Anda di halaman 1dari 78

Investasi - Bonds

Slide OCW Universitas Indonesia


Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI

1
Aset Keuangan
1. Kas.
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain.
3. Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan
lain, atau mempertukarkan aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang
berpotensi menguntungkan entitas tersebut.
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan
menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh
entitas dan merupakan nonderivatif atau derivatif.

2
Klasifikasi Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laba rugi.
2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
4. Tersedia untuk dijual.

3
Klasifikasi Efek Utang dan Efek
Ekuitas (SAK ETAP)

1. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to


maturity);
2. Diperdagangkan (trading);
3. Tersedia untuk dijual (available for
sale).

4
Kategori Aset Keuangan (PSAK 50)
Pinjaman Bentuk
Tujuan
atau NO Investasi dlm NO YES
Spekulatif
Piutang Utang

YES NO

Available for Trading


YES Keinginan Sale
memegang

Diukur dg
YES Nilai Wajar

Held to
No YES
maturity

Nilai Wajar
Nilai Beli

5
Klasifikasi Aset Keuangan

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba


rugi adalah aset keuangan yang memiliki salah satu
kondisi berikut:
a. Diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan
b. Saat pengakuan awal ditetapkan oleh entitas untuk
diukur melalui laba rugi

Untuk memenuhi salah satu dari kedua kondisi di atas, entitas harus
memenuhi seperti yang disyaratkan oleh PSAK 55.

6
Klasifikasi Aset Keuangan

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan


nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan, serta entitas memiliki intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai
aset keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
b. Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia
untuk dijual, dan
c. Investasi yang memenuhi kriteria sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.

7
Klasifikasi Aset Keuangan

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan


nonderivatif dengan pembayaran tetap dan tidak memiliki kuotasi
pasar aktif, kecuali pinjaman yang diberikan dan piutang:
a. dimaksudkan dijual dalam waktu dekat dan diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan dan yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi,
b. saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual,
atau
c. dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembalai
investasi awal secara substansial kecuali disebabkan penurunan
kualitas, dan diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual

8
Klasifikasi Aset Keuangan

Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai


tersedia dijual adalah aset keuangan nonderivatif
yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau
yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman
yang diberikan dan piutang, (b) investasi dimiliki
hingga jatuh tempo , atau (c) aset keuangan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

9
Pengakuan Awal Aset Keuangan

Entitas mengakui aset keuangan,


jika dan hanya jika, menjadi salah
satu pihak pada kontrak instrumen
tersebut.

10
Pengukuran Awal Aset Keuangan

Aset keuangan yang diukur pada Nilai wajar


nilai wajar melalui laba rugi (biaya transaksi dibebankan)

Investasi yang dimiliki hingga


Nilai wajar + biaya transaksi
jatuh tempo

Pinjaman yang diberikan dan


Nilai wajar + biaya transaksi
piutang

Tersedia untuk dijual Nilai wajar + biaya transaksi

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara
pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Biaya transaksi adalah biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan.

11
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset
Keuangan
Aset keuangan yang diukur pada
Nilai wajar
nilai wajar melalui laba rugi

Investasi yang dimiliki hingga


Biaya perolehan diamortisasi
jatuh tempo

Pinjaman yang diberikan dan


Biaya perolehan diamortisasi
piutang

Tersedia untuk dijual Nilai wajar

Instrumen ekuitas yang tidak ada


kuotasi pasar aktif dan nilai wajar Biaya perolehan
tidak dapat diukur dengan andal

Biaya perolehan diamortisasi adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur saat
pengakuan awal, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga
efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh tempo, dan dikurangi penurunan nilai
atau nilai yang tidak dapat ditagih .

12
Investasi Efek Utang

Biaya Amortisasi = Jumlah saat pengukuran awal


(PSAK 55)

Akumulasi amortisasi dengan


metode suku bunga efektif

Pembayaran

Penurunan Nilai

13
Metode Suku Bunga Efektif
• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset
dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa
mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan
biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan
aset/liabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga
yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk menghitung
amortisasi premium atau diskon

14
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset
Keuangan
Investasi yang Pinjaman yang Untung/rugi ketika dihentikan
dimiliki hingga diberikan dan pengakuannya atau mengalami
jatuh tempo piutang penurunan nilai, dan melalui
proses amortisasi

Aset keuangan yang


diukur pada nilai Nilai wajar Diakui di laba rugi
wajar melalui laba
rugi

Diakui di pendapatan
komprehensif lain*, sampai aset
Tersedia untuk Nilai wajar keuangan dihentikan
dijual pengakuannya. Setelah dihentikan
pengakuannya, saldo keuntungan
atau kerugian kumulatif
direklasifikasi ke laba rugi

15
Penyajian Efek pada SAK ETAP

Biaya perolehan dikurangi


Held to Maturity
amortisasi premi atau diskonto

Trading Nilai wajar pada tanggal neraca

Available for Sale Nilai wajar pada tanggal neraca

16
Pengukuran Efek Akibat Perubahan Nilai Wajar
(SAK ETAP)
Dividen dan pendapatan bunga,
Untuk ketiga termasuk amortisasi premi dan
kelompok efek diskonto yang timbul saat perolehan,
dan laba yang telah direalisasi

Diakui sebagai
Trading penghasilan
Laba/rugi belum
direalisasi Dimasukkan sebagai komponen
ekuitas yang disajikan secara
Available terpisah, dan tidak boleh diakui
for sale sebagai penghasilan sampai
saat laba atau rugi tersebut
dapat direalisasi.

17
Investasi Instrumen Utang

Terdapat kontrak pembayaran yang telah


ditentukan tanggalnya atas :
(a) pokok utang dan
(b) bunga
Investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo

Tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laba rugi

18
Investasi Instrumen Utang
Contoh soal:
PT Original membeli 10.000 lembar Obligasi KW dengan nilai par Rp20.000 per
lembar pada tanggal 1 Juli 2012. Tingkat bunga kupon sebesar 12% dibayar
tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif obligasi sejenis sebesar
10%. Obligasi akan jatuh tempo empat tahun mendatang. Nilai wajar saat
penerbitan sebesar Rp212.926.425,52. Nilai wajar per lembar Obligasi KW
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-masing Rp21.000 dan
Rp20.900.

Tugas:
1. Buat tabel amortisasi diskon atau premium atas obligasi.
2. Buat jurnal pada tanggal 1 Juli 2012, 31 Desember 2012, 1 Januari 2013,
1 Juli 2013, dan 31 Desember 2013.
3. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013.
4. Pada tanggal 1 Januari 2014, setelah memperoleh pembayaran bunga, PT
Original menjual seluruh Obligasi KW dengan harga per lembar Rp20.500.

19
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
1. Tabel amortisasi
Bunga Diterima Pendapatan Amortisasi Saldo Investasi
Periode
(6%) Bunga (5%) Premium Obligasi

1 Juli 2012 212,926,425.52


1 Januari 2013 12,000,000 10,646,321.28 1,353,678.72 211,572,746.79
1 Juli 2013 12,000,000 10,578,637.34 1,421,362.66 210,151,384.13
1 Januari 2014 12,000,000 10,507,569.21 1,492,430.79 208,658,953.34
1 Juli 2014 12,000,000 10,432,947.67 1,567,052.33 207,091,901.01
1 Januari 2015 12,000,000 10,354,595.05 1,645,404.95 205,446,496.06
1 Juli 2015 12,000,000 10,272,324.80 1,727,675.20 203,718,820.86
1 Januari 2016 12,000,000 10,185,941.04 1,814,058.96 201,904,761.90
1 Juli 2016 12,000,000 10,095,238.10 1,904,761.90 200,000,000.00

20
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
2. Jurnal
1 Juli 2012
Investasi obligasi Rp212.926.425,52
Kas Rp212.926.425,52

31 Desember 2012
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.646.321,28
Investasi obligasi 1.353.678,72

21
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
2. Jurnal
1 Januari 2013
Kas Rp12.000.000
Piutang bunga Rp12. 000.000
(asumsi tidak membuat jurnal balik)

1 Juli 2013
Kas Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.578.637,34
Investasi obligasi 1.421.362,66

22
Investasi Instrumen Utang

Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


2. Jurnal

31 Desember 2013
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.507.569,21
Investasi obligasi 1.492.430,79

23
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
3. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012
Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – biaya perolehan Rp211.572.746,79
diamortisasi

Per 31 Desember 2013


Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – biaya perolehan Rp208.658.953,34
diamortisasi

24
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
4. Penjualan Aset Keuangan
1 Januari 2014
Kas Rp205.000.000,00*
Kerugian penjualan investasi 3.658.953,34
Investasi obligasi Rp208.658.953,34

*Rp20.500 x 10.000

25
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
1 Juli 2012
Investasi obligasi Rp212.926.425,52
Kas Rp212.926.425,52

31 Desember 2012
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.646.321,28
Investasi obligasi 1.353.678,72

26
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2012

Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp21.000 x 10.000 = Rp210.000.000


Kerugian belum terealisasi =
Nilai tercatat 31 Des 2012 - Nilai wajar 31 Des 2012 =
Rp211.572.746,79 - 210.000.000 = 1.572.746,79

Jurnal:
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.572.746,79
– Ekuitas
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan – tersedia untuk dijual

27
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
1 Januari 2013
Kas Rp12.000.000
Piutang bunga Rp12. 000.000
(asumsi tidak membuat jurnal balik)

1 Juli 2013
Kas Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.578.637,34
Investasi obligasi 1.421.362,66

28
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2013
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.507.569,21
Investasi obligasi 1.492.430,79

29
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2013

Nilai wajar 31 Des 2013 = Rp20.900 x 10.000 Rp209.000.000


Saldo biaya perolehan diamortisasi
obligasi 31 Des 2013 (lihat tabel) 208.658.953,34
Selisih (Dr) Rp 341.046,66
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan – tersedia untuk dijual (Cr)
Keuntungan/kerugian belum terealisasi Rp 1.913.793,45
– Ekuitas

30
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2013

Jurnal:
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.913.793,45
aset keuangan – tersedia untuk dijual
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.913.793,45
– Ekuitas

31
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
3. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012
Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – nilai wajar Rp210.000.000
tersedia untuk dijual

Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain Rp (1.572.746,79)

Per 31 Desember 2013


Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – nilai wajar Rp209.000.000
tersedia untuk dijual

Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain Rp341.046,66

32
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
4. Penjualan Aset Keuangan
1 Januari 2014
Kas Rp205.000.000*
Kerugian penjualan 3.658.953,34
Investasi
Keuntungan/kerugian belum 341.046,66
terealisasi – Ekuitas
Investasi obligasi Rp208.658.953,34
Penyesuaian perubahan nilai wajar 341.046,66
aset keuangan – tersedia untuk dijual

*Rp20.500 x 10.000

33
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
1 Juli 2012
Investasi obligasi Rp212.926.425,52
Kas Rp212.926.425,52

31 Desember 2012
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.646.321,28
Investasi obligasi 1.353.678,72

34
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
31 Desember 2012

Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp21.000 x 10.000 = Rp210.000.000


Kerugian belum terealisasi =
Nilai tercatat 31 Des 2012 - Nilai wajar 31 Des 2012 =
Rp211.572.746,79 - 210.000.000 = 1.572.746,79

Jurnal:
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.572.746,79
– laba rugi
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan – diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi

35
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
1 Januari 2013
Kas Rp12.000.000
Piutang bunga Rp12. 000.000
(asumsi tidak membuat jurnal balik)

1 Juli 2013
Kas Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.578.637,34
Investasi obligasi 1.421.362,66
36
Investasi Instrumen Utang

Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba


rugi
2. Jurnal
31 Desember 2013
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.507.569,21
Investasi obligasi 1.492.430,79

37
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
31 Desember 2013

Nilai wajar 31 Des 2013 = Rp20.900 x 10.000 Rp209.000.000


Saldo biaya perolehan diamortisasi
obligasi 31 Des 2013 (lihat tabel) 208.658.953,34
Selisih (Dr) Rp 341.046,66
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan (Cr)
Keuntungan/kerugian belum terealisasi Rp 1.913.793,45
– laba rugi

38
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
31 Desember 2013

Jurnal:
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.913.793,45
aset keuangan – diukur pada nilai wajar
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.913.793,45
– laba rugi

39
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
3. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012
Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Investasi obligasi – nilai wajar Rp210.000.000
diukur pada nilai wajar

Per 31 Desember 2013


Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Investasi obligasi – nilai wajar Rp209.000.000
diukur pada nilai wajar

40
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
4. Penjualan Aset Keuangan
1 Januari 2014
Kas Rp205.000.000*
Kerugian penjualan 4.000.000
Investasi
Investasi obligasi Rp208.658.953,34
Penyesuaian perubahan nilai wajar 341.046,66
aset keuangan – diukur pada nilai wajar

*Rp20.500 x 10.000

41
Transfer / Reklasifikasi
Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.

Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL AFS
42
Investasi Stock

Slide OCW Universitas Indonesia


Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI

1
Investasi Instrumen Ekuitas

Investasi intrumen ekuitas merepresentasikan


kepemilikan investor di saham biasa, preferen
atau intrumen modal lainnya.

Tingkat pengaruh investor terhadap entitas yang


dimiliki intrumen ekuitasnya (investee)
menentukan metode pencatatan yang
diterapkan.

2
Investasi Instrumen Ekuitas
0% 20% 50% 100%
Persentase
kepemilikan

Tingkat Tidak ada / Signifikan Kendali


Pengaruh tidak (investasi di
signifikan entitas asosiasi)

Metode Nilai Wajar* Ekuitas Biaya (cost) Konso


Pencatatan (PSAK 50, 55, 60) (PSAK 15) atau Ekuitas lidasi
(PSAK 4, 15 & 22)

*Jika nilai wajar instrumen ekuitas tidak dapat diukur dengan andal, ma ka
digunakan metode biaya (cost)

3
Investasi Instrumen Ekuitas

Persentase kepemilikan tidak menjadi dasar


yang mutlak untuk menentukan tingkat
pengaruh.

Entitas harus mempertimbangkan faktor lain


yang bersifat kualitatif untuk menentukan
tingkat pengaruh.

4
Investasi Instrumen Ekuitas

Tidak ada pengaruh atau pengaruh tidak


signifikan (PSAK 50, 55 & 60)

Aset keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laba rugi

Tersedia untuk dijual

5
Investasi Instrumen Ekuitas

Pengaruh signifikan (PSAK 15):


Kekuasaan untuk berpartisipasi dalam kebijakan keuangan dan
operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan
bersama atas kebijakan tersebut. Disebut juga investasi di entitas
asosiasi.

Umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut:


1. Keterwakilan dalama dewan direksi dan dewan komisaris atau organ
setara di investee,
2. Partisipas dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partispasi
dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi
lainnya,
3. Adanya transaksi material antara investor dan investee,
4. Pertukaran personel manajerial, atau
5. Penyediaan informasi teknis pokok.

6
Investasi Instrumen Ekuitas
Pengendalian (PSAK 4):
Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu
entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut.

Pengendalian juga ada ketika entitas investor memiliki setengah atau


kurang suara di investee, jika terdapat:
1. Kekuasan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian
dengan investor lain,
2. Kekuasan untuk mengatur kebijakan keuanan dan operasional
entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian,
3. Kekuasan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut, atau
4. Kekuasan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ setara dan mengendalikan
dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara.

7
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Klasifikasi Pengakuan Pengakuan Keuntungan/ Penyajian di
Pencatatan atas atas Laba kerugian Laporan
Dividen atau Rugi penyesuaian Keuangan
Tunai yang Bersih nilai wajar
Diperoleh Investee
Nilai Wajar Diukur Diakui Tidak ada Diakui dalam Pada nilai wajar
pada nilai sebagai laba rugi tahun
wajar pendapatan berjalan
melalui dividen
laba rugi
*Tersedia Diakui Tidak ada Diakui dalam Pada nilai wajar
untuk sebagai pendapatan
dijual pendapatan komprehensif
dividen lainnya

*Jika nilai wajar instrumen investasi ekuitas tidak dapat ditentukan nilainya dengan andal, maka
menggunakan metode biaya (cost)

8
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Klasifikasi Pengakuan Pengakuan Keuntungan/ Penyajian di
Pencatatan atas atas Laba kerugian Laporan
Dividen atau Rugi penyesuaian Keuangan
Tunai yang Bersih nilai wajar
Diperoleh Investee
Biaya (cost) - Diakui Tidak ada Tidak ada Sebesar nilai
sebagai pengakuan
pendapatan awal
dividen
Ekuitas - Diakui Diakui sebagai Tidak ada Sebesar nilai
sebagai pendapatan di pengakuan
pengurang laba rugi tahun awal ditambah
investasi berjalan dan pengakuan laba
penambah atau rugi
investasi investee
dikurangi
perolehan
dividen

9
Investasi Instrumen Ekuitas
Contoh soal 1:
Tanggal 1 Oktober 2012, PT MU membeli 100.000 lembar saham biasa PT MC dengan harga
pasar Rp1.000 per lembar. Nilai par saham PT MC Rp500 per lembar. PT MU membayar biaya
transaksi yang terkait langsung sebesar Rp 5 juta. Persentase kepemilikan hak suara bagi PT MU
10%. Pembelian saham ini tidak menghasilkan pengaruh signifikan bagi PT MU terhadap PT MC.
Pada tanggal 1 Oktober 2013, PT MU menjual 50.000 lembar saham PT MC dengan harga
Rp1.100 per lembar dan membayar biaya transaksi sebesar Rp 1 juta.

Harga pasar per lembar saham PT MC pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-
masing Rp1.100 dan Rp900. Laba bersih PT MC tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp300juta
dan Rp500juta. Dividen tunai yang dibagikan dan dibayarkan PT MC tahun 2012 (dibagikan dan
dibayar Mei 2012) dan 2013 (dibagikan dan dibayar Mei 2013) masing-masing Rp100juta dan
Rp200juta.

Tugas:
1. Buat jurnal selama tahun 2012 dan 2013 di pembukuan PT MU terkait kepemilikan saham
di PT MC.
2. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013.

10
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
1. Jurnal
1 Oktober 2012
Investasi saham PT MC Rp100.000.000*
Beban transaksi investasi saham 5.000.000
Kas Rp105.000.000
*(Rp1.000 x 100.000)

31 Desember 2012
Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp1.100 x 100.000 Rp110.000.000
Nilai perolehan awal 100.000.000
Selisih 10.000.000

Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp10.000.000


aset keuangan – diukur pada nilai wajar
Keuntungan/kerugian belum terealisasi – laba rugi Rp10.000.000

11
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
1. Jurnal
Mei 2013
Kas Rp20.000.000
Pendapatan dividen (10% x Rp 200 juta) Rp20.000.000
*(Rp1.000 x 100.000)

1 Oktober 2013
Harga jual = Rp1.100 x 50.000 Rp55.000.000
Biaya transaksi (1.000.000)
Selisih 54.000.000
Nilai investasi (Rp 100 juta x 50%) (50.000.000)
Keuntungan penjualan 4.000.000

Kas Rp54.000.000
Investasi saham PT MC Rp50.000.000
Keuntungan penjualan saham 4.000.000

12
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
1. Jurnal
31 Desember 2013

Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp900 x 50.000 Rp45.000.000


Nilai perolehan awal (yang tersisa) 50.000.000
Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp 5.000.000
aset keuangan – diukur pada nilai wajar (Cr)
Penyesuaian perubahan nilai wajar 10.000.000
aset keuangan – diukur pada nilai wajar (Dr)
Keuntungan/kerugian belum terealisasi – laba rugi (Dr) Rp15.000.000

Keuntungan/kerugian belum terealisasi – laba rugi Rp15.000.000


Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp15.000.000
aset keuangan – diukur pada nilai wajar

13
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
2. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012

Aset Lancar
Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp110.000.000

Per 31 Desember 2013

Aset Lancar
Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp45.000.000

14
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
2. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif
Akhir periode 31 Desember 2012

Pendapatan dan beban lain-lain:


Keuntungan belum terealisasi – laba rugi Rp10.000.000
Laba bersih xx

Akhir periode 31 Desember 2013

Pendapatan dan beban lain-lain:


Pendapatan dividen Rp 20.000.000
Keuntungan penjualan saham 4.000.000
Kerugian belum terealisasi – laba rugi (15.000.000)
Laba bersih xx

15
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
1. Jurnal
1 Oktober 2012
Investasi saham PT MC Rp105.000.000*
Kas Rp105.000.000
*(Rp1.000 x 100.000) + 5.000.000

31 Desember 2012
Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp1.100 x 100.000 Rp110.000.000
Nilai perolehan awal 105.000.000
Selisih 5.000.000

Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp5.000.000


aset keuangan – tersedia untuk dijual
Keuntungan/kerugian belum terealisasi – Rp5.000.000
Ekuitas

16
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
1. Jurnal
Mei 2013
Kas Rp20.000.000
Pendapatan dividen (10% x Rp 200 juta) Rp20.000.000
*(Rp1.000 x 100.000)

1 Oktober 2013
Harga jual = Rp1.100 x 50.000 Rp55.000.000
Biaya transaksi (1.000.000)
Selisih 54.000.000
Nilai investasi (Rp 105 juta x 50%) (52.500.000)
Keuntungan penjualan 1.500.000

Kas Rp54.000.000
Investasi saham PT MC Rp52.500.000
Keuntungan penjualan saham 1.500.000

17
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
1. Jurnal
31 Desember 2013

Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp900 x 50.000 Rp45.000.000


Nilai perolehan awal (yang tersisa) 52.500.000
Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp 7.500.000
aset keuangan – tersedia untuk dijual (Cr)
Penyesuaian perubahan nilai wajar 5.000.000
aset keuangan – tersedia untuk dijual (Dr)
Keuntungan/kerugian belum terealisasi –(Dr) Rp12.500.000
pendapatan komprehensif lain

Keuntungan/kerugian belum terealisasi – Rp12.500.000


Ekuitas
Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp12.500.000
aset keuangan – tersedia untuk dijual

18
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
3. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012

Aset Tidak Lancar


Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp110.000.000
Ekuitas
Akumulasi pendapatan komprehensif lain 5.000.000

Per 31 Desember 2013

Aset Tidak Lancar


Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp45.000.000

19
Investasi Instrumen Ekuitas
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
3. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif
Akhir periode 31 Desember 2012

Laba bersih xx
Pendapatan komprehensif lain:
Keuntungan belum terealisasi - Rp5.000.000
pendapatan komprehensif lain

Akhir periode 31 Desember 2013

Pendapatan dan beban lain-lain:


Pendapatan dividem Rp 20.000.000
Keuntungan penjualan saham 1.500.000
Laba bersih xx
Pendapatan komprehensif lain:
Kerugian belum terealisasi - Rp12.500.000
pendapatan komprehensif lain

20
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas
Contoh soal 2:
Tanggal 1 Oktober 2012, PT MU membeli 100.000 lembar saham biasa PT MC dengan
membayar kas sebesar Rp 200 juta. Persentase kepemilikan hak suara bagi PT MU 25%.
Pembelian saham ini menghasilkan pengaruh signifikan bagi PT MU terhadap PT MC. Pada
tanggal 2 Januari 2014, PT MU menjual 60.000 lembar saham PT MC sebesar harga pasar
Rp2.200 per lembar. Setelah penjualan, PT MU tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PT
MC.

Harga pasar per lembar saham PT MC pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-
masing Rp2.300 dan Rp2.200. Laba bersih PT MC tahun 2012 dan 2013 masing-masing
Rp300juta dan Rp500juta. Dividen tunai yang dibagikan dan dibayarkan PT MC tahun 2012
(dibagikan dan dibayar Mei 2012) dan 2013 (dibagikan dan dibayar Mei 2013) masing-masing
Rp100juta dan Rp200juta.

Tugas:
1. Buat jurnal selama tahun 2012 dan 2013 di pembukuan PT MU terkait kepemilikan saham di
PT MC.
2. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013.
3. Buat jurnal penjualan tahun 2014.

21
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas
Jawaban Soal 2
1. Jurnal

1 Oktober 2012 – Pembelian investasi


Investasi saham PT MC Rp200.000.000
Kas
Rp200.000.000

31 Desember 2012 – Pengakuan laba tahun 2012 PT MC


Investasi saham PT MC Rp75.000.000*
Pendapatan dari laba PT MC Rp75.000.000
*25% x Rp 300 juta

22
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas
Jawaban Soal 2
1. Jurnal
Mei 2013 – Penerimaan dividen PT MC
Kas Rp50.000.000**
Investasi saham PT MC Rp50.000.000
** 25% x Rp 200 juta

31 Desember 2013 – Pengakuan laba PT MC


Investasi saham PT MC Rp125.000.000*
Pendapatan dari laba PT MC Rp125.000.000
*25% x Rp 500 juta

23
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas
Jawaban Soal 2
3. Penyajian di laporan posisi keuangan

Per 31 Desember 2012

Aset Tidak Lancar


Investasi saham PT MC Rp275.000.000

Per 31 Desember 2013

Aset Tidak Lancar


Investasi saham PT MC Rp350.000.000

24
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas
Jawaban Soal 2
3. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif
Akhir periode 31 Desember 2012

Pendapatan dan beban lain-lain:


Pendapatan dari laba PT MC Rp 75.000.000
Laba bersih xx

Akhir periode 31 Desember 2013

Pendapatan dan beban lain-lain:


Pendapatan dari laba PT MC Rp 125.000.000
Laba bersih xx

25
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas

Kehilangan pengaruh signifikan di entitas asosiasi

Tidak memiliki pengaruh atau Memperoleh Memperoleh


pengaruh tidak signifikan pengendalian bersama kendali
(PSAK 55) (PSAK 12) (PSAK 4 & 22)

Ketika kehilangan pengaruh signifikan, investor mengakui investasi yang tersisa di entitas
asosiasi pada nilai wajar. Investor mengakui dalam laporan keuangan laba rugi setiap
selisih antara:
a. Nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada
entitas asosiasi, dengan
b. Jumlah tercatat investasi dalam tanggal ketika hilangnya pengaruh signifikan

26
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas

Ketika kehilangan pengaruh signifikan


dan investasi tersisa dicatat sesuai
PSAK 55, nilai wajar investasi saat
dihentikan sebagai investasi pada
entitas asosiasi dianggap sebagai nilai
wajar pada saat pengakuan awal
sesuai PSAK 55.

27
Investasi Instrumen Ekuitas
Metode Ekuitas
Jawaban Soal 2
3. Jurnal Penjualan
1 Januari 2014 – Penjualan sebagian saham PT MC
Kas yang diterima (60.000 x Rp 2.200) Rp132.000.000
Nilai wajar investasi tersisa (40.000 x Rp 2.200) 88.000.000

Kas Rp132.000.000
Kerugian penjualan investasi 130.000.000
Investasi saham PT MC Rp262.000.000*

*Rp350.000.000 (nilai tercatat) – 88.000.000.

28
Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal pelaporan, entitas mengevaluasi apakah terdapat
bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Bukti objektf meliputi peristiwa-peristiwa
yan gmerugikan bagi pemegang aset keuangan, seperti:
1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh penerbit atau
peminjam,
2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadi tunggakan pembayaran pokok
atau bunga,
3. Pemberi pinjaman, karena alasan ekonomi atau hukum sehubungan
dengan kesulitan keuangan peminjam, memberi keringanan pada
pihak peminjam,
4. Terdapat kemungkinan pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan,
5. Hilangnya pasar aktif aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau
6. Adanya penurunan estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan
atau kelompok aset keuangan.
29
Penurunan Nilai
Aset Keuangan Ada Kerugian penurunan Pemulihan kerugian
pengukuran nilai penurunan nilai
penuruna
nilai?
Aset keuangan yang Tidak n.a n.a
diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Investasi yang dimiliki Ya Selisih nilai tercatat Dapat dipulihkan dan
hingga jatuh tempo dengan nilai kini estimasi diakui di laba rugi.
dan arus kas masa depan
Pinjaman yang (tidak termasuk kerugia Pemulihan tidak boleh
diberikan dan piutang kredit yang belum terjadi) mengakibatkan, pada
yang didiskontokan tanggal pemulihan
dengan suku bunga terjadi, nilai tercatat aset
efektif pengakuan awal . keuangan melebihi biaya
perolehan diamortisasi
Kerugian diakui pada laba jika tidak terjadi
rugi. penurunan nilai

30
Penurunan Nilai
Aset Keuangan Ada Kerugian penurunan nilai Pemulihan
pengukuran kerugian
penuruna penurunan nilai
nilai?
Tersedia untuk dijual:
Instrumen utang Ya Jika penurunan nilai wajar Dapat dipulihkan dan
atas aset tersedia untuk dijual diakui di laba rugi.
Instrumen ekuitas, ada telah diakui langsung dalam Tidak dapat
pasar aktif dan nilai ekuitas dan terdapat bukti dipulihkan melalui
wajar bisa ditentukan objektif penurunan nilai, laba rugi
dengan andal maka kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui langsung
ke dalam ekuitas (pendapatan
komprehensif lain), harus
dikeluarkan dari ekuitas dan
diakui dalam laba rugi

31
Penurunan Nilai
Aset Keuangan Ada Kerugian penurunan nilai Pemulihan
pengukuran kerugian
penuruna penurunan nilai
nilai?
Tersedia untuk dijual:
Instrumen utang Ya Jumlah kerugian kumulatif Dapat dipulihkan dan
yang dikeluarkan dari ekuitas diakui di laba rugi.
Instrumen ekuitas, ada dan diakui pada labar rugi, Tidak dapat
pasar aktif dan nilai adalah selisih antara biaya dipulihkan melalui
wajar bisa ditentukan perolehan (setelah dikurangi laba rugi
dengan andal pelunasan pokok dan
amortisasi) dengan nilai wajar
kini, dikurangi kerugian
penurunan nilai aset
keuangan yang sebelumnya
telah diakui pada laba rugi.

32
Penurunan Nilai
Aset Keuangan Ada Kerugian penurunan nilai Pemulihan
pengukuran kerugian
penuruna penurunan nilai
nilai?
Tersedia untuk dijual:
Instrumen ekuitas, Ya Kerugian diukur dari selisih Tidak dapat
tidak ada ada pasar nilai tercatat aset keuangan dipulihkan
aktif dan nilai wajar dengan nilai kini estimasi arus
tidak bisa ditentukan kas masa depan yang
dengan andal didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di
pasar atas aset keuangan
serupa.

Kerugian diakui pada laba rugi

33
Penurunan Nilai untuk AFS dan
HTM (SAK ETAP)

◼ Apakah penurunan nilai wajar dibawah biaya


perolehan terjadi secara permanen atau tidak.
◼ Jika merupakan penurunan permanen maka biaya
perolehan diturunkan ke nilai wajarnya dan diakui
sebagai biaya perolehan yang baru dan tidak boleh
diubah lagi, rugi penurunan nilai diakui dalam laba
rugi yang telah direalisasi.
◼ Perlakuan selanjutnya mengikuti SAK yang berlaku.

34
Penyajian Laporan Keuangan (SAK
ETAP)
Di Neraca
◼ Trading sebagai aset lancar
◼ HTM dan AFS sebagai aset lancar atau tidak lancar
berdasarkan keputusan manajemen, kecuali akan jatuh
tempo pada tahun berikutnya harus sebagai aset
lancar.
Di Laporan Arus Kas
◼ Trading: arus kas operasi
◼ AFS dan HTM: arus kas investasi

35
Transfer / Reklasifikasi

Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan
intensi.
Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL AFS
36

Anda mungkin juga menyukai