Anda di halaman 1dari 46

ILMU

REPRODUKSI TERNAK
MKK 44.25 (2.1)
KELAS : 4A2

DR. Ir. IW. Lanus Sumadiasa, B.Sc., M.Kes.


Deskripsi
Mata kuliah ini membahas :
Pendahuluan, Anatomi Reproduksi Jantan,
Anatomi Reproduksi Betina, Hormon
Reproduksi, Perkembangan Organ Reproduksi,
Pubertas dan Siklus Estrus, Gametogeneis,
Fertilisasi, Cleavage dan Implantasi, Kebuntingan
dan Perkembangan Embrio Prenatal, Kelahiran
dan Distokia.
TUJUAN UMUM
1. Mahasiswa menguasai ilmu perkembangbiakan
(reproduksi) ternak, mulai dari anatomi organ
reproduksi hingga kelahiran anak.

2. Mahasiswa memahami arti pentingnya


reproduksi ternak bagi kelestarian suatu jenis
ternak dan pemenuhan kebutuhan protein
hewani dari hasil ternak.
Sumber Bacaan (Refereensi)
• Toelihere, M.R. : Fisiologi reproduksi; Inseminasi buatan pada
ternak (beberapa tahun terbitan).
• Partodihardjo S. (1985) : Fisiologi Reproduksi Ternak.
• Buku Ajar Ilmu Reproduksi Ternak, Fapet Unram (2020).
• Bearden and Fuquway
• Hafez E.S.E. (beberapa tahun terbitan)
• Arthur (1995).
• Internet (Buku teks, jurnal, dll)

*. Bahasan utama (referensi) yang diacu adalah ternak


ruminansia besar (sapi).
Jadwal /Materi Ilmu Repro. Ternak, Kelas C1 : ATB.3.1
Minggu Tanggal Materi Perkuliahan
I 15/2/2021 Pendahuluan & Anatomi Organ Reproduksi ♂
II 22/2/2021 Anatomi Organ Reproduksi ♀
III 1/3/2021 Hormon Reproduksi
IV 8/3/2021 Hormon Reproduksi
V 15/3/2021 Kuis I
VI 22/3/2021 Pubertas dan Siklus Estrus
VII 29/3/2021 Gametogenesis pada ternak ♂
VIII – IX 5 s/d 16 April 2020 : Ujian Tengah Semester (UTS)
X 19/4/2021 Gametogenesis pada ternak ♀
XI 26/4/2021 Gametogenesis pada ternak ♀
XII 3/5/2021 Fertilisasi, Cleavage, Implantasi
XIII 10/5/2021 Fertilisasi, Cleavage, Implantasi (lanjutan)
XIV 17/5/2021 Kebuntingan & Teknik Diagnosa Kebuntingan
XV 24/5/17 Perkembangan Embrio Prenatal
XIII 31/5/17 Kelahiran & Distokia
XIV 7 – 18 Juni 2021 : Ujian Akhir Semester (UAS)
PENDAHULUAN (kuliah pertama 1x)

• Ilmu Reproduksi Ternak


Mempelajari tentang perkembangbiakan (reproduksi)
ternak, meliputi proses reproduksi dan organ-organ
serta sistem yang terlibat dalam proses tersebut.

• Sebagai referensi utama adalah ternak besar


(sapi), jika membicarakan ternak lainnya akan
disebutkan jenis ternaknya.
Kenapa reproduksi ternak penting ?
• Penduduk Indonesia > 260 juta jiwa, membutuhkan
protein hewani dalam jumlah besar.
• Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan import,
daging (dan sapi) > 600 ribu ekor/th. dan susu > 70 %
• Import dapat dikurangi dengan peningkatan produktivitas
(bakalan untuk penggemukan, produksi susu, dll),
termasuk perbaikan Reproduksi.
• Reproduktivitas perlu diatur agar pedet banyak, jarak
beranak 12 bl (9 bl. bunting, lahir, 3 bln. kawin lagi).
≈ Oki, perlu dipahami bagaimana proses dan organ-organ
serta sistem yang terlibat dalam proses reproduksi tsb.
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI
JANTAN DAN BETINA
TUJUAN PELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui asal mula perkembangan
organ reproduksi jantan dan betina.
2. Mahasiswa mengetahui struktur organ reproduksi
jantan dan betina.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi organ
reproduksi jantan dan betina.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem hormonal yang
terlibat dalam proses reproduksi.
Perkembangan organ reproduksi jantan dan betina

