Anda di halaman 1dari 13

PEREKONOMIAN INDONESIA

Dr. Hj.KMT.Lasmiatun,SE,MSi.

Universitas Wahid Hasyim


Semarang
Daftar Pustaka

 Ahmad Erani Yustika, 2005. Perekonomian Indonesia:


Deskripsi, Preskripsi, dan Kebijakan.
 Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia.
 Edy Suandi Hamid, 2007. Perekonomian Indonesia.
 Faisal Basri, 1995. Perekonomian Indonesia Menjelang
Abad XXI: Distorsi, Peluang dan Kendala.
 Faisal Basri, 2002. Perekonomian Indonesia: Tantangan
dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia.
 Lasmiatun, 2011. Perekonomian Indonesia.
 Tulus T.H. Tambunan, 2001. Perekonomian Indonesia.
Ruang Lingkup PI (1)

 Gambaran Umum
 Sistem Ekonomi
 Struktur Ekonomi
 Pendapatan Nasional
 Kemiskinan, Distribusi Pendapatan dan
Pemerataan Pembangunan
 Masalah Penduduk dan Ketenagakerjaan
 Perkembangan dan Modernisasi Pertanian
 Industri dan Industrialisasi
Ruang Lingkup PI (2)

 Konsumsi dan Tabungan


 Penanaman Modal (Investasi)
 Pengeluaran Pemerintah dan APBN
 Keuangan dan Perbankan
 Privatisasi dan Penataan BUMN
 Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah
 Neraca Pembayaran Internasional dan
Perdagangan Internasional
 Pinjaman / Utang Luar Negeri dan Korupsi
di Indonesia
Krisis Ekonomi dan Reformasi

 Krisis moneter yang dimulai pada


tanggal 20 Juli 1997 akhirnya
menjadi krisis ekonomi.
 Faktor penyebab krisis ekonomi:
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
Faktor Penyebab Krisis Ekonomi

 Khusus untuk Indonesia ditandai dengan


ketahanan ekonominya yang belum kuat
misalnya:
 Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
 Kredit macet yang makin besar (NPL)
 Defisit transaksi berjalan
 Cadangan devisa terbatas (USD 21 miliar)
 Utang luar negeri yang jatuh tempo
 Pengendalian moneter yang lemah
 Fungsi stimulus fiskal tidak optimal
Krisis Ekonomi dan Reformasi

 Krisis ekonomi akhirnya mencapai


puncaknya pada tanggal 21 Mei 1998
(lengsernya Presiden Soeharto).
 Pengertian atau makna reformasi:
1. Reformasi adalah pembaruan.
2. Reformasi adalah perubahan ke
arah yang lebih baik.
Reformasi

1. Reformasi adalah pembaruan.


 Sistem yang ada tidak mampu lagi merespon
persoalan yang muncul sebagai akibat dari
perubahan lingkungan internal dan eksternal.
2. Reformasi adalah perubahan ke arah yang lebih baik.
 Terjadinya penyimpangan dari pola normal atau
nilai-nilai universal atau hukum sebagaimana
tercermin dari berbagai anomali yang kian
menjamur dalam hampir semua aspek
kehidupan.
Tujuan Reformasi Ekonomi di Indonesia

1. Pergeseran kegiatan dan aset ekonomi ke daerah.


2. Privatisasi secara selektif.
3. Pengurangan ketimpangan pendapatan.
4. Independensi bank sentral.
5. Pengurangan/penghapusan utang luar negeri.
6. Sentralisasi ke desentraslisasi (otonomi daerah).
7. Penanganan sektor pertanian secara lebih serius.
8. Promosi industri kecil dan menengah.
9. Penciptaan lapangan kerja baru yang lebih cepat.
10. Pengurangan jumlah orang miskin.
Krisis Kepercayaan

Berbeda dengan kondisi di Filipina,


Malaysia, dan Thailand, krisis ekonomi di
Indonesia telah menjelma menjadi krisis
kepecayaan (masalah kredibilitas).
Penentu Keberhasilan Reformasi

 Masalah kredibilitas (kepercayaan masyarakat


terhadap pemerintah).
 Indikator kredibilitas ini bisa dilihat dari dua
variabel sensitif:
1. Pergerakan nilai tukar Rp terhadap USD.
 Maret 2001 = Rp 10.000 per dolar AS.
 April 2001 = Rp 12.000 per dolar AS.
2. Pergerakan IHSG
 Maret 2000 – Maret 2001 = IHSG merosot
300 poin (growth trend).
Mempercepat Pemulihan Ekonomi

Ada dua tahap yang harus dilalui:


1. Tahap Rehabilitasi dan Stabilisasi
 Tugas utama: penyediaan kebutuhan
pokok dan pengendalian inflasi.
2. Tahap Rehabilitasi
 Tugas utama: pembenahan sistem insentif
dan mempercepat penguatan keunggulan
komparatif yang dinamis sehingga tidak
ada tempat lagi bagi konglomerasi.
Perubahan Fundamental Pasca
Krisis Ekonomi

Setidaknya ada tiga hal:


1. Pergeseran struktur ekonomi yang ditandai
peningkatan peran sektor pertanian dan
pertambangan, dan penurunan sektor jasa.
2. Perubahan struktur pelaku ekonomi yang
ditandai surutnya usaha-usaha besar
(konglomerasi) dan meningkatnya usaha kecil
dan menengah (UKM).
3. Terjadi surplus transaksi berjalan (current
account) setelah hampir 20 tahun mengalami
defisit terus-menerus.

Anda mungkin juga menyukai