Anda di halaman 1dari 8

PEKERJAAN RUMAH (PR) : Perilaku Organisasi

DOSEN PENGASUH : Prof. A Hadi Arifin


PRODI : Manajemen
====================================
Petunjuk Penting:
1. Pekerjaan rumah ini harus dikerjakan sendiri di ketik dengan mirosoft word A4 1.5
spasi, dan kirim ke-email : ahadiarifin04@gmail.com. Nama Folder : Nama Mhs dan
NIM
2. Apabila jawabannya identik persis sama, maka jawaban PR tidak diberikan nilai;
3. Jawaban PR harus di kirirm satu hari sebelum hari UTS berlangsung sebagai syarat
ikut UTS.
4. Di lembaran Jawaban PR, tuliskan NAMA, NIM, DAN No.HP
Soal
1. Jelaskan pengertian Perilaku Organisasi ?
2. Apa pentingnya mempelajari perilaku organisasi?
3. Jelaskan beberapa bidang ilmu yang membentuk ilmu perilaku organisasi dan
bagaimana kontribusinya terhadap ilmu tersebut?
4. Apakah yang dimaksud dengan persepsi ?.
5. Jelaskan jenis-jenis persepsi.
6. Jelaskan perbedaan persepsi vs sensasi?.
7. Pada prakteknya kadang-kadang terjadi kesalahan dalam mempersepsikan orang
lain, sebutkan dan jelaskan kesalahan dimaksud.
8. Apa saja karakteristik individu dalam mempengaruhi perilaku organisasi?
9. Kepribadian seseorang amat berpengaruh terhadap perilaku individu orang
bersangkutan, jelaskan tiga teori yang berhubungan dengan kepribadian ?
10. Jelaskan faktor-faktor penentu kepribadian ?
11. Sebutkan 16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar (dua titik ekstrem)
merupakan sumber perilaku yang tetap dan konstan.
12. Jelaskan model 5 besar kepribadian.
13. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan motivasi ?
14. jelaskan tahapan proses motivasi ?
15. Jelaskan teori motivasi Abraham Maslow?.
16. Menurut Mc Cleland kebutuhan manusia terbagi kedalam tiga jenis kebutuhan,
sebutkan ketiga jenis kebutuhan dimaksud dan karakteristiknya.
17. Jelaskan alasan-alasan terbentuknya kelompok ?
18. Alasan seseorang untuk menjadi anggota kelompok berbeda-beda, sebutkan
beberapa alasan utama seseorang menjadi anggota suatu kelompok.
19. Tahap-tahap perkembangan suatu kelompok berbeda dengan kelompok yang lain,
namun pada umumnya melalui tahapan perkembangan yang sama, sebutkan
tahapan dimaksud.
20. Keterpaduan antar anggota kelompok amat menentukan dalam menunjang
kelancaran pencapaian tujuan kelompok. Sebutkan faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan keterpaduan.
21. Jelaskan faktor-faktor eksternal yang menentukan prestasi kelompok ?
22. Jelaskan tipe-tipe kelompok?.

===========================Selamat Bekerja========================
NAMA : Riska munanda
NIM : 210410344
No.HP : 083824760412
MK : Perilaku Keorganisasian IV/H

jawaban :
1. perilaku organisasi adalah studi tentang perilaku individu dan kelompok dalam
organisasi, serta pengaruhnya terhadap organisasi itu sendiri. Tujuan dari
mempelajari perilaku organisasi adalah untuk meningkatkan efektivitas organisasi
dan mencapai tujuan organisasi yang diinginkan.

2. Mempelajari perilaku organisasi memiliki beberapa pentingnya, antara lain:


a. Meningkatkan efektivitas organisasi: Dengan memahami perilaku individu
dan kelompok dalam organisasi, manajemen dapat mengoptimalkan kinerja
organisasi dan mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Meningkatkan kualitas kerja: Dengan memahami perilaku individu dan
kelompok dalam organisasi, manajemen dapat meningkatkan kualitas kerja
dan produktivitas karyawan.
c. Meningkatkan kepuasan karyawan: Dengan memahami perilaku individu
dan kelompok dalam organisasi, manajemen dapat menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif dan memenuhi kebutuhan karyawan.
d. Meningkatkan kemampuan manajemen: Dengan memahami perilaku
organisasi, manajemen dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan
dan manajemen yang lebih baik.
e. Meningkatkan daya saing organisasi: Dengan memahami perilaku
organisasi, manajemen dapat mengembangkan strategi yang lebih baik
untuk bersaing di pasar.

3. Beberapa bidang ilmu yang membentuk ilmu perilaku organisasi antara lain:
a. Psikologi: Psikologi memberikan kontribusi besar dalam memahami
perilaku individu dalam organisasi, seperti motivasi, kepribadian, dan
kepuasan kerja.
b. Sosiologi: Sosiologi memberikan kontribusi dalam memahami perilaku
kelompok dalam organisasi, seperti dinamika kelompok, konflik, dan
kebijakan organisasi.
c. Antropologi: Antropologi memberikan kontribusi dalam memahami budaya
organisasi dan bagaimana budaya tersebut mempengaruhi perilaku individu
dan kelompok dalam organisasi.
d. Ilmu manajemen: Ilmu manajemen memberikan kontribusi dalam
memahami bagaimana manajemen dapat mengoptimalkan kinerja organisasi
melalui pengelolaan sumber daya manusia dan pengembangan strategi
organisasi.
e. Ilmu komunikasi: Ilmu komunikasi memberikan kontribusi dalam
memahami bagaimana komunikasi dalam organisasi mempengaruhi
perilaku individu dan kelompok dalam organisasi.
4. Persepsi adalah proses di mana individu memilih, mengatur, dan memberikan arti
pada informasi yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Dalam konteks
organisasi, persepsi dapat mempengaruhi bagaimana individu memandang
organisasi, rekan kerja, dan tugas-tugas yang diberikan. Persepsi juga dapat
mempengaruhi bagaimana individu berperilaku dalam organisasi.

5. Berikut adalah beberapa jenis persepsi:


a. Persepsi selektif: Persepsi selektif terjadi ketika individu memilih informasi
yang ingin diterima dan mengabaikan informasi yang tidak sesuai dengan
keyakinan atau nilai-nilai mereka.
b. Stereotip: Stereotip terjadi ketika individu membuat generalisasi tentang
kelompok tertentu dan menerapkannya pada individu dalam kelompok
tersebut tanpa mempertimbangkan perbedaan individu.
c. Halo effect: Halo effect terjadi ketika individu membuat kesimpulan umum
tentang seseorang berdasarkan satu karakteristik atau perilaku yang
menonjol.
d. Efek primasi: Efek primasi terjadi ketika individu memberikan lebih banyak
perhatian pada informasi yang diterima pada awalnya dan mengabaikan
informasi yang diterima kemudian.
e. Efek terbaru: Efek terbaru terjadi ketika individu memberikan lebih banyak
perhatian pada informasi yang diterima baru-baru ini dan mengabaikan
informasi yang diterima sebelumnya.

6. Persepsi dan sensasi adalah dua konsep yang berbeda dalam psikologi. Sensasi
adalah pengalaman langsung dari stimulus fisik, seperti suara, cahaya, atau rasa.
Sedangkan persepsi adalah interpretasi dari stimulus fisik tersebut oleh otak. Dalam
kata lain, sensasi adalah pengalaman langsung dari dunia luar, sedangkan persepsi
adalah cara otak memahami dan memberikan arti pada pengalaman tersebut.

7. Beberapa kesalahan dalam mempersepsikan orang lain antara lain:


a. Stereotip: Membuat generalisasi tentang kelompok tertentu dan
menerapkannya pada individu dalam kelompok tersebut tanpa
mempertimbangkan perbedaan individu.
b. Halo effect: Membuat kesimpulan umum tentang seseorang berdasarkan
satu karakteristik atau perilaku yang menonjol.
c. Efek primasi: Memberikan lebih banyak perhatian pada informasi yang
diterima pada awalnya dan mengabaikan informasi yang diterima kemudian.
d. Efek terbaru: Memberikan lebih banyak perhatian pada informasi yang
diterima baru-baru ini dan mengabaikan informasi yang diterima
sebelumnya.

