perikanan (Damayanti, Pamela, 2017). Metode = Studi litertur, metode deskriptif. Kesimpulan = Untuk
memenuhi kebutuhan pengetahuan terbitan KKP, masih terdapat gangguan infrastruktur teknologi informasi
akibat belum diterapkan pemeliharaan system, konten belum semua terhimpun, telah diterapkan SOP kata
kunci untuk perpustakaan lingkup KKP .

2.. Penyaluran dan pemanfaatan dana penguatan modal. Contoh Mekanisme penyaluran dan pemanfaatan
dana penguatan modal (DPM) (Abdullah, Sitti rosidah et al., 2017).
 Metode = Populasi (seluruh pembudidaya rumput laut yang mendapat subsidi DPM, Sampel (Sebagian
populasi), Pendekatan purposive sampling untuk responden dari pemerintah daerah.
 Cara kerja = observasi- wawancara- FGD- Analisis deskriptif
 Kesimpulan = mekanisme enyaluran bantuan DPM kurang efektif, perlu adanya pendampingan aktif,
penyaluran perlu peningkatan terutama bentuk tali dan bibit, perlu adanya bantuan pemerintah untuk
memberi kesempatan kepada kelompok untuk memilih dan beli jenis bibit sesuai kondisi perairan.
Data Pengaplikasian
Perairan

3. Pengamatan struktur komunitas makroalga. Contoh komunitas makroalga diperairan Tayando-Tam Maluku Tenggara
(Dwimayasanti, Rany., dan Dedy Kurnianto, 2018). Metode: Transek kuadrat- pengambilan sampel- dikonfirmasi
berdasarkan baku seaweed- analisis data.
Kesimpulan : Jumlah spesies lebih tinggi dari beberapa lokasi di Indonesia, parameter kualitas air optimal, kondisi
komunitas makroalga masih bagus.

4. Pengembangan budidaya rumput laut, contoh Kappaphycus alvarezii atau Eucheuma cottonii = penghasil
karaginan (Kumayanjati, Bayu, Rany & Rany Dwimayasanti, 2018). Terdapat 2 jenis bibit yang ditanam oleh
maysrakat Maluku Tenggara yaitu local dan kultur jaringan. Metode = ekstraksi(ekstrak-penyaringan dengan bantuan
filter pump-pengendapan-penghalusan), pengujian air (pH, DO, salinitas, dan TDS menggunakan water quality
checker (WQC)), serta pengujian sampel
Kesimpulan : Karaginan dari rumput laut Letvuan memiliki nilai rendemen dan kekuatan gel terbaik dibandingkan
rumput laut Letman dan Revav. Karaginan dari rumput laut Revav memiliki nilai viskositas terbaik dibandingkan yang
lain. Karaginan dari rumput laut Letman memiliki kenampakan terbaik dibandingkan dengan Letvuan dan Revav.
Secara umum, hanya karaginan dari lokasi Revav yang telah memenuhi standar FAO.

Gambar 1. Karaginan
5. Perancangan fasilitas penelitian dan pengembangan bioteknologi kelautan. Contoh dilakukan
oleh Setaiwan, Aris Rendra et al, 2019 di Surabaya Utara merancang dan mengembangkan
fasilitas bioteknologi kelautan stem cell. Metode : studi Pustaka, observasi lokasi perancangan,
Analisa pendekatan desain, Penyusunan konsep dan Analisis desain.
Hasil : fasilitas penelitian dan pengembangan bioteknologi kelautan stem cell sebagai wadah yang
dapat meningkatkan kualitas dan pola produktivitas stem cell

6. Eduwisata bahari. Contoh dilakukan oleh Marzaman, Atika., & Ayub Usman Rasyid, 2020
mengenai Eduwisata bahari berbasis pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Taman
Laut Olele.Metode: pendekatan penelitian kualitatif, data primer dan sekunder. Cara kerja= survey
– wawancara – FGD
Kesimpulan= memiliki potensi besar kekayaan biota laut, pengelolaan belum maksimal,
pengetahuan masyarakat rendah mengenai pengelolaan sector wisata dan minim infrastruktur
pendukung, selain itu model ini memberi keuntungan ekonomis dan kelestarian alam
7. Penerapan teknologi penetas telur penyu. Contoh penerapan teknologi penetas telur penyu
otomatis (Maticgator) di konservasi penyu Taman Kili-Kili (Pratama, Vian Dedi et al, 2020). Metode
= 1)pendekatan, pendamping dan partisipasi langsung dengan mengaplikasikan mesin penetas
telur otomatis dibeberapa lokasi, 2)melibatkan akademisi, mahasiswa, kelompok masyarakat
pengawas, dinas kelautan dan perikanan JATIM.
Kesimpulan: 1)meningkatnya jumlah tukik dipenangkaran dan bertambah keberhasilan penetasan
telur penyu betina dan jantan
2)Menjaga kestabilan suhu dan kelembababn incubator saat musim hujan curah tinggi
3)Tercipta klinik penyu dan laboratorium sebagai wisata edukasi
4)Strategi menarik pengunjung dengan adanya aktivitas pelepasan tukik ke pantai Taman Kili-Kili
Melatih kelompok menjadi pemandu wisata professional
5)Menambah income bagi kelompok
Kesimpulan Keseluruhan Pada Ranah Materi Perairan

Penerapan bioteknologi konservasi di Indonesia bukan hanya dari segi perancangan


melainkan dimulai dari pengumpulan informasi untuk koleksi bacaan, pengevaluasian
penyaluran dana, eduwisata berbasis pelibatan masyarakat, perancangan fasilitas penelitian,
pengamatan struktur komunitas makroalga, hingga pengujian kualitas dari ekstrak organisme
dan penerapan teknologi penetas telur
Konservasi Hewan Darat
Peran Diplomasi Panda Tiongkok dalam Kerjasama Konservasi
Panda Raksasa di Indonesia

Safira Mutia Mayangsari, Reni Windiani, Satwika Paramasatya


Konservasi Hewan Darat

Diplomasi Panda yang dilakukan oleh Tiongkok di


Indonesia secara nyata dimulai pada 28 September 2017
ketika dua panda raksasa yaitu Cai Tao dan Hu Cun
didatangkan dari Tiongkok ke Indonesia dan ditempatkan di
Taman Safari Indonesia yang berada di Kota Bogor, Jawa
Barat. Pengiriman panda tersebut berangkat dari Tiongkok
bersama dengan Wakil Perdana Menteri Liu Yandong,
Menteri Kebudayaan Cai Wu, Menteri Perlindungan
Lingkungan Zhou Shenxian dan beberapa petugas kebun
binatang.
Diplomasi Panda
Tiongkok
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang
menerima Panda untuk di konservasikan. Hal itu dinilai
dari keseriusan Pemerintah Indonesia terhadap
perlindungan hewan dan tumbuhan. Hal itu di
manifestasikan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1990 yang membahas mengenai Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistem. Dalam pasal 20 ayat 1 hewan Kelestarian Duta Pendekatan
dan tumbuhan memiliki dua status perlindungan, yaitu Alam Lingkungan Tiongkok
dilindungi dan tidak dilindungi. Menurut Pasal 20 ayat 2,
hewan dan tumbuhan yang dilindungi adalah hewan dan
tumbuhan yang terancam punah atau jarang populasinya.
 Sepasang panda bernama Cai Tao dan Hu Chun adalah bentuk
‘hadiah’ pinjaman dari pemerintah Tiongkok untuk melakukan
program pengembang biakkan atau breeding loan di Indonesia.
Cai Tao adalah seekor panda raksasa dengan jenis kelamin
jantan yang lahir pada tanggal 4 Agustus 2010 di China
Conservation and Research Center for Giant Panda di
Bifengxia, Ya'an, Provinsi Sichuan, Tiongkok. Sementara Hu
Chun merupakan seekor panda yang berjenis kelamin betina
yang lahir pada 8 September 2010 di konservasi yang sama.
Setidaknya ada hal yang mendasari diplomasi Tiongkok ke
Indonesia.
 Diplomasi Panda yang dilakukan oleh Tiongkok berperan
dalam mempererat hubungan kerjasama dengan negara
Indonesia terutama di bidang konservasi satwa. Dengan
adanya diplomasi panda, Tiongkok dan Indonesia
meningkatkan berbagai kerjasama di bidang ekonomi dan
perdagangan, investasi, infrastruktur, pendidikan, dan IPTEK.
Selain itu diplomasi panda juga dapat meningkatkan citra
Indonesia di dunia Internasional dalam bidang konservasi
panda raksasa dan masyarakat Indonesia mendapatkan
pengetahuan mengenai cara melindungi panda dari kepunahan
dan juga untuk meningkatkan kesadaran tentang cara
melestarikan hewan-hewan yang terancam punah.
Conservation of endangered animals:
From biotechnologies to digital
preservation
Flavia Pizzi1 , Anna Maria Caroli2 , Martina Landini3 , Nadia Galluccio3 , Alessandra Mezzelani3*,
Luciano Milanesi3
Konservasi hewan langka :
dari bioteknologi hingga pelestarian digital

In situ Ex situ

Bio banks dan


Strategi ancaman
pelestarian
hewan liar
digital

Anda mungkin juga menyukai