1. Jaminan Pemeliharaan diberlakukan untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya yang membutuhkan masa
pemeliharaan, dalam hal penyedia menerima uang retensi pada serah terima pelaksanaan pekerjaan pertama (Provisional
Hand Over/PHO).
2. Jaminan pemeliharaan paket pekerjaan konstruksi melalui tender berupa jaminan dari Bank Umum.
3. Jaminan pmeliharaan paket pekerjaan konstruksi melalui pengadaan langsung berupa jaminan yang dikeluarkan bank
umum, Perusahaan Penjaminan, Perusahaan Asuransi, lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor Indonesia dapat digunakan untuk semua jenis Jaminan.
4. Perusahaan Penjaminan, Perusahaan Asuransi, dan lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor Indonesia adalah Perusahaan Penerbit Jaminan yang memiliki izin usaha
dan pencatatan produk suretyship di Otoritas Jasa Keuangan.
5. Besaran nilai jaminan pemeliharaan adalah sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
6. Jaminan pemeliharaan dapat dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak berakhirnya masa
pemeliharaan dan dilakukannya serah terima kedua (Final Hand Over/FHO) serta diterbitkannya surat perintah pencairan
oleh PA/KPA.
7. Masa pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan untuk pekerjaan konstruksi sederhana paling singkat
6 (enam) bulan dan untuk pekerjaan konstruksi tidak sederhana paling singkat 12 (dua belas) bulan sejak PHO.
8. Khusus pengadaan barang, masa garansi diberlakukan sesuai kesepakatan para pihak dalam Kontrak.
4