Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN

PENGELOLAAN ZAKAT
YANG EFEKTIF DI ERA 4.O
OLEH:
Dr. Rahmat Tk. Sulaiman, S.Sos., S.Sos.I., M.M.
(Ketu Baznas Kabupaten Padang Pariaman)
PENGERTIAN ZAKAT

• Kata Zakat terdapat Al Qur’an sebanyak 30 kali, 27 kali bergandengan dengan kata Sholat.

• Ibadah Sholat merupakan perwujudan hubungan dengan Allah, sedangkan Zakat perwujudan dengan Allah dan
manusia.

• Secara bahasa Zakat berasal dari kata ZAKA yang berarti


“ Menumbuhkan – Menambah – Mensucikan “
Dalam Istiah Syara’ :
Penunaian kewajiban yang diwajibkan atas harta tetentu, yang kewajibannya didasari oleh Haul (Batasan Waktu ) dan
Nishab ( Batasan Minimum )
PENGERTIAN ZAKAT

َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّكي ِه ْم بِهَا َو‬


ُ‫ص ِّل‬ َ ‫ْذ ِم ْن َأ ْم َوالِ ِه ْم‬
‫ك َس َك ٌن لَهُ ْم َوهَّللا ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬ َ ‫َعلَ ْي ِه ْم ِإ َّن‬
َ َ‫صاَل ت‬
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
KEKAYAAN WAJIB ZAKAT

• ZAKAT PERTANIAN
• ZAKAT PETERNAKAN
• ZAKAT EMAS, PERAK DAN UANG
• ZAKAT PROFESI
• ZAKAT PEDAGANGAN
• ZAKAT BAHAN TAMBANG DAN HASIL LAUT
• ZAKAT INVESTASI
ASNAF PENERIMA ZAKAT

Fakir:
Orang-orang yang sangat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Miskin:
Orang yang tidak cukup penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Amil :
Pengurus, Petugas yang mengelola mulai dari pengumpulan, memproses yang
berhak menerima (mustahik) dan mendistribusikannya dengan pelaksanaan
administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Muallaf: Orang-orang yang baru masuk islam
ASNAF PENERIMA ZAKAT

Riqab: Memerdekan Budak


Ghaarimin:
Orang-orang yang berhutang bukan untuk kepentingan maksiat dan tidak
sanggup lagi membayarnya
Fi sabilillah:
Berjuang dijalan Allah untuk keperluan syiar islam/ kaum muslimin atau
kepentingan umum lainnya
Ibnu sabil:
Orang-orang yang sedang dalam perjalanan yang dilakukan bukan untuk
maksiat dan mengalami kesengsaraan
ASNAF PENERIMA ZAKAT

ِ ‫قَا‬6‫ين َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َوفِي ال ِّر‬


‫ب‬ َ ِ‫ين َو ْال َعا ِمل‬
ِ ‫ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِك‬ َّ ‫ِإنَّ َما ال‬
ُ َ‫ص َدق‬
)60(‫ضةً ِم َن هَّللا ِ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم‬ َ ‫يل فَ ِري‬ ِ ِ‫يل هَّللا ِ َواِب ِْن ال َّسب‬
ِ ِ‫ين َوفِي َسب‬ ِ ‫َو ْال َغ‬
َ ‫ار ِم‬

60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat( AMIL ), Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
DASAR HUKUM

• AL QUR’AN DAN HADIS


• Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 29 ayat 2
• Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat
• Keputusan Menteri Agama RI Nomor 581Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan
UU Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat
• Keputusan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji
Nomor D-291Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat
TUJUAN ZAKAT

Tujuan zakat menurut Yusuf Qardawi :

• Wajib Zakat ( Muzakki )


Mensucikan dari sifat bakhil, rakus, egois, melatih jiwa memiliki sifat
terpuji seperti bersyukur atas nikmat Allah, menumbuhkan sifat kasih sayang,
mengobat jiwa untuk tidak berlebihan mencintai harta dan mensucikan harta
itu sendiri.
TUJUAN ZAKAT

• Penerima Zakat ( Mustahik )


- Memenuhi kebutuhan hidup terutama kebutuhan primer.
- Mensucikan diri dari rasa iri , dengki melihat orang kaya yang bakhil.
- Menumbuhkan rasa santun dan kasih sayang serta selalu mendoakan
keselamatan bagi orang-orang yang berzakat.
- Dan mengembangkan harta tersebut dengan rasa tanggung jawab.
PENGELOLAAN ZAKAT
ERA 4.0

Memasuki era digital maka OPZ (Organisasi Pengelola Zakat) harus


memiliki strategi dalam pengelolaan dana zakat itu sendiri untuk
terciptanya tata kelola zakat yang baik (good zakat governance) yaitu :

 Transparancy
 Accountanbility
 Responsibility
PENGELOLAAN ZAKAT
ERA 4.0

Memasuki era revolusi industri 4.0 banyak sekali kegiatan manusia serta organisasi yang
dimudahkan oleh masifnya penggunaan teknologi salah satunya :

 IoT (Internet of Thing)


aplikasi layanan yang dapat dimanfaatkan oleh setiap
pemangku kepentingan secara internal maupun antar
organisasi sehingga terdapat banyak peluang untuk
memaksimalkan peran amil zakat di Indonesia dalam
meningkatkan tata kelolanya untuk tercapainya tujuan
zakat yang mulia
PENGELOLAAN ZAKAT
ERA 4.0

 Pengguna teknologi cenderung menyukai cara-cara yang


instan dan mudah untuk dipahami seperti halnya
membayar zakat.
Maka dengan memanfaatkan artificial intelegence para
penggiat zakat dapat mengaplikasikannya ke dalam sistem
perzakatan di Indonesia dengan keterhubungannya antara
CPS, IoT, dan IoS untuk menginovasikan berbagai
programprogram zakat yang akan mengundang perhatian
khusus para dan/ atau calon muzaki untuk menunaikkan
zakatnya.
PENGELOLAAN ZAKAT
ERA 4.0

• Amil zakat dapat melakukan pendekatan terhadap


masyarakat melalui media seperti pembuatan platform
aplikasi e-zakat yang mencakup kebutuhan muzaki dan
calon muzaki.

Baznas terus mengembangkan beberapa platform sebagai


upaya merealisasikan potensi zakat di Indonesia antara lain
situs dan aplikasi Muzaki Corner, Commercial Platform
dengan bekerja sama dengan fintech dan e-commerces, social
media platform sebagai iklan di media sosial, Artificial
Inteligence Platform berupa kampanye menggunakan data
kependudukan dan pencatatan sipil
PENGELOLAAN ZAKAT
ERA 4.0

Ketransaparansian amil zakat dalam mengelola dana


zakat juga harus ditingkatkan karena salah satu upaya
dari revolusi industri 4.0 adalah kecepatan informasi
yang bisa dipertanggung jawabkan dan dipertanggung
jelaskan.Maka diharapkan IoT dalam era ini dimasifkan
sebagai upaya pengelola zakat di Indonesia.
PENERAPAN IT PADA BAZNAS
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

1. Sistem Informasi Arus Proposal

Merupakan Sistem yang dibangun


untuk pemrosesan Proposal Masuk ke
Baznas Kab. Padang Pariaman.
Meliputi Input data proposal, verifikasi
proposal, persetujuan dana proposal
hingga kuitansi untuk dana yang akan
di cairkan.
PENERAPAN IT PADA BAZNAS
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

2. Website Baznas Kab. Padang


Pariaman

Yaitu Media Informasi Baznas Kab.


Padang Pariaman. Meliputi
Pembayaran Zakat, Kalkulator Zakat,
Berita kegiatan, Youtube Kegiatan.
PENERAPAN IT PADA BAZNAS
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Kalkulator Zakat Baznas Kab. Padang Pariaman Youtube Baznas Kab. Padang Pariaman
PENERAPAN IT PADA BAZNAS
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

3. Simba (Sistem Manajemen


Informasi Baznas)

Yaitu Manajemen Informasi Baznas RI


yang meliputi Muzaki, Mustahik, dan
seluruh data Keuangan yang terjadi
pada Baznas.
PENERAPAN IT PADA BAZNAS
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

3. Simba (Sistem Manajemen


Informasi Baznas)

Muzaki mendaptkan Notifkiasi atau


Pemberitahuan melalui SMS dan Email
setelah melakukan Pembayaran Zakat.
PENERAPAN IT PADA BAZNAS
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

3. Simba (Sistem Manajemen


Informasi Baznas)

Muzaki mendaptkan NPWZ (Nomor


Pokok Wajib Zakat) setelah melakukan
Pembayaran Zakat, dengan NPWZ
dapat mengurangi pembayaran Pajak
Muzaki.
BAZNAS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
MEMPERSEMBAHKAN:
BAZNAS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
MEMPERSEMBAHKAN:
BAZNAS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
MEMPERSEMBAHKAN:
BAZNAS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
MEMPERSEMBAHKAN:
BAZNAS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
MEMPERSEMBAHKAN:
BAZNAS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
MEMPERSEMBAHKAN:
BAZNAS KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
MEMPERSEMBAHKAN:
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai