Anda di halaman 1dari 70

Biomechanics of Work

(Biomekanika Kerja)

KULIAH IV
Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 2
Mary is the CEO of a package-shipping company. She and her
management team recently decided to increase the package weight
limit from 80 pounds per package to 145 pounds, hoping to increase
productivity and competitiveness of the company. This decision
immediately stirred an uproar among the workers, and the union is
planning to organize a strike. The union believe that the new package
weight limit puts workers at a great risk of physical injury. “Actually, the
current weight limit of 80 pounds is already to high!” some workers
complain.

Mary does not wish to put the workers in dangerous work


environment, but in the same time Mary wants to see the company
survive and succeed in the competitive market.

Is the limit of 145 pounds too high? Is true that 80 pounds is


already too heavy?

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 3


BIOMEKANIKA ?
Biomekanika merupakan ilmu pengetahuan yang
merupakan kombinasi dari ilmu fisika (mekanika),
teknik, biologi, dan lingkungan kerja dengan tujuan
untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka
otot agar produktivitas kerja dapat meningkat.

Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk


menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh
dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas
sehari-hari (Chaffin, 1991)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 4


BIOMEKANIKA ?
 Pendekatan biomekanika  tubuh manusia
sebagai suatu sistem yang terdiri dari elemen-
elemen yang saling berkait dan terhubung satu
sama lain, melalui sendi-sendi dan jaringan otot
yang ada.

 Prinsip-prinsip fisika digunakan untuk


menyatakan tegangan mekanik pada tubuh
dan gaya otot yang diperlukan untuk membagi
tegangan-tegangan tersebut.
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 5
The
Musculoskeletal
system

 Is composed of the bones,


muscles, and connective
tissue (ligaments,
tendons, fascia, cartilage)
 There are 206 bones in
human body, 400 muscles
+/- 40 – 50%
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 6
Fascia = selaput jaringan ikat tipis yg membungkus otot dan memisahkan
kelompok satu dengan yg lain serta meliputi atau menutupi struktur
lainnya
Ligamen = jaringan ikat yg kuat yg mengikat tulang pd persendian
Tendon = urat keras yg menghubungkan otot dng sendi atau yg
menghubungkan otot dng

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 7


The Musculoskeletal System
 Struktur tubuh manusia terdiri dari : tulang, otot dan
connective tissues (ligaments, tendons, fascia, dan
cartilage)

 Fungsi utamanya adalah


1. untuk mendukung dan menjaga tubuh dan bagian-
bagian tubuh,
2. mempertahankan postur dan menghasilkan
gerakan tubuh,
3. menghasilkan panas dan mempertahankan
temperatur tubuh.
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 8
Muscles
Kontraksi otot dapat terjadi dalam 3 jenis
yaitu :
1. Isometrik (isometrically): panjang otot
tidak berubah ketika kontraksi
2. Konsentrik/Isotonik (concentrically):
otot memendek saat kontraksi dan
menghasilkan gaya internal otot
konstan
3. Eksentrik (eccentrically): otot
memanjang ketika kontraksi, terjadi
ketika gaya luar lebih besar dari gaya
internal otot

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 9


Link - Joint
 Didalam melakukan analisa biomekanik, tubuh manusia
dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari link
(penghubung) dan joint (sambungan).
 Menurut Ghaffin & Anderson (1984), tubuh manusia terdiri dari
enam link yaitu:
 Link lengan bawah yang dibatasi joint pergelangan tangan dan
siku.
 Link lengan atas yang dibatasi joint siku dan bahu.
 Link punggung yang dibatasi joint bahu dan pinggul.
 Link paha yang dibatasi joint pinggul dan lutut.
 Link betis yang dibatasi joint lutut dan mata kaki.
 Link kaki yang dibatasi joint mata kaki dan telapak kaki.
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 10
HUMAN
SEGMENTS
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 11

AND LINKS
SEGMENTS
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 12

LENGTH
BIDANG
ORIENTASI
TUBUH
MANUSIA
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 13
MAXIMAL DISPLACEMENT IN BODY
JOINTS (KROEMER,1990) (1)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 14


MAXIMAL DISPLACEMENT IN BODY
JOINTS (KROEMER,1990) (5)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 15


5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 16
PEMBEBANAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan menyangkut beban:
1. Badan manusia tidak mampu bertahan secara statis (lemah dalam
menahan beban statis).
2. Tulang belakang (tulang punggung dan pinggang) merupakan bagian
yang paling penting dari tubuh manusia dalam menahan beban.
3. Usahakan posisi struktur tulang yang benar pada saat menahan
beban yang berat.
4. Beban maksimum yang dapat ditahan oleh tulang-tulang belakang
adalah 10 kg/cm2.
5. Tidak boleh melakukan gerak putar searah yang terus menerus atau
berkali-kali.
Kriteria pembebanan dari tinjauan biomekanika:
 Compression force di L5/S1= 3,4 kN (770 lbs)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 17


MODEL BIOMEKANIKA (1)
 Model Biomekanika menggambarkan gaya-gaya yang
berlaku pada tubuh manusia akibat melakukan
pekerjaan tertentu  statis / dinamis , 2D / 3D

 Model Biomekanika Statis membahas kesetimbangan


tubuh di bawah pengaruh gaya :
1. Single-Body Segment Static
2. Two-body Segment Static
3. Multiple-Link Coplanar Statis Modelling

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 18


5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 19
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 20
MODEL BIOMEKANIKA
(Single segment) (2)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 21


MODEL BIOMEKANIKA (3)
W = mg = 20 kg x 9.8 m/s2 = 196 N

When the center of mass of the load is located exactly between the two hands
and the weight is equally balanced between both hands, each hand supports
half of the total weight. We have
Won each hand = 98 N
(forces at the elbow) = 0
- 16 N – 98 N + Relbow = 0
Relbow = 114 N

(moments at the elbow) = 0


(- 16 N)(0.18 m) + (– 98 N)(0.36 m) + Melbow =0
Melbow = 38.16 Nm

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 22


Lumbar - Sacrum
 Dalam banyak kegiatan
penanganan material seperti
mengangkat, membawa,
mendorong dan menarik,
gaya-gaya yang signifikan
terjadi pada tulang belakang
bagian bawah yaitu pada
ruas lumbar ke-5 dan
sacrum ke-1 (L5/S1), lokasi
dimana sering terjadi
cedera punggung.

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 23


ANAT
OMI
TULA
NG
BELA
KANG
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 24
MODEL BIOMEKANIKA TULANG
BELAKANG CHAFFIN (1)

 Tekanan di L5/S1 diakibatkan oleh momen yang terjadi


karena berat badan di atas L5/S1, beban yang diangkat,
tegangan otot tulang belakang (back muscles), dan
tekanan pada diafragma  statis 2D (pada bidang
sagital)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 25


MODEL BIOMEKANIKA TULANG
BELAKANG CHAFFIN (2)
MODEL
BIOMEKANIKA
TULANG BELAKANG
CHAFFIN
(CHAFFIN, 1991)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 26


MODEL BIOMEKANIKA TULANG
BELAKANG CHAFFIN (3)
Persamaan  ML 5 / S1  0
umum model b(mgbw )  h(mgload )  D(FA )  E(FM )  0
Chaffin akibat
b(mgbw )  h(mgload )  D(FA )
pengangkatan FM 
beban : E

Catatan : Konstanta Dengan :


465 cm2 merupakan
asumsi luas daerah FA  PA (465 cm2 )
diafragma menurut
4
 1, 8
Morris, Lucas, dan PA  10 (43  0,36 H )(ML 5 / S1 )0,0133
Bressler 
(Chaffin, 1991) ML 5 / S1  b(mgbw )  h(mgload )

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 27


MODEL BIOMEKANIKA TULANG
BELAKANG CHAFFIN (4)
ML5/S1 = momen yang terjadi pada L5/S1
b = jarak antara L5/S1 dengan titik berat tubuh (cm)
h = jarak antara L5/S1 dengan titik berat beban (cm)
D = jarak tegak lurus sumbu tubuh ke pusat gaya yang
menekan perut (cm), diasumsikan ½ tebal dada
berdiri
E = jarak tegak lurus otot tulang belakang ke pusat S1
(cm), diasumsikan 5 cm
mgbw = berat tubuh di atas L5/S1 (Newton)
mgload = berat beban (Newton)
FA = gaya yang menyebabkan tekanan perus pada pusat
diafragma (Newton)
FM = gaya pada otot tulang belakang (Newton)
PA = tekanan pada diafragma (N/cm2)
H = sudut pada pangkal paha
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 28
MODEL BIOMEKANIKA TULANG
BELAKANG CHAFFIN (5)
Sudut Tulang
Belakang

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 29


MODEL BIOMEKANIKA TULANG
BELAKANG CHAFFIN (6)
Dari persamaan momen tersebut, dpat diketahui gaya yang
tegak lurus pada S1 (gaya tekan, FC) dan gaya yang sejajar
S1 (gaya geser, FS), yaitu :

Gaya Tekan (FC) :


 Fcomp  0
cos  mgbw  cos  mgload  FA  FM  FC  0
Gaya Geser (FS) :
 Fshear  0
sin mgbw  sin mgload  FS  0
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 30
MODEL BIOMEKANIKA TULANG
BELAKANG CHAFFIN (7)

 = sudut yang terjadi antara permukaan S1 dengan sumbu


horisontal akibat perubahan posisi badan = 400 untuk
posisi badan tegak lurus / normal, apabila posisi tubuh
berubah maka sudut  berubah sebesar  dengan
persamaan :
  17 ,5  0,12 T  0,23K  0,0012 TK  0,005 T 2  0,00075 K 2

dimana :
T = sudut antara sumbu badan dengan sumbu vertikal
K = sudut pada lutut
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 31
NIOSH Formula
(Recommended Weight Limit) (1)

 Pada tahun 1981, National Institute of Occupational Safety


and Health (NIOSH) telah mengembangkan suatu rumus
pedoman untuk mengestimasi resiko dari berbagai kombinasi
variabel-variabel tugas/pekerjaan.

 Tujuan dari pengembangan persamaan ini adalah untuk


mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera
tulang belakang dan berbagai cedera lainnya bagi para pekerja
yang melakukan aktivitas penanganan material secara manual
(MMH = Manual Material Handling).

 Persamaan NIOSH menghasilkan suatu nilai batas


pengangkatan teoritis pada kegiatan Manual Material
Handling yang disebut Recommended Weight Limit (RWL).
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 32
NIOSH Formula (Recommended
Weight Limit) (2) - Kondisi
Pengangkatan untuk Persamaan NIOSH
1991 -

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 33


NIOSH Formula (Recommended Weight
Limit) (3) - Lokasi Standar Pengangkatan
-

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 34


NIOSH Formula
(Recommended Weight Limit) (4)

NIOSH Lifting Equation :

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
di mana:
RWL = Recommended Weight Limit (kg)
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horisontal = 25/H
VM = Faktor pengali vertikal = 1 - 0,003V-75
DM = Faktor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D
AM = Faktor pengali asimetrik = 1 - 0,0032A
FM = Faktor pengali frekuensi (Cat : 75 cm = 30 inch)
CM = Faktor pengali kopling
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 35
NIOSH Formula (Recommended
Weight Limit) (5) - Sudut Asimetri
-

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 36


NIOSH Formula (Recommended
Weight Limit) (6) – Coupling
Multiplier -
Coupling Multiplier

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 37


NIOSH Formula (Recommended
Weight Limit) (7) – Frequency
Multiplier -
Work Duration
≤ 1h ≤ 2h ≤ 8h
Frequency
lifts/min V < 75 cm V ≥ 75 cm V < 75 cm V ≥ 75 cm V < 75 cm V ≥ 75 cm

0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85

0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81

1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75

2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65

3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55

4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45

5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 38


Definition of Components of NIOSH
Lifting Equation (1991)
Component Metric System U.S. System

LC (Load Constant) 23 kg 51 lb

HM (Horizontal Multiplier) (25/H) (10/H)

VM (Vertical Multiplier) (1 – 0.003 IV – 75I) (1 – 0.0075 IV – 30I)

DM (Distance Multiplier) (0.82 + 4.5/D) (0.82 + 1.8/D)

AM (Asymmetric Multiplier) (1 – 0.0032A) (1 – 0.0032A)

FM (Frequency Multiplier) From table From table

CM (Coupling Multiplier) From table From table

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 39


Contoh Kasus
The job requires the worker to move tote boxes from from
an incoming flat conveyor to an outgoing J-hook conveyor
at a rate of about three boxes per minute. Each tote box
weighs 15 lbs, and the worker performs this job for 8 hours
each day. The worker can grasp the tote box quite
comfortably. The physical dimensions of the workplace that
are relevant for using the NIOSH lifting equation are shown
in Figure. Worker needs to twist his torso about 80o while
transferring a tote box from the incoming to the outgoing
conveyor.

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 40


5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 41
SOLUTION
H = 16” V = 44” (36” + 8”) D = 18” (62” – 36” – 8”)
A = 80o F = 3 lifts/minute C : Good coupling
Job Duration : 8 hours per day Weight lifted : 15 lbs

HM = 10/H = 10/16 = 0.625


VM = 1 – 0.0075 x IV – 30I = 1 – 0.0075 x I44 – 30I = 0.895
DM = 0.82 + 1.8/D = 0.82 + 1.8/1.8 = 0.92
AM = 1 – 0.0032 x A = 1 – 0.0032 x 80 = 0.744
FM = 0.55 CM = 1.0

RWL = 51 x 0.625 x 0.895 x 0.92 x 0.744 x 0.55 x 1.0 = 10.74 lbs

LI = Weight of tote / RWL = 15 / 10.74 = 1.40


5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 42
What does it mean ?
The result of this analysis suggest that some workers would
experince an increased risk of back injury while performing
this lifting task because the lifting index (LI) of 1.4 associated
with this job is slightly higher than 1.0.

Necessary precautions must be taken to minimize the risk of


injury, and the job may need to be redesigned to lower the LI.

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 43


5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 44
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 45
REBA
 Dikembangkan oleh ergonom dari universitas di Nottingham
(University of Nottingham’s Institute of Occuptaional
Ergonomic) : Dr. Sue Hignett dan Dr. Lynn Mc Atamney

 Metode untuk menilai posisi kerja atau postur leher,


punggung, lengan-pergelangan tangan, dan kaki pekerja.

 Mempertimbangakan faktor coupling, beban eksternal yang


ditopang oleh tubuh, serta aktifitas pekerja.

 Scoring general aktivitas yang mengindikasikan perlu adanya


pengurangan resiko yang diakibatkan postur kerja.

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 46


REBA (2)
 REBA membagi segmen – segmen tubuh menjadi dua
kelompok, yaitu grup A dan B.
 Grup A meliputi punggung (batang tubuh), leher dan
kaki.
 Grup B meliputi lengan atas, lengan bawah dan
pergelangan tangan.
 Dari data sudut segmen tubuh pada masing–masing
grup dapat diketahui skornya. Skor tersebut digunakan
untuk melihat tabel A untuk grup A dan tabel B untuk
grup B.

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 47


Langkah
1. Pengambilan data postur pekerja dengan menggunakan
bantuan video atau foto,

2. Penentuan sudut–sudut dari bagian tubuh pekerja,

3. Penentuan berat benda yang diangkat, penentuan


coupling dan penentuan aktivitas pekerja,

4. Perhitungan nilai REBA untuk postur yang


bersangkutan

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 48


5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 49
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 50
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 51
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 52
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 53
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 54
TABEL A

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 55


TABEL B

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 56


TABEL C

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 57


REBA Action Level

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 58


REBA SCORE

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 59


Excercise
 Trunk is flexed more than
600 and side flexed
 Neck is extended.
 Legs are both weight
bearing and flexed more
than 600.
 The patient has sitting
balance (<5 kg exerted).

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 60


Excercise
 Upper arm flexed between
450 and 900, abducted and
gravity assisted due to the
position of the trunk.
 Lower arm is flexed less
than 600
 Wrist is between 00 and 150
flexion/extension with no
deviation or twist

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 61


Excercise
 COUPLING score is 1.
 ACTIVITY score is +1 as
there has been a large
range change in posture
as the physiotherapist
reaches forward to the
floor to re-position the
patient's foot.

Determine the REBA Score


and Action Level.

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 62


CUMULATIVE TRAUMA
DISORDERS CTD’s
 Repetitive Motion Injuries / Musculoskeletal Disorders

cidera pada sistem kerangka otot yang semakin bertambah


secara bertahap sebagai akibat dari trauma kecil yang
terus menerus yang disebabkan oleh desain buruk yaitu
desain alat/sistem kerja yang membutuhkan gerakan tubuh
dalam posisi yang tidak normal serta penggunaan
perkakas/handtools atau alat lain yang terlalu sering
(Tayyari & Smith, 1997)

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 63


CUMULATIVE TRAUMA
DISORDERS CTD’s
Faktor penyebab timbulnya CTD’s:
 Penggunaan gaya yang berlebihan selama gerakan
normal
 Gerakan sendi yang kaku yaitu tidak berada pada posisi
normal.
 Perulangan gerakan yang sama secara terus – menerus
 Kurangnya istirahat yang cukup untuk memulihkan
trauma sendi

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 64


CEDERA TULANG
BELAKANG
 Cedera yang sering timbul berkaitan dengan biomekanika
 Back Pain

 Faktor internal (personal risk factor) : usia, jenis kelamin,


antropometri, latihan fisik dan tingkat kebugaran, kelenturan
tulang belakang, kekuatan otot sekitar tulang belakang, riwayat
penyakit BP sebelum bekerja, masa kerja, merokok dan minum
alkohol, psikososial, struktur anatomis tulang belakang

 Faktor eksternal (job risk factor) : pekerjaan fisik yang berat;


pekerjaan mengangkat; posisi membungkuk, miring dan
memutar badan; mendorong, menarik, duduk, atau berdiri
terlalu lama; vibrasi; kecelakaan kerja

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 65


Seated Work and Chair
Design
 A seated workplace should be used for long-duration jobs
because a seated posture is much easier to maintain and less
starainful to the body.

 Better-controlled arm movements, provides a stronger sense


of balance and safety, and improves blood circulation  but
vulnerable to low back problems !

 A properly designed seat can support a person to adopt a less


strainful posture and reduce the loads placed on the spine :
backrest inclination angle (110o - 120o), lumbar support (5 cm
thickness), and arm rest
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 66
5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 67
CARPAL
TUNNEL
SYNDROME

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 68


5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 69
Next Week…
 Review Biomechanics
 Work Physiology

5/15/22 PSKE (Kuliah IV) 70

Anda mungkin juga menyukai