Anda di halaman 1dari 27

KOMPETENSI

Dr. Hj. Risydah Fadilah., S.Psi, M.Psi.,


Psikolog
DEFINISI KOMPETENSI

Roe (2002)
1. Suatu kemampuan yang dipelajari untuk
melakukan sebuah tugas.
Bennett, Bricklin, Harris, Knapp,
VandeCreek, & Younggren (dalam Correy &
2. Callanan, 2011)
Kemampuan untuk melakukan sesuatu
berdasarkan pada standar profesi

Himawan, Dewi,Sitorus, & Mutiara


(2016)
3. Kompetensi yang dipelajari seseorang yang
memampukannya untuk melakukan sesuatu
berdasarkan pada standard profesi.
RUANG
LINGKUP
KOMPETENSI
Kode Aspek
Etik pendidikan:
Profesi Kompetensi S-2 Profesi
Psikologi
Profesional Surat Izin Praktik Batasan
Psikologi (SIPP) Kompetensi yang
dimiliki oleh
Psikolog atau
Ilmuwan
Psikologi
Ruang
Lingkup
Kompetensi
Kurangnya kompetensi seringkali menjadi
faktor utama yang berpotensi merugikan
atau mabahayakan klien. Bahkan dapat
melukai klien.
Thompson, 1990.
Sebagai psikolog baru, terdapat beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan dan kompetensi profesional (Corey,
Corey, & Callanan, 2011), yaitu:
1. Bekerja dengan kolega atau profesional lain yang memiliki pengalaman yang lebih
banyak, terutama jika ingin mengembangkan diri ke area praktik baru.
2. Menghadiri konferensi dan ertemuan-pertemuan relevan.
3. Membaca buku dan artikel jurnal profesional.
4. Mengikuti kursus atau pelatihan tambahan dalam bidang yang belum diketahui
dengan baik.
5. Berpartisipasi dalam lokakarya (workshop) yang menggabungkan antara kegiatan
pengajaran dengan praktik yang disupervisi.
RUJUKAN &
PENDELEGASIAN
PEKERJAAN PADA
ORANG LAIN
Salah satu alasan penting bagi
seorang psikolog untuk
mengetahui kompetensi yang
dimilikinya ialah agar ia dapat
menyadari keterbatasan yang
dimiliki. Saat menyadari
keterbatasannya, seorang
psikolog diharapkan dapat
melakukan rujukan kepada
profesional lain yang
kompetensinya sesuai dengan
kasus yang dirujuk.
Sesuai dengan Kode Etik Psikologi Indonesia (HIMPSI, 2010)
serta Code of Conduct (APA, 2010), maka seorang psikolog
atau ilmuwan psikologi akan mendelegasikan pekerjaannya
kepada orang lain, ia perlu melakukan langkah-langkah yang
tepat untuk:
1. Menghindari pendelegasian kerja kepada orang yang memiliki hubungan ganda
dengan yang diberikan jasa psikologi, yang mungkin akan mengarah pada
eksploitasi atau hilangnya objektivitas.
2. Memberikan wewenang hanya untuk tanggung jawab di mana orang yang diberikan
pendelegasian diharapkan dapat memberikan jasa secara kompeten atas dasar
pendidikan, pelatihan, atau pengalaman, baik secara independent maupun dengan
pemberian supervise hingga level tertentu.
3. Memastikan bahwa orang tersebut melaksanakan jasa psikologi secara kompeten.
KOMPETENSI S1,
S2 MAGISTER DAN
S2 PROFESI

10
Kompetensi Utama
Sarjana Psikologi (S-1)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA

1. Menguasai konsep dasar teori psikologi Memahami pengertian psikologi, ruang lingkup, dan kaitannya dengan
dan memformulasikan prosedur ilmu lain, sejarah psikologi serta faktor-faktor yang mempengaruhi
penyelesaian masalah dalam bidang perilaku.
psikologi. Memahami pengertian, perkembangan, dinamika, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepribadian serta menguasai teori-teori kepribadian.

Mampu menjelaskan sistem saraf, sistem indera, dan peran hormone


terhadap perilaku.
Memahami perkembangan fisik dan psikologis serta tahapannya mulai
dari konsepsi sampai usia lanjut.
Memahami konsep-konsep dasar dan teori psikologi sosial dan topik
bahasan yang berkembang dalam psikologi sosial dengan menggunakan
perspektif psikologi sosial.
Kompetensi Utama
Sarjana Psikologi (S-1)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA

2. Mampu melakukan riset tingkat dasar yang Memahami proses penelitian ilmiah yang dimulai dari identifikasi
menggunakan prinsip-prinsip psikologi permasalahan sampai dengan menganalisis hasil penelitian, baik penelitian
untuk memberikan alternatif penyelesaian kuantitatif maupun kualitatif.
masalah. Memiliki keterampian menggunakan berbagai Teknik statistika sebagai
alat analisis data penelitian ilmiah.

3. Mampu mempertanggungjawabkan hasil Mampu memahami dan melaksanakan etika dalam bidang psikologi,
kerja berdasarkan pada Kode Etik Psikologi keilmuan, dan kemasyarakatan.
Indonesia.
4. Mampu melakukan observasi, interviu, dan Memahami prinsip dasar psikodiagnostik, mampu menerapkan prinsip
tes psikologi terhadap fenomena perilaku observasi dan wawancara serta mampu mengadministrasikan, melakukan
manusia berdasarkan pada konsep dasar scoring, dan menginterpretasikan tes psikologi tertentu.
teori psikologi.
Kompetensi Utama
Sarjana Psikologi (S-1)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA

5. Mampu memanfaatkan prinsip-prinsip Memahami kaidah-kaidah dan proses psikologi yang melandasi perilaku
psikologi untuk menyelesaikan masalah manusia dalam konteks industri dan organisasi.
manusia.
Memahami pengertian, ruang lingkup, dan teori-teori dalam psikologi
pendidikan, faktor yang mempengaruhi proses belajar serta metode
evaluasi dalam psikologi pendidikan.
6. Mampu membuat keputusan berdasarkan Memahami proses perkembangan dan penyebab perilaku abnormal,
pada hasil pengamatan terhadap fenomena diagnosis, dan klasifikasinya.
perilaku manusia dengan mempergunakan Memahami prinsip-prinsip asesmen klinis, pendekatan intervensi klinis,
prinsip-prinsip psikologi. dan isu-isu profesional serta etika dalam penelitian ataupun praktik
khususnya sebagai psikolog klinis.
7. Mampu menjalin hubungan profesional Memahami prinsip-prinsi, Teknik-Teknik dan Langkah-Langkah konseling.
secara konstruktif dan bertanggung jawab
untuk membantu menyelesaikan persoalan
psikologis individu.
Kompetensi Utama
Sarjana Psikologi (S-1)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA

8. Mampu mempertanggungjawabkan hasil Memahami proses terjadinya fungsi-fungsi psikologis sebagai determinan
observasi, interviu, dan tes psikologi serta terjadinya perilaku melalui pendekatan psikologi dengan metode
riset tingkat dasar psikologi. eksperimen dan metode inquiry lainnya.
9. Mampu mengumpulkan dan menganalisis Memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang psikologi, teori skor-
data untuk menginterpretasikan perilaku murni klasik, dan metode penskalaan.
manusia sesuai kaidah psikologi. Mampu menyusun skala psikologi mulai dari penyusunan, pembuatan
item, uji coba, dan penyusunan norma.
Kompetensi Utama
Magister Psikologi Sains (S-2)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA
1. Mampu mengembaangkan pengetahuan dan Mampu mengevaluasi teori-teori psikologi dan membuat
metodologi psikologi melalui riset sehingga perbandingan teori-teori psikologi.
menghasilkan karya inovatif dan teruji. Merumuskan hasil penelaahan teori-teori psikologi dalam
bentuk tesis atau proposisi atau hipotesis yang akan
dikembangkan menjadi alternatif teori baru.
Terampil memanfaatkan teori-teori psikologi dalam
penelitian.
Memahami dasar-dasar penelitian kualitatif dan kuantitatif
serta menguasai desain penelitian.
Mampu melakukan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan ilmu.
Menyusun laporan penelitian, memublikasikannya dengan
mematuhi kaidah penulisan ilmiah dan kejuruan ilmiah.
Kompetensi Utama
Magister Psikologi Sains (S-2)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA
2. Mampu menggunakan disiplin ilmu psikologi melalui Mampu menggunakan ilmu psikologi untuk menerangkan
pendekatan antardisiplin atau multidisiplin untuk gejala yang muncul di masyarakat.
menyelesaikan permasalahan manusia berlandaskan Mampu mempresentasikan ilmu psikologi dalam forum
Kode Etik Psikologi Indonesia. akademik ataupun masyarakat umum.
Mampu melakukan pengabdian pada masyarakat tentang ilmu
psikologi.
3. Mampu berkontribusi dalam merencanakan peta Bersikap kritis terhadap berbagai konsep, model, pendekatan
riset (road map) dalam bidang psikologi. yang berkenaan dengan psikologi.
Mampu mengembangkan peta riset dalam kajian tertentu
dalam bidang psikologi.
Kompetensi Utama
Magister Psikologi Sains (S-2)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA
4. Mampu mengelola riset yang hasilnya berpotensi Mampu melakukan penelitian yang berpotensi untuk
untuk diaplikasikan dalam menyelesaikan diaplikasikan dalam menyelesaikan permasalahan manusia.
permasalahan manusia dengan menggunakan disiplin Mampu mengelola riset yang berpotensi untuk diaplikasikan
ilmu psikologi melalui pendekatan antardisiplin atau dalam menyelesaikan permasalahan manusia.
multidisiplin dan layak dipublikasikan di tingkat
nasional atau internasional.
Kompetensi Utama
Magister Profesi Psikologi (S-2)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA
1. Mampu melakukan riset ilmiah dengan pendekatan Menggunakan perangkat lunak untuk mengembangkan ilmu
antardisiplin dan/atau multidisipliner untuk pengetahuan.
peningkatan profesionalisme psikolog. Terampil memanfaatkan teori-teori psikologi dalam
penelitian.
Memahami dasar-dasar penelitian kualitatif dan kuantitatif
serta menguasai desain penelitian.
Mampu melakukan penelitian yang berorientasi pada
peningkatan profesionalisme psikolog.
2. Mampu mengembangkan pengetahuan, metode Bersikap kritis terhadap berbagai konsep, pendekatan yang
asesmen dan intervensi psikologis berbasis hasil berkenaan dengan psikologi terapan.
riset (mampu melakukan berbagai macam
asesmen). Bersikap inovatif dan peka terhadap perkembangan ilmu dan
permasalahan yang ada di masyarakat.
Mengembangkan metode dan teknik asesmen dan intervensi
yang berkaitan dengan mempertimbangkan budaya
Indonesia.
Kompetensi Utama
Masgister Profesi Psikologi (S-2)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA
3. Menguasai teori, metode asesmen, dan intervensi Mengetahui perkembangan teori-teori psikologi yang relevan
psikologis untuk memecahkan permasalahan dengan psikologi.
psikologis. Menguasai metode asesmen dan intervensi psikologis untuk
memecahkan permasalahan psikologis.

