Oleh :
dr.H. FARDAN SALAHUDDIN
Pendahuluan
P
P
e
e
1995 n n 2007
y y
a
ki a
t ki
Ti
Penyakit
d
t Penyakit
Menular; 1995;
58.3; 58% a M Tidak Menu-
k e lar (PTM);
M
e n 2007; 59.5;
n ul 60%
ul
Penyakit Tidak Menular (PTM) ar
ar
Penyakit Menular ( ;
P 2
T
M 0
); 0
1
9
7;
9 4
5; 0.
4
1. 5;
7; 4
4
2
1
% %
Pendahuluan
Kecelakaan dan
Penyakit Kanker
tindak kekerasan
Diabetes Melitus
Penyakit Metabolik
Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah
Prioritasnya adalah :
Hipertensi Stroke
Jantung
koroner
Faktor Resiko (FR)
Riwayat keluarga
Umur
Resiko meningkat seiring bertambahnya usia.
Terutama terjadi diatas usia 40 th.
Jenis Kelamin
Laki-Laki mempunyai resiko lebih besar
dibanding dgn wanita namun setelah
menopause, wanita akan lebih berisiko.
FR yg DAPAT dimodifiksi
atau dikontrol
Faktor resiko yg DAPAT dimodifikasi/dikontrol :
Hipertensi
Merokok
Diabetes Melitus
Dislipidemia / Kolesterol
Obesitas umum dan sentral
Kurang aktivitas fisik
Pola makan
Konsumsi minuman beralkohol
Stress
Dampak Negatif Stress
Berolahraga
Relaksasi otot
Relaksasi mental (rekreasi, dll)
Melakukan curhat
Memberi batas waktu sedih
Memperdalam ibadah dan agama
Menghindari pelarian negatif.
1. Diagnosis dan
Tatalaksana
Penyakit Hipertensi
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Mudah lelah
Penglihatan kabur
Wajah memerah
Hidung dapat berdarah / mimisan
Telinga berdenging
Dunia terasa berputar / sempoyongan
Diagnosis Hipertensi
Tatalaksana / Pengobatan
Jika modifikasi gaya hidup tdk menurunkan tekanan darah ke tingkat
yg diinginkan, harus diberikan obat.
2. Deteksi Dini, Diagnosis dan
Tatalaksana Penyakit
Jantung Koroner
(Sindrom Koroner Akut / SKA)
Adalah Penyakit jantung
yg terjadi akibat penyempitan
pembuluh darah dan
dapat menyebabkan
serangan jantung.
Gejala-gejala Penyakit
Jantung Koroner
Gejala yg perlu diwaspadai :
Rasa tekanan seperti ditimpa beban berat,
rasa sakit, terjepit atau terbakar didada.
Nyeri ini menjalar ke seluruh dada, bahu kiri,
lengan kiri, punggung, (diantara kedua belikat),
leher dan rahang bawah, terkadang di ulu hati
sehingga ditafsirkan sakit maag.
BISA dimodifikasi :
Berat badan lebih (IMT > 23 kg/m2)
Kurangnya aktivitas fisik
Hipertensi (> 140/90 mmHg)
Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL) dan
atau trigliserida (> 250 mg/dL)
Diet tak sehat (Unhealty diet).
Terbagi menjadi :
Glukosa Puasa Darah Terganggu Toleransi Glukosa Terganggu (TGT )
(GDPT)
Diagnosis ditegakkan bila setelah Diagnosis ditegakkan bila setelah
pemeriksaan glukosa plasma puasa pemeriksaan TTGO didapatkan
didapat antara 100-125 mg/dL (5,6-6,9 glukosa plasma 2 jam setelah beban
mmol/L) dan pemeriksaan TTGO gula antara 140-199 mg/dl (7,8-11,0
mmol/L).
darah 2 jam <140 mg/dL.
Tatalaksana DM
Manajemen Nutrisi
c. Menjaga kebugaran.
Rencana Pencegahan
Berhenti merokok
Hindari lingkungan dg asap rokok, debu dll
Jangan memelihara hewan spt anjing, kucing (sbg pencetus)
Basmi kecoa dlm rumah
Jangan minum aspirin atau obat anti inflamasi non steroid.
Menggunakan antibiotik hanya atas resep dokter
Gunakan kasur dan bantal sintesis
Singkirkan karpet dari rumah
Jemur dan tepuk-tepuk kasur secara rutin.
Saran
Derajat Klinis
Derajat Klinis
Derajat III PPOK Berat Gejala sesak lebih berat, penurunan
aktivitas, rasa lelah dan serangan
eksaserbasi semakin sering
1. Genetik
2. Pajanan terhadap gas/partikel berbahaya seperti merokok.
3. Pertumbuhan dan perkembangan paru pada masa kehamilan
4. Usia
5. Jenis kelamin
6. Penyakit penyerta
7. Stress
8. Infeksi pernapasan sejak usia dini
9. Status sosial ekonomi terkait dengan kepadatan perumahan
dan fentilasi udara.
Perbedaan klinis antara
PPOK dan Asma
PPOK Asma
Usia Onset penyakit Biasanya > 40 th < 40 th
1. Edukasi
Pengetahuan dasar PPOK
Obat-obatan
Cara pencegahan
Menghindari pajanan
Nutrisi yg dianjurkan
Tatalaksana PPOK
2. Berhenti merokok
3. Obat-obatan
- Bronkodilator
- Anti inflamasi
- Mukolitik
4. Rehabilitasi
- Latihan fisik secara umum untuk kebugaran
5. Terapi Oksigen
6. Nutrisi