Anda di halaman 1dari 21

Instrumental

Tujuh Fungsi bahasa


Menurut Halliday
(Tarigan 1989;11)
Imajinatif Regulasi

Tujuh Fungsi
Bahasa
Heuristik Interaksional

Personal Representasional
1. Fungsi imajinatif  bertindak untuk menciptakan
sistem-sistem atau gagasan-gagasan imajiner.
2. Fungsi instrumental bertindak untuk menggerakkan
serta memanipulasikan lingkungan, menyebabkan
peristiwa-peristiwa tertentu terjadi. Kalimat-kalimat
atau ucapan-ucapan seperti: ‘jangan pegang pisau
itu!”
3. Fungsi regulasi atau fungsi pengaturan merupakan
pengawasan terhadap peristiwa-peristiwa.
4. Fungsi interaksional bahasa bertindak untuk menjamin
pemeliharaan sosial.
5. Fungsi representasional  merupakan pengunaan bahasa untuk
membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan
pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan dalam pengertian
”menggambarkan” realitas yang terlihat oleh seseorang.
6. Fungsi personal membolehkan seorang pembicara menyatakan
perasaan, emosi, kepribadian, reaksi-reaksi yang terkandung dalam
hati sanubarinya.
7. Fungsi heuristik melibatkan bahasa yang dipergunakan untuk
memeroleh pengetahuan dan memelajari lingkungan.
FUNGSI LAIN BAHASA SECARA UMUM

Fungsi umum bahasa  alat komunikasi manusia

Fungsi khusus  sesuai tujuan: fatik, konatif, emotif,


kultural, politis, edukatif, dan kontrol sosial.
1. Fungsi Fatik
bahasa berfungsi menjalin hubungan,
memelihara, memperlihatkan perasaan
bersahabat atau solidaritas sosial.
Biasanya bahasa digunakan untuk
membicarakan masalah lain seperti ekonomi,
pengetahuan, sosial masyarakat.
2. Fungsi Konatif
Bahasa yang digunakan dengan maksud
agar lawan bicara melakukan sesuatu.
Fungsi konatif bertumpu pada lawan
bicara.

3. Fungsi Emotif
Jacobson dan Hymes mengungkapkan
bahwa bahasa berfungsi sebagai sarana untuk
mengungkapkan perasaan penutur
(emosi).
4. Fungsi Kultural
Bahasa berfungsi dalam mengembangkan
budaya.
5. Fungsi Politis
Sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
6. Fungsi Edukatif
Bahasa berfungsi untuk mendidik.
7. Fungsi Kontrol Sosial
Bahasa mengatur atau mengendalikan seseorang.
Sistem

Berubah-
Prinsip Dasar ubah
Vokal

Bahasa
Menurut
Prof. Anderson Prinsip
Budaya
Setempat Dasar Lambang
Arbitrer

Bahasa

Alat
Unik; Khas
Komunikasi

Kebiasaan
Sistem

Ciri pokok
Berciri Lambang
Bahasa menurut kesemestaan Arbitrer
Prof. Brown

Ciri
Bersifat
manusiawi Pokok Vokal

bahasa

Berkaitan
dengan Bermakna
budaya Konvensional
setempat

Alat
komunikasi
Gagasan
Anderson
Hakikat Bahasa Berubah-
menurut Anderson dan ubah Gagasan Sistem
menurut Brown Brown

( Tarigan 1986:4) Berciri


Kemestaan Sistem

Budaya Bersifat
Delapan
Lambang Vokal
Manusiawi artibetrer
setempat Prinsip
Dasar
Bahasa

Berkaitan
dengan
budaya Vokal Lambang
Alat setempat
arbitrer
komunikasi Alat Bermakna
Komunikasi Konvensioanl

Kebiasaan Unik;khas
Walker (dalam Ariyani, 2014:1), Bahasa Lampung adalah bagian dari
Herpernosia rumpun Bahasa Austronesia. Dalam perkembangannya
terdapat pembagian dialek yang dilakukan oleh Van Royjen (1930)
yakni dialek Nyo ‘apa’ dan dialek Api ‘apa’.

Dialek Nyo Dialek Api Arti

Nuo Lamban rumah


Punyeu Iwa ikan
Nyo Api apa
Matei Kuti kamu
A DIALEK
O
Karena kosakata Karena kosakata
banyak berakhir banyak berakhir
Hadikesuma vokal /a/ vokal /o/
(dalam
Ariyani, Belalau, Peminggir Teluk
2014:1—2) Tulang Bawang (menggala)
Semaka dan Teluk Lampung,
serta Lampung Abung di
Wai Kanan, Sungkai,
Lampung Utara, Lampung
Komering, Krui, Melinting,
Tengah, Lampung Timu
dan Pubian

PESISIR (A) ABUNG (O) ARTI


Pira Piro Berapa
Haga Ago Mau
Ruwa Wo dua
PEMETAAN DIALEKTIKAL BAHASA LAMPUNG
(Kantor Bahasa Provinsi Lampung, 2008:61—64)
NO BAHASA PENGAKUAN DAERAH
1 Lampung Dialek Abung 1. Desa Belambangan, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten
Lampung Utara;
2. Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten
Lampung Utara;
3. Desa Gunung Cahya, Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten
Waykanan;
4. Desa Banjar Agung, Kecamatan Menggala, Kabupaten
Lampung Utara;
5. Desa Bojong Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung
Tengah;
6. Desa Gedong Wani Kecamatan Sukadana Kabupaten
Lampung Tengah;
7. Desa Gunung Batin Ilir Kecamatan Terbanggi Besar,
Kabupaten Lampung Tengah;
8. Desa Wana Kecamatan Melinting Kabupaten Lampung
Timur;
9. Desa Jepara Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung
Timur; dan
10. Desa Bumi Ratu kecamatan Gunung Sugih kabupaten
Lampung Tengah.
PEMETAAN DIALEKTIKAL BAHASA LAMPUNG
(Kantor Bahasa Provinsi Lampung, 2008:61—64)
NO BAHASA PENGAKUAN DAERAH
2 Lampung Dialek Abung 1. Desa Suka Mernah, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Lampung
Selatan;
2. Desa Suka Ratu, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Lampung Selatan
(sekarang masuk wilayah Kabupaten Pesawaran);
3. Desa Negeri Ratu, Kecamatan Kotaagung Kabupaten Lampung Selatan;
4. Desa Kunyir, Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan;
5. Desa Pasar Liwa, Kecamatan Sebalik Bukit, Kabupaten Lampung Barat;
6. Desa Kotabesi, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampw1g Barat;
7. Desa Banjaragung, Kecamatan Banjaragung, Kabupaten Tulang
Bawang;
8. Desa Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Lampung Barat;
9. Desa Pasar Pulau Pisang, Kecamatan Pesisir, Kabupaten Lampung Barat;
10. Desa Wayjambu, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Lampung Barat;
11. Desa Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung, Kabupaten
Bandarlampung; dan
12. Desa Pampangan Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Lampung
Selatan (sekarang masuk wilayah Kabupaten Pesawaran).
PEMETAAN DIALEKTIKAL BAHASA LAMPUNG
(Kantor Bahasa Provinsi Lampung, 2008:61—64)
NO BAHASA DAERAH
PENGAKUAN
3 Lampung Dialek 1. Desa Hajimena Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Selatan; dan
Pubian 2. Desa Segala Mider Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten
Lampung Tengah;
4 Dialek Komering 1. Desa Pulau Panggung Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten
Lampung Utara.

Anda mungkin juga menyukai