Anda di halaman 1dari 42

Elektronika Industri

Bagian 1
Pendahuluan
TI UTM 1
TI UTM 2
Pengertian Elektronika
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat. Pengendalian elektron ini terjadi dalam
ruangan hampa atau ruang yang berisi gas bertekanan rendah seperti
tabung gas dan bahan semikonduktor.

Iptek

Pengendalian
ELEKTRONIKA Partikel
Bermuatan

Ruang hampa, gas,


Semikonduktor

TI UTM 3
Pengertian Elektronika
 Elektronika yang berhubungan dengan pengendalian partikel bermuatan dalam ruang
hampa akan mempelajari piranti-piranti elektronika seperti tabung hampa atau tabung
elektron. Contoh: piranti tabung hampa adalah piranti yang ada pada radio-radio kuno.

Electron
Radio “Kuno” Radio “Modern”
vacuum tube

TI UTM 4
Pengertian Elektronika
• Contoh piranti elektronika tabung hampa lainnya adalah CRT
(cathode-ray tube) atau tabung sinar katode yang banyak dijumpai
pada pesawat televisi dan osiloskop (CRO: cathode-ray
oscilloscope).

CRT
Pesawat TV
• Elektronika yang berhubungan dengan pengendalian partikel
bermuatan dalam gas akan mempelajari piranti-piranti elektronika
seperti tabung-tabung foto jenis gas (gas-type phototubes) yang
digunakan dalam sensors.

TI UTM 5
Pengertian Elektronika
 Elektronika yang berhubungan dengan pengendalian partikel
bermuatan dalam semikonduktor akan mempelajari piranti-
piranti elektronika semikonduktor seperti diode , transistor, dan
IC.

TI UTM 6
Komponen Elektronika

 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik.

Komponen aktif

Komponen
Elektronika

Komponen pasif

TI UTM 7
Komponen Elektronika

 Komponen Aktif: Komponen yang bekerjanya membutuhkan


arus, dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik.

 Contoh komponen aktif: Transistor


Transistor merupakan komponen elektronika dengan 3
elektrode.

Beberapa bentuk transistor

TI UTM 8
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya

 Contoh komponen aktif: Transistor


Jika menjadi komponen dalam rangkaian penguat, karena
merupakan komponen aktif, maka transistor dapat
menguatkan sinyal listrik, inputnya dimasukkan ke titik B dan
outputnya diambil dari titik A.
Ouputnya sinyal AC
yang dikuatkan

Transistor

Inputnya sinyal AC

TI UTM 9
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya

 Contoh komponen aktif: Transistor

Jika digunakan osiloskop untuk mengamati input dan output


rangkaian penguat dengan transistor, maka hasilnya adalah:

Output (Titik A)

Input (Titik B)

TI UTM 10
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
 Contoh komponen aktif: Diode
Diode adalah piranti elektronika dengan
dua elektrode, yang dapat digunakan
untuk menyearahkan sinyal listrik.
contoh, diode komponen dari rangkaian
penyearah sinyal AC menjadi DC.
Bentuk Diode

Inputnya Sinyal AC Outputnya Sinyal DC

TI UTM 11
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya

 Contoh komponen aktif: Diode


Jika dilakukan pengukuran dengan osiloskop menghasilkan:

Bentuk
Gelombang
Input:
Sinusoidal
(AC)
di titik B

Bentuk
Gelombang
Ouput: DC
Berdenyut

TI UTM 12
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
 Komponen Pasif: Komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan
sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.

 Contoh Komponen Pasif: Resistor

Resistor merupakan komponen


elektronika yang berfungsi
membatasi/menghambat arus
listrik. Karena tidak dapat
menguatkan sinyal maka
resistor termasuk komponen
pasif.

Bentuk-bentuk Resistor

TI UTM 13
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya

 Contoh Komponen Pasif: Resistor

Pada gambar sebelah kiri, terdapat rangkaian yang


memberikan arus sebesar 2 mA. Jika pada rangkaian
disisipkan resistor 10 K ohm (gambar kanan), akan
memberikan arus 1 mA. Nampak bahwa pemasangan
resistor tersebut akan membatasi arus. Oleh karena tak
dapat menguatkan sinyal.

TI UTM 14
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya

 Contoh Komponen Pasif: Kapasitor

Karena tidak dapat menguatkan,


menyearahkan dan mengubah
suatu sinyal input ke bentuk
lainnya, maka kapasitor termasuk
komponen pasif.
Kapasitor merupakan komponen
elektronika yang berfungsi
menyimpan medan listrik, dapat
berfungsi memblokir arus DC dan
meneruskan arus AC.
Bentuk-bentuk Kapasitor

TI UTM 15
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
 Contoh Komponen Pasif: Kapasitor

(a) (b) (c)

Gambar (a) menunjukkan bahwa walaupun ditahan oleh


resistor, arus DC masih dapat dialirkan pada rangkaian
sehingga pada titik A terdapat tegangan 5V. Jika resistor
diganti dengan kapasitor seperti pada gambar (b), arus DC
ditahan oleh resistor sehingga tegangan pada titik B tidak
ada. Tetapi jika rangkaian dengan kapasitor sumbernya
diganti dengan AC seperti pada gambar (c), maka arus akan
dialirkan, terbukti pada titik C terdapat tegangan 5,368V.

TI UTM 16
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
 Contoh Komponen Pasif: Induktor
Induktor termasuk komponen pasif karena tidak dapat
menguatkan dan menyearahkan sinyal maupun mengubah
suatu sinyal input ke bentuk lainnya. Bagi arus DC induktor
bersifat mengalirkannya tetapi bagi arus AC induktor bersifat
menghambat.

Bentuk-bentuk Induktor

TI UTM 17
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
 Contoh Komponen Pasif: Induktor
Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh
Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat
menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar
dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi
Faraday.

Fungsi Induktor selain dapat menyimpan arus listrik dalam


medan magnet, juga berfungsi menapis (filter) frekuensi
tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus
searah (DC) dan pembangkit getaran

TI UTM 18
Komponen Elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap Inputnya
 Contoh Komponen Pasif: Induktor

(a) (b) (c)

Gambar (a) menunjukkan bahwa rangkaian tanpa induktor,


tegangan pada ujung-ujung resistor 10V. Pada gambar (b),
rangkaian disisipi induktor menghasilkan tegangan yang
sama dengan rangkaian tanpa induktor. Jadi, induktor bagi
arus DC bersifat meneruskan, tetapi bagi arus AC bersifat
menghambat seperti ditunjukkan pada gambar (c). Jika
rangkaian dengan induktor diberi sumber AC dalam hal ini 10
Vrms, maka induktor itu bersifat menghambat sehingga pada
ujung-ujung resistor tegangannya turun menjadi 5,056V.

TI UTM 19
Komponen Elektronika
Berdasarkan Hubungan Arus dan Tegangan

 Komponen Linear: Hubungan antara arus (I) dan tegangan (V)


pada komponen tersebut bersifat linear, arus berbanding lurus
terhadap tegangan.
Contoh: Resistor I

LINEAR
I
V V

TI UTM 20
Komponen Elektronika
Berdasarkan Hubungan Arus dan Tegangan

 Komponen Non-Linear: Hubungan antara arus (I) dan


tegangan (V) pada komponen tersebut bersifat tidak linear.
Contoh: Diode
I

I NON-LINEAR
V
V

TI UTM 21
 Simulasi Perbedaan Komponen Linear dan Non-Linear

• Gambar sebelah kiri menunjukkan bahwa pada resistor


hubungan antara tegangan dan arusnya linear, sedangkan pada
gambar kanan hubungan tegangan dan arus pada diode tidak
linear.

TI UTM 22
Rangkaian Elektronika
 Rangkaian elektronika adalah rangkaian yang dibentuk oleh
komponen-komponen elektronika pasif dan aktif yang
merupakan suatu satuan untuk pemrosesan isyarat (signal
processing).

RANGKAIAN
SINYAL ELEKTRONIKA SINYAL
LISTRIK LISTRIK
INPUT (HIMPUNAN KOMPONEN OUTPUT
AKTIF DAN PASIF)

Melakukan suatu
pekerjaan pemrosesan
isyarat (signal
processing)

TI UTM 23
Rangkaian Elektronika
Pemrosesan Isyarat (Signal Processing) dapat mencakup:
 Penguatan (amplification), rangkaiannya dinamakan
penguat (amplifier).
 Penyearahan (rectification), rangkaiannya dinamakan
penyearah (rectifier).
 Pembangkitan (oscillation), rangkaiannya dinamakan
pembangkit sinyal (oscillator)

TI UTM 24
Rangkaian Elektronika
Pemrosesan Isyarat (Signal Processing):
 Penguatan (amplification)

Vi1=0,1 volt Vo1=0,2 volt


INPUT AMPLIFIER OUTPUT
Vi2=0,2 volt DENGAN PENGUATAN Vo2=0,4 volt SIMULASI
Vi3=4,0 volt SEBESAR 2 X Vo3=8,0 volt

Hasil simulasi menunjukkan


bahwa amplifier melakukan suatu
pemrosesan isyarat jenis
penguatan dengan menguatkan
sinyal input menjadi 2 kalinya
pada outputnya.

