Anda di halaman 1dari 11

KEGAWATDARURATAN

KELAUTAN PADA KAPAL


TERKENA BADAI LAUT

Nama Anggota Kelompok :


1. Andini i.A tampi / 19142010211
2. Vania tumewu / 19142010212
3. Tiara z. Walewangko / 19142010213
4. Setya p. Tarema / 19142010215
5. Vallentsia mabuka / 19142010234
DEFINISI

 Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah


perlu mendapatkan penanganan atau tindakan segera untuk
menghilangkan ancaman nyawa korban. Jadi, gawat darurat
adalah keadaan yang mengancam nyawa yang harus
dilakukan tindakan segera untuk menghindarai kecacatan
bahkan kematian
 Gelombang pasang atau badai laut,merupakan pergerakan
naik turunnya muka air laut yang besar dan kuat membentuk
lembah dan bukit mengikuti gerak alunan gelombang.
ETIOLOGI
 Angin dengan kecepatan besar yang terjadi diatas
permukaan laut bisa membangkitkan turun naiknya muka
air laut yang besar sepanjang pantai. Apalagi jika angin
badai tersebut cukup kuat dan daerah pantainya dangkal
dan luas.
 Terjadinya siklon tropis, pasang surut purnama dan gempa
bumi yang diikut tsunami menjadi penyebab badai laut .
 Kebocoran pada bodi kapal menyebabkan air masuk
kedalam kapal.
 kondisi kapal juga menjadi faktor penting yang menentukan
keselamatan berlayar. saat berlayar, kapal harus dengan
kondisi dan perawatan yang baik.
SPO PENYELAMATA KAPAL
TERKENA BADAI
Prinsip
 Tidak menambah korban respon atau penanganan yang sesegera mungkin
dan penolong tidak melupakan faktor keselamatan diri sendiri (safety self)
dapat meminimalisir jumlah korban dalam arti tidak menambah jumlah
korban.
 Tidak menambah cedera korban

Syarat
 Penolong memiliki pengalamn atau menguasai teknik kemampuan dan
keterampilan dasar pertolongan di air (water rescue)
 Situasi dan lingkungan memungkinkan untuk dilakukan tindakan
penyelamatan..
 Kemampuan renang , merupakan modal utama bagi penolong, tetapi tidak
semua metode penyelamatan mengharuskan penolong berada di dalam air.
PENATALAKSANAAN
 Hubungi nomor telepon gawat darurat sesegara mungkin.
 Lakukan penolongan seaman mungkin. jangan lakukan
masuk kelokasi tersebut tanpa pengamanan, kecuali anda
mengenal lokasi.
 Membawa korban kedaratan dan letakkan ditempat yang
aman.
 Mengecek kesadaran korban dengan merangsang suara
atau merangsang nyeri.
 Selanjutnya korban dibawa ke klinik atau rumah sakit
terdekat ketika tim penyelamat telah tiba
LANJUTAN

Untuk kasus korban yang sadar tapi kesulitan bernafas maka lakukan
langkah sebagai berikut :
 Posiskan korban dalam posisi istirahat
 Bersihkan benda-benda yang menyumbat rongga mulut korban , con :
gigi, palsu, makanan.
 Kembalikan posisi normal tekan dahi dan naikan dagu (posisi unyuk
memperlancar jalan nafas)
 -Bila diperlukan berikan nafas buatan dua kali dari mulut ke mulut ( untuk
menhindari penularan penyakit sebaiknya menggunakan alat bantu
pemberian nafas dari mulut ke mulut)
Untuk korban tidak sadar, mempunyai nafas yang tidak kuat atau belum
bernafas langkah-langkah sebagai berikut :
 Pada posisi normal dengan dagu diangkat sambil mengecek nadi dileher
 Jika tidak ada maka lakukan pertolongan ABC
EDUKASI
Gelombang pasang sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang
sedang berlayar. Penanganan Bencana Gelombang Pasang
yaitu :
 Mengantisipasi para penumpang dengan memberikan
peringatan kepada penumpang dari data hasil prakiraan
cuaca melalui Radio atau alat komunikasi dan penyampaian
informasi lainnya.
 Tetap tenang jika terjadi gelombang pasang ditengah laut
maupun pinggir laut
 Pakai Pelampung untuk berjaga-jaga, apabila kapal akan
tenggelam
 Pastikan tidak ada korban cidera, Bila ada segera meminta
bantuan
JURNAL
“ ANALISIS IMPLEMENTASI RENCANA TANGGAP
DARURAT(EMERGENCY RESPONSE PLAN) PADA
KAPALPENUMPANG”

 Salah satu fasilitas keselamatan yang ada didalam kapal adalah


rencana tanggap darurat (emergency response plan) yang
baik.Emergency Response Plan adalah suatu rencana yangg dibuat
untuk menggambarkan kepada pekerja tentang apa yang harus
dilakukannya untuk menjamin keselamatan dari keadaan bahaya.
 Dalam tahap mitigasi, bisa dilakukan dengan kegiatan mempersiapkan
personil, menyediakan fasilitas tanggap darurat, mengadakan
pelatihan, membuat prosedur dalam menghadapi keadaan darurat, dan
penyebaran informasi mengenai keselamatan.
LANJUTAN...

 Penelitian mengenai vessel triage menyebutkan bahwa penilaian resiko


sendiri susah dilakukan di kapal. hal ini karena pada saat kapal berlayar
terdapat faktor eksternal yang tidak bisa diprediksi seperti cuaca, tinggi
gelombang. Jika memang sudah diketahui akan terjadi gangguan cuaca
pada saat kapal berlayar, nahkoda kapal berhak untuk menunda perjalanan
kapal, untuk memastikan keadaan yang ada
 Dalam pembagian tugas yang dilakukan di kapal penumpang X dilakukan
sesuai dengan skil keselamatan yang ada.Pembagian tugas dalam
keadaan darurat dilakukan sesuai dengan skil keselamatan yang sudah
diketahui.
 untuk menjaga kesiapan fasilitas tersebut untuk digunakan. lifejacket untuk
penumpang anak perlu disediakan, karena penumpang anak juga ada
dalam penumpang yang perlu diperhatikan keselamatannya.
LANJUTAN...

 Peletakan lifejacket sebenarnya sudah diusahakan dekat


dengan penumpang, namun, perlu diperhatikan perawatan
dari lifejacket tersebut agar tidak digunakan secara
sembarangan oleh penumpang.selain itu, dalam tangga di
bagian luar, perlu diberi lampu emergency untuk mendukung
keselamatan penumpang dalam melakukan evakuasi ke
muster station.
 Penyebaran informasi yang dilakukan di kapal penumpang X
menunjukkan bahwa system alarm digunakan untuk
menyebarkan keadaan darurat di kapal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai