Anda di halaman 1dari 14

PERILAKU INDIVIDU DAN PERBEDAANNYA

INDIVIDU DAN PERBEDAANNYA.


Terdiri atas 2 Faktor, yaitu Intelektual dan Fisik.
1. Kemampuan Intelektual.Kemampuan Intelektual dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, penalaran, dan
pemecahan masalah. Kebanyakan masyarakat cenderung
menempatkan nilai tinggi pada kecerdasan.
2. Kemampuan Fisik.
Kemampuan intelektual memainkan peran lebih besar dalam
pekerjaan yang kompleks dengan tuntutan persyaratan kebu-
tuhan pemrosesan informasi. Kemampuan fisik yang spesifik
penting untuk keberhasilan melalukan pekerjaan yang kurang
membutuhkan keterampilan dan lebih terstandar. Ada sembi-
lan kemampuan Fisik yaitu : kekuatan dinamis, kekuatan tu-
buh, kekuatan statis,kekuatan, keluwesan extent, keluwesan
dinamis, koordinasi tubuh, keseimbangan, dan stamina
3. Kesesuaian kemampuan – pekerjaan.
Fokus kita adalah menjelaskan dan memprediksi perilaku
orang ditempat kerja. Pekerjaan menuntut hal yang berbeda
pada individu dan bahwa individu berbeda dalam kemam-
puan. Oleh karena itu, kinerja karyawan meningkat bila
ada kesuaian antara kemampuandan pekerjaan. Kemampuan
intelektual atau fisik khusus yang dibutuhkan untuk melaku -
pekerjaan dengan tepat bergantung pada persyaratan
kemampuan dari pekerjaan.

4. Karakteristik biografis meliputi :


1). Usia. Hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan kemung
kinan menjadi masalah yang lebih penting selama dekade
mendatang Karena : Ada pekerjaan luas bahwa kinerja
menurun dengan bertambahnya
a) Usia.
b) Kenyataan bahwa tenaga kerja mengalami penuaan.
c) Peraturan perundang – undangan tentang pensiun.
2). Gender
Apakah kinerja wanita sebaik pria ?, Bukti menunjukkan bahwa
hanya sedikit yang mengakui perbedaan penting antara pria dan
wanita yang mempengaruhi kinerja pekerjaan mereka. Studi psikolo
gis telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk menyesuai
kan diri dengan kekuasaan dan pria lebih agresif dan memiliki
kemungkinan lebih tinggi dalam harapan keberhasilan dibandingkan
perempuan, tetapi perbedaannya kecil. Penelitian secara konsisten
juga menunjukkan .
3). Ras.
Sejumlah orang berpendapat bahwa tidaklah produktif untuk
membahas ras untuk alasan kebijakan ( memecah belah ) untuk
alasan biologis (persentase besar dari kita adalah campuran ras ),
atau karena alasan genetik dan antropologis ( banyak antropolog
dan ilmuwan evolusi menolak konsep kategori – kategori rasial
yang berbeda ) Ras telah dipelajari cukup sedikit dalam perilaku
organisasi, khususnya yang berkaitan dengan hasil kerja seperti :
keputusan seleksi karyawan, evaluasi kinerja, membayar, dan
diskriminasi di tempat kerja
4). Masa Jabatan
Dengan pengecualian dari perbedaan gender dan ras, tidak
ada isu yang tampak lebih memicu pada kesalahpahaman dan
spekulasi dari dampak senioritas pada kinerja pekerjaan. Studi
secara konsisten menunjukkan senioritas secara negatif
berhubungan dengan absensi. Bahkan, baik dari segi
frekuensi ketidakhadiran dan total hari yang hilang di tempat
kerja, masa jabatan adalah variabel tunggal yang paling
penting berpengaruh.
Individu menggunakan panca indra untuk mengenal
lingkungan, seperti pandangan, sentuhan, pendengaran,
pengucapan, dan pembauan. Mengorganisasikan informasi
dari lingkungan berarti dinamakan persepsi . Berikut ini
contoh yang menunjukkan bagaimana persepsi
mempengaruhi perilaku :
a)Manajer yakin bahwa seseorang seorang pekerja telah diberi
kesempatan untuk menggunakan penilainnya mengenai
bagaimana mengerjakan pekerjaan , sementara pekerja merasa
sama sekali tidak ada kebebasan untuk melalukan penilaian.
b) Tanggapan seorang bawahan atas permintaan supervisor (
penyelia ) didasar pada apa yang dia pikir dia dengar dari
penyelia, bukan pada permintaan sebenarnya.
c) Manajer mengira produk yang sudah dijual bermutu tinggi,tetapi
pelanggan mengeluh produknya bermutu rendah.
d) Seorang pekerja dipandang oleh seorang rekannya sebagai
pekerja keras yang telah memberikan usaha yang baik dan oleh
rekan lain sebagai pekerja pemalas yang tidak berusaha.
e) Seorang penjual merasa kenaikan gajinya sangat tidak adil,
sementara para manajer penjualan merasa itu sebuah kenaikan
yang wajar.
f) Operator memandang kondisi kerjanya tidak memadai , seorang
rekan kerja yang tepat di sebelahnya merasa kondisi kerjanya
nyaman.
TEORI PEMBELAJARAN

Teori Pembelajaran bermanfaat untuk mendapatkan pola


perilaku melalui hal – hal berikut ini :
a) Pengondisian klasik ( classical conditioning ).
Pengkondisian ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa lagu – lagu anak – anak sering membawa
kembali kenangan yang menyenangkan masa anak –
anak, hal ini terjadi dalam organisasi.
b) Pengondisian operant ( operant conditioning).
Perilaku operant berarti perilaku sukarela atau belajar
berbeda dengan perilaku reflektif atau dipelajari.
c) Pembelajaran sosial ( sosial – learning theory).
Individu dapat belajar melalui pengamatan terhadap
orang lain tentang suatu kejadian dan juga bisa juga
pengalaman langsung.
Empat ( 4 ) proses yang telah ditemukan untuk
menentukan bahwa pengaruh model akan dimiliki pada
individu, yaitu :
a. Proses perhatian, individu belajar dari sebuah model
hanya ketika mereka mengenali dan mencurahkan
perhatian pada fitur – fitur pentingnya.
b. Proses Penyimpanan, pengaruh sebuah model akan
bergantung pada seberapa baik individu mengingat
tindakan model setelah model tidak lagi tersedia.
c. Proses reproduksi motor, proses ini menunjukkan
bahwa individu dapat melakukan yang dicontohkan
oleh model.
d. Penguatan proses, individu akan termotivasi untuk
menampilkan perilaku yang di contohkan jika
tersedia insentif atau penghargaan.
Melalui belajar akan dapat membentuk perilaku dan selanjutnya dapat
digunakan sebagai alat manajerial dengan menggunakan hal - hal seperti
berikut :
a. Metode pembentukan perilaku . Ada empat ( 4 )
cara untuk membentuk perilaku, yaitu melalui penguatan
positif, penguatan negatif, hukuman, dan kepunahan.
1) Menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang
menyenangkan disebut penguasaan positif ( dipuji /
dihargai atas pekerjaannya yang baik ).
2) Menidaklanjuti respons oleh penghentian atau penarikan
sesuatu yang tidak menyenangkan disebut penguatan
negatif.
3) Hukuman, hal ini menyebabkan kondisi yang tidak
menyenangkan dalam upaya untuk menghilangkan
perilaku yang tidak diinginkan.
4) Menghilangkan setiap penguatan yang menjaga perilaku
disebut kepunahan..
b. Jadwal dan perilaku penegasan. Ada 2 jenis utama
jadwal penegasan,yaitu berkesinambungan dan berkala.
Jadwal penegasan berupa jadwal rasio atau interval .
1). Jadwal / tipe rasio bergantung pada seberapa banyak respon
yang dibuat oleh subyek . Individu ditegaskan setelah membe-
rikan perilaku tertentu.
2). Jadwal interval bergantung pada seberapa banyak waktu yang
berlalu sejak penegasan sebelumnya . Individu ditegaskan pada
perilakusesuai yang pertama setelah kurun waktu berlalu.
Penegasan dapat diklasifikasikan menjadi tetap atau variabel
* Jika penghargaan diberikan jarak interval waktu seragam , maka
jadwalnya berupa jadwal interval tetap . Contoh : gaji ,yang diberikan
atas dasar mingguan, bulanan, atau semesteran.
* Jika penghargaannya diberikan pada waktu tertentu , sehingga
penegasannya tidak dapat diprediksi, maka jadwalnya berupa jadwal
interval variabel . Contoh : kunjungan dadakan secara acak
oleh tim audit perusahaan.
C. Modifikasi perilaku.
Ini merupakan penerapan konsep penguatan kepada
individu dalam lingkungan kerja. Program modifikasi
perilaku yang khas mengikuti pemecahan masalah lima
( 5 ) langkah model berikut :
1). Mengidentifikasi perilaku kritis.
2). Mengembangkan data dasar.
3). Mengidentifikasi konsekuensi perilaku.
4). Mengembangkan dan menerapkan suatu strategi
intervensi.
5). Mengevaluasi peningkatan kinerja.
MASALAH DENGAN MODIFIKASI PERILAKU DAN TOERI PENGUATAN.

Mengamati perilaku dan menggambarkan kesimpulan


dinamakan membuat atribusi.Dalam usaha membuat keputusan
apakah perilaku harus diatribusi kepada seorang atau kepada
keadaan. Kelly mengusulkan untuk menggunakan 3 ( tiga )
kriteria di bawah ini :
a. Konsensus. Apakah banyak orang lain yang
mengatakan atau mengerjakan hal yang sama pada
keadaan itu ? Jika iya, kita kurang suka mengatribusi
perilaku ( contoh : mutu produksi rendah ) kepada
mutu yang unik.
b. Keistimewaan. Apakah perilaku biasa atau tipikal
untuk orang tertentu ? Kalau demikian( perbedaan
tinggi ), lalu kita menyimpulkan beberapa faktor situasi
hal tersebut harus bertanggung jawab.
c. Konsensus. Apakah orang melakukan perilakunya
secara konsisten ?. Apabila terjadi perilaku tidak
konsisten, kita cenderung memakai atribusi
situasional.
KECERDASAN EMOSIONAL ( EMOTIONAL
INTELLIGENT). Kecerdasan emosional meliputi hal – hal
sebagai berikut :
a. Kompetensi pribadi ( personal competencies)
1). Kesadaran diri ( self awareness )
2). Penfaturan diri sendiri ( self regulation )
3). Motivasi ( motivation )
b. Kompetensi sosial ( social competencies)
1). Penghayatan ( empathy )
2). Ketrampilan sosial ( social skill )
PERASAAN, SIKAP, DAN NILAI ( MOODS, ATTITUDES, AND VALUES )

Dalam diri individu terdapat perasaan, sikap, dan nilai yang dibawa ke
dunia kerja
a. Sikap ( Attidudes )
Sikap adalah pertimbangan evaluatif terhadap obyek, orang
atau peristiwa yang terdiri atas:
1). Komponen kognotif, yaitu keyakinan terhadap sikap.
2). Komponen afektif, adalah perasaan tergadap sikap;dan
3). Komponen perilaku, yaitu niat perilaku dengan cara
tertentu terhadap orang atau sesuatu. Sikap bersumber
dari bawaan sejak lahir, lingkungan, orang tua, guru, dan
perilaku t3.
b. Nilai ( Values )
Nilai adalah keyakinan tentang cara / jalan dianggap baik yang
harus dilakukan bersumber dari bawaan dari lahir, lingkungan,
budaya nasional, dan keluarga. Nilai bisa mempengaruhi
perasaan, sikap dan perilaku manusia.
Dengan mengabaikan ( tidak memerhatikan ) bagaimana
mendefisinikan kepribadian, berikut ini adalah prinsip – prinsip
kepribadian :
1). Kepribadian adalah sebuah rangkaian teroganisir ,
dengan kata lain Individu menjadi tidak berarti.
2). Kepribadian muncul untuk diatur kedalam pola – pola
sampai pada tingkat dapat diamati dan dikur.
3). Meskipun kepribadian mempunyai dasar biologis,
perkembangan khususnya juga merupakan hasil dari
lingkungan sosial dan budaya.
4). Kepribadian mempunyai aspek superfisial dan inti yang
lebih dalam.
5). Kepribadian melibatkan karakteristik umum dan
karakteristik unik. Setiap Orang berbeda dalam
beberapa keadaan, sementara sama pada keadaan lain.

Anda mungkin juga menyukai