KEPERAWATAN
Kelompok III
Model konsep teori Hildegard Agung Sunandar
E peplau Eris Kharismayadi
Pipit Patimah
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral :
1. klien
3. Sumber
2. perawat
kesulitan
4. Hubungan
interpersonal
1. Klien
Klien adalah system yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.
6 Peran perawat
1 2 3 4
Masyarakat/ Kesehatan
Manusia didefinisikan
lingkungan
dipandang sebagai
budaya dan adat Keperawatan
sebagai suatu perkembangan
istiadat dipandang
organisme yang kepribadian dan
merupakan sebagai
berjuang dengan proses
faktor yang
caranya sendiri kemanusiaan yang proses
perlu berkesinambungan
untuk
dipertimbangka
interpersonal
mengurangi kearah kehidupan yang
n dalam yang kreatif,
ketegangan yang bermakna.
menghadapi konstruktif dan
disebabkan oleh
kehidupan. produktif.
kebutuhan.
4 fase hubungan teurapeutik perawat –
pasien :
Pasien bertemu perawat sebagai orang asing, 1. Klien mendapatkan sepenuhnya pelayanan
yang diberikan.
pasien mampu mengekspresikan perasaan butuh,
pasien mencari bantuan, mengajukan pertanyaan, 2. Klien mendapatkan informasi yang diberikan
perawat
Perawat merespon lalu membantu mengenali dan
menentukan masalah 3. Perawat harus mewaspadai berbagai fase
1 3 komunikasi
ORIENTASI EKSPLOITASI
1. Klien tidak lagi membutuhkan
Pasien menjelaskan perasaan butuh layanan profesional
Klien bekerja saling ketergantungan 2. Dimana hubungan perawat dan klien
dengan perawat
2 4 berakhir
IDENTIFIKASI RESOLUSI
Kelebihan teori peplau Kekurangan Teori Peplau
1. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih
baik. • Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam
penyembuhannya.
2. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori
keperawatan.