8. Beberapa karakteristik individu yang dapat mempengaruhi perilaku organisasi


antara lain:
a. Kepribadian: Kepribadian individu dapat mempengaruhi perilaku dalam
organisasi, seperti tingkat kepercayaan diri, kecenderungan untuk
mengambil risiko, dan tingkat keterbukaan terhadap pengalaman baru.
b. Motivasi: Motivasi individu untuk bekerja dapat mempengaruhi kinerja dan
perilaku dalam organisasi.
c. Sikap: Sikap individu terhadap organisasi, rekan kerja, dan tugas-tugas yang
diberikan dapat mempengaruhi perilaku dalam organisasi.
d. Keterampilan: Keterampilan individu dalam melakukan tugas-tugas tertentu
dapat mempengaruhi kinerja dan perilaku dalam organisasi.

9. Berikut adalah tiga teori yang berhubungan dengan kepribadian:


a. Teori Big Five: Teori ini mengidentifikasi lima dimensi kepribadian yang
mendasar, yaitu neurotisme, ekstroversi, keterbukaan, keramahan, dan
akurasi.
b. Teori Psikoanalitik: Teori ini mengemukakan bahwa kepribadian terbentuk
dari tiga struktur mental, yaitu id, ego, dan superego.
c. Teori Humanistik: Teori ini mengemukakan bahwa kepribadian terbentuk
dari kebutuhan-kebutuhan dasar individu, seperti kebutuhan akan aktualisasi
diri dan pengakuan.

10. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian antara lain:
a. Faktor genetik: Faktor genetik dapat mempengaruhi sifat-sifat dasar
individu, seperti tingkat kecerdasan dan kecenderungan untuk mengambil
risiko.
b. Pengalaman hidup: Pengalaman hidup individu, seperti pendidikan,
keluarga, dan lingkungan sosial, dapat mempengaruhi pembentukan
kepribadian.
c. Lingkungan sosial: Lingkungan sosial individu, seperti kelompok teman dan
budaya organisasi, dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian.
d. Kebutuhan dasar: Kebutuhan dasar individu, seperti kebutuhan akan
pengakuan dan kebutuhan akan keamanan, dapat mempengaruhi
pembentukan kepribadian.

11. Berikut adalah 16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar:


1. Ekstrovert vs Introvert
2. Sensing vs Intuition
3. Thinking vs Feeling
4. Judging vs Perceiving
5. Dominant vs Submissive
6. Hostile vs Friendly
7. Conscientious vs Negligent
8. Confident vs Unsure
9. Adventurous vs Cautious
10. Independent vs Conforming
11. Emotional vs Unemotional
12. Trusting vs Suspicious
13. Creative vs Practical
14. Optimistic vs Pessimistic
15. Aggressive vs Passive
16. Patient vs Impatient

12. Model 5 besar kepribadian, juga dikenal sebagai Big Five Personality Traits Model,
adalah teori kepribadian yang mengidentifikasi lima dimensi kepribadian yang
mendasar, yaitu:
a. Openness to Experience: Tingkat keinginan individu untuk mencari
pengalaman baru dan berpikiran terbuka terhadap ide-ide baru.
b. Conscientiousness: Tingkat keteraturan, kedisiplinan, dan tanggung jawab
individu.
c. Extraversion: Tingkat keaktifan, kepercayaan diri, dan keberanian sosial
individu.
d. Agreeableness: Tingkat kebaikan hati, keramahan, dan kecenderungan
untuk bekerja sama dengan orang lain.
e. Neuroticism: Tingkat kecemasan, ketidakstabilan emosi, dan ketidakpuasan
diri individu.

