Anda di halaman 1dari 12

NAMA KELOMPOK

1. I PUTU HARI SUBAGIA (202161121106)


2. I PUTU ARTA WIJAYA KUSUMA (202161121140)
3. I PUTU DIKA SURYAWAN (202161121143)
4. I WAYAN AGUS MAWAN (202161121110)
5. PUTU MAHENDRA (202161121114)
6. I KADEK ADITYA DEVA ANDIYANA (202161121115)
7. YULIANUS WANTIK (202161121139)
Sistem kuadran ilmu ukur tanah
Pada dasarnya posisi titik-titik di lapangan dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh sudut dan jarak. Untuk mengetahui
posisi suatu titik terhadap titik yang lainnya atau terhadap suatu garis, diperlukan koordinat. Ada 2 macam koordinat yang
perlu dipahami yaitu koordinat polar dan koordinat siku-siku. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua koordinat tersebut

Kordinat polar
Sistem kuadran ilmu ukur tanah
Posisi titik p terhadap titik atau garis AB dihubungkan dengan 2 besaran yaitu sudah dan jarak yang di sebut koordinat
polar
Sistem kuadran ilmu ukur tanah
Posisi titik P terhadap titik atau garis ditentukan besaran jarak x dan y. X dan Y dapat diukur langsung
dilapangan atau dihitung dari koordinat polar. Pada sebuah koordinat terdapat pula system kuadran. Pada
ilmu ukur sistem kuadrannya berbeda dengan ilmu ukur tanah. Perbedaan tersebut dapat disimak dibawah
ini.
Sistem kuadran ilmu ukur tanah
Sistem kuadran ilmu ukur tanah

Sudut arah adalah sudut jurusan atau azimut berkaitan dengan alat ukur tanah
yang menggunakan kompas sebagai petunjuk arah
Perbedaan dalam tabel
JENIS-JENIS SUDUT UKUR TANAH
Sudut horizontal
Horizontal adalah pengukuran dasar yang diperlukan untuk penentuan sudut arah dan
azimuth.
Sudut vertikal
vertikal adalah sudut yang terbentuk dari garis arah mendatar dan suatu titik tertentu
lapangan.
Sudut Bearing
Bearing adalah sudut yang ukur dari utara maupun selatan berputar searah jarum jam
ataupun berlawanan jarum jam ke titik yang dituju.
Sudut Azimut
Azimuth adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari sembarang meridian acuan
PENENTUAN POSISI PADA SISTEM KUADRAN (PLANIMETRI)

Planimeter merupakan metode yang sudah cukup familliar di kalangan surveyor yang
bergelut dibidang pemetaan dan perencanaan. Metode ini merupakan metode
perhitungan luasan dengan menggunakan alat planimeter yang dijalankan di sepanjang
garis yang membatasi daerah yang akan dihitung luasan nya. Keunggulan dari Metode ini
daripada metode yang lain adalah keefektifan dalam menentukan luasan yang tidak
terlalu besar namun bentuknya yang tidak teraturan.
Sistem kordinat sudut/polar
Sumbu Y

Q(Dq, aq)

a
Sumbu X

Penentuan kordinat ditentukan oleh jarak (D) dan


azimut (a) data yang diamati dalam pengukuran
dilapangan adalah jarak dan sudut
Sistem kordinat kartesian
Q(Xq,Yp)
Xp dan Xd = absis
∆ypq Yp dan Yq = ordinat
Yq
P(Xp, Yp) (Xp, Yp) = kordinat P
Yp
Sumbu x
Xp ∆xpq

Xq = Xp + ∆xpq
Xq = Xp + ∆ypq
Sistem besaran sudut seksigesimal
Sistem besaran sudut seksagesimal Sistem besaran sudut seksagesimal disajikan dalam besaran
derajat, menit dan se kon.Janganlah satuan sudut sekon disebut detik, karena detik lebih baik
digunakan untuk satuan waktu.Cara seksagesimal membagi lingkaran dalam 360 bagian
yang dinamakan derajat,sehingga satu kuadran ada 90 derajat. Satu derajat dibagi dalam 60
menit dan satu menit dibagi lagi dalam 60 sekon. Dengan kata lain, satu derajat (1o) sama
dengan enam puluh menit (60'), satu menit (1') sama dengan enam puluh sekon (60"),
dengan demikian satu derajat (1o) sama dengan tiga ribu enam ratus sekon ( 3600"). Atau
dituliskan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai