Anda di halaman 1dari 34

TEORI-TEORI DLM PSI KOMUNITAS

MK penelitian Metode Komunitas dan


Psikologi Komunitas

Presented by:
David Hizkia Tobing
Mengapa kita perlu mempelajari TEORI?

Apa teori itu?


Tujuannya?
– Deskripsi
– Exploratory
– Prediksi
– Kontrol
Prinsip2 pd psikologi
komunitas
1. Asumsi ttg penyebab dr masalah (Pendidikan,
budaya, pemrintahan, demografi, musim)
2. Level analisis (nested system: micro-macro)
3. Metode research: quasi-experiment, qualitative,
action research, case-study methods
4. Location of practice: everyday social context
5. Pendekatan utk merencanakan pelayanan
6. Menekankan pd penerapan: (primary) prevention
7. Sikap utk berbagi ilmu psikologi dgn pihak lain
8. Posisi saat bekerja dgn non-profesional: self-help,
memfasilitasi, kolaborasi, menyumbang
Theories of person-in-context

1. Person vs context  G E S T A L T
2. Setting
– Barker (b e h a v i o r s e t t i n g s )
– Environmental psychology
– Moos (concept of climate or atmosphere)
3. System
– Brofenbrenner (n e s t e d s y s t e m s )
– The interpersonal behavior theorists
– Interactionism and person-environment fit
Barker (behavior setting)

• Mengkritik ilmu Psikologi yang dianggap


berkembang dan dibangun lewat
laboratorium
• Memisahkan orang dari setting ilmiah
• Barker menyebutkan bahwa temuannya
penting karena sering kali kita tidak bisa
memprediksi perilaku seseorang dgn
memahami kepribadiannya saja, namun
akan lebih tepat prediksi perilaku yg dibuat
bila melibatkan milieu.
Barker (behavior setting)
• Seting perilaku adalah pola tingkah laku kelompok
(bukan individu) yang terjadi sebagai akibat kondisi
lingkungan tertentu (physical milleu).
• Misal: Jika suatu ruangan terdapat pintu, bbrpa
jendela, dilengkapi dg papan tulis dan meja tulis yg
berhadapan dg sejumlah kursi, maka seting
perilaku yg terjadi pd ruang tersebut adlh
serangkaian tingkah laku murid yg sedang belajar
diruang kelas.
• Tapi jika kelas tsb berisi perabotan kantor, maka
orang-orang yg berada didalamnya akan
berperilaku lazimnya karyawan kantor.
Barker (behavior setting)
Menurut Roger Barker, seting perilaku adalah konsep kunci bagi
analisis perilaku manusia.
• Suatu pola perilaku tetap atau suatu tipe perilaku yang
berulang kali, seperti berhenti berbicara jika sso/tmn sedang
ditelepon
• Aturan-aturan dan tujuan-tujuan sosial yang menentukan
yang dapat (berjalan didepan orangtua vs teman, menyentuh
orang dekat vs org asing)
• Ciri-ciri fisik terkait setting yang khas yang tdk terpisahkan
dengan perilaku, (berkendara dilingkungan yg banyak anak
sekolah menyeberang)
• Setting waktu dimana perilaku terjadi, untuk berbagai
perilaku yang memiliki ritme harian, mingguan, bulanan, dan
musiman.
Environmental psychology
• Kurt Lewin  B=f(P.E)
• Konsep utama:
– Lingkungan mempengaruhi perilaku
– Perilaku mempengaruhi lingkungan
• Aplikasi:
– Tinggi apartemen (semakin tinggi gedung;
kontrol thdp public space rendah, krg aman
saat mlm, krg private, vandalism, helping
behavior, krg bersosialisasi, dsb)
Moos
(Concept of climate or Atmosphere)

• Membangun sebuah teori “Iklim sosial”


• Tiga dimensi utama:
– Relationship: menekankan hub timbal balik,
partisipasi dan kohesi
– Personal development: skill, kepribadian
– System maintenance & system change:
Aturan, perasaan, harapan tehd perubahan
• Contoh  (tabel)
Tipe Relationship Personal System
Kelas SMP & SMA Involvement, Task orientation, Order &
affiliation, teacher competition organization, rule
support clarity, teacher
control, innovation
University student Involvement, Independence, Order &
living group emotional support traditional social organization,
orientation, student influence,
competition, innovation
academic
achievement,
intellectuality
Families Cohesiveness, Independence, Organization,
expressiveness, achievement control
conflict orientation,
intellectual-cultural
orientation, active
recreational ori,
moral-religious
emphasis

(Moos, 1974)
Dimensi Iklim seting (moss,1974)
Tipe Lingkungan Dimensi Hubungan Dimensi Dimensi Perubahan
Personal Perkembangan dan Pelestarian
Personal Sistem

