Anda di halaman 1dari 30

Peran Pasien

yang Peka
Budaya
Kelompok 2
Kelompok 2
G1B120049 Birgitta Arta Milawati
G1B120034 Gusmarta G1B120050 Nyimas Aisyah Al Amini G1B120051
G1B120035 Dwita Rahmadani G1B120036 Ahmad Syahdad
Fadila Khayriyah G1B120052 Elliza Puspika Sari
G1B120037 Vebyola Viona G1B120054 Syifa Yunida Ihsani
G1B120038 Anggun Meiliani Aulia G1B120056 Pebriyanti Putri
G1B120039 Nurlili G1B120057 Aulia Sura
G1B120040 Mirna Wati G1B120058 Tri Hestu Haryani
G1B120041 Rizky Jamiatul Fitri G1B120059 Stefi Maizuputri
G1B120042 Nadila Trifani G1B120060 Ayu Prasetya Pratiwi
G1B120043 Sovia Marsa G1B120044Sheyla G1B120061 Rida Septiani
Utami G1B120062 Verawati Febriani G1B120063 Fanesa
G1B120045 Auliah Triski G1B120046 Angela
Poniyem G1B120064 Olga Lolonda
G1B120047 Sabina Noviazana G1B120065 Khayla Dzahabiya
G1B120048 Febrina G1B120066 Ravia Gustina
G1B120067 Leni Putri
Table of contents
Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4
Antropologi dan Pentingnya
Pengertian Peran Pengertian Perilaku Kebudayaan mempelajari
antropologi dan
kebudayaan

Chapter 5 Chapter 6 Chapter 7 Chapter 8


Peran dan Perilaku Peranan Perawat
Contoh Kasus Konsep Sehat Sakit
Pasien dalam dalam Keperawatan
dalam Antropolgi
Keperawatan yang Peka Budaya
Kesehatan
Peka Budaya
Pengertian 01
Peran
Peran adalah tingkah laku individu yang
memutuskan suatu kedudukan tertentu, dengan
demikian konsep peran menunjuk kepada pola
perilaku yang diharapakan dari seseorang yang
memiliki status/posisi tertentu dalam organisasi
atau sistem.
—Koentrajaraningrat
Menurut Soerjono
Menurut Abu Ahmadi peran Soekanto
adalah suatu kompleks
pengharapan manusia terhadap Peran merupakan aspek
caranya individu harus bersikap dinamis kedudukan (status),
dan berbuat dalam situasi apabila seseorang
melaksankan hak dan
tertentu yang berdasarkan
kewajibannya sesuai dengan
status dan fungsi sosialnya. kedudukannya, maka ia
menjalankan suatu peranan.
02 Pengertian
Perilaku
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang
paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang
dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana,
2015).

Perilaku merupakan hasil daripada segala macam


pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkunganya
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu
terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam
dirinya (Notoatmojo, 2010).
03
Antropologi dan
Kebudayaan
Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang manusia, mulai
dari sejarah terbentuknya manusia,
bagaimana manusia dapat berevolusi
dan bagaimana la hidup dalam
kelompok atau komunitas, kehidupan
yang dipengaruhi oleh komunitasnya
dan warisan kebudayaan dan kebiasaan
yang la tinggalkan.
Kebudayaan

Kebudayaan adalah konsep yang kompleks, terdiri


dari unsur-unsur seperti pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum dan masih banyak lagi, yang
terbentuk dari kebiasaan dan tatanan hidup sebuah
komunitas atau kelompok.
Kebudayaan itu dipelajari dan diperoleh
dari interaksi dengan orang lain, dengan
komunitas dan masyarakat dimana la
berada.
Kebudayaan itu berkembang seiring
berjalannya waktu, dan menyesuaikan
terus dengan tantangan dan perubahan
jaman.
04
Pentingnya
Mempelajari
Antropologi dan
Kebudayaan
Memahami kebudayaan, nilai-
nilai penyembuhan di dalam
masyarakat akan sangat
memudahkan perawat untuk
‘mengambil hati pasien’ dan
memperlancar pemberian asuhan
keperawatan.
05
Peran dan Perilaku
Pasien
Peran dan perilaku pasien
● Menurut antropologi adalah ● Pasien sangat penting perannya dalam
tergantung pada apa yang mereka proses menemukan penyakit.
percayai ● Pelajaran ini ingin mengingatkan peran
● Dalam teori keperawatan, kita penting 'pasien' sebagai subjek dalam
mengenai dengan apa yang dimaksud proses perawatan dan penyembuhan.
dengan ‘ Health Belief Model’, Perawat harus secara terus menerus
sebuah model ilmu keperawatan menkomunikasikan intervensi dan
yang menjelaskan mengenai praktik perkembangan perawatan kepada
perilaku pasien/komunitas yang pasien. Pasien adalah pelaku utama
didasarkan oleh kepercayaannya dalam proses penyembuhan dan
akan Kesehatan atau praktuk perawatan.
kesehatan
06
Contoh Kasus
Seorang pasien, perempuan usia 31 tahun datang ke Puskesmas
melaporkan adanya lebam-lebam biru di tubuhnya. Menurut
pengakuannya, la diganggu dan diserang oleh sejenis makhluk
gaib pengisap darah (Palasit, Hantu Kepala). la sudah datang ke
orang tua/orang pintar di kampung seberang, tapi tidak
menemukan obatnya. Menurut orang, la sudah dikutuk dan tidak
ada yang bisa mengobati penyakit ini. Tidak ada ramuan atau
obat-obatan yang diberikan kepada pasien.
Dokter selanjutnya melakukan pemeriksaan dan mendapati bahwa
pasien mengalami penyakit kelainan darah, dan salah satu tanda
dan gejalanya adalah lebam kebiruan di kulit yang merupakan
tanda pecahnya sel-sel darah merah di perifer kulit.
Dalam kasus ini, Dokter tidak langsung 'marah' atau menghakimi
apa yang disampaikan oleh pasien. Hal ini penting untuk benar-
benar mendapatkan informasi dari pasien. Setiap aksi yang
dilakukan oleh pasien dapat menjadi petunjuk yang mengarah
pada penyebab penyakit.
Dalam contoh kasus ini, jika pasien sempat mengonsumsi obat
obatan tertentu. Obat-obatan ini perlu diperiksa dan dianalisis,
karena hal ini dapat menjadi penyebab masalah juga.
Pemeriksana lanjutan, dengan menggunakan ilmu medis sangat
diperlukan, dan Tindakan ini haruslah dilakukan tanpa
mengabaikan aspek budaya dan kepercayaan masyarakat.
07
Konsep Sehat Sakit
dalam Antropologi
Kesehatan
Keadaan sehat dan sakit diterjemahkan/diinterpretasikan dalam
konsep yang khusus dalam antropologi Kesehatan/kedokteran.

Setidaknya, ada 4 pandangan menurut ilmu antropologi terkait


dengan definisi sakit (atau keadaan sakit).
Keempat hal
tersebut adalah :
1. Şakit/penyakit sebagai bagian dari kepercayaan
masyarakat (folk beliefs) : Applied tradition
2. Sakit/penyakit sebagai perwujudan dari formal
cognitive structures: pandangan dari cognitive
anthropology
3. Sakit/penyakit sebagai perwujudan dari culturally
constituted illness realities: The "meaning-centered'
tradifion.
4. Sakit/penyakit sebagai perwujudan dari authorixed
misrepresentation: pandangan dari "crifícal medical
anthropology.
Sakit/penyakit sebagai bagian
dari kepercayaan masyarakat
(folk beliefs) : Applied
tradition
• Pandangan ini menyatakan bahwa "Sakit atau penyakit itu terjadi pada individu
atau pada manusia karena campur tangan dari roh-roh atau makhluk gaib".
• Sakit atau penyakit juga bisa timbul karena 'tulah' atau karena masyarakat/individu
melanggar aturan atau tradisi nenek moyang. Sakit/penyakit sebagai hukuman atas
tindakan yang tidak baik/jahat kepada alam atau kepada sesama manusia.
• Lebih banyak didasarkan pada unsur 'kepercayaan' (belief) akan sesuatu yang lebih
berkuasa dan yang mengatur hidup manusia.
Sakit/penyakit sebagai perwujudan
dari Formal congnitive structures:
pandangan dari cognitive
anthropology
• Pandangan ini menitikberatkan peran dan fungsi dari 'proses berpikir secara
kognitif' sebagai penyebab dari sakit atau penyakit.
• Pandangan ini menitikberatkan pada pandangan bahwa keadaan sakit atau penyakit
dapat ditelusuri penyebabnya dengan memperhatikan tanda dan gejala penyakit,
meneliti tentang penyebab penyakit (bakteri, virus dst), dan bahkan melihat
bagaimana peranan penyembuh (healer) terhadap penyakit/keadaan sakit.
• Cognitive anthropology juga mempertimbangkan pengaruh budaya dan
kepercayaan terhadap keadaan sakit dan penyakit, tapi lebih melihat secara logis
hubungan antara keduanya dengan keadaan sakit.
Sakit/penyakit sebagai Perwujudan
dari authorized misrepresentation :
Pandangan dari ‘critical’ medical
antropology
• Pandangan ini melihat secara lebih kritis dan dalam penyebab penyakit
yang dialami oleh individu atau komunitas. Penyebab penyakit tiidak
hanya dilihat dari sisi biologis atau kepercayaan akan sesuatu tapi juga
menyangkut dinamika dalam komunitas atau masyarakat,
• Authorized misrepresentation menunjukkan bahwa gejolak perubahan
yang berbeda di masyakat pun dikatakan atau dinyatakan sebagai sesuatu
yang perlu dipertimbangkan ke dalam keadaan yang ‘sakit’
08
Peranan Perawat
dalam Keperawatan
Peka Budaya
Peran Perawat Dalam Menghadapi Aneka Budaya merupakan seperangkat
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai
kedudukannya dalam suatu system.
Peran perawat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun
dari luar profesi keperawatan dan bersifat konstan.
Doheny (1982) mengidentifikasi beberapa elemen peran
perawat professional meliputi :

Care Giver Client Advocat

Konselor Kolaborator
Educator Koordinator

Change Agent Konsultan


THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai