Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR EVALUASI

KEBIJAKAN PUBLIK

Oleh : Muhammad Iqbal, S.Sos., M.A.P


• Evaluasi kebijkan ditujukan untuk
melihat sebab-sebabkegagalan
suatu kebijakan atau untuk
mengetahui apakah kebijakan public
yang telah dijalankan meraih
dampak yang diinginkan.
• Dalam bahasa yang lebih singkat
evaluasi adalah kegiatan yang
bertujuan untuk menilai “manfaat”
suatu kebijakan.
Secara umum evaluasi kebijakan dapat
dikatakan sebagai kegiatan yang
menyangkut estimasi atau penilaian
kebijakan yang mencakup substansi,
implementasi dan dampak.
Evaluasi kebijakan dipandang sebagai
suatu kegiatan fungsional, tidak hanya
dilakukan pada tahap akhir saja,
melainkan dilakukan dalam seluruh
proses kebijakan.
• Evaluasi kebijakan meliputi :
 tahap perumusan masalah-
masalah kebijakan,
 program-program yang di
usulkan untuk menyelesaikan
masalah kebijakan,
 implementasi,
tahap dampak kebijakan.
• Evaluasi kebijakan dapat dibedakan ke
dalam dua tugas yang berbeda :
• Tugas pertama : adalah untuk menentukan
konsekuensi-konsekuensi apa yang
ditimbulkan oleh suatu kebijakan dengan
cara menggambarkan dampaknya.
• Tugas kedua adalah untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan dari suatu
kebijakan berdasarkan standart atau
criteria yang telah di tetapkan sebelumnya.
• Tipe-Tipe Evaluasi Kebijakan Publik
• James Anderson membagi evaluasi kebijakan kedalam tiga tipe.
• Tipe pertama, evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan
fungsional sehingga sama penting dengan kebijakan itu sendiri.
• Tipe kedua merupakan tipe evaluasi yang menfokuskan diri
pada bekerjanya kebijakan atau program-program tertentu.
• Tipe evaluasi seperti ini berangkat dari pertanyaan-pertanyaan
dasar yang menyangkut:
• Apakah program dilaksanakan dengan semestinya?
• Berapa biayanya?
• Apakah terdapat duplikasi atau kejenuhan dengan program-
program lain?
• Apakah ukuran-ukuran dasar dalam prosedur-prosedur secara
sah diikuti?
• Tipe evaluasi kebijakan ketiga adalah tipe evaluasi
kebijakan sistematis, melihat secara obyektif
program-program kebijakan yang dijalankan untuk
mengukur dampaknya bagi masyarakat dan melihat
sejauh mana tujuan-tujuan yang telah dinyatakan
tersebut tercapai.
• Evaluasi sistematis diarahkan untuk melihat dampak
yang ada dari suatu kebijakan dengan berpijak pada
sejauh mana kebijakan tersebut menjawab
kebutuhan atau masalah masyarakat. Dengan
demikian, evaluasi sistematis akan berusaha
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah
kebijakan yang dijalankan mencapai tujuan
sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya?
• Suchman mengemukakan enam langkah
dalam evaluasi kebijakan yakni :
1. Mengidentifikasi tujuan program yang
akan dievaluasi
2. Analisis terhadap masalah
3. Deskripsi dan standarisasi kegiatan
4. Pengukuran terhadap tingkatan
perubahan yang terjadi
5. Menentukan apakah perubahan yang
diamati merupakan akibat dari kegiatan
tersebut atau karena penyebab yang lain
6. Beberapa indicator untuk menentukan
FUNGSI EVALUASI KEBIJAKAN
• 1. Menghasilkan informasi yg valid dan
dapat dipercayamengenai kinerja
kebijakan
• 2. Sumbangan dan kritik terhadap
nilai2yg mendsari tujuan dan target
• 3. Sumbangan pada aplikasi metode
analisis lainnya
Karakteristik evaluasi kebijakan
 Fokus nilai
Interdependensi Fakta – Nilai
Orientasi masa kini dan masa
lampau
Dualitas Nilai
ALASAN PERLUNYA EVALUASI KEBIJAKAN

 UNTUK MENGETAHUI TINGKAT EFEKTIFITAS


SUATU KEBIJAKAN
 UNTUK MENGETAHUI SUATU KEBIJAKAN
BERHASIL ATAU GAGAL
 MEMENUHI ASPEK AKUNTABILITAS PUBLIK
 MENUNJUKKAN KEPADA STAKEHOLDER
MANFAAT SUATU KEBIJAKAN
 AGAR TIDAK MENGULANGI KESALAHAN YANG
SAMA
Kriteria evaluasi kebijakan
1. EFEKTIVITAS
2. EFISIENSI
3. KECUKUPAN
4. PERATAAN
5. RESPONSIVITAS
6. KETEPATAN
Ukuran efektivitas
 JUMLAH HASIL YG DIPEROLEH ORGANISASI, PROGRAM
ATAU KEGIATAN DALAM BENTUK FISIK
 TINGKAT KEPUASAN YANG DIPEROLEH (KUANTITAS –
KUALITAS)
 INTENSITAS YG AKAN DICAPAI
 EFISIENSI
 STABILITAS
 PERTUMBUHAN
 KECELAKAAN : FREKWENSI DALAM HAL PERBAIKAN YG
BERAKIBAT PD KERUGIAN WAKTU.
 SEMANGAT KERJA
MOTIVASI
KEPANDUAN (KERJASAMA,
KORDINSI DAN KOMUNIKASI YG
BAIK)
KELUWESAN (ADANYA KEINGINAN
UTK MENGUBAH SOP UTK
MENCEGAH KEBEKUAN DAN
KEMAMPUAN BERADAPTASI
DENGAN LINGKUNGAN LUAR.
TIPE KRITERIA PERTANYAAN
EFEKTIVITAS APAKAH HASIL YG DIINGINKAN TELAH
DICAPAI?
EFISIENSI SEBERAPA BANYAK USAHA
DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI
HASIL YANG DIINGINKAN?
KECUKUPAN APAKAH BIAYA DAN MANFAAT
DIDISTRIBUSIKAN DENGAN
MERATAKEPADA KELOMPOK2
TERTENTU?
PERATAAN APAKAH BIAYA DAN MANFAAT
DIDISTRIBUSIKAN DENGAN MERATA
KEPADA KELOMPOK2 TERTENTU
RESPONSIFITAS APAKAH HASIL KEBIJAKAN
MEMUASKANKEBUTUHAN,
PREFERENSI ATAU NILAI KELOMPOK2
TERTENTU?

KETEPATAN APAKAH HASIL (TUJUAN) YG


DIINGINKAN BENAR2 BERGUNA ATAU
BERNILAI?
LITERATUR
KEBIJAKAN PUBLIK : BERBASIS DYNAMIC POLICY ANALISYS
Dwiyanto Indiakono.
DASAR-DASAR KEBIJAKAN PUBLIK : Leo Agustino
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Bernadus Luankali
MEREFORMASI BIROKRASI PUBLIK INDONESIA : Azhari
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK : Edi Suharto
ANALISIS KEBIJAKAN : Dari Formulasi ke Implementasi
Kebijaksanaan Negara
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK : Konsep, Teori dan Aplikasi
AG. Subarsono
PENGANTAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
Willian Dunn

Anda mungkin juga menyukai