Pendidikan : • Keterlibatan • Kebebasan • Perintah dan


Kelompok • Dukungan • Oriebtasi Sosial Organisasi
Mahasiswa Asrama Emosional Tradisional • Pengaruh Siswa
• Kompetensi • Inovasi
• Pencapaian
Akademik
• Intelektualitas

SMP dan SMA • Keterlibatan • Orientasi Tugas • Aturan dan


• Afiliasi • Kompetensi Organisasi
• Dukungan • Kejelasan dan
Pengajar aturan
• Kontrol Guru
• Inovasi
DIMENSI-DIMENSI IKLIM SOSIAL PADA
LINGKUNGAN KELUARGA

• Dimensi-dimensi hubungan • Dimensi-dimensi Pengembangan


(Relationship Dimensions). Pribadi (Personal Growth
Yang mencakupmencakup : Dimensions). Yang mencakup :
 Kekompakan (Cohesion),  Kemandirian (Independence)
 Keterbukaan (Expressiveness),  Orientasi Berprestasi
 Konflik (Conflict). (Achievement Orientation)
 Orientasi Rekreasional
(Recreational Orientation
 Orientasi Intelektual-Budaya
• Dimensi-dimensi Pemeliharaan (Intelectual-Cultural Orientation)
dan Perubahan Sistem (System
Maintanance and Change  Penekanan pada nilai-nilai Moral
Dimensions) yang mencakup : dan Keagamaan (Moral and
Religious Emphasis)
 Peraturan (Organization)
 Pengawasan (Control).
KONTRIBUSI DAN KELEMAHAN
• Kontribusi dari Konsep Social Climate
digunakan pada penelitian dan aplikasi praktis
dari seting yang beragam dan menghasilkan
penemuan yang memperkaya pengetahuan
dan bahasan baru dalam literatur psikologi.
• Social Climate scales juga memiliki kelemahan
yakni pada individu dan kelompok melihat
seting sosial ini dengan pandangan yang
berbeda.
Brofenbrenner
(nested systems)

• Uric Brofenbrenner
• Nested system
• Bahwa perilaku manusia tdk
hanya dipengaruhi oleh konteks
individu dan micro system-nya
saja, namun jg sistem yg lebih
besar yg melingkupinya
• Gambarannya …
(Brofenbrenner)
(Brofenbrenner)
Brofenbrenner
(Nested systems)
• Mempelajari interelasi manusia dan lingkungannya. Ada 4 struktur
dasar dlm konsep tsb, yaitu sistem mikro, meso, exo dan makro
1. Sistem mikro adalah keluarga, hubungan antara anggota keluarga.
2. Saat anak bertumbuh, bersekolah, ia berada dalam sistem meso.
3. Sistem exo adlah dimana anak tdk berpartisipasi aktif, tapi terkena
pengaruh berbagai sistem sprti pekerjaan orangtua, teman dan
tempat kerja orang tua serta berbagai lingkungan masy lain.
4. Sistem makro berbicara tentang budaya, gaya hidup dan
masyarakat tempat anak berada.
• Semua sistem tsb saling memengaruhi dan berdampak thd
perubahan dlm perkembangan anak. Maka seluruh komponen
sistem berpengaruh thd pengasuhan (nurturing) dan pendidikan
anak secara holistik (Berns, R.M, 1997, 4 ed).
The interpersonal behavior
theorists
• Leary; Kiesler; Strong and Hills
• Ada aksi, maka ada reaksi ketika
individu/group berinteraksi
• Tidak hanya dyadic relation (micro-level),
namun jg bisa utk menjelaskan hubungan
yg bersifat macro-level
– Inter-group relations
– Unique Group in society
PERILAKU INDIVIDU
DALAM KELOMPOK
PERILAKU DI TENGAH ORANG
LAIN

Pada situasi apakah, kehadiran orang lain


dpt mempengaruhi kita?

Apa yang MENYEBABKAN kehadiran orang


lain dapat mempengaruhi kita?

Williams, Harkins & Karau (2003) “kehadiran orang


lain terkadang memperkuat dan terkadang menghambat
kinerja atau prestasi individu”
KEYTERM (1)

Social facilitation
Fasilitasi sosial: Kecenderungan individu untuk tampil lebih baik
(memiliki kinerja baik) saat bersama dengan orang lain daripada saat
sendirian atau tanpa kehadiran orang lain

Social inhibition
Hambatan sosial: Kecenderungan individu untuk tidak tampil secara optimal
(kinerja kurang baik) saat bersama orang lain daripada saat sendirian, tanpa ada
kehadiran orang lain

Evaluation apprehension
Keinginan utk menciptakan kesan yg baik di mata orla

Distraction conflict model


Konflik yg timbul akibat perhatian terpecah utk mengerjakan tugas
(pertandingan) atau memperhatikan orla yg hadir
KEYTERM (2)
Social loafing
Keengganan sosial: Individu bekerja kurang keras (less hard) ketika ada kehadiran orang
lain, dibandingkan dia bekerja sendiri (experiment tali)

Social compensation
Kompensasi sosial: Bekerja dgn semangat/kinerja tinggi bila bekerja dlm suatu kelp utk
menggantikan kelp yg malas/tdk kompeten

Social impact theory


Dampak org lain thdp indiv. tergantung pd tiga karakteristik pengamat atau sumber
pengaruh: jumlah, kekuatan, imediasi/kedekatan

De-individuation
Anonimitas kelp. dpt memicu prbuatan yg tdk akan dilakukan saat sso sdng sndrian

Crowding
Scra subjektif, Kehadiran orla membuat individu merasa menempati ruang yg terlalu sempit

Social density
Jumlah objektif dari org yg ada di dalam suatu ruang (dpt diukur per org, per meter)
Pengaruh Sosial:
Perilaku Kelompok
Perilaku kita dapat berubah saat berada di
tengah kelompok atau berada di depan orang
lain. Berikut contoh dari konsep-konsep
pengaruh sosial tersebut:

Social Groupthink
Facilitation
Deindividuation

Group
Social Loafing
Polarization
Kehilangan kesadaran & kontrol diri
Contoh: Kerusuhan, demo, konser, Deindividuatio
identitas yg tersembunyi saat interaksi
online n
 Yg terjadi pd individu dlm situasi kelp
meliputi: 1) Anonimitas & 2) Dorongan yg
kuat
 Kinerja individu akan meningkat bila
dilihat oleh orang lain Social
 Orang akan lebih cepat & sempurna Facilitation
saat ada orang lain. Tp bagi yg
BARU BELAJAR, bisa jadi akan lbh
buruk hasilnya.
Social
Facilitation

Mengapa adanya
penonton dpt membuat
kinerja menjadi bagus,
tapi bagi ORANG YG
BARU hal tersebut jd
bertambah buruk?
Dorongan FISIOLOGIS
yg disebabkan oleh orang
lain yang memperhatikan
perilaku kita
Diperhatikan byk orang,
meningkatkan dorongan
dari dlm (fisiologis), yg jg
meningkatkan motivasi
bagi yg percaya diri
& kecemasan bagi yg tdk
percaya diri
Social
Facilitation
Jika respon
dominan
benar, maka
kinerja
bertambah=
Memperkuat FASILITASI
Meningkatnya tendensi utk SOSIAL
Kehadiran menjalankan respon
dorongan/ dominan/respon yg
orla motivasi sudah dikuasai dgn
Jika respon
baik
dominan
salah, maka
kinerja
berkurang=
HAMBATAN
SOSIAL

28
 Pernahkan dlm tugas kelompok,
dgn penilaian kelompok, &
Social Loafing beberapa orang dlm kelompok
malah bekerja?
 Bila ya, anda pernah mengalami
Social Loafing: tendensi org dlm
kelompok menunjukkan usaha yg
rendah bila tdk ada perhitungan scr
individual
Mengapa terjadi social loafing?
• Bila kontribusimu tdk mendapatkan reward/punishment,
maka kamu mgkn tdk peduli pd penilaian orang
Who willlain
know if
I’m not pulling as
thdpmu. hard as I can? No
• Orang mgkn jg merasa bahwa kontribusinya onetdk
can tell how
dibutuhkan, kelompok juga akan baik-baikhardsaja tanpanya.
each of us is
pulling on the rope.
• Orang jg akan merasa bebas utk tidak jujur, bila reward
dibagi secara merata bagi anggota kelompok
• Catatan: Dlm budaya kolektif, org tdk terlalu malas dlm
kelompok walau mereka bisa, mengapa?
Interpersonal behavior circumplex
POWERFULL
DOMINANT
Acting Superior
Leading

Criticising Nurturing

FRIENDLY
HOSTILE SUPPORTIVE
UNSUPPROTIVE

Distrusting Cooperating

Withdrawing
Following

SUBMISSIVE
POWERLESS (Strong & Hills, 1986)
Interactionism and person-
environment fit
• Bias dlm ilmu psikologi: scr khusus
berfokus pd individu atau micro-system
seperti keluarga saja. Sehingga sering
kali, psikolog terjebak pd “menyalahkan
korban” (paradigma naif), tdk mencari
solusi yg lbh luas (paradigma kritis)
• Contoh: Micro system: Orang gila
(terganggu mentalnya)
• Perilaku --- dipengaruhi macro system
dikucilkan, diejekin
Kesimpulan?!
• Berbagai macam teori tentang psikologi
komunitas, semakin hari semakin
berkembang
• Walau terlihat terpisah2, namun bila dikaji
lebih dlm, poin2nya saling terkait dan
overlap satu sama lain
• Intinya apa? Individu --- lingkungan (fisik
dan sosial) saling berinteraksi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai