Anda di halaman 1dari 43

THERAPEUTIC

COMMUNITY
( Perspektif, Metoda dan Model )

Minardiantomo ( Tommy )
Referensi Literatur
Kooyman, M (1993). The Therapeutic
Community for Addict – Intimacy and
Treatement Success, Amsterdam/Lisse,
Nederland.
De Leon , G (1997). The Therapeutic
Community – Theory, Model and Method –
Springer Publishing Company, New York, USA.
Kennard, D (1998). An Introduction to
Therapeutic Community, Jessica Kingsley
Publisher, London and Philadelphia.
Sebagai Penyakit
Ketergantungan fisik harus dilihat dalam
konteks status Psikologis dan gaya hidup
seorang individu.
Masalah bukan berada pada Drugs, tetapi
yang terbesar adalah pada individu
tersebut sendiri.
Kecanduan melibatkan seluruh kehidupan
manusia dan mengganggu sebagian atau
semua fungsi ( Bio-Psycho-Social )
Sebagai Individu
TC membedakan individu melalui dimensi
disfungsi psikologis dan defisit sosialnya.
Beberapa Karakteristiknya adalah :
1. Rentan terhadap stres dan frustasi
2. Ketidakjujuran, manipulatif, curang
3. Perasaan bersalah terhadap diri sendiri
4. Defisit fungsi-fungsi kognitif
5. Rendahnya Self Esteem
6. Harapan yg tidak realistik
7. Kesukaran mengendalikan perasaan.
8. Tidak bertanggungjawab dan tidak konsisten
Sebagai Recovery
Recovery adalah suatu Proses
“ Kemandirian “ melalui penambahan
pembelajaran pengalaman sehingga terjadi
suatu perubahan perilaku yang kokoh, sikap
yang mantap terhadap nilai-nilai Right Living dan
dikaitkn dengan kehidupan abstinensia.
Sasaran TC adalah perubahan menyeluruh
dalam lifestyle dan identitas individu.
Sebagai Recovery
Pandangan tentang recovery dalam TC :
 Recovery adalah perkembangan dan
pembelajaran .
 Kemandirian adalah komponen inti di dalam
TC
 Pembelajaran dilakukan dengan memahami
keseluruhan proses yang terjadi dan ada di
dalam diri.
Sebagai Right Living
Right living di terjemahkan sebagai
persepsi2 tertentu, keyakinan2 tertentu
dan nilai2 tertentu yang merupakan inti
dari Self-Recovery ( Inner Healing ),
pembelajaran sosial, pertumbuhan pribadi
( Personal Growth ) dan hidup sehat.
Sebagai Right Living
Beberapa contoh dari Right living 
 Kejujuran dan keterbukaan ( Dua hal yang tidak
dapatdi pisahkan )
 Pertanggungjawaban sosial
 Sopan santun moral terkait dengan tingkah laku
 Etika bekerja
 Perubahan adalah satu-satunya kepastian
 Pemahaman tentang pentingnya pembelajaran.
 Terlibat dalam aktivitas komunitas.
Metoda TC
Elemen inti dari pendekatan TC adalah komunitas.
Komunitas dianggap sebagai metoda.
Apa yang membedsakan TC dengan pendekatan lain ?
Pada program TC komunitas sengaja digunakan untuk
memfasilitasikan perubahan sosial dan psikologi seorang
individu.
TC adalah suatu rekayasa realitas yang berstruktur
tinggi.
Dalam TC semua aktivitas di desain untuk menghasilkan
perubahan terapeutik dan edukasional. Sedngkan
semua partisipan di anggap sebagai mediator dari
perubahan tersebut.
Metoda TC
Pemanfaatan peran / Role didalam Partisipan :
 Semua partisipan harus berkontribusi dalam semua
aktivtas TC.
 Peluang belajar terdapat dalam berbagai peran sosial
yang ada ( koordinator, crew, dsb )
 Tidak ada partisipan yang berberan sebagai
penonton, dalam hal ini termasuk staff.
 Semua partisipan harus aktif guna, ikut merubah
dirinya dan orang lain.
Metoda TC
Pemanfaatan Feedback dari anggota
komunitas :
 Sumber utama dari dukungan dan instruksi
perubahan individu adalah keanggotaan dan
kelompok sebaya.
 Persiapan observasi dan reaksi alami individu
dalam membagi tanggung jawabnya kepada
semua partisipan.
 Sebagai sarana evaluasi diri.
Metoda TC
Keanggotaan sebagai role model :
 Dalam proses perubahan seorang partisipan
harus bekerja keras untuk menjadi seorang
role model
 Sepanjang tanggung jawabnya mendapatkan
feedback dari partisipan lain. Individu juga
harus memberikan contoh panutan
bagaimana ia mendapatkan perubahan.
Metoda TC
Pemanfaatan format kolektif untuk
membimbing perubahan individu :
 Edukasi, latihan dan aktivitas Terapeutik
terjadi di dalam kelompok ( Group, seminar,
Meeting, function, etc )
 Pengalaman belajar bersama dan proses
healing adaah elemen penting dalam
personal growth dan recovery dengan
interaksi dalam konteks sosialnya.
Metoda TC
Pertukaran Nilai dan norma :
 Norma, nilai, norma dan aturan rumah
melindungi fisik dan psikologis komunitas .
 Dalam tiap TC , ada keyakinan dan nilai2
sebagai petunjuk eksplisit untuk self help
recovery dan mengajarkan pula tentang right
living.
 Tiap TC mempunyai bahasa dan budaya
spesifik yang masing-masing saling di perkuat
oleh anggotanya.
Metoda TC
Penggunaan sistem dan struktur :
 Pengorganisasian kerja di perlukan untuk
pengoprasian kegiatan harian fasilitas TC.
 Proses belajar tidak hanya di dapat dari
spesifik Skill Training, tetapi juga melalui
penerimaan dan penghargaan kepada
supervisernya, serta tanggungjawabnya
kepada komunitas dan orang lain.
Metoda TC
Penggunaan komunikasi terbuka :
 Berbagi pengalaman didepan publik secara
almi bertujuan terapeutik.
 Pengungkapan perasaan dan pikiran sebagai
bagian yang sangat privacy dalam kehidupan
seseorang, sangat membantu proses
recovery dan perubahan perilaku.
 Di dalam TC tidak ada hal tabu untuk
dibicarakan.
Metoda TC
Penggunaan Relationship :
 Persahabatan antara individu dan staff,
memacu individu dalam proses perubahan.
 Hubungan persahabatan yang di bangun di
dalam TC, merupakan dasar penting dari
jejaring sosial yang akan di kembangkan
dalam masyarakat.
 Komunitas harus dapat mendorong
anggotanya untuk dapat memperluas jejaring
sosial yang ada pada seorang individu.
Metoda TC
Penggunaan bahasa :
 TC mempunyai dialek, bahasa dan budaya
sendiri yang membantu subkultur mereka
dalam proses recovery.
 Didalam komunitas TC individu belajar
mendapatkan budaya yang merupakan
cermin sejauh mana mereka dapat
berintegrasi dalam komunitas kelompoknya
Model
TC dianggap sebagai model program yang
generik bila berpegang pada perspektif TC
dan komunitas sebagai metoda.
Model program dapat diadaptasi dalam
berbagai setting, asal tidak kehilangan
esensi dari TC program itu sendiri.
Berikut adalah komponen dasar TC
generik :
Model
1.Keterpisahan Komunitas 
 Lokasi fasilitas TC harus terpisah dengan
institusi, unit atau bagian program lainnya.
 Komunitas TC menempati suatu ruang atau
rumah yang tidak langsung bersosialisasi
dengan masyarakat lokal.
Model
2.Lingkungan komunitas 
 Bagian dalam TC terdiri dari ruang yang dapat
menampung aktivitas kolektif.
 Pada dinding terdapat filosofi dari program
dan pesan-pesan yangmenyampaikan
tentang right living dan recovery.
 Perlu juga pencantuman nama anggota,
tingkatan job, jadwal harian dan diagram
organisasi.
Model
3.Aktivitas Komunitas 
 Tersedia pelayanan edukasi dan terapi.
 Termasuk mempersiapkan hidangan
makanan, jadwal kelompok, meeting,
seminar, dan sebagainya.
Model
4.Kelompok sebaya sebagai anggota
komunitas 
 Residen yang menunjukan perilaku dan
refleksi dari nilai-nilai masyarakat yang
diinginkan di gambarkan sebagai seorang role
model .
 Kekuatan suatu komunitas TC dinilai dari
jumlah dan kualitas peer role modelnya.
 Semua anggota berharap menjadi seorang
role model ( Baik junior maupun senior )
Model
5.Staff sebagai anggota komunitas 
 Semua staff harus memahami TC perspective
dan mampu berintegrasi dalam komunitas TC.
 Professional skill dianggap sebagai “ function”
dari staff yang bersangkutan.
Model
6.Hari-hari yang berstruktur 
 Setiap hari terdapat jadwal harian yang formal
yang merupakan aktivitas edkasional dan
terapeutik .
 Format harus tertulis, fixed times dan terdapat
prosedur rutin.
 Struktur program harus sesuai dengan
perspektif TC , khususnya utk recovery
personal pada diri klien.
Model
7.Format Fase 
 Protokol terapi , rencana aktivitas edukasional
dan terapeutik di susun dalam satu fase
perkembangan yang menggambarkan satu
proses perubahan.
 Penekanan ditujukan kepada perubahan
kenaikan pembelajaran pada tiap fase,
sehingga dapat di nilai adanya suatu
perubahan dari satu tingkat recovery.
Model
8.Bekerja sebagai terapi dan edukasi 
 Konsisten dengan pendekatan TC sebagai
institusi yang self help, semua manajemen
harian dari fasilitas di kerjakan oleh residen.
 Function memperkuat afiliasi residen kepada
partisipasinya terhadap program melalui rasa
tanggung jawab terhadap kelompok.
Model
9.Konsep – konsep TC 
 Terdapat sebuah kurikulum khusus yang
mengajarkan tentang perspektif TC, terutama
konsep self help recovery dan berbagai
pandangan tentang right living.
 Konsep, pesan dan pembelajaran dalam
kurikulum diualng secara tersu menerus
dalam berbagai pertemuan kelompok,
seminar dan konversasi antar kelompok.
Model
10.Peer Encounter Group 
 Peer Encounter di dalam TC memegang
peranan yang sangat penting.(dalam konteks
yang universal)
 Tujuannya adalah agar klien sadar terhadap
perilaku spesifik yang harus diubah atau
dimodifikasi
 Masing-masing peer encounter group
tergantung dari intensitas, arahan staff dan
spesifikasi subgroup yang ada.
Model
11.Awarenss Training 
 Semua intervensi edukasional dan terapeutik
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
kesadaran individu akibat dampak dari
perilakunya terhadap dirinya sendiri dan
lingkungan sosialnya dan pemahaman atau
kesadaran atas apa yang harus ia terima
akibat responyang di keluarkannya.
Model
12.Emotional Growth Training 
 Guna mencapai sasaran pertumbuhan
personal dan sosialisasi , individu perlu
mendapatkan latihan meng-identifikasi
perasaan, mengekspresikan perasaan secara
wajar dan mengendalikan perasaannya
secara konstruktif sesuai dengan tuntutan
sosial dan intrapersonal dari kehidupan
komunitas.
Model
13.Perencanaan Lama Terapi 
 Lama program bergantung dari sasaran
recovery dari tiap-tiap TC yang dikaitkan
dengan progres dan performa klien.
 Umumnya 1 sampai dengan 3 tahun
 Periode minimum adalah lamanya
penyerapan intensif dri ajaran-ajaran TC
Model
14.Kesinambungan Recovery 
 Sebuah proses recovery terjdi sepanjang
hidup.
 Primary program hanya merupakan langkah
awal yang kemudian harus diikuti oleh Re-
entry dan half way house ataupun aftercare
programme.
Klasifikasi Metoda TC
1.Therapeutic-Educative Intervention 
 Group and Individual Counseling
 En-counter Group
 Tutorial ( Budy system, mentor, etc )

2.Community & Clinical Management 


 House rules
 Tools of the programme
 Dicipline
Klasifikasi Metoda TC
3.Community Enhancement 
 Morning meeting
 Seminar
 House meeting
 General meeting
 Graduation day
Klasifikasi Metoda TC
4.Additional Activities and
Intervention 
 Merupakan aktivitas yangmembedakan tiap-
tiap program TC yang ada seperti ; Vocational
skill, life skill etc )
Kesimpulan
Untuk menyusun suatu program TC harus
di pahami dan di mengerti secara
keseluruhan dari perspektif, metoda dan
model generik suatu TC.
Berpegang dari pemahaman tersebut,
baru kemudian dikembangkan modul
suatu TC.
Thank U

Anda mungkin juga menyukai