Anda di halaman 1dari 21

Upaya mempertahankan

suhu tubuh bayi


Nama : Ereza Monicha

NIM : PO.71.20.1.20.033

Kelas : 2A

Intan Kumalasari, APP.,M.Kes


1. Perubahan suhu.

Perubahan suhu adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas
dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal (Hapsari RW,
2009).

2. Hipotermi

Hipotermi adalah pengeluaran panas akibat paparan terusmenerus terhadap dingin


mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas (Patricia, 2009). Hipotermi adalah suhu
di bawah 36,5 0C, yang terbagi atas: hipotermi ringan (cold stres) yaitu: suhu antara 36- 36,5 0C;
hipotermi sedang yaitu antara: 32-360C dan hipotermi berat yaitu suhu < 32 0C (Yunanto, 2008).
Etiologi
Hipotermi dapat terjadi setiap saat apabila suhu
disekeliling bayi rendah dan upaya mempertahankan suhu
tubuh tetap hangat tidak diterapkan secara tepat, terutama
pada masa stabilitas yaitu 6-12 jam.
Patofisiologi
Suhu normal bayi baru lahir adalah 36,5-37,50C (suhu ketiak).
Gejala awal terjadinya hipotermia apabila suhu < 36 0C atau kedua kaki
dan tangan bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermi
sedang (suhu 320C-360C). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh <
320C. Hipotermia menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah
yang mengakibatkan terjadinya metabolisme anaerob, yang menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan risiko
terburuk akan terjadi kematian.
Gejala dan Tanda Hipotermia
Gejala Hipotermia Bayi Baru Lahir seperti: Bayi tidak mau
menetek, lesu, tubuh bayi teraba dingin, denyut jantung bayi menurun
dan kulit tubuh bayi mengeras. Tanda-tanda Hipotermia, yaitu:

1). Hipotermia sedang: bayi menjadi kurang aktif, tangisan melemah,


kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata), kemampuan menghisap
lemah dan kaki teraba dingin.
2). Hipotermia berat: sama dengan gejala hipotermia sedang, bibir dan
kuku kebiruan, pernafasan tidak teratur, bunyi jantung lambat,
selanjutnya timbul hipoglikemia dan asidosis metabolik.
Mengatasi bayi yang mengalami hipotermia
adalah dengan membersihkan cairan yang menempel
pada bayi seperti darah dan air ketuban, membungkus
Penatalaksanaan Hipotermia
bayi dengan selimut yang sudah dihangatkan dan
Pada Bayi Baru Lahir
meletakkanya di dalam inkubator, kemudian
pindahkan bayi menempel pada dada ibu, atau sering
disebut sebagai metode kanguru
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas titik
pengaturan hipotalamus bila mekanisme pengeluaran panas
terganggu (oleh obat dan penyakit) atau dipengaruhi oleh panas
eksternal (lingkungan) atau internal (metabolik)

3. Hipertermi
Etiologi

1 3

Perubahan mekanisme pengaturan Kerusakan jaringan


panas sentral yang berhubungan dengan
4
trauma lahir dan obat-obatan 2
Gerakan yang berlebihan
Infeksi bakteri, virus atau protozoa
Patofisiologi

Sengatan panas didefinisikan sebagai


kegagalan akut pemeliharaan suhu tubuh
normal dalam mengatasi lingkungan yang
panas.
Penanganan hipertermi

Tubuh bayi diseka


dengan kain basah sampai
suhu bayi normal(jangan
menggunakan es batu atau
alkohol).

Bayi dipindahkan Berikan cairan dektrose


ke ruangan yang sejuk NaCl = 1 : 4 secara
dengan suhu kamar intravena, dehidrasi teratasi.
seputar 26 0C-28 0C
Mekanisme Kehilangan Panas

Radiasi adalah kehilangan Konduksi adalah kehilangan

01 panas yang terjadi pada saat bayi


ditempatkan pada benda yang
mempunyai temperatur lebih rendah
02 panas melalui kontak langsung
antara tubuh bayi
permukaan yang dingin
dengan

dari pada temperatur tubuh bayi

03 Konveksi adalah kehilangan


panas yang terjadi pada bayi saat
04 Evaporasi adalah kehilangan
panas kerena menguapnya cairan
bayi terpapar dengan udara sekitar ketuban pada permukaan tubuh
yang lebih dingin setelah bayi lahir kerena tubuh tidak
segera dikeringkan.
Cara Mempertahankan Suhu Pada Bayi
1 3
Mengeringkan bayi dengan Menimbang bayi, apabila
seksama, selimuti tubuh bayi, dan sudah memakai baju, dan
tutup kepala bayi. menunda memandikan bayi 6 jam
setelah lahir.

2 4
Menganjurkan ibu untuk Menempatkan bayi di
memeluk dan menyusui ruangan yang bersih dan
bayi. hangat
Standar Operasional Prosedur
Upaya mempertahankan suhu
tubuh bayi
Keseimbangan antara kehilangan panas
dan produksi panas tubuh pada neonatus dalam
mempertahankan lingkungan suhu netral dan
meminimalkan pengeluaran energi.

1.Suhu normal neonatus : 36,5-37,5


2.Hipotermia
3.Hipertermia
;
:
suhu
suhu
dibawah
diatas
36,5
37,5
tujuan
4.Llingkungan suhu netral : kondisi
lingkungan dimana suhu tubuh normal dengan
pengeluaran kalori dan konsumsi oksigen
minimal
Mekanisme

1
2
Produksi panas berasal dari
pelepasan norepinefrin yang Cara neonatus kehilangan
menyebabkan metabolisme panas adalah melalui :
simpanan lemak coklat dan
konsumsi oksigen serta glukosa. Evaporasi
Pada saat lahir, suhu tubuh turun Konduksi
tiba” dan stressdingin segera Radiasi
terjadi Konveksi
Etiologi

Hipotermia
Hipertermia

Kondisi yang berkaitan dengan Kondisi yang berkaitan dengan hipertermia


hipotermia :
1. Suhu lingkungan tinggi
1. Lingkungan
2. Dehidrasi
2. Asuhan neonatus yang tidak
benar segera setelah kelahiran 3. Perdraahan intrakranial

4. infeksi
Tatalaksana!
1. Pengendalian suhu di ruang bersalin
 Memberikan lingkungan hangat yang bebas dari aliran udara
 Keringkan neonatus segera
 Kontak kulit ibu-bayi segera akan berperan sebagai sumber
panas, selimuti ibu dan bayinya
 Tutup kepala neonatus dengan topi
 Neonatus tidak berpakaian kecuali popok dan di letakkan
tepat di bawah penghangat /radiant warmer
 Probe suhu harus di letakkan mendatar pada kulit, biasanya
pada abdomen
 Suhu servo harus diset pada 36,5 C
 Suhu harus di ukur setiap 30 menit atau atas instruksi dokter.
Lanjutan
2. Selama perawatan dalam inkubator, penting untuk mengikuti prosedur ini :

// memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam asuhan neonatus dapat menggunakan
inkubator dengan benar, memantau suhu tubuh neonatus dan menyesuaikan suhu
inkubator.
// inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak terputus.
// jauhkan inkubator dari jendela tanpa penutup, suhu ruangan bayi harus memadai dan
membuka/menutup inkubator harus diminimalkan.
// ketika neonatus memerlukan perawatan dalam inkubator penting untuk mendukung
ibu dan ayah bayi untuk mengunjungi dan menggendong bayinya sesering mungkin
dengan memanfaatkan kontak kulit dengan kuloit agar suhunya stabil
// suhu bayi harus di pantau setiap 4 jam atau sesaui instruksi dokter untuk
mempertahankan suhu tubuh.
// lubang jendela inkubator sedapat mungkin harus di gunakan selama asuhan neonatus
dan tidak sering membuka pintu inkubator yang lebih besar.
Pengukuran suhu
1. Suhu axila
 Ke untungannya mencakup penurunanan risiko neonatus, kebersiha
pengukurannya relatif cepat serta akurat
 Letakkan termometer ditengah axila dengan lengan di tempelkan s
tetapi kuat pada sis tubuh bayi selama sekitar 5 menit
 Kulit pada lokasi ini tidak bereaksi terhadap suhu rendah dengan va
 Meskipun suhu sedikit lebih rendah darpada suhu sentral tubuh se
perubahannya akan sama dengan suhu tubuh.
lanjutan
2. Suhu rektum
Pengukuiran suhu tubuh dari rektum merupakan
prosdur invasif dan tidak selalu dapat di andalkan
Suhu darah yang mengalir dari ekstermitas bawah
mempengaruhi suhu rektum
Jika terdapat vasokonstriksi perifer dan neonatus
memusatkan sirkulasinya, darah yang dingin dari
kedua tungkai akan secara bermakna menurunkan
suhu rektum yang di ukur suhu lingkungan
Setiap kamar harus memiliki termometer dinding
Jaga suhu lingkungan kamar antara 24-26C.
Thank you
By : Ereza Monicha

Anda mungkin juga menyukai