Anda di halaman 1dari 22

Kerjasama Dan

kepemimpinan
Fandi Fauzi (19110335)
M. Cahyo Rizky (19110297)
Nurul Yasri (19110051)
Sri Rahmadona (19110349)
Pokok
Pembahasan
1. Kerjasama Tim
2. Defenisi Kerjasama
3. Kepemimpinan vs Manajemen
4. Gaya Kepemimpinan
5. Kepemimpinan demi tercapainya kualitas
6. Peran kepemimpinan dalam mengembangkan sistem
Manajemen kualitas

2
Kerjasama
Karakteristik
Tim ▫ Ada kesepakatan terhadap misi tim.
(Karakteristik ▫ Agar suatu kelompok dapat menjadi tim dan supaya tim tersebut dapat bekerjadengan efektif, semua
dan ▫
anggotanya harus memahami dan menyepakati misinya.
 
Manfaatnya) ▫ Semua anggota mentaati peraturan tim yang berlaku.
▫ Suatu tim harus mempunyai peraturan yang berlaku, sehingga dapat usaha pencapaian misi. Suatu
kelompok atau grup dapat menjadi timmanakala ada kesepakatan terhadap misi dan ketaatan
terhadap peraturan yangberlaku.
▫  
▫ Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil.
▫ Keberadaan tim tidak meniadakan struktur dan wewenang. Tim dapat berjalandengan baik apabila
tanggung jawab dan wewenang dibagi dan setiap anggotadiperlakukan secara adil.
▫  
▫ Orang beradaptasi terhadap perubahan.
▫ Dalam TQM, perbuhan bukan saja tak terelakkan tetapi juga diperlukan sekali.Sayangnya, orang
umumnya menolak perubahan. Oleh karena itu setiap anggotatim harus dapat saling membantu
dalam beradaptasi terhadap perubahan secarapositif

3
Kerjasama Manfaat Kerjasama
Tim ▫ Meningkatkan Efisiensi Kerja
(Karakteristik ▫ Masing-masing orang dalam tim mungkin memiliki pemikiran yang berbeda-beda.
dan Namun, setiap orang harus sepakat dalam hubungan kerja. Tim kerja harus memahami
Manfaatnya) target dalam kelompok dan memiliki satu visi yang sama dalam bekerja.Jika terjalin kerja
sama yang baik, efisiensi kerja jadi meningkat. Setiap orang akan menjalankan fungsinya
secara bersamaan sesuai tanggung jawab masing-masing, sehingga pekerjaan yang
menumpuk dapat cepat dibereskan.
▫ Memiliki Banyak Ide Kreatif
▫ Jika Anda selalu bekerja sendirian, pikiran Anda akan lama berkembang. Saat pikiran
Anda buntu, Anda tidak akan bisa menemukan ide yang kreatif dan inovatif. Berbeda jika
Anda bekerja dalam tim, Anda dapat saling berkomunikasi untuk bertukar
pikiran.Kreativitas pun akan terbangun karena terdapat diskusi untuk membahas berbagai
gagasan yang menarik. Anda bisa mendapatkan ide terbaik dan akhirnya menciptakan
solusi yang optimal secara bersama-sama

4
▫ Beban Kerja Jadi Lebih Ringan
▫ Banyak hal yang dapat dikerjakan jika dilakukan bersama-sama. Suatu pekerjaan besar
akan terasa mudah jika dikerjakan oleh beberapa orangMeski setiap orang memiliki tugas
masing-masing sesuai delegasi yang dibagikan oleh atasan, semuanya akan saling
melengkapi untuk mencapai tujuan bersama.
▫ Saling Menguatkan di Masa Sulit
▫ Setiap anggota tim memiliki peran masing-masing. Namun, semuanya saling mendukung
dan melengkapi dengan visi yang sama. Terutama pada masa-masa sulit, manfaat
teamwork akan sangat terasa karena Anda bisa mengandalkan satu sama lain dan juga
saling menguatkan.
▫ Memajukan Perusahaan
▫ Kolaborasi dalam tim akan berdampak terhadap kemajuan perusahaan. Produktivitas
kerja akan meningkat karena setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi dalam pekerjaan, sesuai dengan keterampilan masing-masing.

5
Defenisi
Kepemimpinan
▫George. R. Terry mengemukakan bahwa
kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk
mempengaruhi orang-orang agar diarahkan
mencapai tujuan organisasi (dalam Irawanto, 2008,
p.13)

▫Menurut Sutrisno (2014 : 213) “Kepemimpinan


adalah suatu proseskegiatan seseorang untuk
menggerakkan orang lain dengan
memimpin,membimbing, memengaruhi orang lain,
untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang
diharapkan”

6
“ Pengertian Kepemimpinan menurut
pendapat kelompok
Kepemimpinan merupakan proses kegiatan
seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan cara memimpin
serta mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dan tidak saling
menjatuhkan satu sama lain agar tujuan organisasi dapat tercapai.

7
Kepemimpinan
▫ Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
vs Manajemen
dalam menjabat suatu posisi sebagai pimpinan organisasi atau
perusahaan tertentu dalam mempengaruhi orang lain, khususnya
bawahan atau tim kerja lainnya demi tercapainya tujuan dengan
mudah.

▫ Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

8
KEGIATAN Manajemen Kepemimpinan
Penyusunan Perencanaan dan Penentu arah
rencana penganggaran. kegiatan. Menyusun
Penentuan rencana visi atau tujuan
spesifik dari jangka panjang
kegiatan untuk yang akan diraih
pencapaian tujuan oleh organisasi serta
serta strategi perubahan
mengolahkasihkan yang harus
segala sumber daya dilakukan
yang dibutuhkan
Membangun relasi Pengorganisasian Mengkomunikasika
antar manusia atau dan penetapan n visi kepada orang-
kelompok kerja SDM. Menyusun orang serta
untuk struktur organisasi membangun
merealisasikan prosedur kerja, kerjasama dengan
rencana tanggung jawab orang-orang yang
dari setiap bagian siap untuk
organisasi serta mewujudkan visi
metode secara bersama-
implementasi sama

9
Implementasi rencana Pengawasan dan Memotivasi dan
pemecahan masalah titik memberikan inspirasi titik
pada tahap implementasi peran yang dilakukan pada
tugas manajemen adalah saat implementasi adalah
melakukan pengawasan memotivasi orang-orang
dan pengendalian atas yang telah sepakat bekerja
berbagai kendala yang sama untuk melakukan
mungkin ditemui implementasi dari apa
yang telah dibangun
sebagai upaya pencapaian
misi

Hasil yang diperoleh Sesuatu yang telah Suatu perubahan yang


diperkirakan atau telah akan mendukung
ditargetkan sebelumnya. pencapaian visi.

10
▫ a] Kepemimpinan Otokratis. Yaitu pemimpin mengambil keputusan tanpa tanpa melibatkan
bawahan yang akan melaksanakannya. Kepemimpinan ini disebut juga dengan kepemimpinan
diktator.
Gaya ▫ b] Kepemimpinan Demokratis. Penganut gaya ini, seorang pemimpin melibatkan karyawan yang
Kepemimpinan akan melaksanakan dalam membuat kebijakan atau keputusan. Namun gaya kepemimpinan ini
sering kali menghasilkan keputusan populer (disenangi banyak orang), terkadang keputusan seperti
ini tidak tepat sasaran, karena pertimbangan takut tidak disukai.
▫ c] Kepemimpinan Partisipatif. Dalam gaya ini pemimpin pemimpin amat sedikit sekali memegang
kendali dalam proses pengambilan keputusan. Ia hanya menyajikan informasi mengenai suatu
permasalahan dan memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk mengembangkan strategi dan
pemecahannya.
▫ d] Kepemimpinan Berorientasi pada Tujuan. Gaya kepemimpinan ini, pemimpin akan meminta
anggota tim untuk memusatkan perhatiannya hanya pada tujuan yang ada. Hanya strategi yang
menghasilkan kontribusi nyata dan dapat diukur dalam mencapai tujuan organisasilah yang dibahas.
Pengaruh kepribadian dan faktor lainnya yang tidak berhubungan dengan tujuan organisasi tertentu
diminimumkan.
▫ e] Kepemimpinan Situasional. Gaya kepemimpinan ini sering juga disebut dengan kepemimpinan
tidak tetap (fluid) atau kontingensi. Asumsi yang digunakan dalam gaya ini adalah bahwa tidak ada
satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer dalam segala kondisi.

11
Kepemimpinan ▫ Joseph M. Juran dalam Fandy Tciptono & Anastasia Diana, (2001; hlm.160) menyatakan bahwa
demi Tercapainya kepemimpinan yang mengarah kepada kualitas meliputi tiga fungsi manajerial, yaitu :
▫ [1] Perencanaan kualitas; fungsi ini meliputi langkah-langkah: identifikasi pelanggan, identifikasi
Kualitas kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk berdasarkan kebutuhan pelanggan,
mengembangkan metode dan proses kerja untuk menghasilakan produk yang memenuhi atau
melampaui harapan pelanggan, dan mengubah hasil perencanaan ke dalam tindakan nyata.
▫ [2] Pengendalian kualitas; langkah-langkah dalam fungsi ini adalah: evaluasi kinerja aktual,
membandingkan kinerja aktual dengan tujuan, dan melakukan tindakan perbaikan untuk mengatasi
perbedaan kinerja yang ada.
▫ [3] Perbaikan kualitas; langkah-langkahnya: membenruk infrastruktur untuk perbaikan kualitas
secara berkesinambungan, identifikasi proses atau metode yang membutuhkan perbaikan,
membentuk tim yang bertanggung jawab atas proyek perbaikan tertentu, dan menyediakan sumber
daya dan pelatihan yang dibutuhkan tim perbaikan tersebut agar dapat mendiagnosis masalah dan
mengidentifikasi penyebabnya, menemukan pemecahannya, dan melakukan perbaikan terhadap
masalah tersebut.

12
13
Perilaku
Pemimpin
▫ Kepemimpinan suportif, melibatkan perilaku pemimpin yang
menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan & kebutuhan
pribadi para bawahan
▫ Kepemimpinan direktif, muncul ketika pemimpin memberitahu
para bawahan apa yang harus mereka kerjakan
▫ Kepemimpinan partisipatif, berarti memimpin berkonsultasi
dengan para bawahannya tentang keputusan
▫ Kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian, muncul ketika
pemimpin menentukan tujuan yang jelas & menantang bagi para
bawahan

14
Peran
Dalam upaya mendorong perubahan tersebut pemimpin dapat
kepemimpinan menggunakan berbagai wewenang yang dimilikinya untuk
dalam memberikan daya dorong yang lebih kuat terhadap daya tolak yang
mengembang- dilakukan oleh kondisi yang melakukan perlawanan untuk perubahan
kan sistem tersebut. Upaya yang paling penting dari memperkuat daya dorong
Manajemen untuk melakukan perubahan adalah dengan melakukan upaya persuasi
kualitas kepada seluruh komponen organisasi.

Teori Alur-Tujuan
Pendekatan kontinjensi kepemimpinan yang menjelaskan bahwa
tanggung jawab pemimpin adalah meningkatkan motivasi para
bawahan dengan mengklarifikasi perilaku yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas & mendapatkan penghargaan-penghargaan.

15
16
Keefektifan
kepemimpinan Pertama, adalah Kedua, kepemimpinan Ketiga, bahwa
pemimpin harus
dalam upaya komitmennya dalam harus mampu
mampu memastikan
memastikan bahwa
penumbuhan mengambil
tanggung jawab atas sistem manajemen bahwa persyaratan

kualitas keefektifan sistem


mutu telah memiliki sistem manajemen
mutu ke dalam proses
kebijakan dan sasaran
manajemen mutu. bisnis yang ada dalam
yang selaras dengan
Pemimpin harus organisasi. Proses
konteks organisasi dan
sangat memahami arah strategis bisnis organisasi
tentang sistem dan organisasi. Kebijakan merupakan rancangan
kendala-kendala merupakan “senjata” organisasi yang akan
sistemik di yang hanya dimiliki dilakukan dalam
kegiatan keseharian
organisasinya. oleh pemimpin
organisasi

17
Keefektifan
kepemimpinan
dalam upaya Keempat, pemimpin Kelima, pemimpin harus
penumbuhan harus mempromosikan memastikan
kualitas kepeduliaanya terhadap ketersediaan sumber
pendekatan proses dan daya yang diperlukan
pemikiran berbasis untuk mencapai sistem
resiko.  manajemen mutu yang
direncanakan. 

