Anda di halaman 1dari 9

PROFESI CPA

By
Dy Ilham Satria
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kantor •> 1.500 Partner
•> 13.000 Profesional

Internasional
•> 100 Cabang

•> 230 Partner

Kantor Nasional •> 1.500 Profesional


•> 35 Cabang

Kantor Regional •> 185 Partner


•> 800 Profesional

& Lokal Besar


•> 15 Cabang

Kantor Lokal •≥ 1 Partner


•≤ 25 Profesional
Kecil
The Big Four

Deloitte Touche Tohmatsu

PricewaterhouseCoopers
(PWC)

Erns & Young

KPMG
Tingkat & Tanggungjawab Staf
Tingkat Pengalaman Tanggungjawab

Asisten/Junior 0–2 Melakukan sebagian besar pekerjaan


Auditor audit yang terperinci

Auditor Senior 2–5 Mengkoordinasikan &


bertanggungjawab atas pekerjaan
lapangan, pengawasan & review

Supervisor/Manajer 5 – 10 Membantu auditor merencanakan &


mengelola audit, merevewm membina
hub dengan klien. Bertanggungjawab
atas lebih dari satu pekerjaan audit.

Patrner > 10 Mereview seluruh pekerjaan, terlibat


dalam keputusan audit.
Penanggungjawab akhir dan melayani
klien.
Standar Audit
Standar Umum

Standar Pekerjaan Lapangan

Standar Pelaporan
Standar Umum
1. Audit harus dilakukan oleh orang yang
sudah mengikuti pelatihan & memiliki
kecakapan teknis yang memadai
sebagai seorang auditor.
2. Auditor harus mempertahankan sikap
mental yang independen dalam semua
hal yang berhubungan dengan audit.
3. Auditor harus menerapkan kemahiran
profesional dalam melaksanakan audit
dan menyusun laporan.
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara
memadai dan mengawasi semua asisten
sebagaimana mestinya.
2. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup
mengenai entitas lingkungannya, untuk menilai
resiko salah saji yang material dalam laporan
keuangan, merancang dan menentukan prosedur
audit.
3. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang
tepat dengan melekukan prosedur audit agar memiliki
dasar yang layak untuk memberikan pendapat
menyangkut laporan keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan
1. Auditor harus menyatakan dalam laporan keuangan telah disajikan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Auditor harus mengidentifikasikan dalam laporan auditor mengenai
keadaan di mana prinsip-prinsip tersebut tidak secara konsisten
diikuti selama periode berjalan jika dikaitkan dengan periode
sebelumnya.
3. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yang informatif
belum memadai, auditor harus menyatakan dalam laporan auditor.
4. Auditor harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan,
secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu pendapat tidak
bisa diberikan, dalam laporan auditor. Jika tidak dapat menyatakan
satu pendapat secara keseluruhan, auditor harus menyatakan alasan-
alasan yang mendasarinya dalam laporan auditor. Dalam semua
kasus, jika nama seorang auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, auditor itu harus dengan jelas menunjukkan sifat
pekerjaan auditor, jika ada, serta tingkat tanggung jawab yang dipikul
auditor, dalam laporan keuangan.
Thanks

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai