Anda di halaman 1dari 21

MKB 58.44 TEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK (2.

1)

1. Pendahuluan
2. Penampungan dan penilaian semen dan spermatozoa
3. Penampungan dan penilaian semen dan spermatozoa
Quis
4. Pengawetan sperma
5. Pengawetan sperma
6. Sinkronisasi birahi
7. Sinkronisasi birahi
UTS
8. Multipel ovulasi
9. Inseminasi buatan
10. Inseminasi buatan
11. Produksi dan transfer embrio
12. Produksi dan transfer embrio
UAS
PRAKTIKUM
Penampungan semen
Evaluasi semen
Pembekuan semen
Sinkronisasi birahi
Deteksi birahi
Inseminasi buatan
Multipel ovulasi
Embryo transfer
Referensi
Mozes, R. Toelihere (1982). Inseminasi buatan pada ternak. Angkasa.
Bandung

Mozes, R. Toelihere (1982). Fisiologi reproduksi pada ternak. Angkasa.


Bandung

Mozes, R. Toelihere (1985). Ilmu Kebidanan pada ternak sapi dan kerbau.
Universitas Indonesia Press. Jakarta

Soebandi Partodihardjo (1982). Ilmu reproduksi hewan. Mutiara. Jakarta

G.W. Salisbury; N.L. Vandemark, Januar (1985). Fisiologi reproduksi dan


inseminasi buatan pada sapi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

H. Jooe Bearden san John Fuquay (1984). Applied animal reprodustion.


Second edition.a reston book. USA

G. Evans and WMC Maxwell (1987). Salamon’s artificial insemination of


sheep and goats. Butterworths. Sydney.
Sejarah Perkembangan Teknologi Reproduksi
• ABAD 14 ......
• Abad 17 (1677) : Anton V. Leuwanhook (Belanda),
Microscope, Animal (sperma)
• 1678 : Reijner (Regner) de Graaf, folikel pada ovarium
kelinci

• 1780 : Lazaro Spallanzani (Italia) : penelitian ilmiah


pertama pada hewan piaraan, IB pada amphibi,
IB pada anjing (deposisi semen pada uterus)

KESIMPULAN
Daya membuahi pada spermatozoa,
bukan cairan semen
• 1782 : diulangi oleh P. Rossi (Italia), hasilnya sama,
1803 pembekuan semen pada salju

• 1890 : Ripiquet (Prancis), IB pertama pada kuda,


hasilnya Rendah

• Prof. Hoffman (Jerman) : kuda kawin alam semennya


diambil, semen dicampur susu sapi, di IB, dan tidak
praktis

• 1902 : Sand dan Stribolt (Denmark), IB pada 8 ekor


kuda, 4 ekor bunting,

KESIMPULAN
IB cara yang ekonomis
• IB secara serius di Rusia,
dipelopori oleh Prof. Elia I. Ivannov
– 1899 : mempelopori IB pada kuda, hsl kurang baik
– 1912 : IB 39 ekor kuda, 31 ekor bunting dan
mempelopori IB pada sapi dan domba

1913-1917 : 323 ekor kuda di IB di Jepang

• 1914 : Giuseppe Amantea, vagina buatan untuk


anjing
• 1926 : Rommele, vagina buatan pertama untuk sapi
• 1931 : Prof. Fred F. McKenzie (USA), vagina buatan
untuk domba dan kambing
1936 : Koperasi IB (Denmark)
E. Sorensen dan Jens Gylling Holm
HASIL
Lebih 59% sapi jadi bunting
Sehingga, 1952 : 55% sapi di IB

1930 : koperasi IB di Inggris


1938 : koperasi IB di USA (Prof. Enos J. Perry)

1949 : C. Polge; A.U. Smith; A.S. Parker (Inggris)


Menemukan teknik pembekuan semen
Pembekuan pada -790C (Co2 padat)
Selanjutnya N2 Cair (-1960 C)
Di Indonesia??
 Prof. B. Seit (Denmark),
orang pertama di Bogor
dalam rangka RKI didirikan stasiun IB di Jateng,
Jatim, Bali – KURANG BERHASIL

 1953 : kegiatan IB lebih serius


di Kebumen dan Ungaran, Ongolisasi dengan
pejantan Ongole, menciptakan ternak serbaguna
(susu)

1973
SEMEN BEKU MASUK INDONESIA
DI N T B
5 Oktober 1976
3 Kecamatan
Narmada
Pringgarata
Terare

TAHUN KE II
6 lokasi
Gerung dan Narmada
Praya dan Batu Kliang
Mas Bagik dan Aik Mel
SAAT INI
??
Perkembangan saat ini
• Penampungan semen : Vagina buatan,
massage, electroejakulator
• Processing semen : semen cair, semen beku
dan berbagai pengencer dan kemasan
• Sinkronisasi birahi (estrus synchronization)
: injeksi berbagai hormon, progesterone
spong, implantasi
• Superovulasi
• Deteksi kebuntingan dini : palpasi
rectal, NRR, immunoassay,
ultrasonografi
• Inseminasi : rectovaginal (insemination
gun), vaginal (spekulum), intrauterine
(laparascope)
• Koleksi embryo dan Embryo transfer
(ET)
• Sexing sperma dan Invitro fertilisasi
• cloning
UNTUNG-RUGI IB
Ternak/manfaat utk manusia
Meningkatkkan penggunaan jantan
Unggul (mutu genetik)
Hemat biaya, tenaga, waktu, kurangi hewan liar untuk
Bahaya (Produktifitas Ternak) experimen
Tingkatkan potensi seleksi Mempelajari sifat-sifat
Cegah penularan penyakit reproduksi
Calving interval pendek
Mencegah kepunahan
Turunkan betina kawing ulang
Mudahkan recording Penangkaran hwn langka
Perkawinan ternak beda ukuan Membentuk hewan eksotik
Pemakaian jantan lebih lama
Atasi masalah jarak dan waktu
Mengati masalah reproduksi beina
KENDALA
• Keterampilan tinggi
• Pemilihan pejantan terbatas
• IB intra uterine, betina bisa abortus
• Belum bisa pada semua ternak
• Biaya relatip mahal
CONTOH HASIL TEKNOLOGI
REPRODUKSI TERNAK

BOER VS LOKAL (Kawin suntik)


Embryo Transfer
(Fak Peternakan Unram 1998 : 3 jantan dan 1 betina dari 9
embryo kambing Boer yang di transfer)
CLONING

Domba Dolly
hasil cloning
NOAH
Hasil Clonong Banteng Sumatra

Anda mungkin juga menyukai