18

Menurut kelompok kami Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi dalam semua kelompok masyarakat, baik
itu keluarga, perkumpulan olah raga, unit kerja, maupun organisasi lainnya, mesti terdapat
seseorang yang paling berpengaruh diantara anggota kelompok yang lainnya dan ia dapat
dikatakan sebagai seorang pemimpin. Organisasi akan sangat tidak efektif dan efisien
apabila tidak mempunyai seorang pemimpin, bahkan sangat dimungkinkan tidak akan
mampu mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan yang efektif dalam suatu organisasi adalah kepemimpinanyang berkenaan


dengan upaya menggerakkan orang lain supaya melaksanakan tugasnya secara
terkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersama. Kepemimpinan yang
berhasil adalah kepemimpinan yang berdasarkan perencanaan yang rasional, bukan
berdasarkan intuisi, bertindak berdasarkan pemahaman terhadap masalah-masalah internal
dan eksternal organisasi. Kepemimpinan berdasarkan pada kesadaran diri dan
menyadarkan individu-individu lainnya terhadap tujuan organisasi.

19
1 JUDUL KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN DAN KERJA SAMA TIM

Review Jurnal
TERHADAP ETIKA KERJA GURU
Vol & halaman Vol, 17 & 16
Tahun 2017
Penulis Sri sarjana
Jurnal Jurnal paedagogia
Reviewer M. Cahyo Riski, Fandi Fauzi, Nurul Yasri, Sri Rahma Dona
Tujuan penelitian tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mendiskripsikan pengaruh kepemimpinan dan kerja
sama tim terhadap etika kerja guru SMK Negeri di paten Bekasi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh: (1) kepemimpinan terhadap etika kerja; (2) kepemimpinan terhadap kerja sama
tim; dan (3) kerja sama tim terhadap etika kerja.

Metode penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri di Kabupaten Bekasi, dengan objek penelitian
adalah guru. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu mulai September sampai
dengan Oktober 2013. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK Negeri
di Kabupaten Bekasi. Populasi terjangkaunya adalah guru-guru pada SMK Negeri di
Kabupaten Bekasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 80.
Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Permasalahan dalam
penelitian ini dianalisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu menjelaskan pengaruh
antarvariabel penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode surveimdengan
menerapkan teknik analisis jalur
(path analysis).

20
Hasil penelitian  Dalam uji hipotesis di peroleh hasil bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kerja sama
tim.Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Salas & Frush (2013:51) bahwa
Review Jurnal kepemimpinan diidentifikasi sebagai bagian penting dari kemampuan seseorang dalam
kerja sama tim.
 keberhasilan perubahan dalam kepemimpinan dilakukan melalui menguatnya etika kerja
yang didukung oleh antusiasme dan menghormati perbedaan.
 kerja sama tim berpengaruh terhadap etika kerja. Hal ini juga seiring dengan pendapat yang
disampaikan oleh Gabard & Martin (2011:145) bahwa kerja sama tim akan meningkatkan
perhatiannya terhadap etika kerja

Keunggulan Kerja sama tim dalam organisasi sekolah harus selalu dijaga

Agar tercipta iklim kerja yang kondusif sehingga terbentuk individu yang mempunyai etika kerja
yang positif, Melalui peningkatan kepemimpinan dan berkembangnya Kerja sama tim diharapkan
dapat terciptanya penigkatan etika kerja sehingga visi dan misi serta tujuan dapat tercapai.

kelemahan  Pemimpin cenderung memaksakan kehendak nya dalam mengambil dalam mengambil
keputusan sehingga dapat terjadi konflik apa bila terjadi perbedaan pendapat,
 dalam tim mereka yang tidak memberikan kontri usi secara nyata, namun karena dia
tergabung dalam tim maka dia mendapat imbalan atau balasan yang sama.

21
Thanks!
Any questions?

22

Anda mungkin juga menyukai