Hormon
testosteron
(T4)
Perkembangan organ reproduksi jantan dan betina

Hormon
Estrogen(E2)
Perkembangan organ reproduksi jantan dan betina

Hormon
T4 : E2
Turunnya testes dari
rongga perut
Alat reproduksi jantan :
a. kuda
b. sapi
c. anjing
Bagian-bagian dan fungsi organ reproduksi jantan
ORGAN FUNGSI
Testis Menghasilkan spwermatozoa dan hormon androgen
Scrotum Kantong, pelindung, pengatur suhu testes
Spermatic cord Menyangga testes dan menjaga suhu testes tetap stabil
Epididymis Pemadatan, penyimpanan, pendewasaan, transport
spermatozoa
Vas deferens Transportasi sperma (semen)
Urethra Transportasi sperma
Glandula Menghasilkan cairan sebagai penyangga dan sumber
Vesicularis energi bagi spermatozoa
Glandula Menghasilkan cairan dan ion inorganik bagi sperma
Bulbourethralis
Penis Organ kopulasi hewan jantan
Preputium Melindungi penis (bagian ujung)
T
E
S
T
E
S
T
E
S
T
E
S
Testes dan saluran pengeluarannya spt.
Organ reproduksi urethra dan kelenjar-2 asesoris yang
primer pada bertautan, disebut organ genitalia dalam.
ternak jantan Penis beserta preputiumnya dan scrotum,
disebut organ genitalia luar.

Testis terbungkus scrotum, bulat telur,


diameter 7-9 cm dan panjang 10-13 cm.

Lingkaran kedua testis  42 cm, berat 


200g pada kuda, 275g pada domba dan
350g pada sapi dan babi, manusia 25g.

Berdasarkan persentase berat badan,


pada babi (0.4%), domba (0.8%).
Ukuran testes manusia, sapi, dan kuda
(0.08% dari BB).
Testis
Fungsi utama testis adalah dalam spermatogenesis (penghasil
spermatozoa) dan steroidogenesis (penghasil hormon
steroid atau testosteron).
Testis babi dan domba adalah penghasil spermatozoa yang
lebih baik dibanding spesies lain, 24 – 30x106/g testis.
Pada mamalia domestik, spermatogenesis terjadi sepanjang
tahun, tetapi pada beberapa spesies terjadi penurunan
kecepatan produksi spermatozoa dan fertilitas sesuai
musim.

Urethra berfungsi sebagai saluran urogenital karena selain


mengangkut atau menyalurkan sperma, juga sebagai
pengangkut urine.
Testis dibungkus jaringan ikat tunica vaginalis visceralis
(tunica vaginalis propria). Fungsinya untuk menunjang
testes.

Di bawah tunica vaginalis visceralis ada tunica albuginea


testis, yang membungkus masa testes sekaligus berfungsi
menopang testis.

Penebalan tunica albuginea memasuki masa testis disebut


mediastinum. Dari mediastinum dilepaskan sekat-sekat,
septula testis menembus masuk ke dalam substansi testis,
parenchyma yang berwarna kekuningan dan membaginya
menjadi beberapa lobus (lobuli testis) yang berbentuk
kerucut.
Parenchyma testis terdiri dari saluran-saluran kecil yang
sangat berliku-liku, tubuli seminiferi, tempat spermatozoa
dihasilkan.

Kedua ujung tubulus seminiferous dihubungkan oleh suatu


jaringan pembuluh pengumpul yang disebut rete testis,
terletak di dalam mediastinum testis dan menampung
sperma yang baru keluar dari tubulus seminiferous.

Parenchyma testes tersusun atas tubulus seminiferous,


jumlahnya antara 80-90% pada domba dan sapi,60-70%
pada babi, kuda, dan manusia.
Di dalam lobuli terdapat tubuli seminiferi (tempat spermatozoa
dihasilkan), diameter kedua ujungnya disatukan rete testis 200,
panjangnya 50 sampai 100 cm, jika diluruskan panjang seluruhnya
pamencapai 5 km
Pada tikus, setiap tubulus panjangnya  1 m. Apabila dihitung maka
setiap gram testis didapati sekitar 12 - 15 tubulus seminiferus.
Jumlah tubulus bervariasi menurut spesies, pada marsupial kurang dari
5, 30 pada tikus dan lebih banyak pada manusia dan domba.
Pada manusia, tubulus tertata di dalam  300 lobuli, setiap lobulus
berisi 1 - 4 tubulus, namun lobulasi ini kurang begitu jelas pada
beberapa spesies
Rete testes bersambung dengan 13-15 ductus eferentis testes
membentuk epididymis
Ruang di antara tubulus seminiferus disebut interstisial, bagian luas
interstisial disebut sel-sel interstisial dari leidig, penghasil
testosteron
Gambar
potongan
membujur
testis dan
epididmis
Pada manusia
EPIDIDYMIS
EPIDIDYMIS

• Ductus epididymis sangat berliku, menempel pada testes dengan panjang 40


cm
• Terdiri dari : caput, corpus dan cauda epididymidis
• Caput muncul dari ductuli efferentes berbentuk tonjolan pada ujung proksimal
testis, bersambung dengan badan (corpus) epididymidis, berakhir pada bagian
ekor (cauda) epididymidis
• Pada sapi cauda sebesar ujung ibu jari.
• Cauda epididymis dipertautkan oleh serabut ligamentum testis proprium
pendek pada testis dan oleh ligamentum pada tunica vaginalis.
• Ekor epididymis bersambung ke proksimal sebagai ductus deferens

= Caput : 12-15 vasa efferentia jadi satu


= Corpus : lanjutan caput
= Cauda : 34 m (sapi, domba, babi, kuda) : tempat pematangan & penyimpanan
spermatozoa
Potongan melintang
Tubulus seminiferus
Potongan melintang penis
Testis pada sapi
SCROTUM

THERMOREGULATORIS
(Funiculus spermaticus : arteri, vena, nervus
testicularis, lymphe, vas deferens, m.c.
interna)

Temperature control ( 40 temperatur tubuh)


Untuk mempertahankan spermatogenesis dan
fertilitas spermatozoa
Fungsi epdidiymis :
- Tempat pendewasaan atau pematangan spermatozoa (maturasi
spermatozoa : new spermatozoa tidak motil/infertil , motil/fertil
setelah di epididymis mulai sejak di corpus fertilitas naik,
semakin fertil di cauda epidymis).
- Meningkatkan konsentrasi spermatozoa (di epididymis = 4 x 109
atau 4 milyar / ml ejakulat, untuk IB spermatozoa + media =
100 juta sperma/dosis). Pemadatan karena cairan diserap sel-sel
epithel epididymis
- Tempat penyimpan spermatozoa sebelum ejakulasi (cauda, 50-70
milyar di epididymis pada sapi, hidup selama 60 hari = long term
no sexual activity = short term infertility).
– Saluran untuk transport spermatozoa dari rete testis hingga ke
ductuli atau vas defferens.
VAS DEFERENS
• Kelanjutan dari cauda epididymis.
• AMPULA terdapat pada ujung vas deferens
(10-14 cm pada sapi dan 15-24 cm pada
kuda).
• Penyimpanan sementara sperma menuju
urethra.
• Sperma tdk tahan lama di ampula.
ACCESSORY GALAND

• Vesicularis glands (glandula vesikularis)


• Prostate galnd (galandula prostata)
• Bulbourethralis glands (glandula bulbouretralis) atau
cowper.

Fungsi :
• Meningkatkan volume, menyediakan buffer, nutrients
dsb. utk motilitas optimum
Glandula vesikularis
Panjang 10 - 15 cm, lebar 2 - 4 cm (50 - 75% seminal plasma dengan pH : 5,7 -
6,2).
Sekresi : protein, kalium, asam citrat, fructosa, enzim.

Prostate gland
• Mengelilingi urethra, terdiri dari corpus prostata (badan prostata
dan prostata dissemination)
• Sedikit sekresi untuk volume semen
• Sekresi mengandung ion organik : sodium, chlorine, kalsium,
magnesium

Bulbourethral gland (Cowper)


- Sepasang, bulat, lebih kecil dari prostat
- Sekresi sedikit, 25% (sekrresi cowper + prostata)
URETHRA
• Saluran sekresi : urin dan sperma (semen)
• Pelvis–penis sebagai orificium urethra externa
• Ada 3 bagian
• pelvis, 15-20 cm, letak pada lantai pelvis
• bulbourethrae
• bagian penis

PENIS
• Organ kopulasi jantan
• Saluran urine dan alat deposisi sperma
Terdiri dari : akar, badan dan ujung (gland penis)
Akar penis
• Dua cabang cross penis kanan dan kiri
• Musculus ischio covernosus/erector penis = ereksi
• Musculus retraktor penis = menarik penis ke
preputium setelah ejakulasi
• Musculus urethralis = membantu ejakulasi dan
mikturisi (pengeluaran urin)
• Musculus bulbourethralis = mengosongkan urethra
Dilihat dari atas
PENIS
PENIS
Badan penis
Terdiri dari : CORPUS covernosum – digungkus tunica
albugenia
Bag. Ventral terdpt. CORPUS covernosum urethra

CORVUS bersifat SPONES

Gland penis, dibungkus preputium

Pintu luar preputium disebut : orificium praepuiti


Bagian tempat preputium bertaut dengan penis tepat di
caudal gland penis : FORMIX PRAEPUTII
Ejakulasi
• Spermatozoa meninggalkan testes melalui ductuli
efferentis. Cairan sperma berasal dari kelenjar
vesiculares, prostata dan bulbourethrales
(Cowper). Campuran spermatozoa dengan cairan
kelenjar pelengkap dinamakan sperma (semen).

• Spermatozoa berjalan melalui urethra, kurva S


(felksura sigmoidea) penis ke glans penis dan
akhirnya ke bagian luar (eksterior). Kurva S (otot
retractor penis) membantu menarik penis kembali
ke dalam sarung pelindung (prepuce) ketika dalam
keadaan istirahat (tenang).
Spermatozoa dari tubulus seiniferous belum bergerak
(motil), mencapai saluran epididymis secara mengambang
bersama cairan dari sel-sel sertoli.

• Pengangkutan spermatozoa di epididymis dipicu oleh


gerakan peristaltis otot-otot pembungkus epididymis,
didorong ke bagian ampula dan keluar sangat cepat saat
ejakulasi.

• Ejakulasi disebabkan oleh ereksi,penis tipe fibroelastis


(sapi), sedikit darah yg ditahan, ereksi cepat, flexura
sigmoidea lurus, setelah ejakulasi tekanan darah turun
cepat, penis mengkerut dan melembek

Anda mungkin juga menyukai