Sejarah IB
~ Dahulu, pada hewan-hewan liar (sapi), sekelompok ♀ mungkin
menjadi milik satu ekor sapi ♂ terkuat (baik, buruk, penyakitan /
tidak).
~ Setelah domestikasi, petani (nomaden) mulai mengatur
perkawinan : satu pejantan sekelompok betina.
IB ??
Sejak ½ abad lebih IB telah dikembangkan hampir di seluruh dunia.
- Bermula dari seorang Pangeran Arab yang mengambil
semen kuda musuhnya (kerajaan tetangganya) yang baru
selesai dikawinkan, di abad ke-14.
- Ditemukannya mikroskop dan sel-sel kelamain jantan
(animalculae) oleh Antoni Van Leeuwenhock, Belanda
(1677).
- Ditemukan folikel pada ovarium kelinci oleh Reijner
(Regner) de Graaf (1678).
- Penelitian ilmiah pertama : pada hewan piaraan, IB pada
amphibi, anjing (Lazaro Spallanzani , Italia :1780).
- Penelitian diulangi oleh P. Rossi (Italia) (1782 ).
- Diketahui, sperma masih hidup setelah disimpan di dalam
salju sejarah semen beku (1803).
- Ditemukan cara pembekuan dan dipakainya sperma/
semen beku.
- Ripiquet (Prancis), IB pertama pada kuda (1890) : hasilnya
rendah.
- Prof. Hoffman (Jerman) : menyamp semen kuda dengan
susu sapi dan diinseminasikan tidak praktis.
- 1902 : Sand dan Stribolt (Denmark) melakukan IB pada 8
ekor kuda 4 ekor berhasil bunting.
- Prof. Elia I. Ivannov memelopori IB secara serius di Rusia,
1899 : pada kuda, hsl kurang baik
1912 : IB 39 ekor kuda dan 31 ekor bunting,
kemudian dilanjut IB pada sapi dan domba.
- 1914 : Giuseppe Amantea vagina buatan untuk anjing.
- 1926 : Rommele vagina buatan pertama untuk sapi.
- 1931 : Prof. Fred F. McKenzie (USA) vagina buatan
untuk domba dan kambing .
- 1930 : koperasi IB di Inggris
- 1936 : Koperasi IB (Denmark) oleh E. Sorensen dan Jens
Gylling Holm Hasilnya : > 59% sapi jadi bunting
1952 : 55% sapi di IB
- 1938 : koperasi IB di USA (Prof. Enos J. Perry).
- 1949 : C. Polge; A.U. Smith; A.S. Parker (Inggris), temukan
teknik pembekuan semen dalam Co2 padat (-790C),
selanjutnya dalam N2 Cair (-1960 C).
Di Indonesia??
IB pertama kali diperkenalkan tahun 1953 oleh Prof. B.
Seit (Denmark),di Bogor , kemudian didirikan stasiun
IB di Jateng, Jatim, Bali – KURANG BERHASIL
SAAT INI ??
Perkembangan saat ini
- Penampungan semen massage, Vagina buatan,
electroejakulator
- Processing semen semen cair, semen beku dengan
berbagai pengencer dan kemasan
- Sinkronisasi birahi (oestrus synchronization)
injeksi berbagai hormon, seperti progesterone
sponge, implant.
- Superovulasi hormon FSH, PMSG
- Deteksi kebuntingan dini : palpasi rectal, NRR,
immunoassay, ultrasonografi
- Inseminasi : rectovaginal (insemination gun), vaginal
(spekulum), intrauterine (laparascope)
- Teknologi Reproduksi lainnya yang terkait :
Sexing sperma
Invitro fertilisasi dan embryo transfer (ET)
Cloning, dll
Manfaat IB
1. Pemanfaatan pejantan unggul/berkualitas secara maksimal.
2. Mencegah penularan penyakit kelamin/reproduksi menular
melalui perkawinan alami.
3. Optimalisasi penggunaan sperma berkualitas / ejakulat dengan
memperbesar volume.
4. Memungkinkan perkawinan antara ternak berbeda ukuran
tubuh dan lokasi yang berjauhan.
5. Menghemat biaya, waktu dan tenaga untuk melakukan
perkawinan dalam kelompok besar betina.
6. Mempercepat penyebaran bibit bergenetik unggul dan
peningkatan populasi dengan mengatur musim & jarak
beranak.
Kekurangan/kerugian teknik IB
1. Inseminator yang cerobohh dapat mengakibatkan
penyebaran penyakit kelamin menular.
2. Apabila pejantan terbatas, peternak tidak dapat
memilihh pejantan yang sesuai.
3. Penggunaan satu pejantan secara terus-menerus
dapat menyebabkan in breeding yang merugikan.
4. Inseminasi (intrauterin) dapat menyebabkan abortus
pada hewan yang sudah bunting.
Kuliah I selesai,
selamat belajar !!
TERIMAKASIH
Sapi hasil cloning sapi sumatra
CONTOH HASIL
TEKNOLOGI
REPRODUKSI TERNAK