Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR KEPERAWATAN I

( ASUHAN KEPERAWATAN )
Kelompok 2
Anggota kelompok :
Nur Fajri Maghfirah Rudi (B0220301)
Nurfaika Aminuddin (B0220510)
Astuti Ayu Ulandari (B0220304)
Nurbaqya (B0220327)
Nurdima (B0220303)
Siti Fatima Azzahra (B0220012)
Curahan hati seorang pasien Covid-19 yang sedang menjalani masa isolasi di RSUD Masohi,
kabupaten maluku tengah, menjadi viral di media sosial, kamis (28/5/2020). Dalam unggahan dilini masa
facebook-nya, sang pasien yang Diketahui berinisial AZT ini mengaku, selama 30 hari
menjalani isolasi di RSUD Masohi, ia tidak pernah sekali pun diberikan kesempatan keluar dari
ruang isolasi untuk berjemur di bawah sinar matahari. Pintu ruangan selalu dirantai. Dia juga
mengeluhkan makanan yang sering diantar tenaga medis selalu telat dan tidak
layak dikonsumsi bagi pasien Covid-19. Selain itu, untuk mendapatkan air minum, ia harus merayu dan meminta-
minta ke petugas medis karena tidak ada air minum yang disediakan di ruang isolasi. “Tiap saat di kasi makanan
kaya orang sakit, tempatnya saja zg (tidak) layak tidak di kasih persediaan air minum, tidak pernah ada dokter yg
masuk langsung ke dalam ruangan untuk cek Katong kondisi secara langsung... Mau kaluar berjemur di matahari
10 menit saja tidak bisa Krn pintu dirantai, ” ungkapnya. AZT mengaku, meski positif terpapar Covid-19
berdasarkan hasil uji swab, selama ini dia sangat sehat karena dia merupakan pasien tanpa gejala. Sayangnya,
metode isolasi yang ia jalani membuatnya tak tahan dan semakin tertekan. Ia mengaku, selama menjalani isolasi,
ia selalu diberikan vitamin C untuk diminum sehari tiga kali sehingga membuat asam lambungnya kini kambuh.
“Jangan bikin katong lebih sadis dari pengidap TBC... Sampe besok tidak ada dokter yang masuk ke dalam
ruangan untuk kasi penjelasn ttg beta punya nasib kedepan.. B siap Bkn aksi dalam rumah sakit,” katanya.
Dalam unggahannya itu, AZT yang tampak emosi bahkan hingga mengumpat tim Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, dan tim medis yang dinilainya tidak becus.
Sejak diunggah pada Rabu (27/5/2020) sekitar pukul 22.00 WIT, curhat pasien Covid-19 ini telah dibagikan
oleh 1.981 pengguna Facebook dan kini menjadi perbincangan publik di Maluku.Pademangan Menanggapi
curhat pasien Covid-19 itu, Direktur RSUD Masohi, Astuti, yang dihubungi Kompas.com membenarkan
ulah pasien tersebut, tetapi ia enggan menjelaskan secara rinci terkait keluhan pasien tersebut. “Ya. Nanti
sebentar siang ini ada konferensi pers soal itu, Gugus Tugas juga hadir, jadi bisa dijelaskan semua,”
katanya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Kabupaten Maluku Tengah sekaligus Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abu, yang dikonfirmasi berulang
kali belum berhasil dihubungi.
No Poin Yang Disoroti Alasan

1. Pasien tidak pernah sekalipun diberikan  Menurut Florence Nightingale, caring adalah
kesempatan keluar dari ruang isolasi untuk Tindakan yang menunjukkan pemanfaatan
berjemur di bawah sinar matahari walau hanya 10 lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan,
menit. memberikan lingkungan yang bersih, ventilasi
yang baik dan tenang kepada klien (pasien).
Berdasarkan pengertian ini, seharusnya seorang
tenaga medis dapat memberikan kesempatan
kepada pasien untuk keluar dari ruangan isolasinya
dengan menggunakan protocol yang sesuai agar
pasien tidak merasa bosan. Meskipun belum ada
penelitian mengenai virus covid-19 dapat mati
dibawah sinar matahari, namun hal ini dapat
dicoba.
 Hal ini juga berarti perawat tidak berempati kepada
pasien, karena ia tidak memahami apa yang
dirasakan pasien saat tidak diberi akses untuk
keluar bahkan hanya 10 menit.
 Menurut teori caring Kristen M.Swanson, Pada
dimensi doing for; melindungi, yakni menjaga hak-
hak klien dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Pintu ruangan selalu dirantai  Menurut konsep caring Watson, manusia ingin
dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami
dan dibantu dan usaha-usaha yang dilakukan agar
terbebas dari keadaan sakit. Maka seharusnya,
Seorang tenaga medis tidak perlu sampai merantai
pintu ruangan, karena bisa jadi pasien-pasien
menjadi merasa tidak dihormati dan malah
bertambah sakit karena emosional yang tinggi
yakni merasa diasingkan, tidak diperhatikan dan
bisa jadi dapat memperburuk keadaan pasien
(klien).
 Menurut teori caring Kristen M.Swanson pada
dimensi doing for; kenyamanan, perawat
memberikan intervensi keperawatan dengan tetap
menjaga privasi dan kenyamanan.
3. Makanan yang sering diantar tenaga medis selalu  Menurut teori caring Kristen M.Swanson pada
telat dan tidak layak dikonsumsi bagi pasien Covid- dimensi doing for; menunjukkan kepercayaan
19. yakni menjaga martabat klien sebagai individual
atau memanusiakan manusia.
 Perawat harus mempunyai Etika kepada pasien dan
harus mempunyai sifat care, dimana perawat harus
memberikan pasien makanan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pasien.
4. Untuk mendapatkan air minum, pasien harus merayu  Sebagai perawat kita berada di bawah kontrak
dan meminta-minta ke petugas medis karena tidak untuk care (merupakan kewajiban setiap perawat
ada air minum yang disediakan di ruang isolasi. untuk melaksanakan caring). Maka, kita tidak
sepatutnya mengacuhkan pasien atau
mengabaikannnya karena itu sama saja kita sudah
melanggar kontak/kewajiban.
 Kita sebagai perawat harus mempunyai empati
seperti yang dijelaskan di Konsep Caring karena
dengan mempunyai empati perawat dapat
memahami apa yang dirasakan pasien (klien).
5. Tidak pernah ada dokter yang masuk langsung ke  Menurut teori caring Kristen M.Swanson pada
ruangan untuk cek kondisi pasien tersebut secara dimensi being with, yakni kehadiran perawat untuk
langsung pasien. Perawat tidak hanya secara fisik saja, tetapi
juga melakukan komunikasi membicarakan
kesiapan atau kesediaan untuk bisa membantu serta
berbagi perasaan dengan tidak membebani pasien.
 
6. Membuat pasien merasa tertekan.  Menurut Carruth et all (1999), caring sebagai
Tindakan yang bertujuan memberi asuhan fisik dan
perhatian emosi, sambil meningkatkan rasa aman
dan keselamatan pasien.
7. Selalu memberikan pasien vitamin C untuk diminum  Menurut teori caring Kristen M.Swanson pada
3 kali sehari membuat asam lambung pasien dimensi knowing ; assessing thoroughly dan
kambuh. seeking clues, yakni seorang perawat harus
melakukan pengkajian menyeluruh dan menggali
informasi secara mendalam terhadap penyakit yang
diderita pasien (klien), tidak boleh langsung
memberikan pasien obat tanpa memastikan obat
tersebut aman atau tidak jika dikonsumsi oleh
pasien karena bisa saja penyakit pasien makin
parah.
 Perawat harus selalu mengkaji lebih lanjut
keinginan pasien, mengidentifikasi secara dini
perubahan status Kesehatan pasien.
8. Tidak memberi penjelasan terkait kondisi pasien  Menurut teori caring Kristen M.Swanson pada
kepada pasien tersebut. dimensi enabling, yakni memapukan atau
memberdayakan pasien, serta memberikan
informasi, menjelaskan, memberi dukungan
dengan focus masalah yang relevan, berpikir
melalui masalah dan menghasilkan alternatif
pemecahan masalah agar klien mampu melewati
masa transisi dalam hidup sehingga mempercepat
penyembuhan.
 Perawat membuat alternative untuk membantu
pasien agar selalu focus dan ikut dalam program
penyembuhan.
 Perawat harus menyampaikan informasi yang
berhubungan dengan peningkatan kesehatan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai