Anda di halaman 1dari 51

Konsep Dasar Adhesi Email dan

Dentin

Christine A Rovani
Definisi Konsep dasar adhesi
• Adherend : Tempat diletakkan bahan adhesif
yaitu : substrat/email dan dentin

• Adhesi/bonding : Daya tarik antara molekul


atau atom antara dua permukaan yang saling
berikatan oleh permukaan interfacial yang terdiri
dari permukaan valensi atau permukaan
interlocking atau keduanya

• Adhesif : zat yang menghasilkan adhesi dari satu


zat atau material terhadap bahan lainnya
Empat mekanisme perlekatan bahan dasar
resin terhadap struktur gigi :
1. Mekanik : Penetrasi bahan resin dan
pembentukan resin tag di dalam struktur gigi
2. Adsorpsi : Ikatan kimia antara komponen
anorganik (hydroxyapatite) atau komponen
organik (kolagen type 1) pada struktur gigi
3. Difusi : Pengendapan zat pada permukaan gigi
dimana monomer dari resin dapat berikatan
secara mekanik atau kimia
4. Kombinasi : Kombinasi dari ketiga mekanisme
• Untuk memperoleh adhesi yang baik,
kontak antara adhesif dan adherent
(substrat/email dan dentin) harus
adekuat

• Tegangan permukaan dari bahan


adhesif harus lebih rendah daripada
energi permukaan suatu substrat
• Masalah utama dari perlekatan resin
terhadap struktur gigi karena seluruh
bahan resin berbasis methacrylate
mengalami pengerutan selama
polimerisasi

• Dental adhesive harus menghasilkan


ikatan awal yang kuat untuk dapat
menahan tegangan dari pengerutan bahan
resin
Adhesif
• Bahan Etsa
• Bahan Primer
• Bahan Bonding
• Bahan Lainnya
Bahan Etsa
• Asam kuat (fosforik 30-40%), Asam lemah
(asam maleat)
• Menghilangkan smear layer
• Mendemineralisasi email, dentin peritubular
dan intertubular sehingga kolagen dentin
dapat berpenetrasi secara maksimal
Bahan Primer
• Bahan Monomer Bifungsional : HEMA
(Hydroxyethyl methachrylate) , NMSA (N-
methacrylate aminosalicylic acid), NPG (N-
phenyglycine), PMDM ( Pyromellitic
diethylmethacrylate) dan 4-META (4-
methacryloxethyl trimellitate anhydride)
• Bahan monomer bifungsinal ini tercampur dengan
bahan pelarut yang mudah menguap
(alkohol/aseton)
• Menghubungkan dentin yang bersifat hidrofilic
dengan bahan adhesif resin yang bersifat
hidrofobik
• Menginfiltrasi dentin peritubuler dan
intertubuler yang mengalami deminieralisasi
• Meningkatan ikatan tehadap resin dengan
membentuk lapisan pada permukaan dentin
yang lemah
Bahan Bonding
• Bahan resin tanpa filler yang terdiri dari HEMA
untuk meningkatkan kekuatan ikatan bahan adesif
• Membentuk zona interdifusi resin-dentin melalui
ikatan monomer-monomer yang tedapat dalam
bahan primer  lapisan hibrid
• Membentuk resin tag pada struktur gigi yang
telah dietsa
• Membentuk lapisan methacrylate yang nantinya
akan berikatan dengan resin komposit
Bahan lainnya
• Bahan inisiator dan akselator
• Bahan Filler
• Bahan pelarut
Perlekatan Email
• Sejak Buonocore memperkenalkan teknik etsa asam,
banyak bahan dental melakukan penelitian untuk
mendapatkan metode perlekatan yang baik dan tahan
lama antara resin dan struktur gigi
• Etsa asam menghasilkan permukaan yg ireguler
• Pada saat Bahan dasar resin diaplikasikan di
permukaan ireguler yang telah di etsa, resin akan
berpenetrasi ke dalam permukaan tersebut yang
dibantu aksi kapilar
Gambaran email yang telah dietsa

•Monomer yang terdapat dalam bahan akan saling mengikat


dengan permukaan email
•Pembentukan resin tag di email merupakan mekanisme
dasar dari perlekatan email
Replika email yang telah dietsa dengan
asam fosfat 35%
Gambaran micromorfologi hasil permukaan
email yang telah di etsa

• Tipe I : larutnya inti prisma email namun perifer


prisma tetap utuh
• Tipe II : kebalikan tipe I, larutnya perifer prisma
namun inti prisma email tetap utuh
• Tipe III : hasil etsa kurang jelas antara kedua tipe
lainnya dan tidak berhubungan dengan morfologi
prisma email
Type 1
Type II
Type III
Konsentrasi bahan etsa
• Penggunaan etsa asam awalnya asam fosfat 85 %
• Saat ini etsa asam yang digunakan dengan
konsentrasi 30%-40%
• Konsentrasi yang paling sering digunakan
adalah 37%
Waktu pengetsaan
• Awalnya waktu etsa yang dibutuhkan adalah 60
detik  asam fosfat 30%-40%
• Namun penelitian menggunakan Scanning
Electron Microscopy (SEM) menunjukkan
waktu etsa 15 detik menunjukkan hasil yang
sama dengan 60 detik
Pengaruh etsa terhadap permukaan email
• Email terdiri : 96% anorganik, 4 % air dan organik
• Zat utama email : Hidroksiapatit, karbonat, sodium,
magnesium, klorida dan fluoride
• Email tersusun dari : enamel rods, diameter 4-6 μm
yang merupakan susunan hidroksiapatit
• Email dietsa  kristal hidroksiapatit terlarut 
permukaan email ireguler/kasar  ikatan
mikromekanik antar komposit dan email
Perlekatan Dentin
• Perlekatan pada dentin lebih sulit dibandingkan
pada email
• Bahan adesif dapat berinteraksi pada dentin
dengan berbagai cara berbeda yaitu secara
mekanik, kimia maupun keduanya
• Perlekatan dentin bergantung terutama pada
penetrasi monomer adesif ke dalam serat
jaringan kolagen yang telah dilakukan etsa asam
Pengaruh etsa terhadap permukaan dentin

• Dentin  80% bahan anorganik, 20% bahan


organik (kolagen)
• Terdiri dari 4 elemen utama :
▫ Tubulus dentinalis yang berhubungan dengan
pulpa  dentinoenamel junction (DEJ)
▫ Peritubular dentin
▫ Intertubuler dentin
▫ Kolagen tipe I yang berikatan dengan kristal apatit
dan cairan dentin
• Intertubular dentin mengandung serat kolagen
yang bentuknya menyerupai pita kolagen
• Bahan bonding dapat dipengaruhi oleh ketebalan
dentin yang tersisa setelah preparasi gigi
• Kekuatan perlekatan akan berkurang pada dentin
yang dalam dibandingkan pada permukaan dentin
• Namun, beberapa bahan adesif dentin termasuk
one-step self-etch adhesive tidak dipengaruhi
kedalam dentin
• Gigi yang dipreparasi mengunakan bur akan
meninggalkan sisa komponen organik dan
inorganik  smear layer
• Smear layer mengisi tubulus dentinalis 
smear plug  menurunkan hampir 90%
permeabilitas dentin
• Smear layer  hidroksiapatit yang akan
mengubah sifat kolagen dentin
Smear plug
• Etsa akan menghilangkan smear layer dentin,
tubulus dentinalis  serat kolagen terbuka
• Asam akan melarutkan hidroksiapatit pada
peritubular & intertubular dentin di sekitar
kolagen jaringan kolagen terekspose
• Bahan primer masuk ke tubulus dentinalis & sekitar
kolagen yang terbuka  resin berpenetrasi ke
dalam jaringan kolagen  interloking mekanik
dengan dentin
• Aplikasi bahan primer  berpenetrasi &
membentuk ikatan kimia antar gugus karboksil
atau asam fosfat dari monomer bahan primer
dengan kristal hidroksiapatit yanng melapisi
kolagen dan keduanya membentuk lapisan
hibrid
Perkembangan bahan adesif terhadap email
dan dentin
• Sejak 1950 : resin mengandung glycerophosphoric
acid dimethacrylate (GPDM) dapan berikatan
dengan etsa hydrochloric acid pada permukaan
dentin
• Kekuatan ikatan pada teknik adesi yang sederhana
ini umumnya menurun bila terkena air
Metode bonding sistem :
• Total Etching
• Self Etching
• Selectif Etching : Gabungan total etsa dengan
bahan bonding dari self etsa
Generasi bahan adesif
Generasi I dan II
• Diperkenalkan tahun 1960-1970an
• Tanpa pengetsaan email
• Bahan bonding berikatan dengan smear layer
• Ikatan sangat lemah ( 2MPa – 6 Mpa)
• Smear layer menyebabkan celah  pewarnaaan
pada tepi restorasi
Generasi III
• Diperkenalkan tahun 1980an
• Pengetsaan pada dentin
• Mengunakan bahan primer (2,5% asam maleat,
55% HEMA dan methacrylate acid) untuk
meningkatan ikatan terhadap dentin
• Setelah aplikasi etsa dan primer  aplikasi
bahan adesif pada email dan dentin
• Kekuatan ikatan 12 Mpa-15MPa
Generasi IV
• Diperkenalkan tahun 1990an
• Pembuangan smear layer sempurna
• Bonding system terdiri dari etsa (asam fosfat 32-
37%, asam sitrat 10%, calcium clorida 20%, asam
oxalat/alu,imiu, sitrat), primer
(NTG-GMA/BPDM, HEMA/GPDM,
4-META/MMA, glutaraldehid), bahan adesif (Bis-
GMA/TEGMA0, bahan pelarut (aseton, etanol/air)
• Kekuatan mencapai 25 MPa
Generasi ke V
• Akhir tahun 1990an
• Penyerderhanaan dengan mengurangi jumlah
botol dengan mengkombinasikan primer dan
adesif dalam satu botol
• Terdiri dari etsa (asam fosfat), primer-adesif
(PENTA, methacrylate phosphonate), pelarut
(aseton, etanol/air)
• One bottle system : kombinasi dari primer dan
adesif yang diaplikasikan setelah pengetsaan
pada email dan dentin
• Kekuatan mencapai 25 MPa
Generasi VI
• Kombinasi antara primer & etsa kombinasi antara
primer, etsa serta adesif
• Ada 2 tipe bonding :
1. Two bottle terdiri dari 1 cairan primer etsa, 2
adesif. Asam primer diaplikasikan dulu dilanjutkan
dengan adesif, tanpa etsa asam fosfat dan
terkandung pelarut air
2. one bottle primer dan adesif yang dicampur lalu
diapliksikan ke gigi, tanpa etsa asam fosfat dan
terkandung pelarut air
• Kekuatan mencapai 20 MPa
Generasi VII
• All in one system kombinasi etsa, primer dan
adesif
• Hanya butuh 1 kali pengaplikasian
• Kekuatan mencapai 25MPa
• Bonding revolusi baru  etsa dan bonding
terkandung dalam 1 botol
• Teknik sederhana dengan kekuatan besar
• Praktis dan mudah dilakukan
Berdasarkan jumlah tahapan aplikasi
A. Total etsa terdiri dari 2 macam :
1. Three step total etch adhesive
mengunakan etsa asam, primer &
bonding/adesif, terdiri dari 3 tahap:
1. Asam  hilangkan smear layer dan smear plug
2. Primer
3. Aplikasi bonding agent
Bahan primer dan adesif terpisah (two bottle
component)
2. Two step total etch adhesive :
bahan primer & adesif digabung dalam satu
kemasan (single bottle component) terdiri dari 2
tahap yaitu aplikasi etsa asam fosofrik 37% lalu
bilas, apikasi primer dan adesif
B. Self-etch adhesive :
Bahan etsa (asam lemah) & primer digabung
dalam 1 botol lalu aplikasi bahan bonding.
Aplikasi bahan etsa-primer dan bonding tanpa
pembilasan
• Teknik ini terdiri dari 2 macam yaitu
1. Two step self-etch adhesive
Terdiri dari 2 tahap: self-etch dilanjut primer
dengan tahap aplikasi bahan bonding
2. One step self-etch adhesive (all in one adhesive)
: 1 tahap aplikasi
Tujuan: mengurangi waktu kerja, mengurangi
sensitivitas dan mencegah kolapsnya kolagen
C. Selectif Etching
Gabungan dari total etsa (mengunakan etsa
asam 37% hanya pada bagian akhiran preparasi
pada permukaan email) dan self etching (bahan
bonding)
Prosedur aplikasi etsa dan bonding pada
struktur gigi
1. Isolasi gigi dengan cotton roll atau rubber dam
2. Aplikasi bahan etsa asam fosfat 37% pada
permukaan email dan dentin selama 15 detik
3. Bilas
4. Email dan dentin disemprot dengan semprotan
angin ringan, dentin tidak boleh kering
melainkan harus lembab  mencegah kolaps
dentin
Gambaran kolagen lembab dan kering
5. Permukaan email yang sdh dietsa terlihat
kusam / seperti kapur
6. Aplikasi bahan adesif/bonding lalu di sinar
dengan light cure selama 15 detik
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai