Anda di halaman 1dari 41

Instrumen Keuangan

(Financial Instrument)

Akuntansi Keuangan Menengah 2


Nurzi Sebrina

LOGO
 Instrumen keuangan adalah suatu kontrak
yang memberikan kenaikan asset keuangan dari
suatu entitas dan liabilitas keuangan atau
instrument ekuitas dari entitas lain.

LOGO
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Instrumen Kontrak diselesaikan
Hak
Kas ekuitas entitas dengan instrumen
kontraktual
lain ekuitas entitas

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan dengan


Kewajiban kontraktual
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas

Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah
ikurangi dengan seluruh kewajibannya
LOGO
3
Bentuk Instrumen Keuangan

Aset keuangan
Liabilitas Keuangan
Instrumen Ekuitas
Instrumen Derivatif
Instrumen Lindung Nilai
LOGO
Jenis Instrumen Keuangan (PSAK 55)

Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan Liabilitas


yang diukur Instrumen Derivatif Atas Nilai
Keuangan Biasa Wajar
pada nilai wajar Ekuitas Biasa
melalui laporan yang diukur
laba rugi pada nilai wajar
melalui laporan
Investas Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
laba rugi
dimiliki hingga Ekuitas Melekat
jatuh tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual LOGO
5
Kategori Aset Keuangan (PSAK 55)

Pinjaman Bentuk
Tujuan
atau NO Investasi dlm NO YES
Spekulatif
Piutang Utang

NO
YES

Available for Trading


YES Keinginan Sale
memegang

Diukur dg
YES Nilai Wajar

Held to
No YES
maturity

Nilai Wajar
Nilai Beli LOGO
6
Instrumen Keuangan

 setiap kontrak yang menambah nilai:


► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

►Aset Keuangan ►Kewajiban Keuangan


 Kas  Kewajiban kontraktual:
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan
• untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain
 Hak kontraktual: keuangan lain kepada entitas lain; atau
• untuk menerima kas atau aset • untuk mempertukarkan aset keuangan
keuangan lainnya dari entitas lain; atau kewajiban keuangan dengan
atau entitas lain dengan kondisi yang
• untuk mempertukarkan aset berpotensi tidak menguntungkan
keuangan dengan entitas lain entitas;
dengan kondisi berpotensi untung;  kontrak yang akan atau mungkin
atau diselesaikan dengan menggunakan
 Kontrak yang akan diselesaikan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
dengan penerbitan instrumen ekuitas
entitas dan merupakan suatu:
• nonderivatif • non derivatif; atau
• derivatif • derivatif

LOGO
7
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran

► Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai


wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen
yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
► Penghapusan (dererecognition) aset keuangan didasarkan atas
kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian.
Evaluasi atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas
transfer pengendalian
► Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas
keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term)
yang berbeda dengan utang lama.
► Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial
term dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas
baru.

LOGO
8
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
 Empat kategori aset keuangan:
1. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi;
2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
 Dua kategori liabilitas keuangan
1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
2) Kewajiban lain
 Pengukuran aset keuangan dengan menggunakan nilai wajar
dalam arti luas
 Beberapa perbedaan dalam praktik dalam mengidentifikasi
derivatif majemuk.
LOGO
9
Tujuan

Mengatur prinsip-prinsip dasar


pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, liabilitas keuangan,
dan kontrak pembelian atau
penjualan item nonkeuangan.

LOGO
10
Ruang Lingkup

Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen


keuangan, kecuali untuk:
 Investasi  anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 15 dan
12 & 66)
 Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30/73)
 Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
 Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi
instrumen ekuitas
 Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
 Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
 Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
 Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 52)

LOGO
11
Definisi Derivatif

 Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain


dengan karakteristik :
 nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah
ditentukan (sering disebut dengan variabel yang mendasari), antara lain:
suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata
uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau
indeks kredit, atau variabel lainnya.
Untuk variabel nonkeuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan
pihak-pihak dalam kontrak;
 Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto
dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan
untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak
yang serupa sebagai akibat perubahan faktor pasar; dan
 diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.

LOGO
12
Aset/Kewajiban Keuangan yang Diukur pada
Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
(Sama PSAK 55 dan 71)
 Diperdagangkan:
– Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat
(trading);
– Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang memiliki pola
ambil untung dalam jangka pendek; atau
– merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dan efektif).

 Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui


Laporan Laba Rugi

LOGO
13
Investasi Dimiliki hingga Jatuh
Tempo/HTM (PSAK 55, sdgkan PSAK 71
disebut Amortized cost)

Kriteria:
 Aset keuangan non
derivatif; Kecuali:
 Pembayaran  ditetapkan sbg aset
tetap/telah ditentukan; keu pada nilai wajar
 Jatuh tempo telah melalui L/R;
ditetapkan;  ditetapkan sbg AFS;
 Entitas memiliki  memenuhi definisi
maksud dan pinjaman yang
kemampuan untuk diberikan dan piutang.
memiliki hingga jatuh
tempo

LOGO
14
Pinjaman Diberikan dan Piutang (PSAK
55, sdgkan PSAK 71 disebut Amortized cost)

Kecuali:

 dimaksudkan utk dijual dlm


Kriteria: waktu dekat (trading);
 Aset keuangan non  ditetapkan sbg aset keu
derivatif; pada nilai wajar mel L/R;
 Pembayaran  diklasifikasikan sbg AFS;
tetap/telah ditentukan;
 tidak mempunyai  pinjaman yang diberikan/
piutang yg investasi
kuotasi di pasar aktif, awalnya tdk akan diperoleh
kembali scr substansial
(kecuali krn penurunan
kualitas), shg hrs
diklasifikasikan sbg AFS.

LOGO
15
Aset Keuangan Tersedia
untuk Dijual/AFS (PSAK 55,
sdgkan PSAK 71 disebut FVOCI)

Kriteria:
 Aset keuangan non derivatif;
 Ditetapkan sebagai AFS;
 Tidak diklasifikasikan sbg:
 pinjaman yang diberikan/piutang,
 dimiliki hingga jatuh tempo, atau
 dinilai pada nilai wajar melalui L/R.

LOGO
16
Pengukuran Awal

Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui Tidak diukur pada nilai wajar
laba rugi (FVTPL) melalui laba rugi (amortized cost
dan FVOCI)

Nilai wajar Nilai wajar ditambah


Biaya Transaksi

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)


LOGO
17
Definisi Nilai Wajar - lama

Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau


suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar (arm’s length transaction)

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas


dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang
dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.

LOGO
Definisi Nilai Wajar - baru

 nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk


menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or


transfer a liability in an orderly transaction between
market participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9

LOGO
19
Pengukuran Selanjutnya

  Biaya Keuntun Bunga Penuruna Pembalik


 Klasifikasi Neraca Transaksi gan atau dan n Nilai an
Kerugian Dividen Penuruna
Nilai n Nilai
Wajar
Nilai wajar Dibebankan Laba atau Laba atau By default By default
FVTPL rugi rugi 

HTM  Biaya  Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi


  Diamortisasi           

Biaya Dikapitalisasi    
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan        
Piutang  

LOGO
Pengukuran Selanjutnya

  Laporan Keuntunga Bunga Penurunan Pemulihan


 Klasifikasi Jenis / Posisi n atau dan Nilai Penurunan
Biaya Keuangan Kerugian Dividen Nilai
Transaksi Nilai Wajar

Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi   komprehensif
  lain*
Ekuitas/ Nilai wajar  Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
  lain*  lain 
AFS
Ekuitas: Harga - Laba Rugi Laba Rugi -
Tidak dapat perolehan    
diukur secara      
andal/  
Dikapitalisasi

LOGO
* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pinjaman dan Piutang

a) Nilai wajar
b) Biaya diamortisasi
c) Biaya (penggunaan terbatas hanya jika
nilai wajar tidak dapat ditentukan)

 PSAK 55 mengklasifikasikan:
 4 kategori aset keuangan
 2 kategori kewajiban keuangan
 Kategori tersebut menentukan metode yang
digunakan untuk pengukuran selanjutnya
LOGO
22
Biaya Amortisasi

Jumlah saat
pengukuran awal
PLUS OR MINUS
Akumulasi amortisasi
dg effectiv interest
method
MINUS
Pembayaran

MINUS
Penurunan Nilai

LOGO
23
Suku bunga efektif

 Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset


dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di
masa mendatang.
 Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi
dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan
aset/liabilitas keuangan
 Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku
bunga yang ditetapkan.
 Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung
amortisasi premium atau diskon

LOGO
24
Investasi dalam Sekuritas Ekuitas

 Holdings of less than 20%  investor


mempunyai hak pasif
 Holdings between 20% and 50%  investor
mempunyai pengaruh yang signifikan
 Holdings of more than 50%  investor
mempunyai hak kendali

LOGO
Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Sekuritas Ekuitas

Kategori Penilai keuntungan atau kerugian Pengaruhnya


an kepemilikan yang belum terhadap laba
direalisasi
Pemilikan
kurang dari
20% Nilai Diakui dalam laba Deviden yang
1. Tersedia wajar komprehensif lainnya dan diumumkan;
untuk dijual (Fair sbg komponen terpisah keuntungan
Value) dari ekuitas pemegang (kerugian) atas
saham penjualan

2. Perdagang Nilai Diakui dalam laba bersih


an wajar Deviden yang
(Fair diumumkan;
Value) keuntungan
(kerugian) atas
penjualan LOGO
Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Sekuritas Ekuitas

Kategori Penilaian keuntungan Pengaruhnya terhadap


atau laba
kerugian
kepemilikan
yang belum
direalisasi
Pemilikan Metode Tidak diakui Bagian proposional laba
antara 20% ekuitas bersih investee
dan 50%
Pemilikan > Konsolidasi Tidak diakui Tidak dapat diterapkan
50%

LOGO
Investasi pada efek ekuitas (PSAK
15)

No significance
Significance
influence, jointly Jointly control Control
influence
control, or control

<20% 20<50% ≤50% >50%

Financial
Associates Joint venture Subsidiary
instrument

Fair value Equity method Equity method or Equity method


Proportionate
consolidation Consolidation
LOGO
PSAK 12
28
Associate, joint venture & subsidiary
 Entitas asosiasi (associate) adalah suatu entitas, termasuk
entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor
mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas
anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama

 Entitas anak (subsidiary) adalah suatu entitas, termasuk


entitas nonkorporasi seperti persekutuan, yang dikendalikan
oleh entitas lain (yang dikenal sebagai entitas induk)

 Ventura bersama (joint venture) adalah perjanjian kontraktual


dimana dua atau lebih pihak menjalankan aktivitas ekonomi
yang tunduk pada pengendalian bersama

LOGO
PSAK 15
18/02/2009 29
Overview Categories
Perubahan Klasifikasi instrument keuangan dari
PSAK 55/IAS39,IFRS9PSAK 71/IFRS9revisi

LOGO
30
Overview Categories

LOGO
31
Klasifikasi Aset
Keuangan
• Terdapat perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset
keuangan
• Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55
PSAK 71 PSAK 55
FVTPL* FVTPL*
Amortised Cost Loans & receivable / HTM*
FVOCI* AFS*
* FVTPL: fair value through profit or loss (diukur pada nilai wajar melalui laba rugi)
* FVOCI: fair value through OCI (diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain)
* HTM: held to maturity (dimiliki hingga jatuh tempo)
* AFS: available for sale (tersedia untuk dijual)

LOGO
Klasifikasi Aset
Keuangan
• Klasifikasi aset keuangan berdasarkan dua pertimbangan:
• Arus kas kontraktual (apakah berasal dari pembayaran pokok dan bunga
(solely payments of principal and interest - SPPI))
• Model bisnis dimana aset keuangan dimiliki

Source: http://www.ifrsbox.com/wp-content/uploads/IFRS9ClassificationFinancialAssets.png
21

LOGO
Solely Payments of Principal and
Interest
(SPPI)
• Apakah arus kas hanya terdiri dari pokok dan bunga?
• Definisi Pokok dan Bunga:
• Pokok: nilai wajar aset pada saat pengakuan awal
• Bunga: imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjaman dasar
lainnya (misal risiko likuiditas), biaya terkait lainnya (misalnya biaya
administratif), dan marjin laba

Konsisten dengan pengaturan pinjaman dasar (basic lending


arrangements)

LOGO
Model Bisnis
Model Bisnis Fitur Utama Pengukuran

Memiliki untuk  Tujuan: memiliki aset untuk mendapatkan arus kas Biaya perolehan
mendapatkan arus kas kontraktual diamortisasi*
kontraktual  Penjualan sifatnya incidental (shg no tainting rules)
 Penjualan biasanya sangat sedikit (secara frekuensi
dan volume)

Memiliki baik untuk  Tujuan: mendapatkan arus kas dan menjual sifatnya FVOCI*
mendapatkan arus kas tak terpisahkan untuk mencapai tujuan dalam model
kontraktual dan untuk bisnis ini
dijual  Umumnya lebih banyak penjualan (secara frekuensi
dan volume) dari model bisnis memiliki untuk
mendapatkan arus kas kontraktual

Lainnya  Tujuan: bukan untuk mendapatkan arus kas atau untuk FVTPL**
dijual

* Tunduk pada kriteria SPPI dan tidak menerapkan opsi pengukuran pada nilai wajar (fair value option)
** Kriteria SPPI tidak relevan – aset tersebut diukur pada FVTPL

LOGO
Klasifikasi Aset Keuangan: Instrumen
Utang
Instrumen Ekuitas
Tidak
Apakah arus kas kontraktual Apakah tujuan model bisnisnya
Ya Ya
dari aset tersebut semata untuk memiliki dalam rangka
pembayaran pokok dan mendapatkan arus kas
bunga (SPPI)? kontraktual (business model)?

Tidak Tidak
Apakah model bisnisnya untuk
Tidak untuk mendapatkan arus kas
kontraktual dan menjual aset
keuangan?
Ya

Biaya perolehan
FVTPL FVOCI*
diamortisasi*

26
*Tunduk pada opsi penerapan FVTPL – jika dapat mengurangi accounting mismatch

LOGO
Business Model Test

LOGO
37
IFRS 9 Business Model Test – A
Challenging New Principle
 Under IAS 39, it can be quite challenging at times to compare the accounting treatment for the
same type of financial instruments as it can be classified in various ways.  It is not surprising to find
more than 20 options or combinations for classifying or measuring financial assets. A debt
instrument can be classified as one category for a corporate such as held to maturity; however, a
bank can have two or three categories for the same type of instrument. Under IFRS 9, IASB has
taken a more simplified approach by reducing the classification to two categories: 
amortized cost or fair value.  The approach appears simpler, but it does present some new
challenges, particularly for those organizations with large and/or complex portfolios. 
 Fundamentally, the classification of financial assets under IFRS 9 depends on two criteria:
the contractual cash flow of the instrument and the entity’s business model for managing its
financial instruments.  An entity can classify an instrument at amortized cost if contractual cash
flows are solely payments of principal and interest and if the business model is to hold instruments
to collect contractual cash flows (‘business model test’).  If an instrument fails to meet both criteria,
then the financial asset should be measured at fair value.  
 Business model test is a new accounting concept and is a shift from previous accounting
principles on how financial instruments are classified.  The assessment of a business model is
based on how key personnel actually manage the business, rather than management’s intent for
specific financial assets. It implies a more rigorous test and may potentially require entities to
provide additional evidence or accumulate more historical analysis. 

LOGO
 IFRS 9 seems to have taken a more strategic or broader approach as the
business model test requires companies to assess the nature of their
business and how it allocates its financial assets and not just by simply
establishing the nature and risk of the asset itself. It will have a far-reaching
impact on an entity’s business – its strategy and policies.  For example,
banks may need to revisit their ALM policies/strategies and consider impact
to IFRS 9.  
 There are certain flexibilities allowed under the new standard.  For instance,
an entity can define more than one business model however, the challenge
would be defining the various business models that would be consistent with
the company’s strategy and risk appetite.  For banks and other companies
with significant financial assets, this would be a major exercise and it would
require a robust system of monitoring these assets going forward.  
 Once again, the principle implied in the accounting standard will require
some further interpretation. It would seem that the question would not be if
the asset is risky or not, but rather, if the business strategy behind an entity’s
portfolio of assets is considered risky as defined under IFRS 9.
LOGO
LOGO
some additional guidance in the application of the
Business Model and SPPI tests:

LOGO

Anda mungkin juga menyukai