PERILAKU : tingkah laku / pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak.
ORGANISASI : alat / suatu wadah yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu yang berinteraksi satu sama lain
mempunyai konsep yang sama, pemikiran yang sama karena memiliki tujuan yang sama.
PERILAKU ORGANISASI sebagai studi yang mempelajari dampak dari perilaku individu, kelompok, dan struktur terhadap
organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi (Robbin dan Judge -
2011)
Pengambilan keputusan hanya Penekanan pada hak dalam pengambilan Menganalisis bagaimana orang
berdasarkan keluaran/ outcome , bahwa keputusan yang menghormati dan sebenarnya berperilaku ktuja
dalam pengambilan keputusan yang melindungi hak-hak asasi individu dan dikonfrontasi dengan dilemma
ideal adalah memberikan yang paling kosnsisten dengan kebebasan dan hak-hak etis
baik dalam jumlah yang paling besar fundamental
Tipe Nilai
1. Nilai-Nilai Terminal : Bentuk akhir keberadaan yang sasaran sangat diinginkan; yang ingin dicapai seseorang dalam
hidupnya. ex. Keamanan keluarga, kebebasan, kebahagiaan, kehormatan dll.
2. Nilai- Nilai Instrumental : Bentuk-bentuk perilaku atau upaya upaya pencapaian nilai-nilai terminal yang lebih disukai
oleh orang tertentu. ex. Jujur, bertanggung jawab, penolong, pemberani, berkemampuan dll
SIKAP merupakan kumpulan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan perilaku yg relatif stabil terhadap objek, orang
atau institusi tertentu. Sikap adalah peryataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu.(Robin, 2007).
FUNGSI SIKAP
a. Adjustive or utilitarian : Sikap memiliki fungsi untuk mendapatkan suatu objek yang diinginkan atau menjauhi
konsekuensi yang tidak diinginkan.
b. Ego Defensive Attitudes : Sikap memiliki fungsi untuk menghindari pribadi dan situasi yang berbahaya yang ada
disekitamya.
c. Value Expressive attitudes : Sikap memiliki fungsi untuk membantu ekspresi yang positif dan nyata bagi nilai-nilai
dan konsep diri individu
d. Knowledge expressive attitudes : Sikap memiliki fungsi untuk mengerti mengenai kejadian dan pengalaman-
pengalaman yang terstruktur
PERUBAHAN SIKAP
a. Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan perilaku
b. Perubahan sikap melalui modifikasi perubahan perasaan
c. Perubahan sikap melalui modifikasiperubahan ide-ide atau pikiran
d. Perubaban sikap melalui modifikasi perubahan situasi
Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Kepuasan bukanlah
suatu konsep tunggal, sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaannya dan tidak puas
dengan salah satu atau lebih aspek lainnya. (Kreitner dan Kinicki 2004)
5 MODEL KEPUASAN
a. Pemenuhan Kebutuhan : model ini menjelaskan bahwa kepuasan ditentukan oleh karakteristik dari sebuah
pekerjaan memungkinkan seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya.
b. Ketidak cocokan : Model-model ini menjelaskan bahwa kepuasan adalah hasil dari harapan yang terpenuhi.
c. Pencapaian Nilai
d. Komponen Watak : Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja merupakan sebagian dari sifat
pribadi maupun faktor genetik
e. Persamaan : Dalam model ini, kepuasan adalah suatu fungsi dari bagaimana seorang individu diperlakukan “secara
adil” di tempat kerja
Kepuasan kerja seseorang pada dasarnya tergantung kepada selisih antara harapan, kebutuhan atau nilai dengan apa
yang menurut perasaan atau persepsi telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan. Seseorang akan merasa puas jika
tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan
Untuk mengetahui apakah individu merasa puas atau tidak puas dalam situasi tertentu, digunakan empat teori :
1. Teori Pemenuhan (fulfilll-ment theory )
2. Teori Imbalan (reward theory)
3. Teori Keadilan (equity theory )
4. Teori Kesenjangan (discrepancy theory )
Ciri-ciri Kepribadian
Indikator tipe Myers-Briggs. Tes kepribadian lazimnya digunakan untuk mengungkapkan ciri-ciri kepribadian seseorang.
Salah satu tes kepribadian yang paling popular adalah indikator tipe Myers-Briggs (atau sering disebut MBTI) . Tes ini
terdiri dari atas 100 lebih pertanyaan yang menanyai bagaimana lazimnya orang bertindak atau merasa didalam
berbagai macam situasi.
Cara menjawab pertanyaan tersebut adalah menempatkan anda disalah satu ujung atau ujung lain dari empat dimensi :
1. Interaksi sosial : Ekstrovert atau Introvert (E atau I)
2. Senang mengumpulkan data : Perasa atau Intuitif (S atau N)
3. Senang mengambil keputusan : Perasaan atau Berpikir (F atau T)
4. Gaya pembuatan : perseptif atau menghakimi (P atau J)
Model kepribadian “Lima Besar” meskipun MBTI itu sangat popular, MBTI mendapat satu kritikan besar. MBTI tidak
mempunyai bukti untuk menopang keabsahannya. Kecaman yang sama tidak dapat dikenakan pada model kepribadian
lima faktor, yang biasa disebut model lima besar. Ciri-ciri kepribadian Lima Besar itu adalah:
1. Ekstraversi : dimensi kepribadian yang menggambarkan sejauh mana seseorang itu mudah bergaul, pandai bicara
dan tegas;
2. Kedapatsetujuan (Agreableness) : dimensi kepribadian yang menggambarkan sejauh mana seseorang itu ramah,
mudah bekerja sama, dan dapat dipercaya;
3. Ketelitian : dimensi kepribadian yang menggambarkan sejauh mana seseorang bertanggungjawab, andal, tekun, dan
berorientasi prestasi;
4. Kemantapan emosional : dimensi kepribadian yang menggambarkan sejauh mana seseorang itu tenang, penuh
semangat, dan aman (positif) atau tegang, gelisah dan tidak aman (negative);
5. Keterbukaan terhadap pengalaman : dimensi kepribadian yang menggambarkan sejauh mana seseorang itu
imajinatif, peka terhadap seni, dan cerdas.
Teori-teori kepribadian
1. Teori pendekatan sikap
2. Teori pendekatan psikodinamik (ID & Superego)
3. Teori pendekatan humanistik
Pembelajaran : proses di mana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam perilaku sebagai suatu hasil dari praktek
Teori-teori Pembelajaran
1. Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera agar memeperoleh pemahaman, sedangkan pengaktifan indera
dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan
berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode
2. Berhavioristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan
stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila menemukan kesulitan atau
masalah, kita bisa mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya memperoleh hasil.
3. Humanistic
Seseorang perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan
maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil
NILAI
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia, sifat dari
suatu benda yang menyebabkan minat seseorang atau kelompok. Theodorson berpendapat bahwa nilai merupakan
sesuatu yang abstrak dan dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum dalam bertindak atau bertingkah laku.
ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan mengenai keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan
digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan misi dalam rangka mencapai
dan visi organisasi
Tingkatan nilai:
1. Nilai kenikmatan
2. Nilai kehidupan
3. Nilai kejiwaan
4. Nilai kerohanian
Menurut riset yang dilakukan oleh ISR (Institute for Social Research) tahun 1978 nilai yang diharapkan dalam organisasi
yaitu :
1. Bebas berbeda pendapat dengan pimpinan
2. Diberi kesempatan waktu istirahat
3. Dijamin adanya partisipasi dalam membuat keputusan
Dimensi Motivasi
1. Kebutuhan timbul dalam diri individu apabila si-individu merasa adanya kekurangan dalam dirinya (ada
ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang menurut persepsi si-individu harus dimiliki)
2. Dorongan untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, dalam diri si-individu akan timbul DORONGAN berupa
usaha pemenuhan kebutuhan secara terarah. Maka, DORONGAN biasanya berorientasi pada tindakan tertentu yang
secara sadar dilakukan oleh seseorang/individu, dan inilah INTI dari MOTIVASI
3. Insentif merupakan Komponen ketiga dari motivasi adalah TUJUAN. Pencapaian TUJUAN berarti mengembangkan
keseimbangan dalam diri seseorang/si-individu
Model Motivasi
• Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
“Bahwa kebutuhan manusia bergantung pada apa yang mereka punyai. Dalam beberapa hal, kemudian, sebuah
kebutuhan yang sudah terpuaskan bukanlah sebuah motivator. Kebutuhan manusia, yang diorganisir dalam sebuah
hierarki kepentingan, adalah psikologikal, keamanan, rasa mempunyai, kemuliaan, dan aktualisasi diri.”
• Teori Dua factor Frederick Herzberg
Pandangan bahwa kepuasan kerja dihasilkan dari hadirnya motivator-motivator intrinsik dan bahwa ketidakpuasan
kerja berasal dari ketiadaan faktor ekstrinsik
Pandangan Tradisional dan Herzberg tentang Kepuasan dan Ketidakpuasan
I. Tradisional
Ketidakpuasan Kerja yang Tinggi Kepuasan Kerja yang Tinggi
II. Pandangan Dua Faktor Herzberg
Kepuasan Kerja yang Rendah Kepuasan Kerja yang Tinggi (motivator)
Ketidakpuasan Kerja yang Rendah Kepuasan Kerja yang Tinggi (higienis)
• Teori Kebutuhan McClelland
Kebutuhan akan prestasi (achievment) : Dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan
seperangkat standar, bergulat untuk sukses.
Kebutuhan akan afiliasi (pertalian): Hasrat untuk hubungan antar-pribadi yang ramah dan akrab.
Kebutuhan akan kekuasaan (power): Kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara yang
orang-orang itu (tanpa dipaksa) tidak akan berperilaku demikian.
• Alderfer’s ERG Theory
Teori yang dikembangkan dan diuji oleh Alderfer menyatakan bahwa kebutuhan dikategorikan sebagai kebutuhan:
1. Yang ada; kebutuhan dipuaskan oleh sesuatu seperti makanan, udara, air, gaji dan kondisi kerja
2. Yang berhubungan; kebutuhan dipuaskan oleh sesuatu yang bersifat sosial dan hubungan perorangan
3. Yang berkembang; kebutuhan dipuaskan oleh seseorang yang membuat kontribusi yang kreatif dan produktif
Teori Hubungan ERG diantara Frustasi, Pentingnya dan Kepuasan akan Kebutuhan
Aplikasi Motivasi
Teori Proses Motivasi
Teori yang menjelaskan dan menganalisa proses dimana perilaku dikumpulkan, diarahkan, ditahan dan dihentikan.
1. Pembelajaran: Proses dimana secara relatif perubahan daya tahan dalam perilaku terjadi terjadi sebagai sebuah
hasil latihan
2. Pembelajaran Sosial : Pandangan Albert Bandura bahwa perilaku adalah sebuah fungsi interaksi yang berkelanjutan
antara kognitif (orang), perilaku dan penentu lingkungan
3. Kemanjuran diri : Kepercayaan bahwa seseorang dapat cukup melakukan dalam sebuah situasi. Kemanjuran diri
memiliki tiga dimensi; besar, kekuatan, dan keadaan umum
Teori Penguatan
1. Penguatan Positif: Tindakan yang meningkatkan kemungkinan sebuah perilaku
2. Penguatan Negatif: Penguatan negatif memperkuat sebuah respon karena respon memindahkan beberapa stimulus
menyakitkan atau tidak menyenangkan atau memungkinkan organisme untuk menghindarinya
3. Hukuman: Konsekuensi yang tidak diinginkan yang dihasilkan dalam penindasan perilaku yang membawanya
(berkurang frekuensinya)
Teori Harapan
Kekuatan dari sebuah kecenderungan untuk bertindak dalam sebuah jalan yang pasti tergantung kepada kekuatan dari
sebuah harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh sebuah hasil dan pada keatraktifan hasil itu terhadap individu
Teori keadilan
Individu membandingkan imput dan hasil pekerjaan mereka dengan yang lain dan kemudian merseponnya guna
menghilangkan segala ketidakadilan
Jenis Motivasi
1. Motivasi Positif : Dorongan terhadap karyawan yang dapat berupa hadiah, pujian, insentif.
ex. Seorang karyawan melakukan sesuatu pekerjaan yang melebihi target perusahaan maka dia akan mendapatkan
bonus.
2. Motivasi Negatif : Dorongan terhadap karyawan yang biasanya berupa ancaman, hukuman ataupun sangsi-sangsi.
ex. Seorang karyawan melakukan sesuatu karena takut, jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Misal
karyawan patuh pada bos karena takut dipecat.
Keterlibatan Karyawan
Sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan-karyawan dan dimaksudkan untuk meningkatkan
komitmen karyawan untuk keberhasilan organisasi.
Cara Pembayaran : Memberikan Penghargaan kepada Karyawan Individual melalui Program Variabel Bayaran
Program variabel karyawan : Sebuah rencana bayaran yang mendasarkan sebagian bayaran seorang karyawan pada
beberapa ukuran kinerja individual dan / atau organisasi
1. Rencana bayaran berdasarkan tarif per bagian : Rencana bayaran dimana pekerja-pekerja diberi bayaran dalam
jumlah yang tetap untuk setiap unit produksi yang diselesaikan
2. Rencana bayaran berdasarkan prestasi : Rencana bayaran yang didasarkan pada penilaian kinerja
3. Bonus : Program bayaran yang menghargai karyawan-karyawan untuk kinerja mereka pada saat ini daripada kinerja
di masa lalu
4. Rencana pembagian laba : Sebuah program di seluruh organisasi yang membagikan kompensasi berdasarkan
beberapa rumus yang sudah ada yang dirancang seputar profitabilitas suatu perusahaan
5. Pembagian pendapatan : Sebuah rencana insentif kelompok yang berdasarkan pada rumus
6. Rencana kepemilikan saham karyawan : Rencana tunjangan yang ditentukan oleh perusahaan dimana karyawan-
karyawan mendapatkan saham, acap kali dibawah harga pasar, sebagai bagian dari tunjangan mereka
Cara Pembayaran : Memberikan Penghargaan Kepada Karyawan Individual Melalui Rencana Bayaran Berdasarkan
Keterampilan
1. Bayaran Berdasarkan Keterampilan : Rencana bayaran yang menentukan tingkat-tingkat bayaran atas dasar berapa
banyak keterampilan yang dimiliki oleh karyawan – karyawan dan berapa banyak pekerjaan yang bisa mereka
lakukan. Penelitian menyimpulkan bahwa bayaran berdasarkan ketrampilan pada umumnya menghasilkan kinerja,
kepuasan dan persepsi keadilan yang lebih tinggi dalam system bayaran karyawan
2. Tunjangan Yang Fleksibel : Rencana tunjangan yang memungkinkan setiap karyawan untuk membuat paket
tunjangan yang disesuaikan secara individual dengan kebutuhan-kebutuhan dan situasi dirinya
3. Penghargaan Intrinsik : Program Pengakuan Karyawan berkisar dari ucapan “terima kasih”