4. Mampu menerapkan berbagai metode asesmen, Mengetahui prinsip-prinsip psikodiagnostika.


psikodiagnostika, psikoterapi, dan intervensi Terampil menggunakan instrument asesmen psikologis untuk
psikologis lainnya melalui pendekatan antardisiplin melakukan pemeriksaan psikologis.
dan/atau multidisiplin untuk memecahkan
permasalahan individual, kelompok, komunitas Terampil menyampaikan hasil pemeriksaan psikologis sesuai
dan/atau organisasi berlandaskan Kode Etik Psikologi dengan kondisi klien.
Indonesia.
Terampil menggunakan Teknik-Teknik intervensi Psikologis.
Terampil menyampaikan perubahan kondisi psikologis yang
terjadi selama proses intervensi psikologis sesuai dengan
kondisi klien.
Kompetensi Utama
Masgister Profesi Psikologi (S-2)
No. KUALIFIKASI KOMPETENSI UTAMA
5. Mampu mengelola riset yang hasilnya dapat Menampilkan sikap ilmiah dalam penelitian dan
diaplikasikan dalam memecahkan permasalahan melaksanakan profesi.
psikologis individual, kelompok, komunitas, dan/atau Mampu melaksanakan penelitian terapan.
organisasi yang layak dipublikasikan di tingkat
nasional atau internasional. Mampu Menyusun laporan hasil penelitian dan
memublikasikannya di tingkat nasional atau internasional
dengan mematuhi kaidah penulisan ilmiah dan kejujuran
ilmiah.
6. Mampu mengelola jasa psikologi berlandaskan Kode Memiliki sikap kepedualian terhadap kesejahteraan manusia
Etik Psikologi Indonesia. yang berada di lingkungannya termasuk kondisi sosial dan
budaya.
Menguasai Kode Etik Psikologi Indonesia dan terampil dalam
melayani klien sesuaiKode Etik tersebut.
Mengetahui tata Kelola praktik psikologi yang dilakukan di
klinikatau nonklinik serta bersikap profesional dalam praktik
psikologi.
TUGAS Individu
• Dikumpulkan Pekan depan kolektif sebelum perkuliahan dimulai kepada Ketua Kelas
agar nantinya bisa dikirimkan ke email dosen secara keseluruhan.
• Dalam bentuk Microsoft word
• Setiap file diberi nama lengkap beserta NPM dan Kelas
Kasus 1: Saudara Sebagai Klien
Eni merupakan sarjana psikologi yang sudah menjadi asisten psikolog
klinis selama 2 tahun. Ia sudah mendapatkan banyak pengalaman
mengenai intervensi dengan menggunakan salah satu jenis psikoterapi
selama mendampingi psikolog di tempatnya bekerja. Suatu hari, salah
satu anggota keluarga Eni membutuhkan bantuan karena memiliki
masalah pribadi dan sudah mengganggu interaksi sosial dan
pekerjaannya. Setelah mengetahui informasi yang lebih banyak
mengenai masalah saudaranya, Eni menyadari bahwa kasus ini sudah
sering ditangani oleh psikolog di tempatnya bekerja dan ia mengetahui
cara-cara intervensi yang dilakukan. Didorong permintaan keluarganya,
Eni akhirya mencoba untuk melakukan intervensi kepada keluarganya,

?
Eni akhirnya mencoba untuk melakukan intervensi kepada saudaranya.
Ternyata setelah beberapa kali sesi intervensi, saudara Eni merasa lebih
baik dan ia sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Eni.
1. Apakah menurut Anda Eni
sudah memiliki
kompetensi yang
memadai untuk
melakukan intervensi?
Mengapa?
2. Apa yang dilakukan Eni
ternyata membuat
saudaranya terbantu.
Apakah yang dilakukan Eni
bertentangan dengan kode
etik? Jelaskan?

DISKUSI Catatan: kaitkan dengan pasal


dalam Kode Etik Psikologi
Indonesia (HIMPSI)- Sebutkan
pasal berapa.
Kasus 2: Berpraktik Kembali
Nina disumpah menjadi psikolog klinis dua tahun
lalu. Setelah menjadi psikolog, ia belum pernah
praktik ataupun mengembangkan keterampilan
klinisnya karena kesibukannya menjadi ibu.
Setelah anaknya sudah cukup besar dan bisa
ditinggal dengan pengasuhnya, Nina mulai
berpraktik Kembali sebagai psikolog

?
1. Bagaimana menurut Anda
kompetensi yang dimiliki
Nina setelah 2 tahun tidak
digunakan? Apakah
keterampilan yang ia miliki
dapat digunakan untuk
menghadapi kasus yang
baru?
2. Apa yang sebaiknya
dilakukan Nina untuk
meyakinkan kompetensi
yang dimilikinya masih
sesuai?
DISKUSI Catatan: kaitkan dengan pasal
dalam Kode Etik Psikologi
Indonesia (HIMPSI)- Sebutkan
pasal berapa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai