Anda di halaman 1dari 6

METODE SEJARAH LISAN

Rina Andriani H
PENGERTIAN
 Willa K. Baum (1982) memberikan pengertian
metode sejarah lisan sebagai usaha merekam
kenangan yang dapat disampaikan oleh
pembicara sebagai pengetahuan tangan
pertama.
 Jose Rizal Chaniago (1988) mengartikan metode
sejarah lisan sebagai teknik pengumpulan data
melalui wawancara yang direkam oleh seorang
pewawancara dengan seorang pengkisah yang
bercerita tentang apa-apa yang dialaminya,
dirasakannya, bahkan yang dipikirkannya ketika
peristiwa sejarah tersebut terjadi
 Metode sejarah lisan dapat dipahami
sebagai sebuah cara penelitian sejarah
melalui wawancara yang direkam dalam
alat rekam sebagai ciri utamanya, serta
dimaksudkan untuk memperoleh data yang
optimal dari pengkisah tentang suatu
peristiwa atau kejadian atau hal-hal khusus
yang pernah dilakukan, dilihat, dirasakan,
dipikirkan, atau dialaminya secara
langsung.
TAHAPAN KERJA METODE SEJARAH LISAN
 Pertama, tahapan persiapan meliputi: perumusan
topik penelitian, penetapan judul penelitian,
pemahaman masalah, pembuatan kerangka
penelitian, pembuatan kendali wawancara,
inventarisasi dan seleksi pengkisah, kontak dengan
pengkisah, pengenalan lapangan dan persiapan alat
rekam.
 Kedua, tahapan pelaksanaan meliputi: pembuatan
label wawancara, pembukaan wawancara, menjaga
suasana wawancara, membuat catatan, dan
mengakhiri wawancara, dan membuat surat
pernyataan.
 Ketiga, tahapan pembuatan indeks dan transkripsi.
TAHAPAN PERSIAPAN
 Penetapan topik penelitian.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek sebagai
berikut:
manageable topic (topik ada dalam jangkauan
intelektual, waktu dan finansial),
obtainable topic (tersedianya sumber),
significance of topic (topik penting untuk diteliti),
dan interested topic (topik menarik).
 Penetapan judul penelitian.
Judul merupakan bentuk yang lebih rinci dan jelas
tentang materi yang akan diteliti.
Sebaiknya judul terdiri dari dua variabel yang
 Pemahaman masalah.
Memiliki bekal awal tentang peristiwa atau materi
yang akan diteliti.
Pemahaman masalah bisa dilakukan dengan
pendekatan konvensional dan non konvensional.
 Pembuatan kerangka penelitian.
Petunjuk tentang informasi sejarah lisan yang
diperlukan.
Kerangka penelitian merupakan penjabaran lebih
lanjut dari judul yang telah ditetapkan.
Penjabaran ini akan mempermudah dan memberi
penjelasan yang lebih rinci tentang informasi sejarah
lisan apa yang diperlukan dan penting untuk digali.

Anda mungkin juga menyukai