Anda di halaman 1dari 22

KOMPETENSI

Hanis Ribut Makasara, M. Psi. Psikolog


• Roe (2002) Mendifinisikan kompetensi sebagai
suatu kemampuan yang dipelajari untuk
melakukan sebuah tugas.
• Selain itu, secara singkat kompetensi juga bisa
didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan sesuatu berdasarkan pada standar
profesi.
“Jadi, kompetensi adalah kemampuan yang
dipelajari oleh seseorang yang memampukannya
untuk melakukan sesuatu berdasarkan pada
standar profesi”
RUANG LINGKUP KOMPETENSI

Pasal 7
1) Ilmuwan Psikologi memberikan layanan dalam bentuk mengajar,
melakukan penelitian dan/atau intervensi sosial dalam area
sebatas kompetensinya, berdasarkan pendidikan, pelatihan atau
pengalaman sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Psikolog dapat memberikan layanan sebagaimana yang dilakukan
oleh Ilmuwan Psikologi serta secara khusus dapat melakukan
praktik Indonesiapsikologi terutama yang berkaitan dengan
asesmen dan intervensi yang ditetapkan setelah memperoleh ijin
praktik sebatas kompetensi yang berdasarkan pendidikan,
pelatihan, pengalaman terbimbing, konsultasi, telaah dan/atau
pengalaman profesional sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan.
3) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dalam menangani
berbagai isu atau cakupan kasus-kasus khusus, misalnya
terkait penanganan HIV/AIDS, kekerasan berbasis
gender, orientasi seksual, ketidakmampuan
(berkebutuhan khusus), atau yang terkait dengan
kekhususan ras, suku, budaya, asli kebangsaan, agama,
ba-hasa atau kelompok marginal, penting untuk
mengupayakan penambahan pengetahuan dan
ketrampilan melalui berbagai cara seperti pelatihan,
pendidikan khusus, konsultasi atau supervisi terbimbing
untuk memastikan kompetensi dalam memberikan
pelayanan jasa dan/atau praktik psikologi yang dilakukan
kecuali dalam situasi darurat sesuai dengan pasal yang
membahas tentang itu.

MSDM
4) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi perlu
menyiapkan langkah-langkah yang dapat di-
pertanggungjawabkan dalam area-area yang belum
memiliki standar baku penanganan, guna
melindungi pengguna jasa layanan psikologi serta
pihak lain yang terkait.
5) Dalam menjalankan peran forensik, selain memiliki
kompetensi psikologi sebagaimana tersebut di atas,
Psikolog perlu memahami hukum yang berlaku di
Indonesia, khususnya hukum pidana, sehubungan
dengan kasus yang ditangani dan peran yang
dijalankan.

MSDM
Pasal 9
• Dasar-Dasar Pengetahuan Ilmiah dan Sikap
Profesional
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dalam
pengambilan keputusan harus berdasar pada
pengetahuan ilmiah dan sikap profesional yang
sudah teruji dan diterima secara luas atau universal
dalam disiplin Ilmu Psikologi.

MSDM
Kompetensi

• Salah satu prinsip umum yang disebutkan dalam kode etik


psikologi adalah Profesional.
• Poin penting dalam profesionalisme adalah seorang
psikolog / ilmuan psikologi harus memiliki “kompetensi”
dalam melaksanakan seluruh bentuk jasa psikologi,
penelitian, pengajaran, pelatihan, jasa psikologi dengan
menekankan pada tanggung jawab, kejujuran, batasan
kompetensi objektif, dan integritas.
• Hal ini menandakan bahwa layanan psikologi yang
diberikan harus dilakukan sesuai dengan batasan
kompetensi yang dimiliki oleh psikolog atau ilmuan
psikologi.

MSDM
Kompetensi Utama Psikologi (S-1)
No Kualiffikasi Kompetensi Utama
1 Menguasai konsep dasar Memahami pengertian psikologi,
teori psikologi dan ruanglinkup, dan kaitannya dengan imu
memformulasikan lain, sejarah psikologi serta faktor-faktor
prosedur penyelesaian yang mempengaruhi perilaku
masalah dalam bidan
psikologi
Memahami pengertian, perkembangan,
dinamika, dan faktor2 yang
mempengaruhi kepribadian serta
menguasai teori-teori kepribadian
Mampu menelaskan sistem saraf, indra,
dan peran hormon dalam perilaku
Memahami perkembangan fisik dan
psikologis serta tahapannya mulai dari
konsepsi sampai usia lanut

MSDM
Kompetensi utama Magister Psikologi
Sains (S-2)
No Kualifikasi Kompetensi utama
1 Mampu mengembangkan Mampu menevaluasi teori2
pengetahuan dan metodologi psikologi dan membuat
psikologi melalui riset sehingga perbandingan teori2 psikologi
menghasilkan karya inovatif
dan teruji
Merumuskan hasil penelaahan
teori2 psikologi dalam bentuk
tesis atau proposisi atau hipotesis
yang akan dikembangkan
menjadi alternatif teori baru
Terampil memanfaatkan teori2
psikologi dalam penelitian
Memahami dasar-dasar
penelitian kualitatif dan
kuantitatif serta desain
penelitiannya

MSDM
Kompetensi utama magister profesi
psikologi (S-2)
No Kualifikasi Kompetensi umum
1 Mampu melakukan riset Menggunakan perankat lunak
ilmiah denan pendekatan untuk menembangkan ilmu
antardisiplin dan/atau pengetahuan
multidisipliner untuk
peninkatan profesionalisme
psikolog
Terampil memanfaatkan teori2
psikologi dalam penelitian
Memahami dasar-dasar penelitian
kualitatif dan kuantitatif serta
desain penelitian
Mampu melakukan penelitian yang
berorientasu pada peningkatan
profesionalisme psikolog

MSDM
• Dalam sudut pandang etis, kompetensi
dibutuhkan oleh seorang praktisi untuk
melindungi klien dalam jenis jasa yang
diberikan.
• Walaupun praktisi kesehatan mental seperti
psikolog mungkin tidak pernah berniat untuk
menyakiti klien, namun dengan kurangnya
kompetensi sering kali menadi faktor utama
yang berpotensi meruikan atau
membahayakan klien.

MSDM
Peningkatan kompetensi

• Kode etik psikologi Indonesia (HIMPSI) : Pasal


7 dan 8

MSDM
• Bagi seorang psikolog, pengembangan
kompetensi merupakan hal yang perlu,
bahkan wajib, dilakukan seumur Hidup.
• Artinya, dalam sepanjang karier yang ia
tekuni, psikolog harus melakukan
berbagai tindakan pengembangan diri
untuk meninkatkan kompetensi tertentu
dalam mengatasi isu-isu psikologis yang
dinamis.
MSDM
Bagi psikolog baru
• Bekerja dengan kolega atau profesionalisme lain
yang memiliki pengalaman yang lebih banyak,
terutama jika ingin mengembangkan diri kearea
praktik yang baru.
• Menghadiri konferensi dan pertemuan-
pertemuan yan relevan.
• Mambaca buku dan artikel jurnal profesional.
• Mengikuti kursus atau pelatihan tambahan dalam
bidang yang belum diketahui dengan baik.
• Berpartisipasi dalam lokakarya atau workshop.

MSDM
Rujukan dan pendelegasian pekerjaan
pada orang lain

• Kode etik psikologi (HIMPSI) : pasal 10


• Salah satu alasan penting bagi seorang
psikolog untuk mengetahui kompetensi yang
dimilikinya ialah agar ia dapat menyadari
keterbatasan yang dimiliki.
• Saat menyadari keterbatasannya, seorang
psikolog diharapkan dapat melakukan rujukan
kepada profesional lain yang kompetensinya
sesuai dengan kasus yang akan dirujuk.

MSDM
Lanjut...

• Sesuai dengan kode etik psikologi indonesia (HIMPSI)


maka saat psikolog atau ilmuwan psikologi akan
mendelegasikan pekerjaannya kepada orang lain, ia
perlu melakukan langkah-langkah yang tepat untuk:
1. Menghindari pendelegasian kepada orang yang
memiliki hubungan ganda dengan yang diberi jasa
psikologi.
2. memberikan wewenang hanya untuk tanggung
jawab dimana orang yang diberikan pendelegasian
diharapkan dapat memberi jasa secara kompeten.
3. memastikan bahwa orang tersebut melaksanakan
jasa psikologi secara kompeten.
MSDM
Masalah dan konflik personal

• Kode etik psikologi indonesia (HIMPSI) : Pasal 11


• Corey dan Callanan (2011) menyatakan bahwa seorang
psikolog harus mampu untuk menyadari isu atau topik
yang masih menjadi konflik didalam diri yang belum
terselesaikan.
• Hal ini bukan berarti permasalahan yang dimiliki oleh
seorang psikolog harus diselesaikan secara tuntas sebelum
mereka memberikan layanan kepada orang lain.
• Hal yang terpenting bukanlah apakah seorang psikolog
yang akan memberikan layanan pernah atau sedang
mengalami masalah, namun bagaimana ia berjuang dalam
menghadapi masalah tersebut sehingga bisa dimanfaatkan
untuk membantu orang lain.
MSDM
Lanjut...

• Pemahaman akan masalah dan konflik personal yang


dimiliki oleh seorang psikolog bertujuan untuk
membantunya menahan diri memulai suatu tindakan
yang mereka sadari akan berdampak merugikan
pengguna jasa psikologi dan pihak lain.
• Ketika psikolog sudah mengetahui masalah dan konflik
personal maka ia dapat sesegera mungkin mencari
bantuan atau melakukan konsultasi profesional
sehingga ia mampu memberikan layanan psikologi
secara profesional.
• Disamping itu juga, ia harus mengambil keputusan
apakah membatasi, menangguhkan atau menghentikan
tugas yang berkaitan dengan pekerjaannya.
MSDM
Kasus 1 (PRAKTEK DARURAT)
“Didi merupakan psikolog anak didaerah terpencil. Ia
merupakan satu2nya psikolog yang berpraktek disana. Suatu
saat ada salah satu anggota keluarga dari klien anak yang
pernah ia tangani mendatangi Didi dan ingin konsultasi. Dari
informasi singkat yang didapatkan, diketahui bahwa masalah
yang dimiliki klien ini sudah mengganggu jam tidur, kegiatan
sehari-hari, bahkan mengganggu anggota keluarga karena
klien terlihat berbicara sendiri. Didi akhirnya menolak klien
tersebut dengan alasan kliennya sudah dewasa, kasusnya
serius dan diluar kompetensinya kemudian memintanya untuk
pulang.”

1. Menurut anda, apakah yan dilakukan Didi pada situasi dan


kondidi diatas merupakan hal yang sesuai dengan kode etik
sebagai psikolog? Mengapa?
2. Apakah ada hal lain yang bisa dilakukan oleh Didi sebagai
psikolog? Misalnya apa?
MSDM
Pemberian jasa psikologi dalam
keadaan darurat

• Pasal 12
• Psikolog terkadang menghadapi suatu keadaan darurat
dimana pelayanan psikologi diperlukan secara mendesak
namun tidak tersedia tenaga psikolog kompeten untuk
memberikan pelayanan pelayanan itu.
• Keaadaan seperti ini biasanya terjadi didaerah terpencil,
daerah bencana, atau daerah diman teradi situasi secara
mendadak yang mempengaruhi keidupan individu secara
signifikan.
• Dalam kode etik, dijelaskan bahwa dalam keadaan darurat,
pelayanan psikologi harus tetap di berikan.

MSDM
Lanjut...

• Psikolog atau ilmuwan psikologi , walaupun tidak memiliki


kompetensi pada bidang yang diperlukan, dapat
memberikan layanan psikologi dengan tujuan untuk
memastikan agar kebutuhan klien dapat tetap terlayani.
• Namun, selama melayani dalam situasi darurat, psikolog
atau ilmuwan tetap perlu melakukan usaha untuk mencari
psikolog lain yang dapat menyupervisi atau melanutkan
pelayanan psikologi yang sudah dilakukan.
• Segera setelah mendapatkan psikolog yang kompeten,
psikolog atau ilmuwan psikologi awal harus segera
menghentikan pelayanan atau mengalihkan pelayanan
psikologinya.

MSDM
Love what you do. Get
good at it. Competence
is rare commodity in
this day and age.

Anda mungkin juga menyukai