Anda di halaman 1dari 16

PENGOLAHAN ARSIP KONVENSIONAL

(ARSIP STATIS)

Cut Redhawita

Disampaikan pada Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan Kearsipan


pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Pidie
Sigli, 23 Juli 2019
ARSIP KONVENSIONAL
 Arsip yang informasinya terekam dalam
media kertas baik berupa tulisan tangan
maupun ketikan.
 Disebut juga arsip tekstual karena
informasinya berupa teks.
 Istilah yang digunakan untuk membedakan
dengan arsip dari media lain seperti arsip
audio-visual, mikrofilm, kartografi dan
elektronik.
ARSIP STATIS

Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena


memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis masa
retensinya, dan berketerangan dipermanenkan
yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik
Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
FUNGSI ARSIP STATIS

 Memori kolektif, identitas dan jati diri bangsa


 Bahan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan
 Sumber informasi publik
PENGELOLAAN ARSIP STATIS
UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Pasal 59 ayat 1 dan 2

 Dilaksanakan untuk menjamin keselamatan arsip sebagi


pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 Meliputi:
a. Akuisisi arsip statis
b. PENGOLAHAN ARSIP STATIS
c. Preservasi arsip statis
d. Akses arsip statis
PENGOLAHAN ARSIP STATIS
Meliputi Kegiatan:
a. Menata informasi arsip statis
b. Menata fisik arsip statis

c. Penyusunan sarana bantu temu balik arsip statis

Berdasarkan:
d. Asas asal usul adalah prinsip yang dilakukan untuk menjaga arsip tetap
terkelola dalam satu kesatuan pencipta (provenance), tidak dicampur
dengan arsip yang berasal dari provenance lainnya. Tujuannya agar arsip
tetap melekat pada konteks penciptaannya.
e. Asas aturan asli adalah prinsip yang dilakukan untuk menjaga arsip
tetap ditata sesuai dengan pengaturan aslinya (original order) atau sesuai
dengan pengaturan ketika arsip masih digunakan untuk pelaksanaan
kegiatan pencipta arsip. Tujuannya untuk menjaga keutuhan dan
realibiltas arsip.
SARANA BANTU TEMU BALIK

Meliputi:
a. Daftar Arsip

b. Inventaris Arsip

c. Guide Arsip

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK


INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2011
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN SARANA BANTU
PENEMUAN KEMBALI ARSIP STATIS
DAFTAR ARSIP
Sarana bantu penemuan kembali arsip statis
yang memuat sekurang-kurangnya uraian
informasi deksripsi arsip statis antara lain:
1. Nomor arsip
2. Bentuk redaksi
3. Isi ringkas
4. Kurun waktu penciptaan
5. Tingkat perkembangan
6. Jumlah, dan
7. Kondisi Arsip
INVENTARIS ARSIP
Sarana bantu penemuan kembali arsip statis yang memuat
uraian informasi dari daftar arsip yang dilengkapi dengan
pendahuluan dan lampiran.

a. Pendahuluan memuat: uraian sejarah, tugas dan


fungsi/peran pencipta arsip, riwayat arsip, sistem penataan
arsip, volume arsip, penjelasan teknis penyusunan inventaris
dan daftar pustaka
b. Daftar arsip
c. Lampiran memuat: indeks (nama tokoh dan tempat), daftar
singkatan, daftar istilah, struktur organisasi (untuk arsip
lembaga), riwayat hidup (untuk arsip perorangan) dan
konkordan (petunjung perubahan terhadap nomor arsip pada
inventaris lama dan inventaris baru)
GUIDE ARSIP
Sarana bantu penemuan kembali arsip statis
yang memuat uraian informasi mengenai
khazanah arsip statis yang tersimpan di
lembaga kearsipan yang disusun secara
tematis.
Kondisi penyimpanan arsip di unit kerja
Ruang Penyimpanan Arsip Konvensional
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai