Anda di halaman 1dari 32

VIRAL

PATHOGENIC
Rizka Humardewayanti Asdie
Penyakit Tropik Infeksi FK-KMK
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2019
CV
• Nama : dr. Rizka Humardewayanti Asdie, SpPD-KPTI
• TTL : Yogyakarta, 21 Agustus 1972
• Pendidikan :
• 1997 : Dokter – FK UGM Yogyakarta
• 2004 : Internist – FK UGM Yogyakarta
• 2008 : KPTI – FK UGM Yogyakarta
• Pekerjaan :
• 1999-sekarang : Staf edukatif di FK-UGM Yogyakarta
• Organisasi:
• IDI, PAPDI, PETRI
• Anggota PPI, PPRA RS Dr Sardjito dan Perdalin Yogya
• Kursus
• One health, 2012, Bangkok
PENDAHULUAN
1
• Ditemukan tahun 1898; Bahasa Latin
berarti poison

2• Virus merupakan parasit obligat


intraseluler yang berarti bahwa virus
bereplikasi hanya di dalam sel penjamu
yang hidup
SIFAT VIRAL
1 3 5 Mengandung makromolekul
Bukan sel, Struktur dasar : selaput
pada permukaannya yang
merupakan protein (capsid) yang
menentukan spesifisitas
makromolekul, tidak mengeliling inti satu jenis
menempel pada sel
bisa hidup mandiri asam nukleat (DNA/RNA)
penjamu

Sifat Viral Sifat Viral Sifat Viral

2 4 6
Berkembang biak dengan
Berukuran Mengandung satu jenis
ultramicroscopic, mengontrol materi genetik
asam nukleat (DNA atau
sel penjamu dan meregulasi
rentang diameter dari RNA) tidak pernah
sintesis dan pelepasan virus
20 - 1,000 nm keduanya
baru

Essentials of Medical Microbiology.


Penyakit akibat Viral

1 3 5
memiliki spektrum Dampak morbiditas :
yang luas,kebanyakan gondong, rubella,
asimtomatik, manifes pilek, influenza dan Teratogenik : Rubella
bagi yang rentan cacar air

2 4 6
Muncul dalam bentuk
epidemi (misal Campak) Fatal : Rabies, AIDS Karsinogenik : HPV,
Dapat menjadi pandemi hepatitis, yellow EBV
(misal Influenza). fever; ebola

Essentials of Medical Microbiology.


Luaran Infeksi Virus :
Virus Karsinogenik
Virus Tumor
RNA Virus
  Human T-cell lymphotropic virus type 1 Adult T-Cell
(HTLV 1) Leukaemia/lymphoma
DNA Virus
  Epstein-Barr Virus (EBV) Burkitt’s lymphoma
Nasopharyngeal carcinoma
  Herpes simplex (HSV) Carcinoma cervix (?)
  Pappilomavirus Skin carcinoma
Carcinoma cervix (?)
  Hepatitis B virus Carcinoma liver
  Hepatitis C virus Carcinoma liver
Essentials of Medical Microbiology. 6
Luaran Infeksi Virus:
Teratogenik

Virus Syndrome
Smallpox Kematian janin dan aborsi
Cytomegalovirus Penyakit neonatal berat
Rubella Kelainan kongenital
Herpesvirus Syndrom Rubella
  Penyakit Neonatal berat

Essentials of Medical Microbiology. 7


Klasifikasi Virus
Dermotropik : kulit
Neurotropik : jari saraf,
Viscerotropik : organ saluran cerna mode penularan : enterik;
Pneumotropik : saluran nafas arbovirus. respiratory

Virus manusia, virus bakteri,


virus tanaman, atau virus Banyak, di mana mereka
hewan
ditemukan atau organ apa
yang terinfeksi

Parameter fisikokimia

Essentials of Medical Microbiology.


Klasifikasi Virus

Schaechter’s Mechanisms of Microbial


Disease. FIFTH EDITION
Klasifikasi Virus

Schaechter’s Mechanisms of Microbial


Disease. FIFTH EDITION
Klasifikasi Virus : Asam
Nukleat Dan Bentuk
Patogenesitas masuknya
virus

MICROBIOLOGY: A SYSTEMS
APPROACH, FIFTH EDITION
Patogenisitas Virus RNA

MICROBIOLOGY: A SYSTEMS
APPROACH, FIFTH EDITION
Patogenisitas Virus DNA

MICROBIOLOGY: A SYSTEMS
APPROACH, FIFTH EDITION
Kerusakan Host yang
Ditimbulkan Virus

1 Sitopatik

2 Reaksi imunopatologis
MICROBIOLOGY: A SYSTEMS
APPROACH, FIFTH EDITION
Sitopatik

MICROBIOLOGY: A SYSTEMS
APPROACH, FIFTH EDITION
Virus DNA

17
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Adenoviridae Faringitis Saluran nafas dan Aerosol, fekal- Suportive, tidak ada
Adenovirus Atipikal pneumonia mata oral, vomite, anti viral
Appendicitis Acute respiratory kontak erat,
distress tangan ke mata
Conjungtivitis
Hepadnaviridae Hepatitis akut : Hepatosit Cairan tubuh Vaksin sub unit
Hepatitis B artritis, ikterik, melalui kontak HbsAg pada anak
rash seksual, transfusi, dan kelompok risti
Hepatitis kronik jarum suntik. Lamivudine,
(15-20%); sirosis, menyusui tenofovir, entecavir,
dapat berkembang adefovir,
menjadi KHS emtricitabine,
dipivoxil
Herpesviridae Infeksi Epitel oral, laten di Cairan tubuh, Skrining darah dan
Cytomegalovirus mononukleosis limfosit, CNS, transplasenta, transplant
ringan, Penyakit mata, saluran transplan Gancyclovir,
neonatus, cerna dan kelenjar valgancyclovir,
Pneumonia, ludah foscarnet
hepatitis, retinitis
(AIDS dan resipient
transplant
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Epstein barr virus Infeksi Sel B Saliva Tidak ada antivirus
mononukleosis
(remaja dan
dewasa muda)
Hairy oral
lekoplakia (AIDS)
Dikaitkan dengan
Burkitt’s
lymphoma
Herpesviridae Herpes oral : Mukoepitel : Berciuman, Famcyclovir,
Herpes simpleks demam, blister, mulut, orofaring, kontak seksual, acyclovir,
(HSV1 dan 2) (biasanya HSV1) kulit, genital, mata berbagi alat, valacyclovir,
Herpes genital : dan laten di kontak jalan lahir pemcyclovir
ulkus yang nyeri jaringan syaraf
(biasanya HSV2)
Ensefalitis,
meningitis,
penyakit neonatus,
keratokonjungtiviti
s
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Human Herpes Roseola (HHV 6) : Limfosit Droplet respirasi; Tidak ada antivirus
Virus (HHV) tipe 6 demam tinggi dan Saliva
dan 8 rash
(anak)Sarcoma
kaposi (HHV 8)
terutama pada
AIDS
Herpesviridae Chickenpox : infeksi Kulit dan liver Droplet respirasi Vaksin live
Variciela Zoster primer (terutama Laten di neuron attenuated VZIG
Virus pada anak) (Immune globin)
Shingles : infeksi Famcyclovir,
berulang terutama acyclovir,
sepanjjang satu valacyclovir
dermatom
Papillomaviridae Skin wartz (tipe 1- Kulit dan epitelial, Kontak langsung Interferon alpha,
Human 4) inaktif dengan lesi Operasi
papillomavirus Condylomata pertumbuhan pembuangan warts
acuminata (tipe 6- supressor p53 dan Vaksin
11) RB penjamu
Neoplasia dengan protein
intraepitel servix awal E6 virus
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Polyomaviridae Progressive Saluran nafas, Droplet respirasi Tidak ada antiviral
JC Virus multifocal ginjal, reaktivasi
leucoencephalopat infeksi laten dan
hy (PML) dengan menyebar ke CNS
demyelinisasi pada
CNS (wanita hamil
dan mereka yang
dengan imun T sel
yang jelek)
Parvoviridae Erythema Sel prekursor Droplet respirasi, Tidak ada antiviral
Parvovirus B19 infectiosum (fifth erithroid transplasenta
disease) – rash
pada pipi
Krisis aplastik pada
penyakit sickle cell
Polyarthritis

Parviridae Smallpox, vaccinia, Kulit dan organ Droplet respirasi, Vaksin hidup
Porvirus molluscom dan kontak Smallpox, karantina
contangiosum
Virus RNA