13. Motivasi adalah keadaan internal yang mendorong individu untuk bertindak atau
melakukan sesuatu. Motivasi dapat berasal dari kebutuhan, keinginan, atau tujuan
individu. Dalam konteks organisasi, motivasi dapat mempengaruhi kinerja dan
perilaku karyawan.

14. Tahapan proses motivasi antara lain:


a. Kebutuhan: Proses motivasi dimulai dengan kebutuhan individu, seperti
kebutuhan akan makanan, air, atau keamanan.
b. Dorongan: Kebutuhan individu kemudian menghasilkan dorongan untuk
bertindak atau melakukan sesuatu.
c. Tujuan: Dorongan individu kemudian diarahkan pada tujuan tertentu,
seperti mencapai target penjualan atau menyelesaikan proyek.
d. Tindakan: Dorongan individu kemudian menghasilkan tindakan atau
perilaku yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
e. Hasil: Tindakan individu kemudian menghasilkan hasil atau konsekuensi,
seperti pengakuan atau penghargaan dari atasan atau rekan kerja.

15. Teori motivasi Abraham Maslow adalah teori yang mengemukakan bahwa
kebutuhan individu dapat diurutkan dalam hierarki lima tingkat, yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis: Kebutuhan dasar individu, seperti makanan, air, dan
tempat tinggal.
b. Kebutuhan keamanan: Kebutuhan akan keamanan fisik dan emosional,
seperti pekerjaan yang stabil dan lingkungan yang aman.
c. Kebutuhan sosial: Kebutuhan akan hubungan sosial dan kebutuhan akan
dicintai dan diterima oleh orang lain.
d. Kebutuhan penghargaan: Kebutuhan akan pengakuan, prestise, dan
penghargaan dari orang lain.
e. Kebutuhan aktualisasi diri: Kebutuhan untuk mencapai potensi penuh
individu dan mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi.

16. Menurut teori tiga kebutuhan Mc Clelland, kebutuhan manusia terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu:
a. Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement): Kebutuhan untuk
mencapai tujuan yang menantang dan memperoleh pengakuan atas
pencapaian tersebut. Individu dengan kebutuhan ini cenderung memiliki
dorongan untuk mencapai prestasi yang tinggi dan menantang.

b. Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power): Kebutuhan untuk


mempengaruhi orang lain dan mengendalikan situasi. Individu dengan
kebutuhan ini cenderung memiliki dorongan untuk memperoleh kekuasaan
dan pengaruh atas orang lain.

c. Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation): Kebutuhan untuk memiliki


hubungan sosial yang positif dan merasa diterima oleh orang lain. Individu
dengan kebutuhan ini cenderung memiliki dorongan untuk memperoleh
hubungan sosial yang baik dan merasa diterima oleh orang lain.

17. Beberapa alasan terbentuknya kelompok antara lain:


a. Kebutuhan sosial: Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan
berhubungan dengan orang lain, sehingga terbentuklah kelompok sebagai
sarana untuk memenuhi kebutuhan sosial tersebut.

b. Kebutuhan untuk mencapai tujuan: Kelompok dapat membantu individu


mencapai tujuan yang sulit atau tidak dapat dicapai secara individu.

c. Kebutuhan untuk memperoleh dukungan: Kelompok dapat memberikan


dukungan emosional dan sosial kepada individu dalam menghadapi masalah
atau tantangan.

d. Kebutuhan untuk memperoleh identitas: Kelompok dapat memberikan


identitas dan rasa kebanggaan bagi individu yang menjadi anggota
kelompok.

18. Beberapa alasan utama seseorang menjadi anggota suatu kelompok antara lain:
a. Kebutuhan sosial: Seseorang menjadi anggota kelompok untuk memenuhi
kebutuhan sosial dan berinteraksi dengan orang lain.

b. Kebutuhan untuk mencapai tujuan: Seseorang menjadi anggota kelompok


untuk mencapai tujuan yang sulit atau tidak dapat dicapai secara individu.

c. Kebutuhan untuk memperoleh dukungan: Seseorang menjadi anggota


kelompok untuk memperoleh dukungan emosional dan sosial dalam
menghadapi masalah atau tantangan.

d. Kebutuhan untuk memperoleh identitas: Seseorang menjadi anggota


kelompok untuk memperoleh identitas dan rasa kebanggaan sebagai bagian
dari kelompok.

19. Tahapan perkembangan suatu kelompok yang umumnya dikenal adalah:


a. Tahap pembentukan (forming): Anggota kelompok saling mengenal dan
membentuk hubungan awal.

b. Tahap konflik (storming): Terjadi konflik antara anggota kelompok dalam


menentukan peran dan tanggung jawab masing-masing.

c. Tahap norming: Anggota kelompok mulai menerima peran dan tanggung


jawab masing-masing dan membentuk norma-norma kelompok.
d. Tahap kinerja (performing): Kelompok mulai bekerja sama dan mencapai
tujuan yang ditetapkan.

e. Tahap pembubaran (adjourning): Kelompok membubarkan diri setelah


mencapai tujuan atau karena alasan lain.

20. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan keterpaduan antar anggota kelompok
antara lain:
a. Tujuan yang jelas: Kelompok memiliki tujuan yang jelas dan dipahami oleh
semua anggota kelompok.

b. Komunikasi yang efektif: Anggota kelompok dapat berkomunikasi dengan


baik dan saling mendukung dalam mencapai tujuan kelompok.

c. Kepercayaan: Anggota kelompok saling mempercayai dan menghargai satu


sama lain.

d. Keterampilan: Anggota kelompok memiliki keterampilan yang diperlukan


untuk mencapai tujuan kelompok.

Beberapa faktor yang dapat menurunkan keterpaduan antar anggota kelompok


antara lain:
a. Konflik: Terjadi konflik antara anggota kelompok yang dapat mengganggu
keterpaduan kelompok.

b. Komunikasi yang buruk: Anggota kelompok tidak dapat berkomunikasi


dengan baik dan tidak saling mendukung dalam mencapai tujuan kelompok.

c. Ketidakpercayaan: Anggota kelompok tidak saling mempercayai dan tidak


menghargai satu sama lain.

d. Keterampilan yang kurang: Anggota kelompok tidak memiliki keterampilan


yang diperlukan untuk mencapai tujuan kelompok.

21. Beberapa faktor eksternal yang dapat menentukan prestasi kelompok antara lain:
a. Lingkungan kerja: Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan
kinerja dan prestasi kelompok.

b. Teknologi: Penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi


dan produktivitas kelompok.

c. Kebijakan organisasi: Kebijakan organisasi yang mendukung dan


memotivasi karyawan dapat meningkatkan kinerja dan prestasi kelompok.

d. Persaingan: Persaingan dengan kelompok lain dapat

22. Tipe-tipe kelompok antara lain:


a. Kelompok formal: kelompok yang dibentuk oleh organisasi atau institusi
dengan tujuan tertentu, seperti kelompok kerja atau tim proyek.
b. Kelompok informal: kelompok yang dibentuk oleh individu atau anggota
kelompok dengan tujuan sosial atau kepentingan bersama.
c. Kelompok primer: kelompok kecil yang terdiri dari individu yang saling
kenal dan memiliki hubungan yang erat, seperti keluarga atau teman dekat.
d. Kelompok sekunder: kelompok yang terdiri dari individu yang memiliki
hubungan yang kurang erat dan bersifat lebih formal, seperti rekan kerja
atau anggota klub.
e. Kelompok sosial sebagai kesatuan teritorial (community): kelompok yang
terbentuk atas dasar kesamaan wilayah atau lokasi geografis.
f. Kelompok sosial sebagai kesatuan atas dasar kepentingan yang sama:
kelompok yang terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan atau tujuan,
seperti organisasi profesi atau koperasi.
g. Kelompok sosial sebagai kesatuan atas dasar persamaan agama atau
kepercayaan tertentu: kelompok yang terbentuk atas dasar kesamaan agama
atau kepercayaan tertentu, seperti kelompok keagamaan atau kelompok
spiritual.

Anda mungkin juga menyukai