2. Nurfitria Desy R 202303102068 3. Nuriyatas Syifaal Aini 202303102108 4. Sajidah Salsabilah 202303102066 Pengertian Terapi kognitif Terapi kognitif merupakan terapi jangka pendek, terstruktur, berorientasi,terhadap masalah saat ini, dan bersifat terapi individu. Terapi kognitif akan lebih bermanfaat jika digabung dengan pendekatan perilaku. Kemudian terapi ini disatukandan di kenal dengan terapi perilaku kognitif. Terapi ini memerlukan individu sebagaiagen yang berfikir aktif dan berinteraksi dengan dunianya Tujuan Terapi Kognitif 1. Membantu klien dalam mengidentifikasi, menganalisis dan menentangkeakuratan kognisi negative klien. 2. Menjadikan atau melibatkan klien subjek terhadap realitas 3. Memodifikasi proses pemikiran yang salah dengan membantu klienmengubah cara berfikir atau mengembangkan pola pikir yang rasional 4. Membentuk kembali pikiran individu dengan menyangkal asumsi yangmaladaptive, pikiran yang mengganggu secara otomatis, serta proses pikiran tidak logis yang dibesar- besarkan. Berfokus pada ikiran individuyang menentukan sifat fungsionalnya (Videbeck, 2008) Lanjutan… 5. Menghilangkan sindrom depresi dan mencegah kekambuhan denganmengubah cara berfikir maladaptive dan otomatis. Klien harus menyadarikesalahan cara berfikirnya. Kemudian klien harus belajar cara meresponkesalahan tersebut dengan cara yang lebih adaptif. Dengan presfektifkognitif, klien dilatih untuk mengenal dan menghilangkan pikiran-pikirandan harapan-harapan negative. 6 Jenis Terapi Bagi Lansia untuk Melatih Stimulasi Kognitif di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
• Terapi Buku Harian (Diary) ...
• Terapi Pohon Keluarga. ... • Terapi Teka Teki Silang. ... • Terapi Membuat Kartu Ucapan (Greeting Card) ... • Terapi Mencocokan Kartu (Matching Card) ... • Terapi Senam Otak (Brain Gym) Prosedur pelaksaan terapi kognitif pada lansia 1. Mengidentifikasi kondisi dan situasi yang Anda alami Awalnya, ahli terapi akan mencari tahu kondisi dan situasi yang sedang Anda hadapi. Hal ini termasuk kondisi kesehatan fisik yang mungkin Anda alami. Selain itu, ahli terapi juga akan mencari tahu apakah ada masalah hidup yang sedang mengganggu pikiran.
2. Membantu memahami pikiran dan emosi yang Anda miliki
terhadap masalah Setelah berhasil mengidentifikasi masalah utama yang harus diselesaikan melalui terapi ini, ahli terapi akan mendorong Anda untuk lebih nyaman berbagi pemikiran terhadap kondisi tersebut. 3. Mengidentifikasi pemikiran negatif yang tidak akurat Jika sudah berhasil memahami pola pikir dan sudut pandang yang Anda pilih dalam menghadapi situasi tersebut, kini saatnya mengidentifikasi pola pikir mana yang tidak akurat. Artinya, pola pikir negatif ini tidak sesuai dengan apa yang terjadi dan hanya hidup dalam kepala Anda saja.
4. Mengubah pemikiran negatif yang tidak akurat
Pada tahapan ini, ahli terapi akan meminta Anda untuk bertanya kepada diri sendiri mengenai pola pikir dalam menghadapi situasi atau kondisi tertentu. Apakah pola pikir terhadap kondisi tersebut sudah sesuai dengan fakta atau hanya berdasarkan persepsi yang tidak akurat?. Mungkin akan terasa sulit pada awalnya. Akan tetapi dengan keinginan yang kuat dan latihan yang Anda lakukan terus-menerus, hal ini bisa menjadi kebiasaan yang baik. Dengan begitu, akan lebih mudah menghadapi masalah yang sedang Anda hadapi tersebut. Kriteria yang harus ada pada perawat untuk lansia 1. Memiliki pengalaman dalam bidang keperawatan Jika Anda memang ingin mencari perawat yang terbaik untuk lansia, sebaiknya pekerjakan seseorang yang sudah memiliki pengalaman dalam merawat orang dengan usia lanjut. Dengan begitu, setidaknya perawat tersebut sudah memahami apa yang harus ia lakukan saat menghadapi lansia. Apabila lansia mengalami penyakit tertentu, tidak ada salahnya untuk mencari seorang perawat yang sudah memiliki sertifikat khusus dalam memberikan penanganan medis. Hal ini akan membuat Anda lebih tenang jika terpaksa meninggalkan lansia hanya berdua dengan perawat. 2. Memiliki fleksibilitas dalam bekerja Menjadi seorang perawat lansia mungkin bukan pekerjaan yang sama seperti menjadi seorang pegawai kantoran. Pasalnya, tiap lansia memiliki aktivitas dan kebutuhan yang berbeda, sehingga Anda perlu mencari seseorang yang memiliki fleksibilitas dalam bekerja, baik dalam sisi jenis pekerjaan yang dilakukan hingga lama waktu bekerja. Sebagai contoh, seorang lansia mungkin membutuhkan perawat untuk membantunya menggunakan pakaian, menyuapi, menyiapkan obat-obatan dan lain sebagainya. Sementara itu, lansia lain mungkin hanya membutuhkan seorang perawat untuk menemaninya bepergian. 3. Memiliki kesabaran yang tinggi Sebagai seorang perawat, memiliki kesabaran yang tinggi adalah salah satu kriteria penting. Hal ini menjadi sangat berpengaruh saat perawat menjalin komunikasi dengan lansia. Pasalnya, saat memasuki usia senja, tidak sedikit yang mulai kehilangan kemampuannya untuk mengingat dan mulai bersikap seperti anak kecil.
4. Memiliki kepedulian yang besar terhadap lansia
Perawat juga harus memiliki kepedulian yang besar terhadap lansia. Setidaknya, seorang perawat bisa mengetahui kebutuhan lansia meski tidak mereka tak sampaikan melalui kata-kata. Itu artinya, perawat juga perlu memiliki kemampuan observasi dan memahami bahasa tubuh yang baik. LANJUTAN.. 5. Memiliki kreativitas agar lansia aktif berkegiatan Sebagai perawat, sebaiknya Anda memang mengikuti keinginan dan kebutuhan dari orang lanjut usia. Namun, bukan berarti Anda harus selalu pasif saat menjaga dan merawat orang lanjut usia. Ada kalanya, Anda juga harus proaktif untuk membantu mencarikan kegiatan untuk lansia agar tidak bosan. https://youtu.be/RLvcONKKy-c TERIMA KASIH Alternative resources