Anda di halaman 1dari 28

ARAH DAN PERSPEKTIF BARU

BIMBINGAN DAN KONSELING

1
1. KEHIDUPAN GLOBAL
2. KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI
• Kehidupan
semakin
kompetitif
• Pergeseran
Perlu peningkatan kemampuan (life skills)
Nilai
secara terus menerus dalam berbagai • Gangguan
aspek kehidupan melalui proses belajar
Mental

BELAJAR SEPANJANG HAYAT


BELAJAR SEJAGAT HAYAT
BIMBINGAN DAN KONSELING BERORIENTASI PADA
UPAYA MEMFASILITASI INDIVIDU DALAM :
– MENGAKSES INFORMASI YANG BERMUTU
– MENGINTEGRASIKAN HIDUP, BELAJAR, DAN BEKERJA
– MENUMBUH KEMBANGKAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI,
PROFESIONAL, DAN WARGANEGARA YANG SELF MOTIVATED
2
KONDISI KESEHATAN MENTAL
(GANGGUAN JIWA) MASYARAKAT DUNIA
DEWASA INI
New York : 25 % (1 dari 4
penduduk)
London : 20 % (1 dari 5
penduduk)
Jakarta : 20 % (1 dari 5
Lingkungan yg
penduduk)
Kemiskinan Pengangguran
semakin buruk

Kehidupan yang Sikap hidup yg


Penyebab
semakin Materialistik dan
Kompetitif Hedonistik
Perubahan Konstelasi
Kehidupan Keluarga
3
HIV DAN AIDS DI INDONESIA
(Republika, 23 Mei 2006)

Menko Kesra : “Tidak ada satu provinsi pun yang terbebas dari
HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired
Immuno Deficiency Syndrome)”.
Jumlah Pengidap
1. S.d. Juni 2005 = 7090
2. S.d. September’05 = 8250
3. S.d. Desember’05 = 9565
4. S.d. Maret’05 = 10.156
Usia = lebih sparuhnya berusia 20-29 th
dengan penularan 50.1 % jarum suntik
dan juga pergaulan bebas (free sex) = Di USA 8 :10 RP, 7 :10 RW
Provinsi terbanyak : Jkt,Papua,Jatim,Jabar,Bali,Riau,
Sulsel,Kalbar,Sumut,dan Jateng.
Menurut WHO (1993) = 14 juta, dan akhir abad ke 20 = 40 juta. 4
NAPZA/NARKOBA
DI INDONESIA
DI JAKARTA SAJA PD TAHUN 1999 = 1.3 JUTA
DENGAN OMSET BIAYA 780 MILYAR/HARI, DAN
PECANDUNYA SEKITAR USIA 15-24 TH (HARIAN
SURYA, 25 OKTOBER 1999).
PARA PELAKU TAWURAN DI JKT 50 % PECANDU
NARKOBA. TH 1996 : 150 X, LUKA 26, MATI 19.
TH 1997 : 121 X, LUKA 24, MATI 15.
TH 1998 : 230 X, LUKA 34, MATI 15.
TH 1999 : 64 X, LUKA 36, MATI 12.
Penyebab : rasa ingin tahu, frustrasi/stress, broken
home, kurang mendapat kasih sayang, pola
pergaulan, maraknya perdagangan narkoba, dan
lemahnya iman.
5
DAMPAK LINGKUNGAN YG BURUK (Polusi udara dan
air, Sanitasi buruk dan Sulitnya air bersih)
(Republika, 5 Juli 2004)
Sekitar 3 juta anak usia balita meninggal setiap tahunnya.
60 % anak meninggal, karena gangguan pernafasan
(polusi udara).
1.6 juta anak meninggal/tahunnya, karena diare (polusi
air/air yg tercemar = limbah cair domestik)
Limbah cair yg masuk sungai– di Amerika Latin = 86 %,
di Asia = 65 %, di India, sungai gangga tercemar setiap
menitnya terkena limbah 1.1 juta liter (termasuk kotoran
manusia). 1 gram kotoran = 10 juta virus dan 1 juta
bakteri.
Dr. Lee Jong Wook (Dirjen WHO) : “anak merupakan
kelompok yang paling rentan sakit akibat kerusakan
lingkungan.
6
PENDIDIKAN YANG
EFEKTIF

TUJUAN PENDIDIKAN
Leadership 1. Beriman dan bertaqwa
Kepada Tuhan YME
2. Berakhlak mulia
3. Memiliki pengetahuan
Dan keterampilan
Pendidikan Pengajaran 4. Memiliki kesehatan jas-
Mani dan rohani
5. Memiliki kepribadian yg
Layanan Bantuan Mantap dan mandiri
6. Memiliki rasa tgjawab
Terhadap Siswa
Kemasyarakatan dan
(Bimb. & Konseling) kebangsaan

7
BIMBINGAN :

“Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada


individu agar mampu memahami dan menerima diri dan
lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan
diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan
norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men-
capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik
secara personal maupun sosial)”.

KONSELING :

“Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee


baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung
(melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-
bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya
atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
8
BIMBINGAN DAN KONSELING
PERKEMBANGAN
PROSES BANTUAN YANG PROAKTIF DAN SISTEMATIK
DALAM MEMFASILITASI INDIVIDU MENCAPAI
TINGKAT PERKEMBANGAN YANG OPTIMAL, PRIBADI
YANG EFEKTIF - PRODUKTIF, DAN
KEBERFUNGSIANNYA DI DALAM LINGKUNGAN
MELALUI INTERAKSI YANG SEHAT.

• Penuntasan Pribadi yg Efektif


Pribadi yg Produktif
Tugas-tugas • Kompeten
• Self – Esteem
Perkembangan • Konsisten
• Social-Responsibility
• Perkembangan • Komitmen
• Self-Identity
Kecerdasan (IQ, • Kontrol
• Coping
EI, SI) • Kreatif
9
2
1
1. Believe
1. IPK yang Tinggi
Sukses 2. Brain 2. Achievement
Sukses
Pribadi 3. Beauty Akademik Motive
4. Behavior 3. Berpikir Logis
4. Problem Solving
5. Decision Making
Catur
Sukses 1. Empati 1. Memahami
(Sbg Tujuan 2. Altruis Tujuan Sekolah
2. Bersikap Posiitif
Bimbingan) 3. Kooperatif
3 4 thd pekerjaan
4. Toleransi 3. Memahami
Sukses 5. Demokratis minat & bakat
sendiri
Sosial 6. Terampil
Sukses 4. Memiliki kesiapan
Berkomuni untuk melanjutkan
Karir
kasi studi atau masuk
dunia kerja
10
ASUMSI BK PERKEMBANGAN
Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan merupakan tujuan BK.
Perkembangan pribadi yg optimal terjadi melalui interaksi yg
sehat antara individu dengan lingkungannya.
Hakikat BK terletak pada keterkaitan antara lingkungan belajar
dengan perkembangan individu.
Klien tidak dipandang sebagai manusia yang sakit mentalnya.
Disini klien dipandang sebagai individu yang mampu memilih
tujuan, membuat keputusan, dan berpartisipasi secara
bertanggung jawab dalam mencapai perkembangan dirinya.
Klien adalah seorang pribadi yang unik dan berharga yg
berjuang untuk mengembangkan dirinya. Dia adalah anggota
kelompoknya, bagian dari budayanya, dan tidak pernah
terisolasi dari lingkungan sosialnya.
Konselor tidak bersifat netral, atau a moral, dia memiliki nilai-
nilai, perasaan, dan komitmen kepada dirinya.
11
PRINSIP BIMBINGAN
Bimbingan merupakan bagian integral
pendidikan
Bimbingan for all
Bimbingan diorientasikan kepada
pengembangan potensi siswa (fisik, psikis,
sosial, moral-spiritual) individu
Bimbingan merupakan usaha bersama
(team work) pimpinan, wali siswa, dan
guru pembimbing, guru matpel, & ortu
Bimbingan berlangsung dalam berbagai
setting (sekolah, keluarga, industri, dan
masyarakat) 12
PERBEDAAN KARAKTERISTIK
BIMBINGAN TRADISIONAL DENGAN
PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN
TRADISIONAL 1. Terencana
1. Bersifat Reaktif 2. Pendekatan Preventif dan
2. Pendekatan Krisis Krisis
(Remediatif) 3. Melaksanakan Bimbingan
3. Hanya melakukan dan konseling
konseling individual 4. Semua siswa (for all)
4. Tidak semua siswa mendapat layanan
mendapat layanan 5. Menekankan kepada
5. Menekankan layanan program pengembangan
Informasi 6. Programnya terstruktur
6. Programnya tidak 7. Dilakukan oleh konselor
terstruktur dan personel sekolah
7. Hanya dilakukan oleh dalam suatu team
Konselor sendiri work
13
Tujuan Bimbingan dan Konseling

1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku


2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-
aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam
mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam
berinteraksi dengan orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan
sebagai dasar dalam kehidupan sosial.
7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan
kehidupan yang semakin kompetitif.
9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan
kompetensi yang mendukung pilihan karir.
10.Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga
sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.
14
FUNGSI BIMBINGAN

Pemahaman Preventif Pengembangan Kuratif

Memahami Memberikan Memberikan


Karakteristik/ Layanan orien- Layanan Membantu para
Potensi/Tugas- tasi dan infor- Bimbingan Peserta didik
tugas perkem- masi mengenai untuk agar mereka
bangan Peserta berbagai aspek Membantu dapat meme-
didik dan mem- kehidupan yg Peserta didik cahkan masalah
bantu mereka patut dipahami Mampu yang dihadapi
untuk mema- peserta didik Mengembang- Nya (pribadi,
haminya secara agar mereka kan potensi sosial, belajar,
objektif/ tercegah dari dirinya/Tugas- atau karir)
realistik masalah tugas perk.nya 15
CATUR SUKSES
Pribadi – Sosial
Layanan Akademik -- Karir
Dasar

Komponen Layanan IQ
Peserta
Program Perencanaan EI
Individual
Didik
BK SI

Layanan
Responsif
1. Pengembangan
Dukungan Profesional
Sistem 2. Konsultasi
3. Kolaborasi
4. Manajemen
16
LAYANAN DASAR BIMBINGAN
Pengertian : “Layanan bantuan kepada peserta didik melalui
kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yg disajikan secara
sistematis, dalam rangka membantu mahasiswa
mengembangkan potensi dirinya secara optimal”

Tujuan :
1. Membantu mhs agar memperoleh perkembangan yg normal
2. Membantu mhs agar memiliki mental yang sehat
3. Membantu mhs agar memperoleh keterampilan hidup ( life
skills).

LAYANAN RESPONSIF
Pengertian : “Layanan bantuan bagi mahasiswa yang memiliki
kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan
segera”.

Tujuan : “Membantu mhs agar dapat mengatasi masalah yang


dialaminya”.
17
LAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL
Pengertian :
“Layanan bantuan kepada mhs agar mampu membuat dan
melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan
pemahaman akan kekuatan dan kelemahannya”.

Tujuan :
Mhs memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan,
perencanaan, atau pengelolaan thd pengembangan dirinya,
baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir.
Mhs dapat melakukan kegiatan atau aktivitas berdasarkan
tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan.
Mhs dapat mengevaluasi kegiatan yang dilakukannya.

18
LAYANAN DUKUNGAN SISTEM

Pengertian :
“Kegiatan-kegiatan manajemen yang
bertujuan memantapkan, memelihara, dan
meningkatkan program bimbingan secara
menyeluruh melalui pengembangan
profesional; hubungan masyarakat dan
staf; konsultasi dengan dosen lain, staf
ahli, dan msyarakat yang lebih luas;
manajemen program; dan penelitian dan
pengembangan”.

19
STRATEGI LAYANAN

Layanan Dasar 1. Bimbingan Klasikal


2. Bimbingan Kelompok

1. Penilaian Individual
Layanan
2. Penasihatan Ind./Klp.
Per.Individual a. Merenc.Tujuan
1. Konsultasi b. Melakukan Kegiatan
2. Konseling Individual/ c. Mengevaluasi
Layanan Kelompok
Responsif 3. Referal
4. Bimbingan Teman
Sebaya
1. Pengembangan
Dukungan Profesional
Sistem 2. Konsultasi dan
Kolaborasi 20

3. Manajemen Program
EVALUASI PROGRAM

TUJUAN FUNGSI LANGKAH-LANGKAH


Mengetahui keter- 1. Sbg.feed- ASPEK 1. Merumuskan Masalah
laksanaan kegiatan Back bagi YANG 2. Menyusun instrumen
dan ketercapaian Konselor DIEVA- 3. Mengumpulkan dan
tujuan dari program 2. Sbg.Informasi LUASI Menganalisis data
yang telah kpd pihak lain 4. Melakukan followup
ditetapkan ttg perk.siswa

HASIL
PROSES 1. Kualitas ketaqwaan
1. Kesesuaian antara 2. Kualitas konsep diri
Pelaksanaan dg 3. Kualitas Sikap dan kebia-
Rancangan saan belajar
2. Tingkat partisipasi personil 4. Sikap siswa thd program BK
3. Hambatan yg dialami 5. Kualitas prestasi belajar
4. Respon stakeholder 6. Kualitas akhlak21
PEMANFAATAN HASIL
EVALUASI

Merancang Tindak Lanjut

Melakukan Perbaikan atau


Pengembangan Program

22
PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI
Dalam Struktur Kurikulum Pendidikan Umum
(SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA)
pengembangan diri itu dijelaskan sebagai
berikut.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang


harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik. 23
BIDANG PENGEMBANGAN DIRI

ASPEK TUJUAN MATERI


1. 1. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME.
1. Hakikat dan Fungsi
Agama bagi Kehidupan
Pribadi 2. Memiliki pemahaman ttg irama kehidupan Manusia
yg bersifat fluktuatif (antara anugrah dan 2. Makna syukur dan sabar
musibah) dan mampu meresponnya dg 3. Konsep diri dan
positif. Pengembangan diri
3. Memiliki pemahaman dan penerimaan secara efektif
diri secara objektif dan konstruktif 4. Kematangan emosional
4. Memiliki sikap respek thd diri sendiri 5. Pengelolaan stress
5. Dapat mengelola stress 6. Bahayanya
6. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan miras,narkoba,dan free
yang diharamkan agama sex (AIDS)
7. Memahami perasaan diri dan mampu 7. Pemecahan masalah
mengekspresikannya secara wajar 8. Membangun
8. Memiliki kemampuan memecahkan kepercayaan diri
masalh 9. Kesehatan mental
9. Memiliki rasa percaya diri
10. Memiliki mental yang sehat 24
ASPEK TUJUAN MATERI

2. 1. Memiliki kemampua berinteraksi


sosial secara wajar dan positif
1. Hikmah
bersilaturahim
Sosial (bersilaturahim) dengan orang
lain. 2. Pengembangan
Sikap-sikap sosial
2. Memiliki sikap-sikap sosial yang
positif dalam kehidupan (empati, altruis,
bermasyarakat. toleran, kooperatif
3. Memiliki pemahaman tentang /kolaboratif)
etika pergaulan. 3. Etika pergaulan
4. Memiliki kemampuan untuk (sopan-santun
menghindar dari situasi konflik
dengan orang lain (seperti
/tatakrama) dalam
permusuhan, perkelahian, atau bergaul
tawuran). 4. Bahayanya
5. Dapat berpartisipasi aktif dalam tawuran
menciptakan lingkungan yang 5. Memelihara
bersih, tertib, dan aman.
lingkungan hidup
6. Memiliki sikap positif terhadap yang nyaman
pernikahan dan hidup
berkeluarga. 6. Nilai-nilai
pernikahan dan
hidup berkeluarga25
ASPEK TUJUAN MATERI
3. 1. Memiliki sikap dan kebiasaan
belajar yang positif.
1. Pengembangan
sikap dan
Belajar 2. Memiliki motivasi yang tinggi
kebiasaan
untuk belajar sepanjang hayat
/Akade 3. Memiliki keterampilan belajar
belajar
mik yang efektif. 2. Pengembangan
4. Memiliki keterampilan untuk motivasi
menetapkan tujuan dan belajar
perencanaan belajar/pendidikan.
5. Memiliki kesiapan mental dan 3. Keterampilan
kemampuan untuk menghadapi belajar yang
ujian. efektif
6. Memiliki keterampilan membaca
4. Kiat-kiat
buku.
menghadapi
ujian
5. Keterampilan
membaca buku

26
ASPEK TUJUAN MATERI
4. Karir 1. Memiliki pemahaman tentang
sekolah-sekolah lanjutan.
1. Sekolah-sekolah
lanjutan
2. Memiliki pemahaman bahwa
studi merupakan investasi 2. Kaitan belajar
untuk meraih masa depan. dengan bekerja
3. Memiliki pemahaman tentang 3. Pemahaman
kaitan belajar dengan bekerja.
potensi diri
4. Memiliki pemahaman tentang
minat dan kemampuan diri 4. Identitas karir
yang terkait dengan 5. Hikmah bersikap
pekerjaan.
optimis dalam
5. Memiliki kemampuan untuk
membentuk identitas karir. kehidupan
6. Memiliki sikap positif terhadap 6. Macam-macam
pekerjaan. kursus
7. Memiliki sikap optimis dalam
menghadapi masa depan.
8. Memiliki kemauan untuk
meningkatkan kemampuan
yang terkait dg pekerjaan.
27
K.1. PENGUASAAN KONSEP DAN
PRAKSIS PENDIDIKAN
K.2 KESADARAN ETIK DAN (2) SIKAP  (3) SKILLS
KOMITMEN ETIKA 
PROFESIONAL AKOMODASI TINDAKAN
K.3. PENGUASAAN KONSEP
KOMPETENSI INTI
PERILAKU DAN
(KONSELOR SEKOLAH)
PERKEMBANGAN INDIVIDU
K.4. PENGUASAAN KONSEP DAN
PRAKSIS ASESMEN (1) PENGETAHUAN 
K.5. PENGUASAAN KONSEP DAN
KESADARAN - PENDIDIKAN
PRAKSIS BIMBINGAN - PERNIKAHAN
KONSELING - KARIR
K.6. PENGELOLAAN PROGRAM SETING LAYANAN - REHABILITASI
BIMBINGAN DAN KONSELING - KESEHATAN
K.7. PENGUASAAN KONSEP DAN KODE ETIK PROFESI MENTAL
PRAKSIS RISET DALAM - TRAUMATIK
BIMBINGAN DAN KONSELING LANDASAN DAN KOMPETENSI
KEPENDIDIKAN
LANDASAN FILOSOFIS, RELIGIUS,
KULTURAL

Struktur Kompetensi Konselor


(Sunaryo Kartadinata) 28

Anda mungkin juga menyukai