TI UTM 25
Rangkaian Elektronika
Pemrosesan Isyarat (Signal Processing):
 Penyearahan
RANGKAIAN
Sinyal AC INPUT PENYEARAH OUTPUT Sinyal DC SIMULASI
GELOMBANG
PENUH

Rangkaian penyearah melakukan


pemrosesan sinyal dengan menyearahkan
sinyal AC pada inputnya (titik A) menjadi sinyal
DC pada outputnya berbentuk gelombang
penuh (titik B). Jadi, penyearah merupakan
rangkaian elektronika.

TI UTM 26
Rangkaian Elektronika
Pemrosesan Isyarat (Signal Processing):
 Pembangkitan Sinyal (oscillation)
SQUARE
(KOTAK)

OUTPUT SINUS
OSCILLATOR
SEGITIGA SIMULASI
(TRIANGULER)

Dalam simulasi ini, rangkaian oscillator melakukan pekerjaan


pemrosesan sinyal jenis pembangkitan dengan membangkitkan
gelombang kotak dan segitiga pada outputnya. Jadi, osilator merupakan
rangkaian elektronika.

TI UTM 27
Rangkaian Elektronika
Menurut Tata Letaknya Komponennya

• Rangkaian Diskrit
Merupakan rangkaian elektronik yang komponen-
komponennya diletakkan di atas papan rangkaian seperti
PCB (printed circuit board), hubungan antar komponen
dilakukan melalui konduktor. Setiap komponen berdiri
sendiri-sendiri, sehingga jika terdapat komponen yang
rusak, komponen tersebut dapat diganti.
Kapasitor
Kapasitor

PCB Resistor
Resistor

Papan Timah hasil


Isolator Timah hasil Konduktor (Isolator)
Konduktor
penyolderan kawat/kabel
penyolderan tembaga tipis

TI UTM 28
Rangkaian Elektronika
Menurut Tata Letaknya Komponennya

• Rangkaian Terintegrasi
Komponen-komponennya tercetak dalam keping silikon
yang disebut chip yang ukurannya kira-kira 1mm2. Dalam
chip yang ukurannya 1mm2 tersebut terdapat beribu-ribu
komponen. Jika chip tersebut dikemas dan diberi pin
sehingga menjadi piranti elektronik maka piranti tersebut
dinamakan IC (integrated circuit).

TI UTM 29
Rangkaian Elektronika
Menurut Tata Letaknya Komponennya
• Rangkaian Terintegrasi (lanjutan)
Rangkaian terpadu diklasifikasikan menjadi:
 SSI (small scale integration), jumlah komponen lebih
kecil dari 100 buah.
 MSI (medium scale integration), jumlah komponen
antara 100 s.d. 1000 buah.
 LSI (large scale integration), jumlah komponen antara
1000 s.d. 10.000 buah
 VLSI (very large scale integration), jumlah komponen
lebih besar dari 10.000 buah
Karena proses interkoneksi antar komponen dilakukan di
atas chip oleh pabrik kemudian dikemas dalam bentuk IC,
maka jika ada komponen yang rusak, maka komponen yang
rusak itu tidak dapat diganti, jadi IC nya yang diganti.

TI UTM 30
Rangkaian Elektronika
Dalam sistim digital
• Transistor-transistor logic (TTL)
Logika transistor–transistor (TTL) adalah salah satu jenis sirkuit
digital yang dibuat dari transistor dwikutub (BJT) dan resistor. Ini
disebut logika transistor-transistor karena baik fungsi
penggerbangan logika maupun fungsi penguatan dilakukan oleh
transistor. TTL menjadi IC yang banyak digunakan dalam berbagai
penggunaan, seperti komputer, kontrol industri, peralatan dan
instrumentasi.

TI UTM 31
TI UTM 32
Contoh Bentuk IC

TI UTM 33
Rangkaian Elektronika
Menurut Jenis Sinyal Yang Diproses
• Rangkaian Analog
Merupakan rangkaian yang memproses sinyal yang bersifat
kontinyu, yakni sinyal yang nilainya memiliki interval seperti
0,1 V; 0,2 V;1 V; 1,5 V; 2 V dan seterusnya.
• Rangkaian Digital
Rangkaian elektronika yang melakukan pemrosesan sinyal
yang bersifat diskrit, yakni sinyal yang nilainya dalam dua
keadaan saja yakni rendah dan tinggi.
Besaran Besaran
kontinyu kontinyu

Vi1=0,1 volt RANGKAIAN ANALOG Vo1=0,2 volt


Vi2=0,2 volt INPUT AMPLIFIER OUTPUT Vo2=0,4 volt
Vi3=4,0 volt DENGAN PENGUATAN Vo3=8,0 volt
SEBESAR 2 X

Besaran diskrit a Besaran diskrit

Vi1=0,1 volt=LOW
Vi2=0,2 volt=LOW INPUT RANGKAIAN DIGITAL OUTPUT Vo1=4,5 volt=HIGH
INVERTER Vo2=4,0 volt=HIGH
Vi3=4,0 volt=HIGH (PEMBALIK) Vo3=0,1 volt=LOW

TI UTM 34
Sistem Elektronika
Sistem elektronika adalah kesatuan yang tersusun dari
komponen dan rangkaian elektronika untuk tujuan
pengalihan tenaga dalam bidang komunikasi, komputasi,
instrumentasi dan kendali.
Tujuan: Melakukan
Pengalihan Tenaga

Input: Suatu RANGKAIAN KOMPONEN IOutput: Suatu


energi ELEKTRONIKA ELEKTRONIKA energi

SISTEM ELEKTRONIKA

Dari gambar terlihat bahwa input dan output sistem


elektronika berupa suatu energi, dan tujuan adanya sistem
adalah untuk melakukan pengalihan tenaga dari satu bentuk
ke bentuk lainnya.

TI UTM 35
Sistem Elektronika
Contoh sistem elektronika dalam bidang komunikasi :

Energi
Mekanik
Energi
elektro
magnetik
Energi
Mekanik

Sub Sistem Pemancar Sub Sistem Penerima

Pemancar dan penerima merupakan sistem elektronik, karena di


dalamnya terdapat beberapa rangkaian dan komponen
elektronik dan bertujuan melakukan transfer energi. Jika
keduanya bergabung menjadi sistem komunikasi

TI UTM 36
Perbedaan Rangkaian dan Sistem Elektronika

Rangkaian Elektronika Sistem Elektronika


1. Merupakan bagian dari 1. Bagian-bagiannya
sistem elektronika, terdiri atas beberapa
bagian-bagiannya terdiri rangkaian dan
atas beberapa komponen komponen elektronika
pasif dan aktif.
2. Outputnya membentuk 2. Outputnya merupakan
fungsi pemrosesan sinyal. fungsi pengalihan
tenaga.
3. Input dan outputnya 3. Input dan outputnya
berupa sinyal listrik. berupa suatu
tenaga/energi.

TI UTM 37
Sistem Elektronika

Telepon selular atau HP adalah sistem


elektronika pada bidang komunikasi
karena pada saat pengguna mendengarkan
pembicaraan telepon maka HP berfungsi
mengubah energi gelombang
elektromagnetik menjadi energi gelombang
mekanik suara, sedangkan saat digunakan
untuk menelpon HP berfungsi mengubah
energi gelombang mekanik suara menjadi
energi gelombang elektromagnetik.

TI UTM 38
Sistem Elektronika

Radio merupakan sistem elektronika


bidang komunikasi karena berfungsi
mengubah energi gelombang
elektromagnetik menjadi energi
gelombang mekanik suara.
Televisi berfungsi mengubah energi
gelombang elektromagnetik menjadi
energi cahaya.

TI UTM 39
Sistem Elektronika

Robot merupakan sistem


elektronika bidang kendali
mengubah sinyal-sinyal listrik
menjadi energi gerak dan
timbangan digital mengubah energi
mekanik berat menjadi energi
listrik.

TI UTM 40
Sistem Elektronika

Laptop merupakan sistem elektronika


bidang komputasi karena berfungsi
mengubah berbagai energi pada inputnya
seperti energi mekanik yang memutar
harddisk mengubahnya menjadi energi
litrik sinyal-sinyal digital dan setelah
diproses oleh CPU diubah kembali
menjadi energi mekanik lewat printer
ataupun cahaya lewat monitor.

TI UTM 41
TI UTM 42

Anda mungkin juga menyukai