Anda di halaman 1dari 73

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU

LAHIR

Rosidah Solihah, SST.,M.Tr.Keb


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memahami Pengkajian
Fisik Bayi Baru Lahir
2. Memahami Penampilan
Dan Perilaku Bayi Baru
Lahir
3. Memahami Asuhan
Segera Bayi Baru Lahir
PENGKAJIAN
FISIK BBL
Pemeriksaan awal
yang dilakukan
terhadap bayi Beberapa hal yg hrs
setelah berada di Dilakukan diperhatikan, sblm
melakukan pem fis:
dunia luar yang setelah kondisi •Pastikan suhu ruangan
bertujuan untuk
mengetahui apakah
bayi stabil, 1 hangat, lepaskan
pakaian hanya pada
bayi dalam keadaan jam setelah daerah yg akan
diperiksa
normal dan lahir dan •Lakukan prosedur
memeriksa adanya
penyimpangan/kelai
dalam 24 jam secara berurutan
•Lakukan pemeriksaan
nan pada fisik, serta dilakukan reflex pd tahap akhir
ada atau tidaknya pemeriksaan
refleks primitif.
fisik lengkap
PERAN BIDAN DLM
PENATALAKSANAAN BBL

Melakukan Komunikasi Interpesonal


Pengkajian Data Ibu dan BBL
Memastikan Bayi memiliki Tanda
pengenal (RS)
Melakukan pemeriksaan Fisik
Melakukan Pencegahan Perdarahan (Vit K)
Dokumentasi
Jika dalam 24 jam
bila bayi tidak mengalami masalah
apa pun lakukanlah pemeriksaan fisik
secara lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
BAYI BARU LAHIR

RESNA LITASARI,
SST.,M.Tr.Keb
Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir
Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta
persetujuan tindakan
Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan
Pastikan pencahayaan baik
Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka
bagian yangg akan diperiksa (jika bayi telanjang
pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan
segera selimuti kembali dengan cepat
Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh
PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN

kapas
senter
termometer
stetoskop
selimut bayi
bengkok
timbangan bayi
pita ukur/metlin
pengukur panjang badan
PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan
2. Jelaskan tindakan yang dilakukan pada ibu
3. Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor
genetik, sosial,faktor ibu (maternal),faktor perinatal,
intranatal, dan neonatal
4. Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air
mengalir, keringkan dengan handuk bersih
5. Memakai sarung tangan DTT
6. Tempatkan bayi pada tempat yang rata
bersih dan hangat
7. Menilai keadaan umum bayi

Bagian kepala, badan dan ekstremitas (pemeriksaan


adanya kelainan)
Tonus otot, tingkat aktifitas (gerakan bayi aktif atau
tidak)
Warna kulit dan bibir (kemerahan/kebiruan)
Tangis bayi (melengking, merintih, normal)
8. Periksa tanda-tanda vital
Pemeriksaan laju nafas dengan melihat tarikan nafas
pada dada menggunakan petunjuk waktu. Laju nafas
normal 40-60 permenit, tidak ada wheezing dan
ronchi.
Periksa laju jantung normal 100-120 permenit, tidak
terdengar murmur jantung
Periksa suhu dengan menggunakan termometer aksila.
Suhu normal 36,5-37,2 0C
9. PENGUKURAN
ANTROPOMETRI

Penimbangan berat badan Lakukan pengukuran panjang badan

• Letakkan kain atau kertas


Pengukuran dilakukan
pelindung dan atur skala
penimbangan ke titik nol dari ujung kepala
sebelum penimbangan. Hasil
timbangan dikurangi berat alas sampai ke tumit,
dan pembungkus bayi. Berat panjang badan yang
badan lahir normal adalah
2500-4000 gr. normal adalah 45-50
cm.

 
 
10. Periksa bagian kepala bayi :
Fontanel anterior (ubun-ubun
besar) merupakan lubang dalam
tulang tengkorak yang
berbentuk segi empat dan hanya
tertutup oleh selaput berbentuk
seperti panah, sudut depan yang Sutura
runcing menunjukkan ke bagian frontalis
muka anak. Terdapat pada
pertemuan 4 sutura, yaitu sutura
sagitalis, 2 buah sutura
coronaria, sutura frontalis.
Fontanel anterior menutup : 18
bulan
1. Kepala
Periksa adanya trauma kelahiran misalnya; caput
succedaneum, cephal hematoma, fraktur tulang
tengkorak
Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ;
anensefali, mikrosefali, dan sebagainya
Telinga
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya
Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah
matang
Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan
lengkungan yang jelas dibagian atas
Perhatikan letak daun telinga.
Periksa Mata
 Bersihkan kedua mata dengan kapas
 Simetris atau tidak
 Perksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata
yang belum sempurna
 Periksa adanya kekeruhan pada kornea
 Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu
pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat.
 Periksa adanya trauma seperti perdarahan
konjungtiva atau retina
 Periksa adanya sekret pada mata
Normal Eye
Eyelid Edema
Dysconjugate Eye Movements
Subconjunctival Hemorrhage
Congenital Glaucoma
Congenital Cataracts
Normal Ears

24
Ear Tag
Milia
Hidung dan mulut
Simetris / tidak
Bibir dan langit – langit
Periksa adanya kelainan congenital
seperti :labioschizis, palatoschizis,
labiopalatoschizis
Refleks mencari (reflek rooting)
Reflek Sucking, dinilai dengan mengamati
bayi pada saat menyusu
Reflek Swallowing
Mulut
Perhatikan mulut bayi, bibir harus
berbentuk dan simetris.
Periksa adanya bibir sumbing
Normal Nose
Dislocated Nasal Septum
Cleft Palate
Cleft Lip
Epstein Pearls & cheeks
Pipi: Nampak chubby (gemuk) karena
perkembangan jaringan bantalan lemak

untuk proses sucking, yang mana

membantu menumbuhkan tekanan

negatif bagian dalam mulut


Normal Tongue Ankyloglossia
Ankyloglossia
Irregular edges with Natal Teeth
Natal Tooth
Leher
Perhatikan adakah pembesaran atau benjolan
dengan mengamati pergerakan leher apabila
terjadi keterbatasan dalam pergerakannya maka
kemungkinan terjadi kelainan pada tulang leher
seperti kelainan tiroid.
Memeriksa dada
Perhatikan Bentuk dada
Puting susu, simetrsi atau tidak. Jika tidak simetris
kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks,
hernia diafragma
Ukur lingkar dada, normal 30-38 cm
Memeriksa Bahu, lengan dan
tangan
• Perhatikan Gerakan dan kelengkapan jari
tangan untuk mengetahui adanya
kelemahan, kelumpuhan dan kelainan
bentuk jari.
• Reflex Grasp (reflek menggenggam)
 
Sistem saraf
Mengkaji adanya reflek
Adanya reflek moro, lakukan rangsangan dengan suara
keras, yaitu pemeriksa bertepuk tangan
Adanya reflek walking /stepping
Memeriksa bagian Perut
• Perhatikan bagaimana Bentuk
• Adakah Penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis
• Perdarahan tali pusat
• Lembek (pada saat tidak menangis)
• Benjolan
Memeriksa genitalia
Kelamin laki-laki
• Dua testis berada dalam skrotum
• Penis berlubang dan pastikan lubang ada
ditengah dan diujung penis
Kelamin perempuan
• Vagina berlubang
• Uretra berlubang
• Terdapat labia mayor menutupi labia
minor
Memeriksa Tungkai dan kaki
• Periksa Pergerakan normal
• Tampak normal ( simetris)
• Kelengkapan Jumlah jari kaki
• Babinski reflex
Common feet abnormalities

Club Feet
Acrocyanosis
Punggung dan anus
• Observasi dan lakukan perabaan pada punggung
untuk memastikan tidak adanya
cekungan/benjolan/spina bifidaPembengkakan atau
ada cekungan
Memeriksa anus
• Patikan adanya lubang anus (telah mengeluarkan
meconium)
Memeriksa Kulit
• Verniks (tidak perlu dibersihkan karena menjaga
kehangatan tubuh bayi)
• Warna kulit dan bibir
• Pembengkakan atau bercak – bercak hitam
• Tanda lahir
Vernix Caseosa
Lanugo hair
Mongolian spots
Mongolian spots
Desquamation
Physiological Jaundice
Refleks

 Gerakan naluriah untuk


melindungi bayi.
 Refleks pada 24-36 jam
pertama setelah lahir :
Refleks Glabellar

Ketuk daerah
pangkal hidung
secara pelan dengan
menggunakan jari
telunjuk.
Bayi akan mengedipkan
mata pada 4 sampai 5
ketukan pertama.
Refleks Hisap

 Benda menyentuh bibir


 disertai refleks
menelan.
 Tekanan pada mulut bayi
pada langit bagian dalam
gusi atas timbul isapan
yang kuat dan cepat.
 Dilihat pada waktu bayi
menyusu.
Refleks Mencari (rooting)

 Bayi menoleh ke
arah benda yang
menyentuh pipi.
 Misalnya : mengusap
pipi bayi dengan
lembut  bayi
menolehkan
kepalanya ke arah
jari kita dan
membuka mulutnya
Refleks Moro
• Timbulnya pergerakan
tangan yang simetris
apabila kepala tiba-tiba
digerakkan atau
dikejutkan dengan cara
bertepuk tangan.
• Fungsi : menguji kondisi
umum bayi serta
kenormalan system saraf
pusatnya
Refleks Babinsky
Gores telapak kaki , dimulai
dari tumit, gores sisi lateral
telapak kaki ke arah atas
kemudian gerakkan jari
sepanjang telapak kaki.
Bayi akan menunjukkan
respon berupa semua jari
kaki hyperfleksi dengan
ibu jari dorsifleksi
Refleks Berjalan

Bayi menggerak-gerakkan
tungkainya dalam suatu
gerakan berjalan atau
melangkah jika
diberikan dengan cara
memegang lengannya
sedangkan kakinya
dibiarkan menyentuh
permukaan yang keras
Lanjutan……

Refleks merangkak
 Jika ditengkurapkan, karena tungkainya
masih bergulung.

Refleks muntah
 Refleks yang langsung muncul jika terlalu
banyak cairan
yang tertelan. Lendir atau mukus akan
dikeluarkan untuk membersihkan saluran
nafas..
Menunjukkan fungsi neurology
glosofaringeal dan syaraf fagus normal

Refleks mengeluarkan lidah


Apabila diletakkan benda-benda di dalam
mulut, yang sering dikira bayi menolak
makanan atau minuman.
1. Konseling
• Jaga kehangatan bayi
• Pemberian ASI
• Perawatan tali pusat
Perilaku Bayi Baru Lahir

Tersedak dan bersin

 Tersedak

 Normal  kontraksi diafragma primitif (sekat rongga badan antara dada dan perut)

yang mendadak dan tidak teratur, yang belum benar-benar bisa menarik dan

mengeluarkan napas dengan ritme teratur.

 Tersedak : tanda bahwa otot-otot pernapasan diantara tulang iga, diafragma dan

perut makin kuat dan mencoba bekerja sama.

 Bayi sensitif terhadap sinar terang dan bersin jika membuka matanya untuk

beberapa hari pertama  cahaya menstimulasi saraf yang menuju ke hidung dan

mata.
Lanjutan……….

Bersin
 Lapisan hidung sensitif, diperlukan untuk
membersihkan lubang hidung, mencegah
debu agar tidak masuk ke dalam paru-
paru.
Napas
 Kecepatan sekitar 40x tarikan
napas/menit untuk 1 atau 2 hari pertama.
 Usia beberapa bulan : turun menjadi 25
x/menit.
 Bayi baru lahir : paru-paru kucup, napas
dangkal  paru-paru bayi (proporsional)
lebih kecil dibanding ukuran tubuhnya
RENCANA ASUHAN
BAYI 2 – 6 HARI
 Minum.
 BAB.
 BAK.
 Tidur.
 Kebersihan kulit.
 Keamanan.
 Tanda – tanda bahaya.
 Penyuluhan sebelum bayi pulang
Lanjutan……

 Tinja / kemih  tidak berkemih dalam 24 jam, tinja


lembek, sering, hijau tua, ada lender atau darah pada
tinja.
 Aktivitas  menggigil atau tangis tidak biasa, sangat
mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai,
kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus
menerus.

Cari pertolongan medis SEGERA jika timbul hal diatas.


Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir.

 Pernafasan  sulit atau lebih dari 60 kali permenit/sesak.


 Kehangatan terlalu panas  > 37,5° c atau terlalu
dingin  < 36,5ºc
 Warna kulit kuning ( 3 hari), biru (sentral jantung
perifer  hipotermi) & pucat.
 Pemberian minum  hisapan lemah , mengantuk
berlebihan, muntah, kualitas menyusu.
 Tali pusat  merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau
busuk, berdarah.
Lanjutan……
• Infeksi  suhu meningkat, merah, bengkak, keluar
cairan atau nanah, bau busuk, pernafasan sulit.
• Diare : jika pengeluaran feses bentuk nya cair, terjadi
> 6 kali dalam 1 hari.
• Kejang : diawali dengan mata berkedip-kedip, mulut
mengecap, mencucu.
ASUHAN KEBIDANAN
 Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling
sedikit setiap 4 jam) mulai dari hari pertama.
 Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu.
 Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan
mengambil popok dan selimut sesuai dengan keperluan.
Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin ( dapat
menyebabkan dehidrasi, ingat bahwa kemampuan pengaturan
suhu bayi masih dalam perkembangan). Apa saja yang
dimasukkan kedalam mulut bayi harus bersih .
Lanjutan………

 Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan


kering.
 Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan
bersama bayi.
 Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan
minta bantuan jika perlu.
 Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan
penyakit atau infeksi.
 Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau
menyusu kurang baik.
Penyuluhan sebelum bayi
pulang
 Perawatan tali pusat
 Pemberian ASI
 Jaga Kehangatan Bayi
 Tanda – tanda bahaya
 Imunisasi
 Perawatan harian atau
rutin
 Pencegahan infeksi dan
kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai