Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI REPRODUKSI

(MKB 58.44), sks 3 ( 2.1)

Laboratorium Reproduksi Ternak


Fakultas Peternakan
Unram

Drh. Rodiah, MSi


PENDAHULUAN
Reproduksi : menghasilkan makhluk baru untuk melestarikan
keturunannya/jenisnya.

Teknologi Reproduksi : teknik/cara membantu proses


reproduksi  efisiensi reproduksi (ternak).
- Caranya : mengatur dan/atau meniru proses reproduksi untuk :
 mempercepat proses reproduksi
 meningkatkan mutu/kualitas & jumlah produksi

Kenapa perlu teknologi reproduksi : ??


Manusia bertambah secara cepat → memerlukan makanan
semakin banyak pula. Hewan (tanaman) bertambah, ttp.
lambat (tdk secepat manusia).
 Masalah ini perlu diatasi dengan teknologi (Reproduksi).
Macam-2 teknologi reproduksi :
1. Inseminasi buatan (IB)
2. Transfer embrio (TE) : MOET.
3. Sinkronisasi estrus
4. Super-ovulasi (multipel ovulasi).
5. Aspirasi & maturasi (pematangan) oosit atau sel telur.
6. Aspirasi & maturasi spermatozoa .
7. Separasi (pemisahan) spermatozoa kromosom X dan Y.
8. Splitting (membelah) embrio.
9. Transgenik (gen tertentu).
10. Chimera (kimera).
11. Klonning (pembuahan dengan bagian sel dirinya sendiri).
12. Lain-lain
Sistematika Bahasan (Teknologi IB)
1. Sejarah, manfaat dan kekurangan I
2. Penampungan Sperma.
3. Penilaian Sperma.
4. Kuis/Tugas ………………………………………………..
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sperma.
6. Pengawetan sperma cair (pengenceran, penyimpanan dan evaluasi).
7. Sperma beku (pembekuan, penyimpanan dan evaluasi).
8 – 9. UTS ……… (Oktober s/d November ) ……..
10. Sinkronisasi Estrus
12. Super-ovulasi.
13. Teknik IB pada Ternak Ruminansia Besar.dan kecil
14. Recording hasil IB ……………………………………………
15. Produksi Embrio
16 Transfer Embrio
.
Istilah Inseminasi Buatan (IB)
Artificial insemination (AI) = Inggris
Kunsmatige inseminatie (KI) = Belanda
Insemination artificiaele (IA) = Perancis
KÜnstliche besamung (KB) = Jerman
Artinya : Artificial = tiruan / buatan
Insemination = pemasukan/penyampaian/deposisi
semen (inseminatus = Latin)
Semen = cairan yang mengandung sel-sel kelamin
jantan.
 IB = pemasukan sperma ke dalam saluran kelamin
betina dgn. menggunakan alat-alat buatan manusia.
Sejarah, manfaat dan kekurangan IB.

Sejarah IB
~ Dahulu, pada hewan-hewan liar (sapi), sekelompok ♀ mungkin
menjadi milik satu ekor sapi ♂ terkuat (baik, buruk, penyakitan /
tidak).
~ Setelah domestikasi, petani (nomaden) mulai mengatur
perkawinan : satu pejantan  sekelompok betina.

IB ??
 Sejak ½ abad lebih IB telah dikembangkan hampir di seluruh dunia.
- Bermula dari seorang Pangeran Arab yang mengambil
semen kuda musuhnya (kerajaan tetangganya) yang baru
selesai dikawinkan, di abad ke-14.
- Ditemukannya mikroskop dan sel-sel kelamain jantan
(animalculae) oleh Antoni Van Leeuwenhock, Belanda
(1677).
- Ditemukan folikel pada ovarium kelinci oleh Reijner
(Regner) de Graaf (1678).
- Penelitian ilmiah pertama : pada hewan piaraan, IB pada
amphibi, anjing (Lazaro Spallanzani , Italia :1780).
- Penelitian diulangi oleh P. Rossi (Italia) (1782 ).
- Diketahui, sperma masih hidup setelah disimpan di dalam
salju  sejarah semen beku (1803).
- Ditemukan cara pembekuan dan dipakainya sperma/
semen beku.
- Ripiquet (Prancis), IB pertama pada kuda (1890) : hasilnya
rendah.
- Prof. Hoffman (Jerman) : menyamp semen kuda dengan
susu sapi dan diinseminasikan  tidak praktis.
- 1902 : Sand dan Stribolt (Denmark) melakukan IB pada 8
ekor kuda  4 ekor berhasil bunting.
- Prof. Elia I. Ivannov memelopori IB secara serius di Rusia,
1899 : pada kuda, hsl kurang baik
1912 : IB 39 ekor kuda dan 31 ekor bunting,
kemudian dilanjut IB pada sapi dan domba.
- 1914 : Giuseppe Amantea  vagina buatan untuk anjing.
- 1926 : Rommele  vagina buatan pertama untuk sapi.
- 1931 : Prof. Fred F. McKenzie (USA)  vagina buatan
untuk domba dan kambing .
- 1930 : koperasi IB di Inggris
- 1936 : Koperasi IB (Denmark) oleh E. Sorensen dan Jens
Gylling Holm  Hasilnya : > 59% sapi jadi bunting
 1952 : 55% sapi di IB
- 1938 : koperasi IB di USA (Prof. Enos J. Perry).
- 1949 : C. Polge; A.U. Smith; A.S. Parker (Inggris), temukan
teknik pembekuan semen dalam Co2 padat (-790C),
selanjutnya dalam N2 Cair (-1960 C).
 Di Indonesia??
IB pertama kali diperkenalkan tahun 1953 oleh Prof. B.
Seit (Denmark),di Bogor , kemudian didirikan stasiun
IB di Jateng, Jatim, Bali – KURANG BERHASIL

 Kegiatan IB lebih serius dilakukan di Kebumen dan


Ungaran, Ongolisasi dengan pejantan Ongole,
menciptakan ternak serbaguna (susu)

1973 : SEMEN BEKU MASUK INDONESIA


 Di NTB ??
IB pertama kali dilakukan pada 5 Oktober 1976 di 3
Kecamatan, yaitu Kec. Narmada, Pringgarata dan Terara.

Tahun II diperluas di 6 lokasi, yaitu Gerung, Narmada,


Praya, Batu Kliang, Mas Bagik dan Aik Mel.

SAAT INI ??
 Perkembangan saat ini
- Penampungan semen  massage, Vagina buatan,
electroejakulator
- Processing semen  semen cair, semen beku dengan
berbagai pengencer dan kemasan
- Sinkronisasi birahi (oestrus synchronization) 
injeksi berbagai hormon, seperti progesterone
sponge, implant.
- Superovulasi  hormon FSH, PMSG
- Deteksi kebuntingan dini : palpasi rectal, NRR,
immunoassay, ultrasonografi
- Inseminasi : rectovaginal (insemination gun), vaginal
(spekulum), intrauterine (laparascope)
- Teknologi Reproduksi lainnya yang terkait :
 Sexing sperma
 Invitro fertilisasi dan embryo transfer (ET)
 Cloning, dll
Manfaat IB
1. Pemanfaatan pejantan unggul/berkualitas secara maksimal.
2. Mencegah penularan penyakit kelamin/reproduksi menular
melalui perkawinan alami.
3. Optimalisasi penggunaan sperma berkualitas / ejakulat dengan
memperbesar volume.
4. Memungkinkan perkawinan antara ternak berbeda ukuran
tubuh dan lokasi yang berjauhan.
5. Menghemat biaya, waktu dan tenaga untuk melakukan
perkawinan dalam kelompok besar betina.
6. Mempercepat penyebaran bibit bergenetik unggul dan
peningkatan populasi dengan mengatur musim & jarak
beranak.
Kekurangan/kerugian teknik IB
1. Inseminator yang cerobohh dapat mengakibatkan
penyebaran penyakit kelamin menular.
2. Apabila pejantan terbatas, peternak tidak dapat
memilihh pejantan yang sesuai.
3. Penggunaan satu pejantan secara terus-menerus
dapat menyebabkan in breeding yang merugikan.
4. Inseminasi (intrauterin) dapat menyebabkan abortus
pada hewan yang sudah bunting.
Kuliah I selesai,
selamat belajar !!

TERIMAKASIH
Sapi hasil cloning sapi sumatra
CONTOH HASIL
TEKNOLOGI
REPRODUKSI TERNAK

Anda mungkin juga menyukai