Anda di halaman 1dari 36

IPTEK DAN SENI

DALAM KONSEP
ISLAM
KELOMPOK 5
Deva Saumena (09021182126032)
Salma Yasara (09021282126072)
Rachmaniah Kesuma W (0902182126090)
Raihan Rafid (09021282126052)
Muhammad Zidane Arkan (09021182126014)
Ahmad Kholis Al Ghozwani (09021282126104)
MENGANALISIS KONSEP IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

1. Defenisi IPTEK dalam Islam


Dalam Al-Qur’an, ilmu digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan
obyek pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu
membatasi diri pada salah
satu bidang kajian. Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut
generalis. Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui
prinsip- prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad
SAW. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Diatelah
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan TuhanmulahYang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya (Q.S. Al-A’laq: 1-5).
- Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam
sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penera
pan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki kara
kteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena
memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu
pengetahuan dengan teknologi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), teknologi
diartikan sebagai“kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta
dan berdasarkan proses teknis” 
- Teknologi juga dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran
alam semesta. Dalam pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu.
Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan
akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunah rasul. Atas dasar itu ilmudalam
pemikiran islam ada yang bersifat abadi (mutlak) karena bersumber dariallah. Ada pula
ilmu yang bersifat perolehan (nisbi) karena bersumber dariakal pikiran manusia
2. Defenisi Seni dalam Islam
Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan
keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada
penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-
Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala
keserasian dan keindahannya.Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak
melihat ke langit yang ada diatas mereka, bagaimana Kami meninggikannya
dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?”[QS. Qaaf:6]

Di sisi lain, dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni


adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, dilahirkan
dengan perantaraan alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat ditangkapoleh
indra pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis dan ruang), atau
dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari dan drama).
 
Dari difinisi yang kedua ini bisa jadi seni Islam adalah ekspresi jiwa kaum muslim yang
terungkap melalui bantuan alat instrumental baik berupa suara maupun ruang. Hal ini juga
bisa kita lihat dalam catatan sejarah bahwa dalam perkembangannya baik seni suara maupun
ruang termanifestasikan. Dengan definisi demikian, maka setiap perkembangan seni baik
pada masa lampau maupun masa kini bisa dikatakan seni Islam asalkan memenuhi kerangka
dasar dari difinisi-difinisi di atas.
Dengan kata lain, seni bisa kita kategorikan seni Islam bukan terletak pada dimana dan
kapan seni tersebut termanifestasikan, melainkan pada esensi dari ajaran-ajaran Islam yang
terwujud dalam karya seni tersebut.
 
MEMAHAMI PANDANGAN
ISLAM TERHADAP IPTEK DAN
SENI
ISLAM TERHADAP
IPTEK
Pengkajian terhadap sunnatullah secara
obyektif, memberi pemahaman kepada
umat manusia, dan yang terpenting
adalah harus sejalan dengan nilai-nilai
ke-islaman.
ISLAM
TERHADAP
SENI
Islam memandang keindahan
karya seni sebagai sesuatu yang
harus mampu meningkatkan
derajat, spritualitas, dan martabat
rohani manusia yang sesuai
dengan syariat Islam.
Mengkritisi Dampak Saintek
Terhadap Budaya Islam
 
Oleh: Ahmad Kholis Al Ghozwani
Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak
negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial
budaya, agama dan lain- lain akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap
bangsa.

Ada beberapa dampak negatif globalisasi yang digulirkan oleh dunia Barat yang rawan
mempengaruhi kehidupan seorang muslim, dan sekaligus menjadi tantangan dakwah di
era globalisasi, yaitu: Pertama, adalah kecenderungan maddiyyah (materialisme) yang
selalu kuat pada zaman sekarang ini.Kedua, adanya proses atomisasi, individualistis.
Kehidupan kolektif, kebersamaan, gotong royong, telah diganti dengan semangat
individualisme yang kuat. Ketiga, sekulerisme yang senantiasa memisahkan kehidupan
agama dengan urusan masyarakat, karena agama dinilai hanya persoalan privat antar
individu semata. Dan keempat, munculnya relativitas norma-norma etika, moral, dan
akhlak. Sehingga dalam suatu konteks masyarakat yang dianggap tabu bisa saja dalam
konteks masyarakat yang lain dianggap boleh.
Dampak Globalisasi Bagi Umat

Dampak Positif Dampak Negatif


• Mudah memperoleh • Informasi yang tidak
informasi dan ilmu tersaring
pengetahuan • Perilaku konsumtif
• Menumbuhkan sikap • Membuat sikap menutup
kosmopolitan dan toleran diri, berpikir sempit
• Memacu untuk • Pemborosan pengeluaran
meningkatkan kualitas dan meniru perilaku yang
diri buruk
• Mudah memenuhi • Mudah terpengaruh oleh hal
kebutuhan yang berbau barat
Persepektif Islam tentang Iptek
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia kini telah dikuasai peradaban Barat,
kesejahteraan dan kemakmuran material yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek
modern tersebut membuat banyak orang mengagumi kemudian meniru-niru dalam
gaya hidup tanpa diseleksi terlebih dulu terhadap segala dampak negatif di masa
mendatang atau krisismultidimensional yang diakibatkannya. Islam tidak menghambat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang
produk teknologi baik di masa lampau, sekarang maupun yang akan datang. Islam tidak
menghambat kemajuan Iptek, tidak anti produk teknologi, tidak akan bertentangan
dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisis-
analisis yang teliti, obyekitf , dan tidak bertentangan dengan dasar Al-Qur`an.
Pada teknologi harus terkandung muatan etika yang selalu menyertai hasil
teknologi pada saat akan diterapkan. Sungguh pun hebat hasil teknologi
namun jika diniatkan untuk membuat kerusakan sesama manusia,
menghancurkan lingkungan sangat dilarang di dalam Islam. Jadi teknologi
bukan sesuatu yang bebas nilai, demikian pula penyalahgunaan teknologi
merupakan perbuatan zalim yang tidak disukai Allah Swt.

Perhatikan Firman-Nya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan


Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashash: 77).
Kesimpulan nya, Islam tidak menghambat kemajuan iptek,
tidak anti produk teknologi, tidakakan bertentangan dengan teori-
teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan
analisis-analisis yang teliti, obyekitf dan tidak bertentangan dengan
dasar Al-Qur`an. Peran Islam dalam perkembangan Iptek sitidaknya
ada dua yaitu: Pertama, menjadikan aqidah Islam sebagai
paradigma ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam
(yang lahir dari aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan
iptek dalam kehidupan sehari-hari.
 
Mengkritisi Dampak
Saintek Dalam
Kehidupan Sehari Hari
By Deva Saumena
Pada saat ini kita bisa
lihat akan banyaknya
teknologi yang sudah
dikembangkan oleh para
ilmuan. Tentunya hal ini
menyebabkan suatu dampak
terhadap kehidupan sehari
hari manusia, baik itu
dampak positif maupun
negatif.
Dalam kehidupan sehari hari, dampak
teknologi dapat dilihat jelas pada
perilaku, cara berkomunikasi, berpakaian
dan berbahasa.
• Cara berkomunikasi 
Dulu masyarakat Indonesia banyak yang
menjalin komunikasi dengan cara surat
menyurat atau mengirim SMS. Namun,
adanya kemajuan teknologi telah mengubah
kebudayaan di masyarakat dalam hal menjalin
komunikasi. Kini, masyarakat terbiasa
menjalin komunikasi lewat e-mail ataupun
lewat media sosial lainnya.
• Cara berpakaian
Cara berpakaian masyarakat saat ini sudah banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan lainnya. Saat ini bisa ditemui dengan mudah, cara
berpakaian yang bersifat lebih modern dan bisa menjangkau berbagai
kalangan, khususnya anak muda. Tentunya cara berpakaian ini harus
disesuaikan dengan pakaian di Indonesia. Tidak semuanya bisa
langsung diterapkan karena ada yang sesuai dan tidak. Contohnya
memakai bikini saat berenang di pantai, hal ini masih dipandang
belum sesuai dengan budaya Indonesia.
• Gaya berbahasa
Gaya berbahasa juga ikut berubah
seiring majunya teknologi. Bahasa
daerah mulai jarang digunakan dan
digantikan dengan Bahasa Indonesia,
sebagai bahasa nasional. Karena tidak
semua warga Indonesia mengerti bahasa
daerah wilayah lainnya. Penggunaan
bahasa asing sebagai gaya
berkomunikasi sehari-hari juga semakin
terlihat. Contohnya menggunakan dan
memadukan Bahasa Indonesia dengan
Bahasa Inggris. Hal ini tidaklah salah,
asalkan kita tetap menjaga kelestarian
bahasa daerah dan Bahasa Indonesia
5

Mengenali Isyarat Seni dalam Al-Quran dan As-Sunnah


Islam melalui sumber utamanya Al-Qur‟an dan As-
Sunnah sangat menghargai seni. Al-Qur‟an menuntun
manusia mengenal Allah mengajak untuk memandang
keseluruhan jagad raya yang diciptakan-Nya dengan
serasi dan indah. Hal ini merupakan salah satu bukti
bahwa Allah sangat mencintai keindahan.
Beberapa bentuk isyarat seni yang terkandung dalam al-Qur’an dan
As-Sunnah

Penciptaan jagat raya Seni arsitektur masjid

Seni hias

Seni rupa
Peralatan seni dan tulisan
Penciptaan jagat raya
mengungkap keserasian dan
keindahan seni ciptaan Allah

Dalil: Surah Qaf ayat 6.

Artinya: “Maka apakah mereka


tidak melihat akan langit yang ada
di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya
dan langit itu tidak mempunyai
retak-retak sedikit pun?.”
Seni Peralatan
arsitektur masjid seni dan tulisan

Dalil: surah al-Qalam ayat


Dalil: Surah an-Nur ayat 36 1.
Artinya: “Bertasbih kepada Allah di Artinya: “Nun, demi kalam
masjid-masjid yang telah
diperintahkan untuk dimuliakan dan
dan apa yang mereka tulis.”
disebut nama-Nya di dalamnya, pada
waktu pagi dan waktu petang.”
Seni rupa
Sahabat Rasul Malik Mararah Al-Rahawi bertanya kepada Nabi
shalallahu alayhi wassalam : Wahai Rasul, Allah telah
menganugerahkan kepadaku keindahan seperti yang engkau lihat.
Aku tidak ada seseorang yang melebihiku walau dengan sepasang
alas kaki atau melebihinya, apakah yang demikian merupakan
keangkuhan? Nabi shalallahu alayhi wassalam menjawab: Tidak.
Keangkuhan adalah meremehkan hak dan merendahkan orang
lain.”

-HR Ahmad dan Abu Dawud


Seni hias

Dalil: QS Al-Nahl ayat 14

Artinya: “Dan Dialah (Allah) yang menundukkan lautan


(untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang
segar (ikan), dan kamu dapat mengeluarkan darinya (lautan
itu) perhiasan yang kamu pakai, serta kamu dapat melihat
bahtera yang berlayar .”
Menganalisis konsep
estetika islami
TABLE OF CONTENTS

Pengertian estetika dalam Bentuk-bentuk seni


01 islam 03 estetika islam

Estetika dalam tradisi Bagaimana memahami


02 islam 04 dan menilai estetika islam
Pengertian Estetika
dalam islam
Estetika dalam Islam merupakan perjalanan
dari bentuk-bentuk (sunah)
menuju hakikat segala bentuk (ma’na) dari
mana manusia berasal. Dalam
tradisi Islam estetika dikaitkan dengan
metafisika atau ontologi,
pengetahuan dan pemahaman tentang wujud
dan peringkat-peringkatnya
dari yang zahir sampai ke yang batin.
Estetika dalam tradisi islam
Penciptaan seni rupa tidak
hanya mempertimbangkan aspek estetika -Pertama, pembebasan sosio-kultural,
saja tetapi juga memperhatikan masyarakat Arab dikenal sangat feodal dan
aspek etika sesuai dengan norma budaya paternal yang selalu melahirkan penindasan.
dan agama yang berlaku. Penciptaan Terdapat dua klas sosial yaitu kelas terhormat
seni tidak hanya menjawab kebebasan yang selalu menindas dan kelas budak dan
berekspresi saja tetapi orang miskin yang selalu tertindas.
juga memperhatikan masyarakat -Kedua, keadilan ekonomi, sejak Qur’an
pendukungnya. Sebagai ilustrasi diturunkan menekankan pemerataan dan
seperti yang diungkapkan Engincer keadilan untuk semua. Qur’an menganjurkan
(1990) menggambarkan perjalanan orang yang berkecukupan menafkahkan
Muhammad menghasilkan tiga sebagaian hartanya kepada fakir miskin
kebebasan, yaitu : (Q.S.2:29).
-Ketiga, sikap toleransi kepada agama dan
kepercayaan lain. Qur’an telah membuat
diktum secara tegas tidak ada pemaksaan
dalam beragama, (QS.2:256) bagiku agamaku,
bagimu agamamu, dan Qur’an telah
mengajarkan penghormatan kepada Nabi yang
diturunkan Allah ke dunia.
Bentuk-bentuk seni estetika islam

Seni kaligrafi seni ragam hias tumbuhan


Kecintaan umat Islam terhadap Al dan geometrik menempati
Qur’an mendorong pesatnya
perkembangan seni kaligrafi dan tempat istimewa,
menjadikan seni kaligrafi sebagai simbol
utama seni Islam dan perwujudan paling
istimewa dari estetika Islam,demikian
juga dalam seni dekorasi.

lukisan dan seni patung


realisme dan naturalisme
Fungsi karya seni
menurut para sufi
Berdasarkan pandangan para Sufi
menjelaskan fungsi karya seni sebagai
berikut:
• Seni untuk tawajjud
• Seni sebagai tajarrud
• Seni sebagai tadzkiya al-nafs
• Seni untuk menyampaikan hikmah
• Seni diciptakan sebagai puji-pujian
kepada Yang Khalik.
Menilai dan memahami
estetika islam
Dalam menilai karya seni islam, asas yang penting
adalah :
1. Cinta dalam diri sendiri atau pada manusia
2. Sebagai penghasil karya seni, ialah
kecenderungan akan keimanan, ketakwaan,
kebahagiaan, dan Hasrat untuk menegakkan
kebaikan.
3. Seni dalam pandangan ini adalah suatu bentuk
ibadah dan pengabdian kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
ADA
PERTANYAAN ?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai