Anda di halaman 1dari 18

‘’Serumen Prop’’

Oleh:
Merryshol Okhi, S.Ked
Pembimbing:
dr. Bara Ade Wijaya., Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK OTORHINOLARYNGOLOGY PROGRAM PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDARLAMPUNG 2021
PENDAHULUAN

• Serumen adalah kombinasi dari sekresi kelenjar dan sel epitel deskuamasi yang membersihkan, melindungi, dan
melumasi saluran pendengaran eksternal. Serumen biasanya dikeluarkan dari saluran telinga secara spontan melalui
mekanisme pembersihan diri yang dibantu oleh gerakan mengunyah. Namun, pada beberapa orang mekanisme ini gagal
dan menjadi impaksi serumen.
• Bila lama tidak dibersihkan atau membersihkan dengan cara yang yang salah serumen akan menimbulkan sumbatan
pada kanalis akustikus eksternus. Keadaan ini disebut serumen  prop (serumen yang menutupi kanalis akustikus
eksternus).
• Sumbatan serumen kemudian dapat menimbulkan gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di
liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu.
• Serumen prop, serumen obturans atau impacted cerumen dapat menyebabkan penurunan pendengaran, telinga terasa
penuh yang mengganggu kenyamanan penderita. Proses penyumbatan ini dipengaruhi oleh bentuk kanalis yang sempit
dan berkelok kelok, kekentalan serumen, iritasi yang berulang akibat kebiasaan mengorek kanalis auditorius ekternus.
• Serumen terjadi pada sekitar 10% anak – anak, 5% orang dewasa, 75% pada orang tua, 1/3 pada retardarsi mental.
Definisi Serumen
• Serumen adalah hasil produksi dari
kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa,
epitel kulit yang terlepas dan partikel
debu. Dalam keadaan normal serumen
terdapat di sepertiga luar liang telinga
karena kelenjar tersebut hanya
ditemukan di daerah ini. Ada dua tipe
dasar, basah dan kering.
Serumen Basah

Serumen Kering
Fungsi Serumen
• Serumen diketahui memiliki fungsi proteksi.
• Sebagai sarana pengangkut debris epitel dan
kontaminan untuk dikeluarkan dari membran
timpani.
• Sebagai pelumas dan dapat mencegah kekeringan
dan pembentukan fisura pada epidermis.
• Penelitian menunjukkan bahwa serumen basah
ataupun kering memiliki efek bakterisidal yang
sama. Efek bakterisidal atau penghambat ini
diduga berasal dari komponen asam lemak,
lisozim, dan imunoglobulin dalam serumen.
Definisi Serumen Prop
• Serumen prop merupakan akumulasi
abnormal dari serumen di liang telinga.
Penyebabnya dapat karena kerusakan pada
saat pembersihan. Hasil produksi serumen
mungkin berhubungan dengan infeksi,
walaupun etiologinya tidak jelas. Sumbatan
yang terjadi pada pasien dengan efek
serumen menunjukkan adanya lapisan
keratin berlebihan yang menyerupai
stratum korneum kulit kanalis profunda.
Etiologi Serumen Prop
• Akumulasi serumen dapat disebabkan obstruksi kanalis
akustikus eksternus. Saluran yang berbelit-belit dan
isthmus yang sempit dapat memblok migrasi alami
stratum korneum dan bagian medial kanalis akustikus
eksternus.
• Pada lansia migrasi cenderung menurun dan aurikula,
kadang dapat menyebabkan oklusi parsial pada meatus
eksternus dan mencegah eliminasi normal serumen.
• Stenosis kanalis akustikus eksternus setelah trauma,
infeksi kronis, atau pembedahan mungkin akan
menghalangi eliminasi serumen. Penyebab  potensial
obstruksi adalah benda asing dan tumor
Gejala dan Tanda Serumen Prop
• Rasa telinga tersumbat, sehingga pendengaran berkurang.
• Rasa nyeri pada telinga.
• Telinga berdengung (tinitus), dan pusing.
• Beberapa pasien tidak dapat menyampaikan gejala secara
akurat, seperti pasien demensia atau keterlambatan
perkembangan; pasien nonverbal dengan perubahan
perilaku; dan anak kecil dengan demam, keterlambatan
bicara, atau masalah orang tua. Pada pasien ini, serumen
harus diangkat jika pemeriksaan terbatas.
Diagnosis Serumen Prop
Diagnosis
Serumen Prop

Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Otoskopi

Test Penala
Pemeriksaan Fisik Serumen Prop
Otoskopy Test Penala
Penatalaksanaan Serumen Prop

• Serumen dapat dibersihkan sesuai dengan konsistensinya.


• Serumen yang lembek, dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit
kapas.
• Serumen yang keras di keluarkan dengan pengait atau kuret. Apabila dengan
cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan, maka serumen harus dilunakkan
lebih dahulu dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.
• Serumen yang sudah terdorong terlalu jauh ke dalam liang telinga sehingga
dikuatirkan akan menimbulkan trauma pada membran timpani sewaktu
mengeluarkannya, dikeluarkan dengan mengalirkan (irigasi) air hangat
yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh. Sebelum melakukan irigasi teling,
harus dipastikan tidak ada riwayat perforasi pada membran timpani.
Penatalaksanaan Serumen Prop

CERUMENOLYTIC AGENTS

• Agen serumenolitik biasanya digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan


irigasi atau instrumentasi manual untuk menghilangkan serumen. Sediaan
topikal tersedia dalam tiga bentuk: water based, oil based, dan non water or
oil based.
• Meskipun obat tetes telinga memiliki keuntungan karena mudah
diaplikasikan dan tidak berisiko merusak mekanis, namun beberapa dapat
menyebabkan iritasi saluran telinga atau dermatitis kontak.
Penatalaksanaan Serumen Prop

Irigasi
• Irigasi dapat dilakukan sendiri atau dengan pemberian agen serumenolitik
• Sebelum melakukan irigasi, penting untuk melihat membran timpani dan
saluran pendengaran eksternal untuk memastikan bahwa membran intak,
tidak ada tabung timpanostomi, dan tidak ada kelainan anatomi.
• Irigasi tidak boleh dilakukan pada pasien dengan riwayat operasi telinga dan
dengan kelainan anatomi.
• Air harus mendekati suhu tubuh dan dimasukkan dengan lembut untuk
menghindari trauma, pendarahan, dan nyeri.
Penatalaksanaan Serumen Prop
Manual dengan Instrumen
• Pengangkatan serumen secara manual adalah teknik yang banyak dilakukan
pada pasien dengan anatomi saluran telinga abnormal, riwayat operasi
telinga, penyakit sistemik yang meningkatkan risiko infeksi, atau membran
timpani non intak.
• Pengambilan manual seringkali lebih cepat, melibatkan penggunaan loop
atau sendok logam atau plastik, dan memungkinkan visualisasi langsung
melalui mikroskop otoskopi genggam atau mikroskop binokular.
• Untuk meminimalkan risiko trauma, diperlukan pasien yang kooperatif dan
keterampilan klinis yang lebih baik daripada metode pelepasan lainnya.
Komplikasi Serumen Prop
• Kelainan anatomi penyempitan saluran telinga dapat mempengaruhi pengobatan
dengan membatasi visualisasi dan meningkatkan risiko trauma. Saluran telinga yang
sempit dapat mempersulit irigasi dan instrumentasi manual. Saluran telinga yang
sempit sering terjadi pada orang dengan sindrom Down, gangguan kraniofasial
lainnya, atau otitis eksternal kronis.
• Irigasi dengan MT perforasi dapat menghasilkan efek yang mengakibatkan vertigo.
• PH serumen pada penderita diabetes lebih tinggi daripada non diabetes. Ini dapat
memfasilitasi pertumbuhan patogen. Dokter yang menggunakan irigasi pada pasien
ini harus berhati-hati untuk meminimalkan trauma dan memberikan tindak lanjut
yang ketat; tetes telinga untuk mengasamkan saluran telinga setelah irigasi juga harus
dipertimbangkan.
• Irigasi dengan air keran dikaitkan dengan otitis eksternal maligna. Karena kondisi ini
telah dilaporkan pada pasien AIDS, irigasi air keran juga dapat menimbulkan risiko
pada pasien ini.
• Pasien yang menjalani terapi antikoagulan berisiko lebih tinggi mengalami
perdarahan kulit atau hematoma subkutan. Instrumentasi yang hati-hati sangat
penting untuk meminimalkan perdarahan.
Rujukan

• Jika beberapa upaya untuk pengangkatan serumen, termasuk kombinasi


perawatan tidak efektif, dokter harus merujuk pasien ke ahli THT.
• Rujukan juga harus dipertimbangkan untuk pasien yang mengalami nyeri
atau vertigo selama upaya pengangkatan atau saluran telinga bengkak,
anatomi yang abnormal, riwayat perforasi membran timpani, riwayat radiasi
kepala dan leher, atau operasi telinga sebelumnya.
Daftar Pustaka
Michaudet, C., Malaty, J. 2018. Cerumen Impaction: Diagnosis and Management. Journal
American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery; Volume 98
Number 8.
Amstrong, C. 2009. Diagnosis and Management of Cerumen Impaction. Journal
American
Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery; Volume 80 Number 9.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai