Anda di halaman 1dari 14

Model Supportive Environment dalam

Perawatan Gangguan Jiwa

Ns. Fitriya Handayani, M.Kep


Gangguan Jiwa
Orang yg mengalami gg dalam pikiran, perilaku & perasaan, termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan
penderitaan & hambatan dlm menjalankan fungsi orang sbg manusia

Gangguan Pikiran Gangguan Gangguan Gejala Fisik Gangguan Fungsi


• Sulit konsentrasi Perasaan Perilaku • Gangguan tidur Pekerjaan / Sosial
• Pikiran berulang • Cemas berlebihan • Menyendiri dan makan • Tidak mampu
• Bingung, kacau, dan tidak masuk • Gaduh gelisah • Pusing, tegang, kerja/sekolah
ketakutan yang akal • Perilaku yang sakit kepala • Sering bolos
tidak beralasan • Sedih yang terus diulang berdebar-debar, sekolah/kerja
• Gangguan berlarut • Perilaku kacau keringat dingin • Prestasi menurun
penerimaan • Marah tidak • Hiperaktif • Sakit ulu hati, • Tidak mampu
pancaindera yang beralasan diare, mual bergaul
ada objek atau • Kurang gairah • Menarik diri dari
sumbernya kerja dan seksual pergaulan
DEFINISI

Terapi lingkungan adalah


lingkungan fisik dan sosial yang
ditata, agar dapat membantu
penyembuhan dan / atau pemulihan
klien
Aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik :
ASPEK SOSIAL
Perawat harus mengembangkan pola interaksi yang
positif, baik antara perawat – perawat, perawat –
klien, perawat – keluarga klien.
ASPEK INTELEKTUAL
Tingkat intelektual klien dapat ditentukan
melalui kejelasan stimulus dari lingkungan
dan sikap perawat ASPEK EMOSIONAL
Perawat dan tim kesehatan yang lain
diharapkan untuk menciptakan iklim
emosional yang positif
.

ASPEK SPIRITUAL
ASPEK FISIK
Meningkatkan kualitas spiritual dari
1. Menciptakan lingkungan fisik yang lingkungan ditujukan untuk
aman dan nyaman memaksimalkan manfaat dari pengalaman,
2. Struktur dan tatanan dalam gedung pengobatan, dan perasaan damai bagi klien.
sebaiknya dirancang sesuai dengan .
kondisi dan jenis penyakit serta tingkat
perkembangan klien
Karakteristik Umum Dari Terapi Lingkungan

Distribusi Kekuatan

Komunikasi Terbuka

Struktur Interaksi

Aktivitas Kerja

Partisipasi Keluarga dan Masyarakat


• Lingkungan yang memenuhi kebutuhan perkembangan
1. Distribusi kekuatan
 Perawat, anggota tim kesehatan yang lain
maupun klien, diharapkan dapat
bertanggung jawab, serta bekerja sama
untuk membuat keputusan.
2. Komunikasi terbuka
 Komunikasi terbuka dilandasi saling percaya dan
kejujuran diantara perawat maupun tim kesehatan yang
lain sangat penting dalam pelayanan keperawatan.
3. Struktur Interaksi
 Perawat profesional diharapkan mampu memfasilitasi
interaksi terapeutik agar klien dapat menerima
perawatan dan pengobatan yang diberikan.
4. Aktivitas Kegiatan
 Perawat hendaknya dapat mengisi waktu luang klien dengan
melibatkan klien dalam aktivitas lingkungan sesuai dengan
minat, kemampuan, dan tingkat perkembangannya.
5. Peran serta Keluarga
 Peran serta keluarga sangat penting untuk penyembuhan klien,
karena keluarga merupakan sistem pendukung yang terdekat
bagi klien.
Peran Perawat Dalam Terapi Lingkungan

1. Peran Pengasuh ( “ Mothering Care “ )


 Perawat yang berperan sebagai “ mothering care “ tidak hanya
memenuhi kebutuhan klien saja, tapi juga memfasilitasi klien
agar mengembangkan kemampuan baru untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Peran Sebagai Manajer
 Sebagai manajer klien, perawat harus dapat mengatur dan
menganalisa dan mengorganisasi semua kegiatan untuk klien,
supaya semua yang direncanakan dapat dilaksanakan dan
dievaluasi.
PRINSIP:Suasana Yang
Fisik (Lingkungan yg ditata)
Menyenangkan
Psikologis (Perilaku Pengelola)
Thank You
Salam Sehat Jiwa

Anda mungkin juga menyukai