22
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Arenaviridae Febrile flu-like Paru, CNS Aerosol. Ribavirin dan
Lymphocyctic illness Muntahan atau suportive
choriomeningitis Meningitis makanan
virus (imunokompromais terkontaminasi
) dengang
urine/feses dari
rodent
Lassa fever virus Demam berdarah Pembuluh darah Aerosol. Ribavirin dan
(mirip dengan dan beberapa Muntahan atau suportive
demam Ebola) organ makanan
terkontaminasi
dengang
urine/feses dari
tikus
Bunyaviridae Pulmonary Paru Inhalasi aerosol Tidak ada antiviral
Hantavirus syndrome : gejala dari urine/feses
prodromal flu-like dari tikus yang
illness, edema paru terinfeksi
interstitisial, gagal
nafas
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
La Crosse virus and Flu like syndrome CNS Gigitan nyamuk Tidak ada antiviral
California Ensefalitis culex spp.
encephalitis virus
Calicivirus Gastroenteritis : Saluran cerna Fecal oral Bismuth salisilat
Norwalkvirus diare cair dengan untuk menurunkan
mual dan muntah gejala; cairan
Hepatitis E Hepatitis E Liver Fecal oral Tidak ada antiviral
(demam tiba tiba
seperti hepatitis A
tetapi lebih berat,
terutama pada
wanita hamil)

Coronaviridae Common cold : Saluran nafas atas Droplet respirasi Tidak ada antiviral
Coronavirus 15% kasus; dan bawah
terutama pada
bayi dan anak
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
SARS Severe acute Paru Aerosol Tidak ada antiviral
respiratory
syndrome
Filoviridae Demam berdarah Beberapa organ Zoonosis (kera Tidak ada antiviral
Ebola virus dan African: awalnya adalah penjamu
Marburg virus dengan gejala alamiah); kontak
seperti flu, dengan cairan
perdarahan luas, tubuh
syok hipovolemik
(sering kali cepat
fatal)
Flaviviridae Akut : demam Liver Cairan tubuh Pegylated interferon
Hepatitis C virus bertahap, biasanya melalui kontak alpha dan ribavirin
subklinis seksual, transfusi,
Kronis (sering) : suntikan jarum
predisposisi dan menyusui
terjadinya KHS
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Yellow fever virus Demam kuning : Liver Gigitan nyamuk Vaksin live
demam tinggi; Aedes spp.; attenuated; kontrol
ikterik, black vomit daerah tropis vektor
Amerika selatan,
Afrika
Dengue virus Demam berdarah Endotel vaskuler; Gigitan nyamuk Tidak ada antiviral,
Dengue; demam makrofag, liver Aedes spp. kontrol vektor
dengue; DSS
West nile or St. Ensefalitis, febrile CNS dan otak Gigitan nyamuk Tidak ada antiviral,
Louis encephalitis illness Culex spp. kontrol vektor
virus
Orthomyxoviridae Influenza : Saluran nafas atas Droplet respirasi; Vaksin mati dan
Influenza virus komplikasi dan bawah antigenic drift hidup
termasuk (tipe A dan B) Tipe A : amantadine
pneumonia, mencetuskan atau rimantadine
myositis dan epidemi; Tipe A dan B :
sindrom Reye antigenic shift oseltamivir atau
(pada anak) (tipe A) zanamivir untuk
mencetuskan profilaksis dan terapi
pandemi
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Paramyxoviridae Measles (C3+K Lung; kulit; CNS Droplet respirasi Vaksin live
Measles virus cough, attenuated (anak
conjunctivitis, vaksin MMR)
coryza, Koplik
spots); rash
makulopapular
Subacute
sclerosing
panencephalitis
(SSPE)
Mump virus Mumps (gondong) Kelenjar parotis Droplet saluran Vaksin live
parotitis bilateral; ovarium; kelenjar anfas attenuated (anak -
menyebar ke testis tiroid MMR)
(orchitis unilateral)
dapat
menyebabkan
kemandulan
Parainfluenza virus Croup (tipe 1, 2) Saluran nafas atas Droplet respirasi, Udara hengat
pada anak muda dan bawah penyebaran lembab untuk
Atipikal pneumonia nosokomial menurunkan gejala
(tipe 3) bayi dan
usia lanjut
Common cold (tipe
4)
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Respiratory Common cold; Saluran nafas atas Droplet respirasi; Imun globulin anti
syncytial virus bronkiolitis dan dan bawah kontak langsung RSV; Ribavirin
(RSV) pneumonia atipikal
(imunokompromai
s; bayi)
Coxsackie A virus Penykit tangan-kaki Mukosa mulut; Droplet respirasi; Pleconaril untuk
dan mulut dan kulit; CNS Fekal oral penyakit yang parah
hepangina (anak
muda)
Meningitis aseptik
dengan rash kulit
Konjungtivitis
hemoragik
Coxsackie B virus Myocarditis dan Otot dan kulir Droplet respirasi; Pleconaril untuk
pericarditis Fekal oral penyakit yang parah
neonatus
Pleurodynia
(dewasa muda)
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Hepatitis A virus Hepatitis A : onset Liver Fekal oral Vaksin inactivated
mendadak, (shellfish tidak Immune globin
biasanya ringan matang) sebelum atau segera
setelah terpapar
Polio virus Aseptik meningitis Orofaring; CNS; Fekal oral Vaksin Salk
Poliomielitis otot (Inactivated; injeksi)
paralisis Vaksin Sabin
(attenuated; oral)
vektor
Rhinovirus Common cold Mukosa hidung; Droplet respirasi; Tidak ada antiviral
konjungtiva muntahan;
kontak tangan ke
hidung

Reoviridae Gastroenteritis : Saluran cerna Fekal oral Rehidrasi; vaksin


Rotavirus diare cair, demam, untuk bayi
muntah (lebih
berat pada bayi
dan anak)
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Retroviridae AIDS : ditandai CD4 T limfosit; Hub. seksual Skrining donor
Human dengan jumlah sel makrofag; neuron (vaginal dan anal) darah; HAART
Immunodeficiency T menurun; transfusi darah;
virus (HIV) peningkatan infeksi jarum suntik
oportunistik dan dipakai bersama
neoplasma (mis. paparan darah
Sarkoma kaposi) transplasental
Human T cell Lekemia akut sel T CD4 T limfosit; Hub. seksual Tidak ada antiviral
Lymphotropic virus Paraparese spastik neuron (vaginal dan anal)
tropikal transfusi darah;
jarum suntik
dipakai bersama
paparan darah
transplasental
Rhabdoviridae Rabies; ensefalitis Otot dan sel syaraf Zoonosis melalui Vaksinasi binatang
Rabies virus letal dengan kejang gigitan binatang Vaksin rabies yang
dan hidrofobia (shrunks; dimatikan
racoons) atau Sebelum atau segera
aerosol setelah paparan
(kelelawar) dengan binatang
dengan Antirabies
immune serum
Family/organisme Gambaran klinis Jaringan target Transmisi Terapi/pencegahan
Togaviridae Rubela (campak Kelenjar getah Droplet respirasi Vaksin live
Rubella virus jerman) : being; kulit dan transplacental attenuated; kontrol
pembesaran CNS vektor (vaksin MMR
kelenjar; rash – anak anak)
menyebar ke Antibodi maternal
bawah dari wajah mencegah
Komplikasi pada penularan ke janin
dewasa :
ensefalitis; artritis
Teratogenik pada
janin terutama
infeksi pada TM
pertama
Equine encephalitis Ensefalitis CNS dan otak Gigitan nyamuk Kontrol vektor
viruses (WEE; EEE; Aedes; culex spp.
VESS) dan nyamuk
lainnya
Lain Akut : mirip Hepatosit dapat Cairan tubuh Vaksin subunit
Hepatitis D dengan hepatitis B bereplikasi hanya melalui kontak HBsAg
tetapi lebih berat; pada sel yang seksual; transfusi; Interferon alfa
penyebab tersering terinfeksi virus jarum suntuk;
hepatitis fulminan hepatitis B menyusui
Ringkasan
• Virus dapat patogenik selain pada
manusia dapat pada binatang;
tumbuhan; baik virus DNA maupun RNA
• Kebanyakan adalah asimtomatis; dapat
manifes pada individu yang rentan;
bahkan dapat bersifat karsinogenik dan
teratogenik

Anda mungkin juga menyukai