Anda di halaman 1dari 7

Home Sweet Home

Deby CR Manalu
XI MIA 2
Agama
Bahan Alkitab
 Ringkasan Kejadian 30:1-24
Bilha mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.  Mengandung
pulalah Bilha, budak perempuan Rahel, lalu melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi
Yakub.  Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya
perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya. Dan Zilpa, budak
perempuan Lea, melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub. Ketika
Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah
dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea
mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub.
Kemudian Lea mengandung pula dan melahirkan anak laki-laki yang keenam bagi Yakub.
Sesudah itu ia melahirkan seorang anak perempuan dan menamai anak itu Dina. Maka
mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki.

 2 Timotius 1:5
Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di
dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
KELUARGA IDEAL
Keluarga Kristen ideal adalah keluarga yang pengertian dan takut akan Tuhan,
mengajarkan kedekatan hubungan dengan Tuhan, keluarga yang melayani, maupun
keluarga yang sudah diselamatkan. Rumah menjadi tempat yang paling indah bagi
penghuninya “Home Sweet Home” . Sesungguhnya para remaja memandang rumah
sebagai tempat yang penuh dengan kenangan sejak kanak-kanak, keknangan suka
maupun duka. Rumah yang sederhana, nyaman, tenang, penuh kasih sayang dan damai
adalah tempat tinggal yang ideal.
Contoh gambaran paling ideal bagi keluarga Kristen adalah Keluarga Kudus dari
Maria dan Yusuf di Nazaret. Dalam (Lukas 2:41-52) dijelaskan bahwa Tuhan Yesus
pada masa remaja taat pada orang tua duniawinya dan menikmati hidup bersama
keluarga. Dia berkembang secara sehat dan utuh. Dia dikasihi oleh Allah dan sesama.
Keluarga tersebut merupakan teladan bagi seetiap pasangann kristiani dalam membina
keluarga.
RUMAH SEBAGAGAI TEMPAT YANG NYAMAN
Di samping kebutuhan materi dan spiritual, kita juga membutuhkan suasana
rumah yang nyaman, menyenangkan, dan hangat. Dan semua pembelajaran
pertama anak berasal dari rumah. Untuk membuat suasana rumah yang nyaman
bukan hanya tanggung jawab ibu melainkan tanggung jawab dari semua anggota
keluarga.
Saat ini telah terjadi perubahan sosial yang pesat. Banyak perempuan dan
ibu yang memilik peran ganda, yakni mengurusi masalah rumah tangga
(domestik) maupun bekerja untuk mencari nafkah di luar rumah (ruang publik).
Kalau perempuan perempuan sudah melakukan terobosan ke dunia publik maka
sudah saatnya para laki-laki dan suami juga harus mampu melakukan tugas-tugas
di bidang dosmetik. Dengan demikian akan diacapai keseimbangan, tidak ada
yang mempunyai ‘’beban ganda’’, tidak ada lagi pekerjaan yang dberi label
‘’pekerjaan laki-laki dan pekerjaan perempuan’’.
RUMAH TEMPAT BERSEMAINYA IMAN
Menurut Alkitab keluarga adalah tempat anak-anak diajarkan takut
kepada Tuhan, dan belajar tentang karya-karya Tuhan. Tuhan memberikan
mandat kepada orang tua untuk mendidil anak, tetapi kadang-kadang orang
tua sibuk hanya untuk memenuhi kebutuhan anak secara materi, dan
mengabaikan kebutuhan mental dan rohani. Akibatnya anak sering di luar
rumah untuk menghindari permasalahan keluarga. Seharusnya keluarga
merupakan tempat masing-masing orang termasuk anak-anak dapat
bertumbuh secara fisik, mental, dan spiritual.
Anak-anak dapat bertumbuh imannya berkat pengaruh suasana kristiani
yang dialami dan meresapi kehidupan keluarga. Anak-anak juga akan
bertumbuh kehidupan rohaninya bila orang tua dan masing-masing orang
dalam kehidupan sehari-hari memberi tekanan kepada penghayatan iman.
KESIMPULAN
Remaja membutuhkan dan perlu belajar tentang keadilan dan
perdamaian. Hal tersebut perlu menjadi bagian dari kehidupan Kristen
yang meneladani kehidupan Tuhan Yesus Kristus. Dalam keluarga
Kristen realita keadilan dan perdamaian sangat erat kaitannya. Realita
keadilan dan perdamaian sangat dibutuhkan dalam lingkup
keluarga, bahkan juga dalam lingkup komunitas dan negara. Keluarga
Kristen perlu meneladani sikap Tuhan Yesus Kristus dalam ‘’Sang Raja
Adil, Sang Raja Damai’’ yang telah memberikan diri-Nya bagi kita.
Kaum muda perlu berperan dalam keluarganya secara aktif untuk
mengupayakan adanya keadilan, sehingga tercipta suasan damai
dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai