Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

“BENCANA GEOLOGI
TSUNAMI”
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA

APRIL
Oleh Kelompok 1

Aidil Aswar
Elsa Syafarulih
Burhanuddin
OUTLINE
• Pengertian
• Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami
• Strategi Mitigasi Tsunami
• Bencana Tsunami
• Dampak Positif dan Negatif Tsunami
Pengertian
Tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu yang
berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang.
Tsunami memang sering terjadi di negara jepang,
berdasarkan catatan sejarah di Jepang telah terjadi
tsunami kurang lebih sebanyak 195 kali. yang
menyatakan suatu gelombang laut akibat adanya
pergerakan atau pergeseran di bumi di dasar laut.
Pengertian
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar
yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di
dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa
bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus.
Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami
 Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa
bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman
sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya
ketika meletusnya Gunung Krakatau.
 Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. 
 Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan
gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air
laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.
Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba
sehingga keseimbangan air laut yang berada di
atasnya terganggu.
 Gempa yang menyebabkan tsunami
1.Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan
dangkal (0 - 30 km)
2.Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya
6,5 Skala Richter
3.Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Strategi Mitigasi Tsunami

• Upaya struktural
• Upaya Mitigasi Bencana Tsunami Non Struktural
Upaya Struktural
Upaya struktural dalam menangani masalah bencana
tsunami adalah upaya teknis yang bertujuan untuk meredam/
mengurangi energy gelombang tsunami yang menjalar ke
kawasan pantai. Berdasarkan pemahaman atas mekanisme
terjadinya tsunami, karateristik gelombang tsunami,
inventarisasi dan identifikasi kerusakan struktur bangunan,
maka upaya structural tersebut dapat dibedakan menjadi 2(dua)
kelompok, yaitu,
•Alami, seperti penanaman hutan mangrove/ green belt,
disepanjang kawasan pantai dan perlindungan terumbu karang.
Strategi Mitigasi Tsunami

• Buatan, Pembangunan breakwater, seawall, pemecah


gelombang sejajar pantai untuk menahan tsunami,
Memperkuat desain bangunan serta infrastruktur lainnya
dengan kaidah teknik bangunan tahan bencana tsunami dan
tata ruang akrab bencana, dengan mengembangkan
beberapa insentif anatara lain Retrofitting dan Relokasi.
Upaya Mitigasi Non Struktural

Upaya Non structural merupakan upaya non teknis


yang menyangkut penyesuaian dan pengaturan tentang
kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai dengan upaya
mitigasi structural maupun upaya lainnya. Upaya non
structural tersebut meliputi antara lain :
Kebijakan tentang tata guna lahan/  tata ruang/ zonasi
kawasan pantai yang aman bencana,
Kebijakan tentang standarisasi bangunan (pemukiman
maupun bangunan lainnya) serta infrastruktur sarana dan
prasarana,
•Mikrozonasi daerah rawan bencana dalam skala local,
 Pembuatan peta potensi bencana tsunami, peta tingkat
kerentanan dan peta tingkat ketahanan, sehingga dapat
didesain komplek pemukiman “akrab bencana” yang
memperhaikan berbagai aspek,
 Kebijakan tentang eksplorasi dan kegiatan perekonomian
masyarakat kawasan pantai,
 Pelatihan dan simulasi mitigasi bencana tsunami,
 Penyuluhan dan sosialisasi upaya mitigasi bencana tsunami
dan,
 Pengembangan system peringatan dini adanya bahaya
tsunami.
Bencana Tsunami
 Sumatra, Indonesia - 26 Desember 2004 Gempa
berkekuatan 9,1 sekitar 230.000 orang dilaporkan tewas.
 Pantai Pasifik Utara, Jepang - 11 Maret 2011
menewaskan lebih dari 18.000 orang. Sekitar 452.000
orang dipindahkan ke tempat pengungsian karena rumah
mereka hancur berantakan. 
 Lisbon, Portugal - 1 November 1755. Sebuah gempa
berkekuatan 8,5 skala richter. Gempa bumi dan tsunami
ini menewaskan 60.000 orang di Portugal, Maroko dan
Spanyol.
Bencana Tsunami
 Krakatau, Indonesia - 27 Agustus 1883. Peristiwa
tsunami ini terkait dengan ledakan gunung berapi
Krakatau menewaskan sekitar 28.000 orang.
 Enshunada Sea, Jepang - 20 September 1498.
Gempa bumi, diperkirakan setidaknya berkekuatan
8,3 skala richter, dengan total 31.000 orang tewas.
 Nankaido, Jepang - 28 Oktober 1707. Sebuah
gempa berkekuatan 8,4 skala richter sekitar
30.000 orang tewas.
Bencana Tsunami
 Sanriku, Jepang - 15 Juni 1896 Tsunami ini terjadi setelah gempa
berkekuatan 7,6 skala richter, diperkirakan terjadi di lepas pantai
Sanriku, Jepang, menewaskan sekitar 22.000 orang.
 Chile utara - 13 Agustus 1868. Peristiwa tsunami ini disebabkan
oleh rangkaian dua gempa bumi yang signifikan, diperkirakan
berkekuatan 8,5 skala richter, di lepas pantai Arica, Peru (sekarang
Chile). Sebanyak 25.000 orang tewas dalam peristiwa ini
 Kepulauan Ryuku, Jepang - 24 April 1771. Sebuah gempa
berkekuatan 7,4 skala richter. Tsunami telah menghancurkan total
3.137 bangunan rumah dan menewaskan hampir 12.000 orang.
 Ise Bay, Jepang - 18 Januari 1586. Gempa bumi yang
menyebabkan tsunami Ise Bay diperkirakan berkekuatan 8.2 skala
richter. Tsunami Ise Bay menyebabkan lebih dari 8.000 kematian
dan kerusakan dalam jumlah yang besar.
Bencana Tsunami
 Kepulauan Ryuku, Jepang - 24 April 1771. Sebuah
gempa berkekuatan 7,4 skala richter. Tsunami
telah menghancurkan total 3.137 bangunan rumah
dan menewaskan hampir 12.000 orang.
 Ise Bay, Jepang - 18 Januari 1586. Gempa bumi
yang menyebabkan tsunami Ise Bay diperkirakan
berkekuatan 8.2 skala richter. Tsunami Ise Bay
menyebabkan lebih dari 8.000 kematian dan
kerusakan dalam jumlah yang besar.
Dampak Tsunami
 Dampak Positif
Sisi positif pertama dari dampak
tsunami terciptanya lapangan pekerjaan bagi yang
masih hidup. Lapangan kerja yang lama mungkin
saja kosong, setelah penghuni sebelumnya
misalnya meninggal karena tsunami. Dalam
psikologis dampak tsunami dapat menjalin
kerjasama dan bahu-membahu untuk menolong
korban bencana.
Dampak Tsunami
 Dampak Negatif
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah
merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan,
tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa
manusia serta menyebabkan genangan,
menumbulakan penyakit, pencemaran air asin
lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai